Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis masih diberi kesehatan lahir dan batin sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Program Kesehatan Yang Terkait Dalam
Meningkatkan Status Kesehatan Ibu Dan Anak”
Penulis menyadari adanya keterbatasan waktu dan tenaga serta kemampuan sumber daya
manusia, tentunya masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai kesempurnaan
makalah ini, maka penulis siap menerima kritik dan saran yang membangun sehingga berguna
demi perbaikan makalah ini.
Penulis sebagai Tim penyusun berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis,
pembaca dan berbagai pihak yang berminat di bidang kesehatan.

Bangkinang, 02 maret 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang
melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan
upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar
dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan
peran serta masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya
sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan
sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja,
wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat

1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui pemeliharaan kesehatan pada calon ibu


2. Untuk mengetahui perkawinan yang sehat
.3. Untuk mengetahui keluarga yang sehat
4. Untuk mengetahui system reproduksi dan gangguannya
.5. Untuk mengetahui penyakit yang mempengaruhi kehamilan dan persalinan
6. Untuk mengetahui sikap dan prilaku pada masa kehamilan dan persalinan
7. Untuk mengetahui pemeliharaan kesehatan ibu ham
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemeliharaan kesehatan pada ibu dan anak

1. Pemeliharaan Kesehatan Pada Calon Ibu


Kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat
reproduktip pranikah.Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon
ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya.
Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental
dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan,
pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.

Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok remaja
wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa
pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon ibu. Nasehat yang di berikan
menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi
dan sensitif. Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem
reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan
tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri.
Bila masalah kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang
relevan atau dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang pasilitas pelayanannya lebih lengkap.

Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan
memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk
memperkuat mental remaja dalam memasuki masa perkawianan dan kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah di anjurkan. Tujuan dari pemeriksaan
tersebut adalah untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja. Bila di
temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera
dilakukan. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan agar remaja
tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular kepada
pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila hamil secara teratur harus
memeriksakan kesehatannya kepada dokter.

Remaja yang menderita AIDS harus menjaga pasanganya agar tidak terkena virus HIV.
Caranya adalah agar menggunakan kondom saat besrsenggama, bila menikah. Upaya
pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok atau
kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka, organisaai wanita remaja dan sebagainya.
Para remaja yang terhimpu di dalam organisasi masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan
kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi untuk menjadi istri dapat di lakukan dengan baik.

Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada
masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi). Fakta perkembangan psikologis dan
sosial perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja.
Remaja yang tumbuh kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan
sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang berjiwa muda memiliki sifat
menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan kebebasan dapat
menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Pendekatan keremajaan di dalam membina
kesehatan diperlukan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja.

2. PerkawinanYang Sehat
Bagaimana mempersiapkan diri ditinjau dari sudut kesehatan , menghadapi perkawinan,
disampaikan kepada remaja. Pekawinan bukan hanya sekedar hubungan antara suami dan istri.
Perkawinan memberikan buah untuk menghasilkan turunan. Bayi yang dilahirkan juga adalah
bayi yang sehat dan direncanakan.
A. Empat Kunci Kehamilan Sehat
1. Persiapan Diri Untuk Kehamilan
Calon ibu harus mempersiapkan diri seoptimal mungkin sejak sebelum kehamilan
terjadi. Konsultasikan ke dokter kandungan guna dilakukan berbagai pemeriksaan , agar
dokter dapat mendeteksi hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan seperti
infeksi toksoplasma dan kekurangan gizi.Selain itu kesiapan psikis calon ibu dan ayah pun
harus diperhatikan.

2. Pola Hidup Sehat


Ini meliputi kesehatan makanan dan kesehatan lingkungan.Keshatan makanan
,meliputi makan makanan yang bergizi dan menjaga berat badan.Untuk kesehatan
lingkungan meliputi lingkungan yang bersih dan nyaman selain itu olahraga dan gaya
hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol juga sangat berpengaruh bagi
kehamilan.

3. Jaga Tubuh Dari Serangan Penyakit


Ada beberapa penyakit yang kalau sampai menyerang ibu hamil akan berdampak
buruk. Diantaranya rubella,varicella,hepatitis. Oleh karena ituusahakan agar tubh terhindar
daripenyakit-penyakit infeksi.

4. Cegah timbulnya Penyakit Kehamilan


Yang terkhir ini dapat dilakukan dengan rutin memeriksakan kehamilan ke dokter
kandungan guna mengetahui perkembangan janin ataupun keadaan ibu hamil tersebut.

