Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DENGAN

MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN FOCUS GROUP


DISCUSSION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
SISWA SMA NEGERI 2 PANGKEP

Oleh:
RUSNI
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar

ABSTRAK:
Usia remaja khususnya masa SMA dapat diberikan promosi kesehatan terkait
pencegahan resiko seks bebas dengan mengembangkan keterampilan sosial dalam
berperilaku asertif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan
tentang bahaya seks bebas dengan menggunakan metode ceramah dan focus group
discussion terhadap tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 2 Pangkep.
Jenis penelitian adalah penelitian Quasi Experimental dengan Pretest-Posttest Control
Group Design. Sampel adalah 30 siswa kelas X jurusan IPA dengan menggunakan
accidental sampling. Analisis penelitian menggunakan uji Independent Sample T Test.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan sebelum metode ceramah yaitu
15,35 meningkat sesudah diberikan metode ceramah yaitu 16,87 dengan nilai p=0,005,
sedangkan rata-rata pengetahuan sebelum Focus Group Discussion yaitu 16,40 meningkat
sesudah diberikan metode Focus Group Discussion yaitu 17,80 dengan nilai p=0,000. Hasil
uji Independent Sampel T Test pada kelompok metode ceramah dan kelompok focus group
discussion didapatkan nilai p=0,122.
Simpulan penelitian adalah ada pengaruh penyuluhan tentang bahaya seks bebas
dengan menggunakan metode ceramah dan focus group discussion terhadap tingkat
pengetahuan siswa dan tidak ada perbedaan penyuluhan tentang bahaya seks bebas
dengan menggunakan metode ceramah dan focus group discussion terhadap tingkat
pengetahuan siswa SMA Negeri 2 Pangkep. Diharapkan dapat memberikan pendidikan
kesehatan berkelanjutan terkait bahaya seks bebas dengan menggunakan metode focus
group discussion.

Kata Kunci : Ceramah, Focus Group Discussion, Pengetahuan, Seks Bebas

PENDAHULUAN sekunder. Hal ini menjadikan siswa-siswi


Siswa-siswi pada usia remaja menjadi pada usia remaja sangat dekat dengan
sosok yang sangat menarik untuk permasalahan seputar seksual. Namun
diperbincangkan tentang kaitannya terbatasnya bekal dan pengetahuan yang
dengan perilaku seks bebas. Siswa-siswi dimiliki menjadikan remaja memang masih
pada usia remaja merupakan masa memerlukan perhatian dan pengarahan
pencarian jati diri yang mendorongnya (Wati, 2014).
mempunyai rasa keingintahuan yang Remaja usia pertengahan dan remaja
tinggi, ingin tampil menonjol, dan diakui usia akhir dalam perkembangannya mulai
eksistensinya. Namun disisi lain menjalin hubungan dengan lawan jenis.
mengalami ketidakstabilan emosi Masa ini kebanyakan berada di tingkat
sehingga mudah dipengaruhi teman dan pendidikan SMA dapat diberikan promosi
mengutamakan solidaritas kelompok. kesehatan terkait pencegahan resiko
Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, hubungan seksual pra nikah dengan
juga mengalami perubahan fisik yang mengembangkan keterampilan sosial
cepat dan mendadak. Perubahan ini remaja dalam berperilaku asertif.
ditunjukkan dari perkembangan organ Pemberian promosi kesehatan terkait
seksual menuju kesempurnaan fungsi dengan bahaya dari perilaku seksual pra
serta tumbuhnya organ genetalia nikah yang tidak berdampak secara fisik
saja, tetapi juga masalah psikologis, sosial seks pra nikah (Kementerian Kesehatan
dan mental pada remaja, keluarga dan RI, 2016). Secara umum, sekitar 10%
masyarakat sekitarnya (Dewi, dkk., 2015). remaja pria yang pernah melakukan
Seks bebas bagi siswa siswi pada hubungan seksual sedangkan remaja
usia remaja merupakan hal yang harus wanita berkisar 2%. Laporan BKKBN
dihindari namun kenyataannya dianggap menyatakan 21,2% remaja melakukan
sebagai hal yang biasa, padahal kita tahu aborsi, dan 11% kelahiran terjadi pada
pengetahuan siswa siswi pada usia usia remaja akibat dari seks bebas
remaja mengenai dampak seks bebas (BKKBN, 2017).
