Askep Fraktur
Askep Fraktur
Waktu : Pagi
Konsistensi : Padat
B. Buang Air Kecil
Frekuensi : 2-3 x/hari Warna : Kuning Bau : Amoniak
Keluhan Lain : -
Perubahan Setelah Sakit :
A. Buang Air Besar
Frekuensi : 2 hari 1 x BAB Penggunaan Pencahar : -
Waktu : Pagi
Konsistensi : Padat
B. Buang Air Kecil
Frekuensi : 3x 1 hari Warna : Kuning Bau : Amoniak
8. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum Sakit : orang tua klien mengatakan tidur anaknya malam ± 7-8 jam tidurnya
tidak ada gangguan.
Perubahan Setelah Sakit : klien mengatakan tidak dapat tidur nyenyak.
Waktu Tidur (Jam) : orang tua klien mengatakan waktu tidur anaknya tidak
dapat ditentukan, kadang klien tertidur setelah pemberian obat dan terbangun saat
merasakan nyeri.
Kebiasaan Pengantar Tidur : didampingi keluarga
Kebiasaan Saat Tidur : terbangun di malam hari saat merasakan nyeri
Kesulitan Dalam Tidur : sulit tidur karena nyeri yang dirasakan.
ttT 40 39 T
14 12 5
Keterangan :
: Laki-Laki + : Meninggal ҉ : Satu Rumah ↗ : Klien
⃝ : Perempuan T : Kawin ? : Tidak Diketahui
V. RIWAYAT LINGKUNGAN
Kebersihan / Bahaya / Polusi : Klien mengatakan keadaan sekitar rumahnya bersih
3. Suasana Hati : Klien nampak sedih dan snsitif dengan suasana disekitarnya.
Rentang Perhatian : Klien mengatakan diperhatikan oleh keluarganya
4. Hubungan / komunikasi
a. Tempat Tinggal
( Ya ) Bersama, yaitu: orang tua
b. Bicara
( Ya ) Jelas Bahasa Utama : Bahasa Indonesia
( Ya ) Relevan Bahasa Daerah : Bugis
( Ya ) Mampu Mengekspresikan
( Ya ) Mampu Mengerti Orang Lain
c. Kehidupan Keluarga
1. Adat Istiadat yang dianut : Klien menganut adat istiadat Bugis
2. Pembuat keputusan keluarga : Klien
3. Pola komunikasi : Klien selalu berkomunikasi dengan keluarganya
4. Pola keuangan : Memadai (Sumber pendapatan dari orang tuanya)
d. Kesulitan dalam hubungan keluarga : -
5. Pertahanan Koping
a. Pengambilan Keputusan : orang tua
b. Yang disukai tentang diri sendiri : Klien mengatakan menyukai semua bagian
tubuhnya
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan : -
d. Yang dilakukan jika stress : Bermain, menonton tv
e. Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman :
Peduli dan memberikan perawatan dengan baik
6. Sistem Nilai Dan Kepercayaan
a. Siapa atau apa sumber kekuatan : Keluarga
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting bagi anda : Ya
c. Kegiatan agama yang dilakukan (macam dan frekuensi) : -
d. Kegiatan agama/kepercayaan yang ingin dilaksanakan di RS : -
7. Tingkat Perkembangan
Usia : Sesuai dengan nalarnya
Karakteristik : Normal
Asuhan Keperawatan KMB I “Fraktur Humerus”
4. Hidung :
a. Inspeksi :
Bentuk / Kesimetrisan : Simetris kiri dan kanan
Bengkak : Tidak ada
Secret : Tidak ada
b. Palpasi :
Sinus : Tidak ada pembengkakan
Asuhan Keperawatan KMB I “Fraktur Humerus”
d. Palpasi :
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
9. Genetalia dan Status Reproduksi :
10. Status Neurologis : GCS → E : 4 M:6 V:5
12. Ekstremitas
Ekstremitas Atas :
a. Inspeksi :
Terpasang RL 20 tpm pada tangan kanan
Tangan kiri terbalut mitela
Kesimetrisan : tidak simetris antara kiri dan kanan, tangan sebelah kiri tampak
bengkak.