3. Keluarga Yang Sehat


Kepada remaja disampaikan tentang keluarga sehat dan cara mewujudkan serta
membinanya. Keluaga yang diidamkan adalah kelurga yang memiliki norma keluaga kecil,
bahagia dan sejahtera. Jumlah keluaga yang ideal adalah suami, istri dan 2 anak. Keluarga
bahagia adalah keluarga yang aman, tentram disertai rasa ketakwaan kepada Tuhan YME.
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang sosial ekonominya mendukung kehidupan anggota
keluarganya.dan mampu menabung untuk persiapan masa depan. Selain itu keluarga sejahtera
juga dapat membantu dan mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain.
4. Sistem Reproduksi Dan Masalahnya
Tidak semua remaja mmemahami sistem reproduksi manusia. Membicarakan sistem
reproduksi dianggap tabu dibeberapa kalangan remaja. Perubahan yang terjadi pada sistem
reproduksi pada masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan dijelaskan.
Penjelasan juga diberikan mengenai perawatan bayi. Gangguan sistem reproduksi yang
dijelaskan seperti gangguan menstruasi, kelainan sistem reproduksi dan penyakit. Penyakit
sistem reproduksi yang dimaksud seperti penyakit-penyakiit hubungan seksual, HIV /AIDS dan
tumor.

5. Penyakit Yang Berpengaruh Terhadap Kehamilan Dan Persalinan Atau Sebaliknya.


Remaja yang siap sebagai ibu harus dapat mengetahui penyakit- penyakit yang
memberatkan kehamilan atau persalinan atau juga penyakit yang akan membahayakan dalam
masa kehamilan atau persalianan. Penyakit-penyakit tersebut perlu dijelaskan.
Penyakit yang perlu dan penting dijelaskan sewaktu mengadakan bimbingan antara lain penyakit
jantung, penyakit ginjal, hipertensi, DM, anemia, tumor.

6. Sikap Dan Perilaku Pada Masa Kehamilan Dan Persalinan


Perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi pada masa kehamilan dan persalinan. Akibat
perubahan sikap dan perilaku akan mengganggu kesehatan, misalnya pada masa hamil muda
terjadi gangguan psikologi misalnya benci terhadap seseorang (suami) atau benda tertentu.
Emosi yang berlebihan dimungkinkan akibat perubahan perilaku. Pada masa persalinan atau
pasca persalinan gangguan jiwa mungkin terjadi.
Disamping hal tersebut diatas masih ada lagi permasalahn remaja dan dikaitkan dengan
kesehatan keluarga. Bidan harus dapat memberikan bimbingan sewaktu remaja berkonsultasi
atau memberikan penyuluhan. Bila masalah remaja menyangkut bidang alin maka dapat dirujuk
pada yang lebih ahli. Misalnya bila remaja merasa ketakutan yang amat sangat dalam
menghadapi kehamilan dapat dirujuk kedokter spesialis jiwa atau ke psikolog.
Bimbingan remaja dilakukan melalui organisasi remaja seperti karang taruna , pramuka,
organisasi pelajar, mahasiswa dan pemuda.
7. Pemeliharaan Kesehatan Ibu Hamil
Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah
memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus memiliki data ibu hamil yang berada diwilayah
kerjanya. Data ini dapat diperoleh dari pencatatan yang dilakukan sendiri atua dari kantor desa/
kelurahan. Dari data tersebut dapat diatur strategi pemeliharaan kesehatan ibu hamil.
Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini mungkin. Anjuran
tersebut disampaikan kepada masyarakat melalui kelompok ibu-ibu atau pemimpn desa.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali, yaitu pada Trimester pertama 1 kali, Trimester
dua 1 kali dan pada Trimester tiga 2 kali.
Pada ibu hamil dengan resiko tinggi pemeriksaan dilakukan lebih sering dan intensif.
Untuk itu bidan harus mengadakan pendekatan langsung kepada ibu hamil atau pendekatan dapat
dilakukan melalui dukun terlatih, kader posyandu, atau peminat KIA.
Melalui pemeriksaan teratur dapat diketahui perkembangan kesehatan ibu. Bila
ditemukan adanya gangguan kesehatan, tindakan dapat dilakukan sesegera mungkin.
Pemeriksaan kesehatan ibu dilakukan dengan menggunnakan pendekatan menajemen
kebidaanan. Didalam menajemen kebidanan pemeriksaan kesehatan mencakup langkah
identifikasi dan analisa masalah serta penentuan diagnosa.
Pemeriksaan dimulai dengan pengumpulan data subyektif yang dilakukan dengan
wawancara atau anamnesa, lalu dilanjutka pengumpulan data obyektif yang dilakukan dengan
pemeriksaan fisik, melakukan diagnosa, rencana asuahn dan tindaka.

8. Pertolongan persalinan dirumah

Jika Anda mengalami kehamilan yang mudah dan tertarik untuk memiliki persalinan alami,
Anda bisa melahirkan bayi di rumah. Jika Anda berada dalam lingkungan rumah dan Anda
rileks, ketegangan pada persalinan bisa lebih sedikit.

Ingat bahwa persalinan cenderung akan membuat keadaan akan menjadi kotor. Jadi jika Anda
terutama adalah seorang yang bangga akan kebersihan rumah, ini mungkin bukan pilihan terbaik,
meskipun bidan biasanya akan melakukan pekerjaan bersih-bersih secara menyeluruh setelahnya.

