Setelah mengetahui apa saja persyaratan yang harus dipenuhi berikutnya adalah bagaimana cara pendaftaran
masuk STAN 2019. Berikut ini akan dibahas mengenai cara pendaftaran masuk STAN:
1. Mengisi formulir pendaftaran secara online di situs usm.stan.ac.id. Setelah pendaftaran selesai
biasanya Sobat MS akan menerima nomor rekening yang digunakan untuk tagihan pembayarannya.
2. Setelah mendaftar secara online dan menyelesaikan pembayaran, calon peserta USM STAN harus
melakukan verifikasi berkas dan mengambil BPU di lokasi ujian sesuai dengan jadwal yang telah di
tentukan. Untuk yang satu ini sangat tidak boleh diwakilkan.
3. Saat pendaftaran, Sobat MS harus menyerahkan bukti pendaftaran online atau BPO, fotokopi ijazah
atau SKHUN (untuk pendaftar yang ijazahnya belum keluar) yang telah dilegalisir oleh sekolah yang
bersangkutan, menyerahkan bukti pembayaran bank, pas foto berukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar
dengan latar belakang warna merah dan mengenakan baju berwarna putih.
4. Tunjukan juga identitas diri Sobat MS yang asli seperti KTP/SIM/SKCK/Ijazah/SKHUN yang masih
berlaku.
5. Peserta USM PKN STAN tidak diperkenankan mengubah lokasi verifikasi berkas, pelaksanaan ujian
dan juga pengambilan BPU. Tempat verifikasi dokumen ini disesuaikan dengan pilihan lokasi tes
tertulis USM STAN pada saat mendaftar.
6. Apabila pendaftar tidak memenuhi semua kriteria di atas maka pihak penyelenggara USM STAN
berhak untuk tidak melayani ataupun menganggap peserta tersebut telah gagal.
Tidak hanya mengetahui cara pendaftaran masuk STAN 2019 saja yang penting untuk diketahui. Agar bisa
memperhitungkan hal-hal apa saja yang nanti akan Sobat MS hadapi maka ketahui juga tahapan-tahapan
dalam USM STAN. Tahap pertama adalah pastikan bahwa semua dokumen Sobat MS yang dijadikan syarat
pendaftaran USM STAN sudah dipenuhi sebanyak 100%. Oleh karena itu teliti kembali dokumen-dokumen
yang menjadi persyaratan pendaftaran tersebut agar tidak ada ketinggalan dokumen.
Klik :
http://penerimaan.polri.go.id/
AKPOL (Akademi Kepolisian) T.A. 2018
Silahkan mendownload berkas persyaratan dibawah ini, dengan menekan gambar Microsoft Word
digunakan saat melakukan verifikasi dan Pemeriksaan Administrasi Awal.
Persyaratan Umum :
Persyaratan Khusus :
a. pria/wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI;
b. berijazah serendah-rendahnya SMA/sederajat jurusan IPA/IPS (bukan lulusan Paket A,B dan C) dengan
ketentuan:
1. nilai kelulusan rata-rata Hasil Ujian Akhir Nasional/UAN (bukan nilai gabungan):
1. tahun 2013 dengan nilai rata-rata minimal 7,0;
2. tahun 2014 dengan nilai rata-rata minimal 6,5;
3. tahun 2015 s.d. 2017 dengan nilai rata-rata minimal 60,00;
4. tahun 2018 akan ditentukan kemudian;
2. nilai kelulusan rata-rata Hasil Ujian Akhir Nasional/UAN (bukan nilai gabungan) khusus Papua dan
Papua Barat:
1. tahun 2013 dengan nilai rata-rata minimal 6,5;
2. tahun 2014 dengan nilai rata-rata minimal 6,0;
3. tahun 2015 s.d. 2017 dengan nilai rata-rata minimal 60,00;
4. tahun 2018 akan ditentukan kemudian;
3. bagi lulusan tahun 2018 (yang masih kelas XII) nilai rapor rata-rata kelas XII semester I minimal
70,00 dan setelah lulus menyerahkan nilai Ujian Nasional dengan nilai rata-rata yang akan
ditentukan kemudian;