masih sangat rendah, kadang-kadang Seks bebas (free sex) merupakan
juga kurang disertai pertimbangan seks dengan kebebasan tanpa aturan
rasional mereka tidak paham dampak yang membuat seseorang melakukan
yang ditimbulkan dari suatu perbuatan.. seks menyimpang. Perilaku seksual
Hubungan seks di luar pernikahan adalah segala tingkah laku yang didorong
menunjukkan tidak adanya rasa tanggung oleh hasrat kepada lawan jenis dengan
jawab dan memunculkan rentetan berbagai bentuk tinggkah laku, mulai dari
persoalan baru yang menyebabkan ketertarikan, berpegangan tangan,
gangguan fisik dan psikososial manusia. pelukan, ciuman (kissing), sampai dengan
seks bebas memiliki banyak konsekuensi hubungan badan atau hubungan seksual
misalnya, penyakit menular seksual, (Suherman, 2013).
infeksi, infertilitas dan kanker. Bahkan Dampak dari seks bebas khususnya
makin banyak kasus kehamilan pranikah, pada remaja dapat dibagi menjadi bahaya
pengguguran kandungan dan penyakit fisik, yang dapat terjadi adalah terkena
kelamin maupun penyakit menular penyakit kelamin penyakit menular
seksual dikalangan remaja termasuk seksual dan HIV/AIDS serta bahaya
HIV/AIDS (Wati, 2014). kehamilan dini yang tak dikehendak. PMS
Menurut data World Health adalah penyakit yang dapat ditularkan dari
Organization (WHO), HIV terus menjadi seorang kepada orang lain melalui
masalah kesehatan masyarakat global hubungan seksual. Seksual dengan
utama, telah mengklaim lebih dari 35 juta berganti-ganti pasangan, baik melalui
jiwa sejauh ini. Pada 2017, sekitar vagina, oral, maupun anal. Bila tidak
940.000 orang meninggal karena diobat dengan benar, penyakit ini dapat
penyebab terkait HIV secara global. Ada berakibat serius bagi kesehatan
sekitar 36,9 juta orang yang hidup dengan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan,
HIV pada akhir tahun 2017 dengan 1,8 kebutuhan pada bayi yang baru lahir
juta orang penderita baru pada tahun bahkan kematian. Penyakit kelamin yang
2017. Secara global pada tahun 2017, dapat terjadi adalah kencing nanah,
terdapat 59% orang dewasa dan 52% rajasinga, herpes genitalis, kandidiasi,
anak-anak yang hidup dengan HIV (WHO, trikomonas vaginalis, kutil kelamin, dan
2018). sebagainya (Bachruddin, dkk., 2017).
Survey Demografi dan Kesehatan Banyak hal yang melatar belakangi
terutama komponen Kesehatan kejadian-kejadian tersebut, salah satunya
Reproduksi Remaja (KRR), adalah kurangnya informasi tentang seks.
mengemukakan bahwa remaja usia 15-19 Rasa tabu dan malu membicarakan
tahun, proporsi terbesar berpacaran masalah seks pada orang tua, sehingga
pertama kali pada usia 15-17 tahun. menyebabkan remaja mencari sumber
sekitar 33,3% remaja perempuan dan informasi lain. Pendidikan kesehatan
34,5% remaja laki-laki yang berusia 15-19 adalah proses untuk meningkatkan
tahun mulai berpacaran pada saat mereka pengetahuan dan kemampuan
belum berusia 15 tahun. Pada usia masyarakat dalam memelihara dan
tersebut dikhawatirkan belum memiliki meningkatkan kesehatan. Sedangkan
keterampilan hidup (life skills) yang dalam keperawatan, pendidikan
memadai, sehingga mereka berisiko kesehatan merupakan satu bentuk
memiliki perilaku pacaran yang tidak intervensi keperawatan yang mandiri
sehat, antara lain melakukan hubungan untuk membantu klien baik individu,
kelompok, maupun masyarakat dalam keadaan awal kedua kelompok (Hidayat,
mengatasi masalah kesehatannya melalui 2018).
