Anda di halaman 1dari 3

Angkatan Kerja Indonesia Pada Bonus Demografi Tahun 2045

Aulia Nindy Fadila Gastama / 190721637625

Bonus demografi adalah kondisi dimana suatu negara memiliki penduduk usia
produktif ( 15 - 64 tahun ) lebih besar dibanding usia tidak produktif ( 0 - 14 dan >64
tahun ). Bonus demografi bisa menjadi berkah bagi suatu negara apabila penduduknya
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas serta dapat melakukan peningkatan
investasi dalam negeri. Tetapi bonus demografi akan menjadi ancaman bila suatu negara
belum mempersiapkan dengan baik. Jika penduduk usia produktif tidak memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas, jumlah pengangguran dan kemiskinan akan meningkat.
Dengan adanya peningkatan tersebut, bisa jadi kriminalitas suatu negara akan meningkat
pula. Bonus demografi muncul karena adanya program KB yang terilhami konsep
pembatasan jumlah anak hanya dua dan naiknya asupan gizi kemudian semakin
membaiknya fasilitas kesehatan sehingga dapat menunda pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan survei penduduk antar sensus 2015, jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2019 mencapai 266,91 juta jiwa. Indonesia sendiri diperkirakan akan mengalami
bonus demografi pada tahun 2045. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun itu akan
mencapai 340 juta dengan 180 juta penduduk usia produktif. Dengan jumlah 180 juta
penduduk usia produktif, Indonesia mampu mendongkrak pentumbungan ekonomi
nasional dan dapat terciptanya lapangan pekerjaan. Peningkatan jumlah penduduk usia
produktif akan menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Dalam jangka panjang akan menjadi
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Menurut Menperin, pada
tahun 2045 Indonesia akan mampu menjadi negara perekonomian terkuat nomor empat di
dunia. Seperti halnya pada negara Jepang yang mengalami bonus demografi pada tahun
1950. Negara ini berhasil mengelola bonus demografi karena mereka memiliki sisi
kualitas Sumber Daya Manusia yang kuat. Oleh karena itu, generasi-generasi Indonesia
saat ini harus memiliki persiapan yang kuat terhadap adanya bonus demografi pada tahun
2045.
Kunci utama untuk menghasilkan SDM yang berkualitas sendiri yaitu dalam lembaga
pendidikan. Adanya pendidikan yang berkualitas, ilmu-ilmu yang didapat akan
berkualitas pula. Selain mendapatkan ilmu, generasi bangsa Indonesia dapat pula
menciptakan sesuatu hal yang baru. Pendidikan diharapkan akan menghasilkan generasi
muda saat ini menjadi generasi emas Indonesia. Generasi muda Indonesia harus
mengatahui bagaimana perkembangan Indonesia pada masa sekarang dan dapat
memprediksi kondisi di masa yang akan datang. Sesuatu yang di khawatirkan, akan
menjadi ancaman bagi Indonesia kedepannya.
Menurut saya jika dilihat dari kondisi Indonesia saat ini, Indonesia masih belum bisa
mempersiapkan adanya bonus demografi. Pada kenyataannya, penduduk usia produktif di
Indonesia masih banyak yang menganggur, kemiskinan hingga kriminalitas terus
meningkat di negara ini. Indonesia memang memiliki angkatan kerja yang banyak namun
dengan terbatasnya lapangan pekerjaan bisa menimbulkan pengangguran bagi mereka
yang tidak mendapatkan pekerjaan. Perlu diketahui, saat ini Indonesia memiliki dua
tantangan utama terkait ketenagakerjaan. Pertama, sekitar 63% tenaga kerja di Indonesia
merupakan lulusan sekolah menengah pertama atau lebih rendah. Separuh dari mereka
ada yang memilih untuk menganggur. Hal ini dapat menjadi ancaman Indonesia nantinya.
Kedua, pendidikan dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja tidak sesuai dengan
kebutuhan industri sehingga menyebabkan industri mengalami kesulitan untuk
mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. Jika Indonesia gagal menggarap dan
menyiapkan generasi emas 2045, tingkat kriminalitas dan kekacauan akan meningkat
karena pelaku dari kriminal tersebut biasanya penduduk usia produktif.
Peran pemerintah untuk bisa mengelola bonus ini dengan maksimal, pemerintah
mampu mempersiapkan lapangan pekerjaan yang cukup bagi angkatan kerja mendatang
serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Dengan banyaknya penduduk usia
produktif yang terserap lapangan pekerjaan, disinilah terjadinya pertumbuhan ekonomi
serta akan lebih baik jika mereka dapat menciptakan suatu lapangan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

Jati, Wasisto Raharjo. 2015. Bonus Demografi Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi:
Jendela Peluang Atau Jendela Bencana di Indonesia?. Volume: 23 Nomor: 1 Tahun 2015.
Halaman: 1-19. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Falikhah, Nur. 2017. Bonus Demografi Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Diakses
pada tahun 2017 dari https://jurnal.uin-
antasari.ac.id/index.php/alhadharah/article/download/1992/1497

Wibowo, Kunto Arief. 2019. Bonus Demografi Produktif. Diakses pada tanggal 26 Juni
2019 dari https://jurnalsumbar.com/2019/06/bonus-demografi-produktif/

Triyono. 2018. Menyiapkan Generasi Emas 2045. Diakses pada bulan Maret 2018 dari
https://www.researchgate.net/publication/324029744_Menyiapkan_Generasi_Emas_2045

Afandi, Thohir. 2017. BONUS DEMOGRAFI 2030-2040: STRATEGI INDONESIA TERKAIT


KETENAGAKERJAAN DAN PENDIDIKAN. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017 dari
https://www.bappenas.go.id/files/9215/0397/6050/Siaran_Pers_-
_Peer_Learning_and_Knowledge_Sharing_Workshop.pdf

Anda mungkin juga menyukai