Kadang-kadang suami adalah yang paling cemas tentang persalinan di rumah, jadi cobalah untuk
membuat ia terlibat (baca: Peran Suami saat Persalinan). Ingatkan pasangan Anda bahwa salah
satu hal terbaik tentang melahirkan di rumah adalah dia tidak akan harus dipisahkan dari Anda
dan bayi Anda setelah melahirkan.
Pilih melahirkan di rumah jika:

 Kehamilan Anda berlangsung dengan sehat tanpa ada komplikasi.


 Anda ingin kelahiran alami dalam keadaan yang akrab.
 Anda lebih memilih untuk menghindari intervensi medis seperti epidural.
 Tidak pernah mengalami riwayat melahirkan yang sulit
 Anda berhak untuk melakukan persalinan di rumah, asalkan itu aman secara medis.

9. ASUHAN MASA NIFAS DAN PASKA SALIN

MASA NIFAS adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat
kandungan kembali pra hamil.lama masa nifas yaitu asuhan yang diberikan agar masa pemulihan
ibu berjalan dengan baik.

Pelayanan;

1.pemeriksaan pasca persalinan

2.pendidikan kesehatan,

3.nasihat untuk ibu.

Tempat pelayanan.

10. Rujukan
Rujukan adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbale balik atas kasus atau masalah
kebidanan yang timbul baik secara vertical(dari satu unit ke unit yang lebih lengkap/rumah sakit)
maupun horizontal (dari sat bagian ke bagian lain dalam satu unit)

Pelayanan

1.pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap.

2.rujukan kasus patologik pada kehamilan, persalinan, dan nifas.

3.pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya,

4.pengiriman bahan laboratorium rujukan baru bias ditanggani.

Pertolongan persalinan di rumah.

Yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengkonfirmasikan bahwa kehamilan tersebut
sifatnya fisiologis atau normal.
B. Pelayanan kesehatan pada anak
C. Pelayanan kesehatan reproduksi

1. PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI BARU LAHIR

1.Ciri-ciri BBL Normal

•Berat badan 2500-4000 gram


•Panjang badan 48-52 cm
•Lingkar lengan 11-12
•Tubuh bayi sintal
•Bunyi jantung 120-140
•Lingkar dada 30-38
•Lingkar kepala 33-35
•Reflek menghisap dan menelan sudah ada.
•Genitalia
 Bayi perempuan : Labiya mayora telah menutupi labiya minora.
 Bayi laki-laki : Testis turun ke skrotum dan terdapat lobang pada puerpetium.

2.Bentuk palayanan kesehatan pada bayi.

a.Inisiasi menyusui dini ( IMD )

IMD adalah memberikan pelayanan kesehatan pada anak dengan mendekapkan bayi
diantara kedua payudara ibunya segera setelah lahir.
Memberikan kesempatan bayi menyusui sendiri segera setelah lahir dengan meletakan
bayi di dada atau perut ibu dan kulit bayi melekat pada kulit ibu ( skin to skin contact )
setidaknya selama 1-2 jam sampai bayi menyusu sendiri. ( Mitayani, 2010 : 23 )
Hal ini dapat menghindari kematian bayi dan penyakit yang menyerang bayi, karena
kandungan antibodi yang ada pada colostrum dan ASI.

b.Melakukan pemeriksaan fisik pada BBL

•Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan antropometri yaitu, Berat badan, panjang badan, lingkar lengan,
lingkar dada, dan lingkar kepala.
•Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Meliputi pemeriksaan suhu tubuh, nadi, pernapasan, tekanan darah.
•Pemeriksaan head to too
Meliputi pemeriksaan kepala, telinga, mata, hidung atau mulut, leher, dada, bahu, lengan
dan tangan, perut, genetalia, ekstremitas bawah dan atas, punggung, kulit, dan refleks.
c.Pencegahan infeksi

Pemotongan tali pusat pada BBL normal dilakukan sekitar 2 menit setelah bayi lahir atau
setelah penyuntikan oksitosin 10 IU intramuskular kepada ibu.
Hindari pembungkusan tali pusat atau jika di bungkus tutupi dengan kassa steril dalam
keadaan longgar, agar tetap terkena udara dan akan lebih mudah kering.
d.Pencegahan hilangnya panas tubuh bayi
Pastikan bayi selalu dalam keadaan hangat dan hindari bayi terpapar langsung dengan
suhu lingkungan.

2.PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA

1.Masalah Yang Mempengaruhi Proses Tumbuh Kembang BALITA

Ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu :

1.Faktor dalam, yaitu dari dalam diri anak itu sendiri baik bawaan maupun diperoleh.
2.Faktor luar, termasuk disini faktor keluarga, gizi dan faktor lainnya.