kegiatan pembelajaran dalam membentuk Lokasi dan Waktu Penelitian
pengetahuan (Murwani, 2014). Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah
Penelitian yang dilakukan oleh Gloria Menengah Atas Negeri 2 Pangkep pada
& Notoatmodjo (2014), menunjukkan tanggal 07 Februari sampai 14 Februari
bahwa Penyuluhan kesehatan reproduksi 2019.
remaja, baik dengan menggunakan Populasi dan Sampel
metode ceramah maupun metode diskusi Populasi dalam penelitian ini adalah
kelompok dapat meningkatkan semua siswa kelas X di Sekolah
pengetahuan siswa mengenai kesehatan Menengah Atas Negeri 2 Pangkep
reproduksi remaja. Hal ini dapat dilihat sebanyak 246 siswa dengan jumlah
dari peningkatan mean pada post-test dan sampel sebanyak 30 siswa, dimana 15
hasil uji statistik yang menunjukkan ada siswa yang diberikan metode ceramah
perbedaan yang bermakna antara rata- dan 15 siswa diberikan focus group
rata pengetahuan sebelum dan sesudah discussion.
diberikan penyuluham (p-value < 0,05). Pengumpulan Data
Metode ceramah dan diskusi/kerja Pengumpulan data dalam penelitian
kelompok dapat digunakan pada ini yaitu data yang dikumpulkan sendiri
pendidikan kesehatan untuk oleh peneliti secara langsung dari
meningkatkan pengetahuan mengenai sebelumnya tidak ada sesuai dengan
kesehatan seksual. Namun, tidak ada tujuan penelitian. Data primer dalam
perbedaan peningkatan pengetahuan penelitian ini dikumpulkan melalui
responden yang bermakna saat kedua kuesioner.
metode tersebut dibandingkan. Analisa Data
Berdasarkan data dari SMA Negeri 2 Setelah memperoleh nilai dari
Pangkep, menunjukkan bahwa jumlah masing-masing tabel, selanjutnya data
siswa SMA Negeri 2 Pangkep sebanyak dianalisa menggunakan analisis deskriptif.
651 siswa, dimana terdapat 246 siswa
kelas X, 204 siswa kelas XI dan 199 siswa HASIL PENELITIAN
kelas XII (Data Sekunder SMA Negeri 2 Karakteristik Responden
Pangkep, 2018). Tabel 1 Karakteristik Responden di SMA
Berdasarkan uraian latar belakang di Negeri 2 Pangkep Tahun 2019
atas, maka penulis akan melakukan Karakteristik Ceramah FGD
penelitian tentang “Pengaruh Penyuluhan Responden n % n %
tentang Bahaya Seks Bebas dengan Umur
Menggunakan Metode Ceramah dan 15 tahun 9 60,0 10 66,7
Focus Group Discussion terhadap Tingkat 16 tahun 6 40,0 5 33,3
Pengetahuan Siswa SMA Negeri 2 Jenis
Pangkep”. Kelamin
Laki-laki 8 53,3 2 13,3
METODE PENELITIAN Perempuan 7 46,7 13 86,7
Jenis Penelitian 100, 100,
Penelitian ini menggunakan metode Jumlah 15 15
0 0
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
menggunakan metode Quasi bahwa dari 15 responden kelompok
Experimental. Adapun rancangan yang ceramah didapatkan responden terbanyak
digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu berumur 15 tahun sebanyak 9
Pretest-Posttest Control Group Design responden (60,0%) dan paling sedikit
yaitu memilih kelompok penelitian yang yaitu berumur 16 tahun sebanyak 6
dilakukan secara random baik kelompok responden (40,0%), sedangkan kelompok
kontrol maupun perlakuan dan sebelum FGD didapatkan responden terbanyak
perlakuan kedua kelompok dilakukan yaitu berumur 15 tahun sebanyak 10
pretest terlebih dahulu untuk mengukur responden (66,7%) dan paling sedikit
yaitu berumur 16 tahun sebanyak 5 dari nilai (α) 0,05, dengan demikian
responden (33,3%). Karakteristik jenis hipotesis diterima. Interpretasi ada
kelamin kelompok ceramah terbanyak pengaruh penyuluhan dengan
yaitu laki-laki sebanyak 8 responden menggunakan metode ceramah tentang
(53,3%) dan perempuan sebanyak 7 bahaya seks bebas terhadap tingkat
responden (46,7%), sedangkan kelompok pengetahuan siswa SMA Negeri 2
FGD didapatkan responden terbanyak Pangkep.