4. bagi yang berusia 16 sampai dengan kurang dari 17 tahun dengan ketentuan nilai rata-rata ujian
Nasional minimal 75,00 dan memiliki kemampuan Bahasa Inggris dengan nilai Ujian Nasional
minimal 75,00;
c. ketentuan tentang Ujian Nasional perbaikan:
1. bagi lulusan 2014 s.d. 2017 yang mengikuti Ujian Nasional (UN) perbaikan dapat mengikuti seleksi
penerimaan Taruna Akpol T.A. 2018 dengan ketentuan nilai rata-rata memenuhi persyaratan;
2. sedangkan calon peserta yang mengulang di kelas XII baik disekolah yang sama atau di sekolah yang
berbeda tidak dapat mengikuti seleksi penerimaan Taruna Akpol T.A. 2018;
d. berusia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun pada saat pembukaan pendidikan;
e. tinggi badan minimal (dengan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku):
1. Pria : 165 (seratus enam puluh lima) cm;
2. Wanita : 163 (seratus enam puluh tiga) cm;
f. belum pernah menikah/hamil atau melahirkan bagi peserta calon Taruni dan belum pernah punya anak
kandung/biologis bagi peserta calon Taruna serta sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan
pembentukan;
g. tidak bertato/memiliki bekas tato dan tidak ditindik/memiliki bekas tindik telinga atau anggota badan
lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat;
h. bagi peserta calon Taruna/i yang telah gagal karena pidana/asusila atau Taruna/i yang diberhentikan dengan
tidak hormat tidak dapat mendaftar kembali;
i. dinyatakan bebas narkoba dengan menyerahkan surat keterangan bebas narkoba dari instansi kesehatan
pemerintah (RS Pemerintah atau Klinik BNN/BNP/BNK);
j. membuat surat pernyataan bermaterai bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI dan ditugaskan pada
semua bidang tugas Kepolisian yang di tandatangani oleh calon peserta, orang tua dan wali;
k. bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Kemenbuddikdasmen;
l. berdomisili minimal 1 tahun di wilayah Polda tempat mendaftar dengan melampirkan Kartu Tanda
Penduduk/Kartu Keluarga, apabila terbukti melakukan duplikasi/pemalsuan/rekayasa keterangan akan
ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku;
m. bagi peserta calon Taruna/i yang berasal dari SMA Taruna Nusantara dan SMA Krida Nusantara yang masih
kelas XII dapat mendaftar di Polda asal sesuai alamat KTP/KK atau dapat mendaftar untuk SMA Taruna
Nusantara di Polda Jateng dan DIY sedangkan untuk SMA Krida Nusantara di Polda Jabar, dengan ketentuan
mengikuti kuota kelulusan/perankingan pada Polda asal sesuai domisili KTP/KK;
n. bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 (sepuluh) tahun terhitung saat diangkat menjadi
Perwira Polri;
o. memperoleh persetujuan dari orang tua/wali;
p. tidak terikat perjanjian Ikatan Dinas dengan suatu instansi lain;
q. bagi calon Taruna/i yang dinyatakan lulus terpilih agar melampirkan kartu BPJS kesehatan;
r. bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
1. mendapat persetujuan/rekomendasi dari kepala instansi yang bersangkutan;
2. bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan, bila diterima dan mengikuti pendidikan
pembentukan Taruna Akpol;
Mengikuti dan lulus pemeriksaan/pengujian yang meliputi materi dan urutan kegiatan sebagai berikut :
Silahkan mendownload berkas persyaratan dibawah ini, dengan menekan gambar Microsoft Word
digunakan saat melakukan verifikasi dan Pemeriksaan Administrasi Awal.