Disamping itu secara menyeluruh ada beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan
pertumbuhan dan perkembangan Balita, yaitu:

a.Pemberian kebutuhan nutrisi yang baik


b.Penyakit muntah-menceret
c.Infeksi saluran nafas akut
d.Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Kelima faktor diatas merupakan masalah yang utama/tersering dalam menimbulkan gangguan
pada proses tumbuh kembang anak.

Untuk memantau tumbuh kembang anak dapat di lakukan dengan Kartu Menuju Sehat ( KMS ).
KMS dapat dimiliki oleh ibu untuk memantau tumbuh kembang anak agar tidak terjadi ketidak
seimbangan antara pertumbuhan dan perkembangan anak.

Manfaat KMS adalah :

a.Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi
: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul
vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.

b.Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak.
c.Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan
dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2.Pelayanan kesehatan dengan Pemberian Kebutuhan Nutrisi Yang Baik Pada Anak

Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang bergizi
mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai beberapa
fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat dan fase pertumbuhan
lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak
tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan
fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.

3.Pelayanan Kesehatan Pada Anak dengan Imunisasi.

Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam pencegahan penyakit telah banyak
beredar di Indonesia, dan hasil daya lindung yang ditimbulkannya juga telah terbukti bermanfaat.
Sebagai salah satu contoh adalah keberhasilan dunia termasuk Indonesia dalam menghilangkan
penyakit Cacar dari permukaan bumi. Indonesia oleh WHO pada April 1974 secara resmi telah
dinyatakan bebas dari penyakit cacar. (Chairuddin P. Lubis, 2004)

Vaksin yang digunakan adalah :


a.BCG : Untuk mencegah penyakit tuberkulosis.
b.Polio oral vaksin : Untuk mencegah panyakit polio.
c.DPT : Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus.
d.Hapetitis B : Untuk mencegah penyakit Hepatitis B.
e.Campak : Untuk mencegah penyakit campak.

Sistem Departemen Kesehatan NSW dan petugas kesehatan memainkan peranan yang utama
dalam membantu anak-anak dan keluarga untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan.
Departemen Kesehatan NSW menyediakan berbagai pelayanan bagi anak-anak dan keluarganya.

Pelayanan kesehatan yang spesifik disediakan bagi anak-anak dan keluarganya termasuk:
•Pelayanan kesehatan anak kecil
•Pusat perawatan keluarga
•Pusat perawatan keluarga di rumah
•Telepon bantuan orang tua
•Tim anak dan keluarga dalam pelayanan kesehatan masyarakat
•Pelayanan perlindungan anak
•Pelayanan kesehatan jiwa anak dan remaja
•Instalasi anak-anak di rumah sakit umum
•Rumah sakit spesialis anak-anak.

Dokter umum merupakan pemberi perawatan yang utama dalam sistem perawatan kesehatan
dasar. Mereka merupakan mitra utama dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi anak-anak
dan keluarganya. Sistem kesehatan harus memelihara hubungan kukuh dengan departemen
pemerintah lain yang relevan, pemerintah setempat, ahli kesehatan dan keluarga bagi
mengadakan peluang yang terbaik untuk meningkatkan kesehatan anak-anak.
Pusat Kesehatan Anak mempunyai staf ahli kesehatan (termasuk perawat terdaftar) yang
mempunyai spesialisasi dalam kesehatan anak dan keluarga. Perawat kesehatan anak dan
keluarga dapat memberikan bantuan untuk merawat bayi dan anak kecil, termasuk informasi
tentang :
•Menyusui
•Menghadapi waktu tidur dan anak yang menangis
•Pertumbuhan dan perkembangan bayi
•Imunisasi
•Keselamatan bermain dengan bayi atau anak

4.Pemberian vitamin A
Pemberian vitamin A bertujuan untuk mencegah penyakit mata pada bayi. Pemberian vitamin A
dilakukan pemberian dua kali dalam satu tahun. Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali
dalam satu tahun.
 Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita .

5.Manajemen Terpadu Balita Sakit.


Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat
jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll).

C. Pelayanan kesehatan reproduksi

A. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada PUS ( Pasangan Usia Subur )

Pasangan Usia subur adalah pasangan yang sudah menikah,pasangan suami istri dimana kedua-
duanya masih hidup dengan batas umur 15 – 49 tahun. (www.Google.com).
Pasangan usia subur (Pus) adalah pasangan suami istri berumur 15-49 tahun dari secara
operasional termasuk pula pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan
telah haid atau istrinya berumur 50 tahun tetapi masih hamil. (Hartono,2004).