Klien tampak tidak menggerakkan tangan kirinya
b. Palpasi
Nyeri : nyeri pada tangan sebelah kiri
Capilarry Refilling < 3 detik
Akral hangat
Ekstremitas Bawah :
a. Inspeksi :
Kesimetrisan : Simetris antara kiri dan kanan
Edema : Tidak ada
ROM : Aktif
Sianosis : Tidak ada
b. Palpasi
Akral : Hangat
Capilarry Refilling < 3 detik
Nyeri : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Pemeriksaan menngunakan Skala nyeri 0-10 (numeric rating scale)
Skala 0 tidak nyeri
Skala nyeri 1-3 berarti Nyeri Ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tidak
terganggu)
Skala nyeri 4-6 berarti Nyeri Sedang (mengganggu aktivitas fisik)
Skala nyeri 7-10 berarti Nyeri Berat (tidak dapat melakukan aktivitas secara
mandiri).
Asuhan Keperawatan KMB I “Fraktur Humerus”
Klien mengatakan skala nyerinya berada pada nomor 4 atau Nyeri Sedang
KESIMPULAN :
Klien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada lengan kri atas, nyeri seperti tertusuk–
tusuk dengan skala nyei 4 (sedang),nyeri dirasakan terus menerus, nyeri terasa meningkat saat
tangan kiri di gerakkan. Setelah melakukan pemeriksaan radiologi, dokter mendiagnosa An.N
mengalami fraktur humerus. Terapi yang diberikan pada An.N antara lain Ranitidin IV
20mg/12jam dan Ketorolac IV 10mg/8jam.
Asuhan Keperawatan KMB I “Fraktur Humerus”
PATOFISIOLOGI :
Fraktur
Deformitas
Lampiran III
Klasifikasi Data
Data subjektif Data objektif
- Klien mengatakan nyeri pada tangan Skala nyeri 4
kiri - P: fraktur humerus
- Pasien mengatakan takut untuk - Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
menggerakan tangannya karena sakit - R : tangan sebelah kiri
- Klien mengatakan aktivitas sehari- - S : skala nyeri: 4
harinya dibantu keluarga. Untuk - T : saat digerakkan
makan disuapi, minum diambilkan,
BAK dan BAB di bantu ke toilet. Ekspresi wajah pasien meringis
- Klien mengatakan tidak dapat tidur Terdapat edema pada tangan sebelah kiri.
karena sakit yang dirasakan
TTV :
- Klien mengatakan kadang terbangun
di malam hari karena nyeri yang
- N : 96 x/ menit
dirasakan
- S : 37 oC
- P : 24 x/ menit
Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Prioritas Tgl Ditemukan Tgl Teratasi
1 Nyeri akut berhubungan dengan fraktur 23/09/2019 24/09/2019
cedera fisik
2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan 23/09/2019 24/09/2019
dengan gangguan musculoskeletal,
injuri pada ekstremitas
3 Gangguan pola tidur berhubungan 23/09/2019 24/09/2019
dengan nyeri fraktur
Asuhan Keperawatan KMB I “Fraktur Humerus”
Analisa Data
Data penunjang Problem
TTV :
- N : 96 x/ menit
- S : 37 oC
- P : 24 x/ menit
digunakan dalam
- Kolaborasi mengetasi nyeri.
pemberian - Pemberian
analgetik untuk analgetik
mengurangi nyeri merupakan cara
mengendalikan
nyeri agar tidak
menjadi lebih
berat.
2 Gangguan mobilitas fisik Mempertahan - Kaji kemampuan - Pasien mungkin
kan posisi
berhubungan dengan pasien dalam dibatasi oleh
fungsional.
gangguan musculoskeletal, mobilisasi. pandangan
Menunjukkan
injuri pada ekstremitas diri/persepsi diri
teknik yang
DS : Pasien mengatakan memampukan tentang
melakukan
takut untuk keterbatasan fisik
aktivitas.
menggerakan actual,
tangannya karena sakit memerlukan
DO : informasi/interven
- Pasien takut untuk si untuk
memindahkan meningkatkan
tangannya kemajuan
- Kebutuhan pasien - Instruksikan pasien kesehatan.
dibantu oleh keluarga. untuk/bantu dalam - Meningkatkan
- Terpasang mitela pada rentang gerak aliran darah ke
tangan sebelah kiri. pasien/aktif pada otot dan tulang
ekstremitas yang untuk
sakit dan yang meningkatkan
tidak sakit. tonus otot,
mempertahankan
gerak sendi,
mencegah
kontraktur/atrofi,
dan resorpsi
Asuhan Keperawatan KMB I “Fraktur Humerus”
kalsium karena
- Berikan alat bantu tidak digunakan
jika klien - Mobilisasi dini
memerlukan. menurunkan
komplikasi tirah
baring (contoh
flebitis), dan
meningkatkan
penyembuhan dan
normalisasi fungsi
- Kolaborasi, konsul organ.
dengan ahli terapi - Mengembangkan
fisik. perencanaan dan
mempertahankan/
meningkatkan
mobilitas pasien.
