Dosen Pembimbing :
Ns. Nur Hidayati, S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2018
Kasus 4
Laki – laki 45 tahun di rawat di Ruang ICCU post pemasangan ring koroner 4 jam yang lalu. Tiba-tiba
pasien mengeluh sesak dan dada terasa tidak enak. Kesadaran gelisah, TD 70/60mmHg, RR 28x/menit
cepat dan dangkal, nadi 140x/ menit kecil, akral dingin, CRT 5 detik, terdapat distensi vena jugularis
kanan, bunyi jantung jauh. Dokter jantung segera melakukan echokardiografi dan ditemukan perdarahan
di pericardium.
Pertanyaan:
1. Jenis syok
2. Penyebab syok (sesuai kasus)
3. Tanda – tanda syok yang ada di kasus
4. Patofisiologi syok sesuai kasus dan vidio
5. Penanganan syok sesuai kasus berdasarkan teori
1. Jenis Syok
Syok Obstruktif
Syok obstruktif terjadi kerena terdapat hambatan aliran darah yang menuju jantung (venous return)
akibat cardiac tamponade.
2. Penyebab Syok
Tamponade jantung akibat robeknya arteri koroner saat pemasangan ring (stent) coroner sehingga
menyebabkan akumulasi darah dalam perikardium. Dibuktikan dengan pemeriksaan echokardiografi
ditemukan perdarahan pada pericardium.
Perdarahan intraperikardium
Menekan jantung
Pindah ke Ketidakefektifan
Perfusi jaringan perfusi jaringan
alveoli perifer
1) Airway
Perhatikan patensi airway (inspeksi, auskultasi, dan palpasi) penilaian akan adanya obstruksi
2) Breathing
Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi 10 -12 Lpm dengan NRM (Nonrebreaether mask)
3) Circulation
a. Pasang IV line dan beri cairan kristaloid isotonik untuk mempertahankan volume
intravaskuler
b. Hentikan perdarahan. Lakukan Perikardiosintesis untuk menghilangkan hambatan aliran
darah yang menuju jantung
c. Obat – obatan inotropic (misalnya: Norepinephrine) untuk menstabilkan tekanan darah tanpa
meningkatkan nadi.
d. Simptomatik atau sesuai gejala yang timbul. Misalnya menghentikan obat antikoagulan
e. Pemasangan keteter urin untuk monitor urine output
4) Evaluasi tanda – tanda syok
Tanda – tanda vital dalam batas normal
Tanda vital Nilai normal
Pernafasan 16 – 20 x/menit
TD 100/70 – 120/ 80 mmhg
Nadi 60 – 100 x/menit)
Suhu 36,5 – 37 0C
CRT kembali < 2detik
Akral hangat
SpO2 98-100%
Tidak ada penurunan kesadaran
Urin ouput 0,5 cc/jam/kgBB
5) Evaluasi tanda – tanda tamponade jantung
Tidak ada distensi vena jugularis
Suara jantung normal
Pemeriksaan diagnostik. Misalnya: Elektrokardiografi, echocardiography dan CT
angiography
Konsultasi bedah jantung bila gejala tamponade jantung masih didapatkan atau semakin
memburuk
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T. H. (2015). Nanda International Inc. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification
2015-2017. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Roswati, E., & Safri, Z. (2013). Perikardiosintesis Pada Efusi Perikardium Masif. CKD-202, 40, 192-
196.