1. Pelayanan Kesehatan pada Catin.

Pelayanannya berupa:

a. Pemeriksaan kesehatan kedua catin, agar salah satu/kedua catin tersebut menderita
penyakit dapat diketahui sebelumnya.
b. Apabila ternyata sakit agar segera berobat,sehingga pada saat pernikahan kedua catin
benar-benar dalam keadaan sehat.
c. Penjelasan tentang kesehatan dalam perkawinan, terutama yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, masa nifas dan KB. Misalnya anemia pada waktu hamil yang
berdampak pada ibu dan bayinya.
d. Pemberiaan imunisasi TT pada catin perempuan untuk mencegah tetanus pada bayi
yang akan dilahirkannya.
e. Memberikan pengetahuan bagaimana sikap seorang PUS ini harus sesuai dengan
kodratnya, tidak sama dengan sebelum dia menikah, atau masih gadis. Dia harus mampu
melayani suaminya, bukan kebutuhan bathiniah saja tapi rohaniah dan yang laennya juga.
f. Apabila seorang wanita datang untuk memakai KB maka bidannya harus
menanyakan apakah suaminya setuju dengan ia memakai KB. Bila perlu si wanita tadi
datang bersama suaminya, jadi suaminya juga ikut dalam menentukan kontrasepsi yang
baik dan aman untuk istrinya.

Jadwal Pemberian Imunisai Pada Wus,Ibu Hamil Dan Pada Calon Pengantin Wanita

Vaksinasi Pemberian imunisasi Selang waktu pemberian minimal Masa


perlindungan Dosis
TT WUS,
BUMIL,
Catin T1 0,5 cc
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun 0,5 cc
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun 0,5 cc
T4 1 tahun setelah T3 10 tahun 0,5 cc
T5 1 tahun setelah t4 Seumur hidup 0,5 cc

2. Pelayanan Keluarga Berencana

Sebagai komponen kesehatan reproduksi, pelayanan keluarga berencana (KB) diarahkan


untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan KB bertujuan menunda,
menjarangkan, atau membatasi kehamilan bila jumlah anak sudah cukup.
Kehamilan yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan
lebih menjamin keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Dengan demikian
pelayanan KB sangat berguna dalam pengaturan kehamilan dan pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan atau tidak tepat waktu.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebagai berikut;


a. Prioritaskan pelayanan KB diberikan terutama kepada pasangan usia subur yang
istrinya mempunyai keadaan “4 terlalu” yaitu : terlalu muda(< dari 20 thn), terlalu banyak
anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat jarak kehamilan(< dari 2 thn), dan terlalu tua (>
dari 35 thn).
b. Tanggung jawab dalam kesetaraan ber-KB merupakan tanggung jawab bersama
antara suami dan istri. Sayangnya pada saat ini hanya 1,1% suami yang beradaptasi aktif
dalam ber –KB, padahal tersedia juga alat/metode kontrasepsi untuk pria.
c. Setiap Metode kontrasepsi mempunyai keuntungan dan kelemahan masing-
masing.setiap klien berhak untuk mendapatkan informasi mengenai hal ini,sehingga
dapat mempertrimbangkan metode yang paling cocok bagi dirinya.
d. Pelaksana pelayanan KB wajib memberikan nasehat tentang metode yang paling
cocok sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada
klien akan lebih mudah menentukan pilihan.
e. Klien juga harus diberi informasi tentang kontraindikasi pemakaian berbagai metode
kontrasepsi. Pelaksana pelayanan KB perlu melakukan skrining atau penyaringan melalui
pemeriksaan fisik terhadap klien untuk memastikan bahwa tidak terdapat kontra indikasi
dalam pemakaian metode yang akan dipilih. Khusus untuk tindakan operatif diperlukan
surat pernyataan setuju (Informed concent) dari klien.

B. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada WUS ( Wanita Usia Subur )

WUS (Wanita Usia Subur) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan
baik antara umur 20-45 tahun. Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria.
Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan
95% untuk hamil. Pada usia 30-an presentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki
usia 40, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40 wanita hanya punya
maksimal 10% kesempatan untuk hamil.
Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Dimana
dalam masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene yaitu pemeliharaan
keadaan alat kelaminya dengan rajin membersihkannya. Oleh karena itu WUS dianjurkan untuk
merawat diri. Untuk mengetahui tanda-tanda wanita subur antara lain dengan melihat siklus
haidnya.

1. Siklus Haid

Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. Satu putaran
haid dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali,
yang biasanya berlangsung selama 28-30 hari. Oleh karena itu siklus haid dapat dijadikan
indikasi pertama untuk menandai seorang wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi
dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu estrogen dan progesteron.
Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang
dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh,
perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks), perubahan pada serviks, panjangnya siklus
menstruasi (metode kalender) dan indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan
perubahan payudara.