3 Gangguan pola tidur Pola tidur, - Kaji penyebab - Untuk mngetahui
berhubungan dengan nyeri kualitas dalam tidak bisa tidur. intervensi yang
fraktur batas normal - Ciptakan dapat dilakukan.
DS : lingkungan yang - Lingkungan yang
- klien mengatakan nyaman. nyaman dapat
tidurnya tidak membuat klien
nyenyak - Atur posisi merasa aman.
- klien mengatakan pasien yang - Posisi yang
susah tidur karena yaman nyaman dapat
sakit meningkatkan
- klien mengatakan kualitas istirahat
kadang terbangun klien.
dimalam hari
DO :
- klien tampak menguap
- klien tampak pucat
Asuhan Keperawatan KMB I “Fraktur Humerus”
Implementasi Keperawatan
Catatan Perkembangan
N : 90 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5°C
A : Nyeri berkurang
P : Intervensi dilanjutkan
- Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
- Mengobservasi TTV.
- Menggunakan komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien.
- Mengjarkan tekhnik relaksasi kepada
pasien.
- Memberikan kolaborasi pemberian
analgetik untuk mengurangi nyeri
3 Gangguan pola tidur Selasa 20.00 S : Klien mengatakan sulit untuk tidur
berhubungan dengan 24-09-2019 O : Klien tampak menguap.
nyeri fraktur A : Pola tidur masih terganggu.
P : Intervensi dilanjutkan
- Mengkaji penyebab tidak bisa tidur.
- Menciptakan lingkungan yang
nyaman.
- Mengatur posisi pasien yang nyaman
4 Nyeri akut Rabu 16.00 S : Klien mengatakan nyeri pada tangan
berhubungan 25/09/2019 sebelah kiri sudah berkurang
dengan fraktur O : Tangan klien sebelah kiri tampak
cedera fisik. bengakak.
- Ekspresi klien tampak meringis
Skala nyeri 3 (Ringan)
TTV :
N : 94 x/menit
P : 24 x/menit
S : 37,2°C
A : Nyeri berkurang
P : Intervensi dilanjutkan
- Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
- Mengobservasi TTV.
- Menggunakan komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien.
- Mengjarkan tekhnik relaksasi kepada
pasien.
- Memberikan kolaborasi pemberian
analgetik untuk mengurangi nyeri
Asuhan Keperawatan KMB I “Fraktur Humerus”
6 Gangguan pola tidur Rabu 19.00 S : Klien mengatakan tidurnya tidak nyenyak
berhubungan dengan 25-09-2019 O : Klien tampak menguap.
nyeri fraktur A : Pola tidur masih terganggu.
P : Intervensi dilanjutkan
- Mengkaji penyebab tidak bisa tidur.
- Menciptakan lingkungan yang
nyaman.
- Mengatur posisi pasien yang nyaman
7 Nyeri akut Kamis 16.00 S : Klien mengatakan nyeri pada tangan
berhubungan 26/09/2019 sebelah kiri sudah berkurang
dengan fraktur O : Tangan klien sebelah kiri tampak
cedera fisik. bengakak.
- Ekspresi klien tampak meringis
Skala nyeri 3 (Ringan)
TTV :
N : 90 x/menit
P : 22 x/menit
S : 37,0°C
A : Nyeri berkurang
Asuhan Keperawatan KMB I “Fraktur Humerus”
P : Intervensi dilanjutkan
- Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
- Mengobservasi TTV.
- Menggunakan komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien.
- Mengjarkan tekhnik relaksasi kepada
pasien.
- Memberikan kolaborasi pemberian
analgetik untuk mengurangi nyeri
PENILAIAN
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
ICU
BEDAH Apendisitis
INTERNA
ICU
BEDAH
INTERNA