Persyaratan Umum :
Persyaratan Khusus :
a. pria/wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI;
b. lulusan:
1. SMA/sederajat:
1. Bagi lulusan sebelum tahun 2018 melampirkan Nilai Ijazah (gabungan nilai rata-rata rapot
ditambah nilai rata-rata ujian sekolah dibagi dua) minimal 60,00;
2. Bagi lulusan tahun 2018 melampirkan Nilai Ijazah (gabungan nilai rata-rata Rapor ditambah
nilai rata-rata USBN dibagi dua) minimal 70,00;
2. lulusan D-III dengan IPK minimal 2,75 dan Akreditasi Prodi minimal B
c. bagi yang masih duduk di kelas XII (lulusan tahun 2018) melampirkan nilai rata-rata rapor semester I minimal
70,00 dan setelah lulus melampirkan ijasah dengan akhir sesuai pada poin b;
d. bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Kemenbuddikdasmen;
e. umur pada saat pembukaan pendidikan pembentukan Bintara Polri T.A. 2018:
1. lulusan SMA/sederajat umur minimal 17 (tujuh belas) tahun 6 (enam) bulan dan maksimal 21 tahun;
2. lulusan D-III umur minimal 17 (tujuh belas) tahun 6 (enam) bulan dan maksimal 24 tahun;
f. belum pernah menikah/hamil atau melahirkan bagi Casis wanita dan belum pernah menikah dan atau
mempunyai anak kandung/biologis bagi Casis pria serta sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan
pembentukan Bintara Polri, ditambah 2 (dua) tahun setelah lulus, dibuktikan dengan surat keterangan
Lurah/Kades;
g. tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinga atau anggota badan lainnya, kecuali yang
disebabkan oleh ketentuan agama/adat;
h. dinyatakan bebas narkoba dengan menyerahkan surat keterangan bebas narkoba dari instansi kesehatan
pemerintah (RS Pemerintah atau Klinik BNN/BNP/BNK);
i. berdomisili minimal 2 tahun pada saat buka pendidikan di wilayah Polda tempat mendaftar dengan
melampirkan Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga kecuali calon peserta Bintara Kompetensi Khusus tidak
berlaku ketentuan domisili, apabila terbukti melakukan duplikasi/pemalsuan/rekayasa akan ditindak sesuai
dengan hukum yang berlaku;
j. bagi calon/peserta yang berusaha menggunakan sponsor/koneksi/katabelece dengan cara menghubungi
lewat telepon/surat atau dalam bentuk apapun kepada panitia/pejabat yang berwenang melalui orang
tua/wali/keluarga atau pihak lain akan didiskualifikasi;
k. bagi calon Bintara yang dinyatakan lulus terpilih agar melampirkan kartu BPJS;
l. bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
1. mendapat persetujuan/rekomendasi dari kepala instansi yang bersangkutan;
2. bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan, bila diterima dan mengikuti pendidikan
pembentukan Bintara Polri;
m. pendaftaran calon peserta dilaksanakan di tiap-tiap Polres/Pabanrim atau Subpanda sesuai dengan Kartu
Tanda Penuduk (KTP)/Kartu Keluarga (KK)
n. membuat surat pernyataan bermaterai bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI dan ditugaskan pada
semua bidang tugas Kepolisian yang di tandatangani oleh calon peserta, orang tua dan wali
Persyaratan Lainnya :
a. Berijazah:
1. lulusan SMA/MA jurusan IPA/IPS/Bahasa (bukan lulusan Paket A dan B) atau SMK sesuai dengan
kompetensi tugas pokok Polri (kecuali Tata Busana dan Tata Kecantikan)
2. lulusan D-III keperawatan dengan IPK minimal 2,75 dan Akreditasi Prodi minimal B kecuali yang
berasal dari Polda Gorontalo, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat dengan akreditasi
minimal C dengan IPK minimal 2,80;
b. tinggi badan minimal (dengan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku):
1. Pria : 165 cm;
2. Wanita : 160 cm;
c. tinggi badan khusus Etnis Melanesia (Polda Papua dan Papua Barat):
1. Daerah Pesisir :
1. Pria : 163 cm;
2. Wanita : 158 cm;
2. Daerah Pegunungan:
1. Pria : 160 cm;
2. Wanita : 155 cm;
d. pendaftaran dan seleksi dilaksanakan di masing-masing Polda sesuai domisili;
Mengikuti dan lulus pemeriksaan/pengujian yang meliputi materi dan urutan kegiatan sebagai berikut :
a. sistem gugur:
a. pemeriksaan administrasi awal dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
b. pemeriksaan dan pengujian psikologi tahap I dengan penilaian secara kuantitatif;
c. pemeriksaan kesehatan tahap I dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
d. pengujian kesamaptaan jasmani dengan penilaian secara kuantitatif;
e. pemeriksaan antropometri dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
f. pemeriksaan kesehatan tahap II (termasuk Keswa) dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
g. pemeriksaan psikologi tahap II (wawancara) dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
h. pendalaman PMK dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
i. pemeriksaan administrasi akhir dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
b. sistem rangking;
o pengujian akademik penilaian secara kuantitatif dengan materi sebagai berikut:
pengetahuan umum;
Bahasa Indonesia;
Bahasa Inggris;
c. sidang terbuka penetapan kelulusan sementara dan kelulusan akhir;
Tamtama Polri T.A. 2018
Silahkan mendownload berkas persyaratan dibawah ini, dengan menekan gambar Microsoft Word
digunakan saat melakukan verifikasi dan Pemeriksaan Administrasi Awal.