2. Pembekalan pengetahuan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita

a. Personal Hygiene, misalnya :


– Mandi 2x sehari
– Ganti pakaian dalam setiap hari
– Hindari keadaan lembab di vagina
– Mamakai pembalut yang tidak mengandung zat berbahaya (berbahaya ditandai
dengan mudah rusaknya pembalut jika terkena air)
– Ganti pembalut maksimal tiap 6 jam atau bila sudah penuh oleh darah haid
– Cebok dari arah depan ke belakang
– Hindari penggunaan sabun/cairan pembersih vagina.
b. Gizi
– Hindari 5 P (Pewarna, pengawet, penyedap, pengenyal,
– Konsumsi buah dan sayuran.

c. Perilaku seks
– Hindari perilaku seks bebas diluar nikah.

d. Perkembnagan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja


Pengembangan pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secera fisik , kejiwaan dan
kematangan seksual akan memudahkan remaja untuk memahami serta mengatasi
berbagai keadaan yang membingungkannya. Informasi tentang haid dan mimpi basah ,
serta tentang alat reproduksi remaja laki – laki dan perempuan perlu di peroleh
setiap remaja.

c. Proses reproduksi yang bertanggung jawab

d. Pergaulan yang sehat antara remaja laki – laki dan perempuan serta kewaspadaan
terhadap masalah remaja yang banyak di temukan . Remaja memerlukan informasi
tersebut agar selalu waspada dan berprilaku reproduksi sehat dalam bergaul dengan
lawan jenisnya.

e. Persiapan pranikah. Informasi tentang hal ini di perlukan agar calon pengantin lebih
siap secara mental dan emosional dalam memasuki kehidupan berkeluarga .

f. Kehamilan dan persalinan , serta cara pencegahannya, remaja perlu mendapat


informasi tentang hal ini sebagai persiapan bagi remaja pria dan wanita dalam memasuki
kehidupan berkeluarga di masa depan.

3. Pelayanan kesehatan dengan deteksi dini kanker sistem reproduksi


Kanker system reproduksi meliputi kanker leher rahim , payudara , indung telur , rahim ,
dan alat kelamin perempuan .

Ciri-ciri yang perlu di curigai akan adanya kanker leher rahim :


a. Adanya cairan vagina abnormal ( duh vagina )
b. Perdarahan di waktu haid atau haid dengan perdarahan hebat
c. Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
d. Paritas tinggi dan di atas 30 tahun

Pemeriksaan pap smear :

Cara termudah untuk mengetahui secara dini kanker leher rahim adalah melalui
pemeriksaan pap smear yaitu pemeriksaan yang di lakukan dengan mengambil usapan sel
dan lender leher rahim untuk mengetahui apakah ada perubahan pada sel secara
mikroskopis .
Untuk mengetahui secara dini kanker leher rahim , di anjurkan kepada para wanita untuk
melakukan pemeriksaan papsmear secara teratur , paling tidak sekali setiap tahun :
a. Pada umur berapapun pada usia subur
b. Telah berhubungan seks lebih dari 1 tahun
c. Ada atau tidak ada cairan vagina yang mencurigakan

4. Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara

Berikut adalah cara sederhana untuk menentukan tumor payudara sedini mungkin. Cara
ini dikenal dengan istilah yang merupakan singkatan dari SADARI ( periksa payudara
sendiri). Pemeriksaan terdiri dari atas 7 langkah berikut:
– Memperhatikan payudara melalui kaca, sementara kedua lengan lurus kebawah
– Memperhatikan payudara di depan kaca sementara kedua lengan diangkat lurus ke
atas.
– Perhatikan apakah ada tarikan pada permukaan kulit
– Memijat daerah sekitar puting dengan perlahan untuk melihat apakah ada cairan
abnormal yang keluar
– Berbaring dengan lengan kanan dibawah kepala sementara punggung kanan diganjal
dengan bantal kecil, kemudian seluruh permukaan payudara kanan di raba dengan tiga
pucuk jari tengah tangan kiri yang di harapkan.
– Ketiga jari tersebut di gerakkan memutar dengan tekanan lembut tapi mantap,
dimulai dipinggir kemudian ke tengah (puting) dan kembali lagi dari pinggir dengan
mengikuti putaran jarum jam.
– Melakukan hal yang sama untuk payudara kiri
– Memperhatikan secara khusus seperempat bagian payudara sebelah luar atas, baik
kanan maupun kiri. Bagian tersebut paling sering mengandung tumor.
– Pemeriksaan ini dianjurkan untuk di lakukan secara teratur sekali sebulan setelah haid

C. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada Klimakterium / Monopause

Kata menopause berasal dari bahasa yunani yang berarti ”bulan” dan ”penghentian sementara”
(Wirakusumah,Emma.S, 2004).
Menopause atau mati haid adalah masa dimana seorang perempuan mendapatkan haid atau
datang bulan atau menstruasi terakhir secara alami dan tidak lagi haid selama 12 bulan berturut-
turut (Departemen Kesehatan RI, 2005).
Umumnya terjadi menopause mulai terjadi pada permpuan berusia sekitar 45-55 tahun
(Departemen Kesehatan RI, 2005).