yaitu perempuan sebanyak 13 responden
(86,7%) dan paling sedikit yaitu laki-laki Tabel 4 Pengaruh Focus Group
sebanyak 2 responden (13,3%). Discussion tentang Bahaya Seks Bebas
Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa di
Analisis Univariat SMA Negeri 2 Pangkep Tahun 2019
Tabel 2 Karakteristik Pengetahuan Siswa Pengetahu
Mean Selisih t p
Sesudah Perlakuan di SMA Negeri 2 -an
Pangkep Tahun 2019 Sebelum 16,40 -1,400 -10,693 0,000
Ceramah FGD Sesudah 17,80
Pengetahuan
n % n %
Meningkat 10 66,7 15 100,0 Berdasarkan tabel 4 didapatkan rata-
Menetap 5 33,3 0 0,0 rata pengetahuan sebelum Focus Group
Menurun 0 0,0 0 0,0 Discussion yaitu 16,40 mengalami
Total 15 100,0 15 100,0 peningkatan pengetahuan sebesar 1,400
sesudah diberikan metode Focus Group
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan Discussion yaitu 17,80. Hasil uji Paired
dari 15 responden kelompok metode Sampel Test diperoleh nilai t sebesar -
ceramah terdapat 10 responden (66,7%) 10,693 dengan nilai p=0,000 yang berarti
yang pengetahuannya meningkat, 5 nilai p lebih kecil dari nilai (α) 0,05,
responden (33,3%) yang pengetahuannya dengan demikian hipotesis diterima.
menetap, dan 0 responden (0,0%) yang Interpretasi ada pengaruh focus group
pengetahuannya menurun. Sedangkan discussion tentang bahaya seks bebas
pada kelompok FGD terdapat 15 terhadap tingkat pengetahuan siswa SMA
responden (100,0%) yang Negeri 2 Pangkep.
pengetahuannya meningkat, 0 responden
(0,0%) yang pengetahuannya menetap, Tabel 5 Perbedaan Penyuluhan tentang
dan 0 responden (0,0%) yang Bahaya Seks Bebas dengan
pengetahuannya menurun. Menggunakan Metode Ceramah dan
Focus Group Discussion Terhadap
Analisis Bivariat Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Negeri
Tabel 3 Pengaruh Penyuluhan dengan 2 Pangkep Tahun 2019
Menggunakan Metode Ceramah tentang Pengetahu
Mean Selisih t p
Bahaya Seks Bebas Terhadap Tingkat -an
Pengetahuan Siswa di SMA Negeri 2 Ceramah 16,87 -0,933 -1,615 0,122
Pangkep Tahun 2019 FGD 17,80
Pengetahu
Mean Selisih t p
-an Berdasarkan tabel 5 didapatkan
Sebelum 15,53 -1,333 -3,374 0,005 selisih nilai mean pada kelompok metode
Sesudah 16,87 ceramah yaitu 16,87, sedangkan pada
kelompok focus group discussion yaitu
Berdasarkan tabel 3 didapatkan rata- 17,80. Hasil uji Independent Sample T
rata pengetahuan sebelum metode Test diperoleh nilai t sebesar -1,615
ceramah yaitu 15,35 mengalami dengan nilai p=0,122 yang berarti nilai p
peningkatan pengetahuan sebesar 1,333 lebih besar dari nilai (α) 0,05, dengan
sesudah diberikan metode ceramah yaitu demikian hipotesis ditolak. Interpretasi
16,87. Hasil uji Paired Sampel Test tidak ada perbedaan penyuluhan tentang
diperoleh nilai t sebesar -3,374 dengan bahaya seks bebas dengan menggunakan
nilai p=0,005 yang berarti nilai p lebih kecil metode ceramah dan focus group
discussion terhadap tingkat pengetahuan untuk dapat menyampaikan informasi.