Persyaratan Umum :
Persyaratan Khusus :
a. pria bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI;
b. berijazah serendah-rendahnya SMA/sederajat jurusan IPA/IPS/Bahasa (bukan lulusan Paket A dan B) atau
SMK yang sesuai dengan kompetensi tugas Polri (kecuali Tata Busana dan Tata Kecantikan) dengan kriteria
lulus dan diutamakan memiliki kualifikasi mengemudi (dengan melampirkan Surat Izin Mengemudi (SIM B);
c. bagi yang masih duduk di kelas XII SMA/sederajat atau SMK melampirkan surat keterangan dari Kepala
Sekolah, setelah dinyatakan lulus menyerahkan ijazah;
d. umur pada saat pembukaan pendidikan pembentukan Tamtama Polri T.A. 2018, minimal 17 tahun 8 bulan
dan maksimal 22 tahun;
e. tinggi badan minimal 165 cm, khusus etnis Melanesia (Polda Papua dan Papua Barat) 163 cm;
f. tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinga atau anggota badan lainnya, kecuali yang
disebabkan oleh ketentuan agama/adat;
g. dinyatakan bebas narkoba dengan menyerahkan surat keterangan bebas narkoba dari instansi kesehatan
pemerintah (RS Pemerintah atau Klinik BNN/BNP/BNK);
h. membuat surat pernyataan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI dan ditugaskan pada semua
bidang tugas Kepolisian yang di tandatangani oleh calon peserta, orang tua dan wali;
i. berdomisili minimal 1 tahun di wilayah Polda tempat mendaftar dengan melampirkan Kartu Tanda
Penduduk/Kartu Keluarga, apabila terbukti melakukan duplikasi/pemalsuan/rekayasa keterangan akan
ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku;
j. belum pernah menikah dan atau mempunyai anak kandung/biologis serta sanggup tidak menikah selama
dalam pendidikan Tamtama Polri, ditambah 2 (dua) tahun setelah lulus, dibuktikan dengan surat keterangan
Lurah/Kades;
k. bersedia menjalani ikatan dinas pertama minimal selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai saat diangkat
menjadi Tamtama Polri;
l. memperoleh persetujuan dari orang tua/wali;
m. tidak terikat Perjanjian Ikatan Dinas dengan instansi lain;
n. bagi calon Tamtama yang dinyatakan lulus terpilih agar melampirkan kartu BPJS kesehatan;
o. bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
1. mendapat persetujuan/rekomendasi dari kepala instansi yang bersangkutan;
2. bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan, bila diterima dan mengikuti pendidikan
pembentukan Tamtama Polri
Mengikuti dan lulus pemeriksaan/pengujian yang meliputi materi dan urutan kegiatan sebagai berikut :
a. sistem gugur:
1. pemeriksaan administrasi awal dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
2. pemeriksaan dan pengujian psikologi tahap I dengan penilaian secara kuantitatif;
3. pemeriksaan kesehatan tahap I dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
4. pengujian kesamaptaan jasmani dengan penilaian secara kuantitatif;
5. pemeriksaan antropometri dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
6. pemeriksaan kesehatan tahap II (termasuk Keswa) dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
7. pemeriksaan psikologi tahap II (wawancara) dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS) ;
8. pendalaman PMK dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
9. pemeriksaan administrasi akhir dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
b. sistem rangking;
o pengujian akademik dengan penilaian secara kuantitatif, yang meliputi :
1. pengetahuan umum;
2. Bahasa Indonesia;
3. Bahasa Inggris;
c. sidang terbuka penetapan kelulusan sementara dan kelulusan akhir;
https://www.akmil.ac.id/pendaftaran
PENERIMAAN TARUNA AKMIL
A. PERSYARATAN UMUM
B. PERSYARATAN LAIN
E. TEMPAT PENDAFTARAN :
1. Ajen Kodam
2. Ajen Korem
3. Kodim
4. http://rekrutmen-tni.mil.id