1. Patofisiologi menopause

Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak
tersedia lagi folikel yang cukup, produksi estrogen pun berkurang dan tidak terjadi haid
lagi yang berakhir dengan terjadi menopause. Oleh karena itu, menopause diartikan
sebagai haid alami terakhir, hal ini tidak terjadi bila wanita menggunakan kontrasepsi
hormonal pada usia perimenopause. Perdarahan terus terjadi selama wanita masih
menggunakan pil kontrasepsi secara siklik dan wanita tersebut tidak mengalami keluhan
klimakterik. Untuk menentukan diagnosis menopause, pil kontrasepsi harus segera
dihentikan dan satu bulan kemudian dilakukan pemeriksaan FSH dan estradiol.
Bila pada usia menopause ditemukan kadar FSH dan estradiol bervariasi (tinggi atau
rendah), maka setelah memasuki usia menopause akan selalu ditemukan kadar FSH yang
tinggi (>40 mlU/ml). Kadar estradiol pada awal menopause dijumpai rendah hanya pada
sebagian wanita, sedangkan pada sebagian wanita lain, apalagi wanita gemuk, kadar
estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses aromatisasi androgen menjadi estrogen
di dalam jaringan lemak. Diagnosis menopause merupakan diagnosis retropektif, bila
seorang wanita tidak haid selama 12 bulan, dan dijumpai kadar FSH darah >40 mlU/ml
dan kadar estradiol <30 pg/ml, telah dapat dikatakan wanita tersebut telah mengalami
menopause (Baziad, 2003).

2. Gejala-gejala menopause

a. Gejala jangka pendek

Gejala ini sering dijumpai, menimbulkan distress dan menyebabkan banyak wanita yang
sebelumnya sehat mencari anjuran medis. Gejala-gejala sering salah diagnosis. Pada
beberapa wanita, gejala-gejala menopause mungkin sangat mengganggu kualitas hidup
dan sebaiknya tidak diabaikan dalam setiap pembahasan mengenai resiko dan manfaat
FSH.

1. Gejala Vasomotor
– Kulit memerah dan panas tiba-tiba
– Palpitasi
– Pening
– Rasa lemah dan ingin pingsan.

2. Gejala Psikologis
– Mood murung
– Ansietas
– Iritabilitas dan mood berubah-ubah
– Labilitas emosi
– Merasa tidak berdaya
– Gangguan daya ingat
– Konsentrasi berkurang
– Sulit mengambil keputusan
– Merasa tidak bahagia.

b. Gejala jangka menengah

1) Atrofi Urogenital
– Kekeringan vagina menyebabkan dispareuni, yang kemudian akan
menurunkan libido
– PH vagina meningkat dan vagina rentan mengalami infeksi oleh bakteri,
karena
terjadi penurunan kolonisasi oleh laktobasil
– Insiden disuria, frekuensi, urgensi, dan inkotinensia meningkat seiring
bertambahnya usia, dan terjadi atrofi dan berkurangnya jaringan kolagen di
sekitar leherkandung kemih.
2) Perubahan Kulit
– Pada pasca menopause terjadi penyusutan generalisata kolagen dari lapisan
dermis kulit
– Wanita sering mengeluh kulit yang tipis, dan kering disertai kerontokan
rambut dan kerapuhan kuku.
– Sering terjadi keluhan nyeri sendi dan otot yang generalisata dan hal ini juga
disebabkan oleh berkurangnya kolagen.

3) Gejala jangka panjang

– Osteoporosis
– Penyakit kardiovaskuler.

3. Upaya dalam mengatasi gejala-gejala menopause

a. Terapi non-hormonal

1) Arus panas (hot flush)


Dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B kompleks untuk menekan
stress dengan menormalkan sistem saraf tubuh. Meningkatkan konsumsi makanan
tinggi fitoestrogen seperti kacang-kacangan terutama kedelai dan olahannya (tahu,
tempe, susu kedelai), dan pepaya. Makan sumber vitamin E yang tidak saja dapat
memperlancar oksigen tapi juga mencegah pengendapan kolesterol di arteri
sehingga peredaran darah menjadi lancar.
2) Kulit kering dan keriput
Makanlah makanan alami bersifat membangun dan tidak merusak, terutama buah-
buahan dan sayuran. Tingkatkan asupan vitamin E yang terdapat di biji-bijian
terutama biji-bijian yang sudah berkecambah. Vitamin E diyakini dapat menyerap
dan menghancurkan pigmen tanda-tanda penuaan yang timbul pada kulit.
Perbanyak minum air putih dan hindari merokok.
3) Pening atau sakit kepala
Cobalah untuk bersantai, beristirahat atau melakukan meditasi. Hindari hal-hal
yang menyebabkan ketegangan, depresi atau stress. Hindari alkohol dan kopi.
4) Pengerutan vagina
Menggunakan krim estrogen atau gel khusus vagina, melakukan hubungan seks
secara teratur.
5) Infeksi saluran kemih
Banyak mengkonsumsi air putih. Jika kantung kemih dalam keadaan penuh,
pembilasan akan sering terjadi sehingga bakteri akan terbawa keluar.
Mencuci bersih alat kelamin setelah buang air kecil untuk mencegah masuknya
bakteri.
6) Insomnia (sulit tidur)
Menjalani gaya hidup yang positif dan hilangkan pikiran negatif. Melakukan
aktivitas fisik di siang hari. Aktivitas fisik secara teratur dapat membuat tidur
lebih nyenyak. Jangan membiarkan perut dalam kondisi kelaparan.
7) Gangguan psikis dan emosi
Memperbanyak makanan sumber fitoestrogen dan vitamin B6, misalnya kedelai
dan produknya seperti tempe, tahu, dan susu kedelai. Vitamin B6 penting untuk
memperlancar kerja sistem saraf dan menurunkan tingkat stress. Meningkatkan
asupan kalsium menurut Gay Gaer Luce dapat mengurangi kesedihan dengan
mempengaruhi fungsi sistem saraf. Perasaan marah dan depresi bisa diakibatkan
oleh ketidakseimbangan natrium dan kalium dalam cairan tubuh. Oleh karena itu
kurangi garam dan tingkatkan asupan kalium, misalnya jeruk atau pisang.
Menghargai dan mencintai diri sendiri dengan cara menerima apa adanya.
8) Osteoporosis
Meningkatkan asupan kalsium bisa dari susu atau ikan, misalnya ikan teri.
Meningkatkan asupan vitamin D dari susu dan paparan sinar matahari pagi (jam
08.00-09.00). Meningkatkan asupan estrogen alami (fitoestrogen) dengan banyak
mengkonsumsi produk kedelai seperti susu kedelai, tempe dan tahu.
Meningkatkan aktivitas fisik (Wirakusumah,Emma.S, 2004).