siswa SMA Negeri 2 Pangkep. Metode ceramah yang digunakan pada
pendidikan kesehatan efektif dalam
PEMBAHASAN memberikan peningkatan pengetahuan
1. Pengaruh penyuluhan tentang bahaya pada siswa.
seks bebas dengan menggunakan Menurut hasil penelitian, ada
metode ceramah terhadap tingkat pengaruh penyuluhan tentang bahaya
pengetahuan siswa seks bebas dengan menggunakan
Metode ceramah adalah metode metode ceramah terhadap tingkat
memberikan uraian atau penjelasan pengetahuan siswa. Penyuluhan yang
kepada sejumlah murid pada waktu dilakukan berupa ceramah
dan tempat tertentu. Metode ceramah berpengaruh dalam peningkatan
ini hanya mengandalkan indera pengetahuan siswa karena dapat
pendengaran sebagai alat belajar yang memberikan informasi pada siswa
paling dominan. Dengan kata lain mengenai seks bebas pada siswa.
metode ini adalah sebuah metode Kegiatan penyuluhan ini juga dapat
mengajar dengan menyampaikan dimanfaatkan untuk menunjang
informasi dan pengetahuan secara kegiatan belajar-mengajar di sekolah,
lisan kepada sejumlah siswa yang dan bahkan dapat dikembangkan
pada umumnya mengikuti secara pasif. sehingga menjadi bagian dari
Metode ini disebut juga dengan metode kurikulum di sekolah. Akan tetapi masih
kuliah atau metode pidato (Niman, ada siswa tidak mengalami perubahan
2017). pengetahuan setelah diberikan metode
Berdasarkan penelitian yang telah ceramah karena siswa yang diberikan
dilakukan di Sekolah Menengah Atas metode ceramah lebih cenderung pasif
Negeri 2 Pangkep menunjukkan bahwa karena hanya mendengarkan materi
hasil uji Paired Sampel Test diperoleh yang diberikan.
ada pengaruh penyuluhan tentang 2. Pengaruh focus group discussion
bahaya seks bebas dengan tentang bahaya seks bebas terhadap
menggunakan metode ceramah tingkat pengetahuan siswa
terhadap tingkat pengetahuan siswa Focus group discussion biasa juga
SMA Negeri 2 Pangkep, karena rata- disebut sebagai metode dan teknik
rata pengetahuan sebelum metode pengumpulan data kualitatif dengan
ceramah yaitu 15,35 mengalami cara melakukan wawancara kelompok.
peningkatan pengetahuan sebesar Guna memperoleh pengertian yang
1,333 sesudah diberikan metode lebih saksama, kiranya FGD dapat
ceramah yaitu 16,87. didefinisikan sebagai suatumetode dan
Penelitian ini didapatkan 5 teknik dalam mengumpulkan data
responden yang tidak mengalami kualitatif di mana sekelompok
perubahan pengetahuan setelah orangberdiskusi tentang suatu fokus
diberikan metode ceramah, hal ini masalah atautopik tertentu dipandu
disebabkan karena responden kurang oleh seorang fasilitator atau moderator
memperhatikan pertanyaan kuesioner (Susilo, 2017).
yang diberikan sehingga membuat Diskusi kelompok merupakan
responden salah dalam memberikan metode yang sangat memungkinkan
jawaban. bagi anggota kelompok untuk tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan hanya menerima informasi tetapi
penelitian yang telah dilakukan oleh memberikan rasa aman bersama
Benita (2012), mengemukakan bahwa kelompok. Anggota kelompok yang
penyuluhan berpengaruh terhadap memiliki masalah serupa dan memiliki
tingkat pengetahuan kesehatan kebutuhan belajar yang sama memiliki
reproduksi remaja siswa SMP Kristen kesempatan untuk saling
Gergaji. Informasi atau pesan adalah mengidentifikasi dan saling mendukung
salah satu unsur dari proses secara moral. Hal perlu diperhatikan
komunikasi dalam metode ceramah dalam diskusi kelompok adalah bila
tidak semua anggota kelompok Focus group discussion lebih
berperan dalam kelompok sehingga mengembangkan kemampuan berpikir
tidak semua anggota kelompok masing-masing peserta dalam
mendapat manfaat dari pengalaman mengungkapkan pendapat yang dapat
tersebut. Saat menggunakan metode memicu adanya interaksi dan timbal
diskusi kelompok, pengkajian dan balik informasi dari tiap-tiap peserta
tindak lanjut setiap anggota kelompok sehingga informasi yang diperoleh
penting dilakukan untuk memastikan beragam dan semakin banyak yang
bahwa setiap anggota kelompok dapat menambah pengetahuan
mendapat pengetahuan dan peserta.