b. Terapi hormonal
Gejala-gejala menopause dan osteoporosis bisa dibantu dengan menggunakan terapi
penyulihan atau penggantian hormon (HRT = Hormone Replacement Therapy) yang
dilakukan dengan memasukkan hormon-hormon seksual di dalam tablet atau beberapa
bentuk lainnya. HRT tidak sesuai bagi setiap perempuan dan adanya beberapa kondisi
medis, seperti kanker payudara. HRT perlu waktu lama untuk persiapan sehingga bisa
sesuai dengan setiap individu. Salah satu kerugian HRT adalah bahwa kebanyakan
persiapan HRT menyebabkan sedikit perdarahan bulanan pada perempuan yang secara
normal sudah berhenti menstruasi tetapi persiapan HRT sekarang tersedia bagi
perempuan tua dimana tidak ada perdarahan bulanan yang dialaminya (Nash Barbara,
2006).

c. Pelayanan kesehatan yang dapat di lakukan berupa :


– Memeberikan penjelasan tentang perubahan – perubahan yang terjadi
– Memberikan nasehat tentang nutrisi dan diet untuk kesehatan sendiri
– Menganjurkan pengkonsumsian makanan vegetarian sehingga tidak mengganggu
fungsi alat pencernaan nya , orang tua memerlukan banyak serat dalam makanannya.
– Menghindari perubahan kejiwaan dengan keharmonisan keluarga dan saling
pengertian
– Kemungkinan pemberian terapi hormonal dengan lebih dahulu berkonsultasi dengan
dokter ahli.
– Melakukan pemeriksaan deteksi dini penyakit seperti pap-smear,sadari , dll
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dimana dalam peningkatan usaha kesehatan sangad diperlukan,dimana dalam program
kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status kesehatan ibu yang mencangkup:
 Pemeliharaan kesehatn pada ibu
 Pemeliharaan kesehatan calon ibu
 Perkawinan yang sehat
 Keluarga yang sehat
 System reproduksi dan masalahnya
 Penyakit yang mempengaruhi terhadap kehamilan dan persalinan
 Dan sikap serta prilaku pada masa kehamulan dan persalinan
 Pemeliharaan kesehatan ibu hamil.
 Pertolongan persalinan dirumah
 Asuhan masa nifas dan pasca salin
 Rujukan
 Pelayanan kesehatan bbl
 Pelayanan kesehatan anak balita
 Pelayanan kesehatan reproduksi pada PUS
 Pelayanan kesehatan reproduksi pada WUS
 Pelayanan kesehatan pada klimatum/menopause

Dimana tugas dari bidan disini adalah mengidentifikasi dan meningkatkan program
kesehatan terhadap masyrakatnya.Agar tercapai kesejahteraan secara merata.

3.2 Saran
Diharapkan perkembangan kesehatan ibu dapat merata sesuai dengan program kesehatan
Pemerintah dalam mencapai kesejahteraan secara merata.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba,Ida Bagus Gde. 2007. Ilmu Kebidanan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: Sunter Agung Podomoro.
Notoatmodjo, Soekidjo.2007.Promosi Kesehatan.Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
TUGAS KELOMPOK II

PROGRAM KESEHATAN YANG TERKAIT DALAM MENINGKATKAN


KESEHATAN IBU DAN ANAK

DOSEN PENGAMPU:
ENDANG MAYASARI,SST,M.kes

Anda mungkin juga menyukai