keterampilan yang dibutuhkan (Niman, 3. Perbedaan penyuluhan tentang bahaya
2017). seks bebas dengan menggunakan
Berdasarkan penelitian yang telah metode ceramah dan focus group
dilakukan di Sekolah Menengah Atas discussion terhadap tingkat
Negeri 2 Pangkep menunjukkan bahwa pengetahuan siswa
hasil uji Paired Sampel Test diperoleh Penyuluhan kesehatan adalah
ada pengaruh focus group discussion upaya yang direncanakan untuk
tentang bahaya seks bebas terhadap mempengaruhi orang lain baik individu,
tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri kelompok atau masyarakat sehingga
2 Pangkep, karena rata-rata berperilaku yang kondusif untuk
pengetahuan sebelum Focus Group kesehatan. Promosi kesehatan
Discussion yaitu 16,40 mengalami (penyuluhan kesehatan) dalam arti
peningkatan pengetahuan sebesar pendidikan, secara umum adalah
1,400 sesudah diberikan metode Focus segala upaya yang direncanakan untuk
Group Discussion yaitu 17,80. mempengaruhi orang lain, baik
Hasil penelitian ini sejalan dengan individu, kelompok, atau masyarakat,
penelitian yang telah dilakukan oleh sehingga mereka melakukan apa yang
Prabasari (2017) menunjukkan bahwa diharapkan oleh pelaku pendidikan
ada perbedaan yang signifikan antara atau promosi kesehatan (Hikmawati,
tingkat pengetahuan responden 2016).
tentang seks pranikah sebelum dan Berdasarkan penelitian yang telah
setelah diberikan pendidikan kesehatan dilakukan di Sekolah Menengah Atas
dengan metode diskusi kelompok. Negeri 2 Pangkep menunjukkan bahwa
Peningkatan pengetahuan remaja hasil uji Independent Sample T Test
dalam kelompok diskusi dapat terjadi didapatkan selisih nilai mean pada
karena faktor metode proses kelompok metode ceramah yaitu 16,87,
pendidikan kesehatan. Dalam sedangkan pada kelompok focus group
kelompok ini metode untuk discussion yaitu 17,80. Sehingga
memperoleh pengetahuan yaitu diperoleh tidak ada perbedaan
dengan menggunakan diskusi penyuluhan tentang bahaya seks
kelompok. Diskusi kelompok bebas dengan menggunakan metode
memberikan manfaat karena caranya ceramah dan focus group discussion
dengan saling bertukar pengalaman terhadap tingkat pengetahuan siswa
diantara masyarakat mengenai cara SMA Negeri 2 Pangkep, karena baik
melaksanakan upaya meningkatkan metode ceramah maupun focus group
kesehatan maka kegiatan belajar discussion masing-masing memberikan
menjadi lebih mudah dihayati oleh peningkatan pengetahuan siswa
peserta. Manfaat lain menciptakan setelah diberikan perlakuan.
suasana belajar yang akrab dan santai Hasil penelitian ini sejalan dengan
sehingga peserta tidak merasa seperti penelitian yang telah dilakukan oleh
sedang belajar di kelas. Gloria & Notoatmodjo (2014),
Menurut hasil penelitian, ada menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh penyuluhan focus group perbedaan yang bermakna antara rata-
discussion tentang bahaya seks bebas rata pengetahuan responden sebelum
terhadap tingkat pengetahuan siswa. dan sesudah diberikan penyuluhan
kesehatan reproduksi remaja, baik tentang Bahaya Seks Bebas
ketika menggunakan metode ceramah Terhadap Pengetahuan Remaja
maupun diskusi kelompok. Namun, tentang Seks Bebas di SMA Negeri
tidak ada perbedaan peningkatan Binsus 9 Manado. e-journal
pengetahuan responden yang Keperawatan (e-Kp) Volume 5
bermakna ketika dua metode tersebut Nomor 1.
dibandingkan. Metode ceramah dan
diskusi/kerja kelompok dapat Benita, N. R. (2012). Pengaruh
digunakan pada pendidikan kesehatan Penyuluhan Terhadap Tingkat
untuk meningkatkan pengetahuan Pengetahuan Kesehatan
mengenai kesehatan seksual. Reproduksi pada Remaja Siswa
Menurut hasil penelitian, tidak ada SMP Kristen Gergaji. Jurnal
ada perbedaan penyuluhan tentang Fakultas Kedokteran Universitas
bahaya seks bebas dengan Diponergoro.
menggunakan metode ceramah dan
focus group discussion terhadap BKKBN. (2017). Survei Demografi dan
tingkat pengetahuan siswa. Meskipun Kesehatan Indonesia 2017:
dalam penelitian ini tidak dilakukan uji Kesehatan Reproduksi Remaja.
multivariat tetapi dapat dilihat dari segi Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
rata-rata responden pada kelompok
focus group discussion lebih efektif Dewi, A., Herlina, & Taufik, H. (2015).
dalam meningkatkan pengetahuan Efek Penerapan Peer Konselor
dibandingkan metode ceramah, karena Berbasis Keris-Net Terhadap
semua perserta focus group discussion Perubahan Perilaku Seksual
aktif dan saling bertukar pikiran Remaja. Jurnal Keperawatan
mengenai bahaya seks bebas dan Soedirman (The Soedirman Journal
kegiatan focus group discussion of Nursing), Volume 10, No.3.
menjadi lebih mudah dihayati oleh
peserta. Sedangkan pada kelompok Gloria, A., & Notoatmodjo, S. (2014).
metode ceramah siswa yang Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
cenderung pasif, menyebabkan kurang dengan Metode Ceramah dan
diketahuinya umpan balik dan sulit Diskusi Kelompok Terhadap
untuk dinilai hasilnya. Pengetahuan dan Sikap Mengenai
Kesehatan Reproduksi Remaja.
KESIMPULAN Jurnal FKM UI.
Dari hasil penelitian disimpulkan
bahwa ada pengaruh penyuluhan tentang Hidayat, A. A. (2018). Metodologi
bahaya seks bebas dengan menggunakan Penelitian Keperawatan dan
metode ceramah dan focus group Kesehatan. Jakarta: Salemba
discussion terhadap tingkat pengetahuan Medika.
siswa SMA Negeri 2 Pangkep dan 3. Tidak
ada perbedaan penyuluhan tentang Hikmawati, I. (2016). Promosi Kesehatan
bahaya seks bebas dengan menggunakan Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
metode ceramah dan focus group Medika.
discussion terhadap tingkat pengetahuan
siswa SMA Negeri 2 Pangkep. Untuk itu Kementerian Kesehatan RI. (2016).
diharapkan pihak sekolah dapat Situasi Kesehatan Reproduksi
memberikan pendidikan kesehatan Remaja. Jakarta: Pusat dan Dan
berkelanjutan terkait bahaya seks bebas Informasi Kementerian Kesehatan
dengan menggunakan metode focus RI.
group discussion.
Murwani, A. (2014). Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan dalam Keperawatan.
Bachruddin, W., Kalalo, F., & Kundre, R. Yogyakarta: Fitramaya.
(2017). Pengaruh Penyuluhan
Niman, S. (2017). Promosi dan Reproduksi Terhadap Persepsi Seks
Pendidikan Kesehatan. Jakarta Bebas Remaja pada Siswa Kelas X
Timur: Trans Info Media. di SMKN Kebonagung Pacitan.
Jurnal Keperawatan Universitas
Prabasari, S. N. (2017). Perbedaan Muhammadiyah Ponorogo.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Metode Ceramah dan Diskusi Wati, S. E. (2014). Tingkat Pengetahuan
Kelompok Terhadap Tingkat Siswa-Siswi Tentang Seks Bebas di
Pengetahuan Seks Pranikah SMK PGRI 3 Kediri. Jurnal Efektor
Remaja Kelas X SMAN 2 Nomor 25 Volume 01.
Banguntapan. Naskah Publikasi
Ilmu Kesehatan Universitas WHO. (2018). HIV/AIDS. Fact Sheets
‘Aisyiyah Yogyakarta. World Health Organization.

Suherman, S. A. (2013). Yuk Kenali Seks.


Bandung: Yrama Widya.

Susilo, A. (2017). Pengaruh Focus Group


Discussion Tentang Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai