Anda di halaman 1dari 6

Riptek, Vol.3, No.2, Tahun 2009, Hal.

: 21 - 26

POLA RUANG LUAR KAWASAN PERUMAHAN


DAN KENYAMANAN THERMAL DI SEMARANG
Maidinita,D *) , Hardiman,G **) ; Prianto,E **)
Abstrak

Padatnya lahan di pusat kota akan berbagai kegiatan-kegiatan pemerintahan, pendidikan, pusat hiburan, serta
perkantoran menyebabkan lahan untuk bermukim semakin menyempit, sedangkan kebutuhan masyarakat
terhadap tempat tinggal semakin meningkat. Kemudian diiringi dengan bermunculan kawasan-kawasan
perumahan di pinggiran kota. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi adanya pengaruh keadaan yang
terbentuk dari kondisi fisik ruang luar perumahan seperti taman, kolam renang, dan lapangan voli dengan studi
kasus pada Cluster Kampoeng Hollywood Semarang terhadap kenyamanan thermal.
Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran temperature efektif (oTE), dan pengukuran suhu permukaan pada
permukaan paving, rumput, dan air pada kondisi terkana langsung sinar matahari dan kondisi dibawah
bayangan dari keberadaan vegetasi. Dari kajian hubungan factor-faktor tersebut didapatkan hasil bahwa
terdapat korelasi yang sangat kuat antara temperature udara dan profil permukaan bahan dalam menciptakan
kenyamanan thermal bagi pelaku aktifitas di ruang terbuka suatu kawasan perumahan.

Kata Kunci : perumahan, ruang luar, kenyamanan thermal, Semarang

Latar belakang
Cluster Kampoeng Hollywood merupakan
Pertumbuhan jumlah penduduk yang salah satu dari 114 perumahan di kota
semakin meningkat setiap tahunnya Semarang (Pinansang, 2008) yang mengatasi
mempengaruhi peningkatan kebutuhan berbagai tuntutan ekonomi diatas dengan
masyarakat untuk bermukim (Bappeda Kota memaksimalkan luasan tiap-tiap kaplingnya
Semarang kurun waktu tahun 2001 – 2006). sehingga menghasilkan layout bangunan dengan
Dari tingginya nilai permintaan masyarakat akan arah orientasi yang sangat bervariatif. Dan
lahan untuk bermukim tersebut, para kondisi ini telah menciptakan terjadinya
pengembang kini lebih melirik lahan-lahan kesenjangan terhadap kenyamanan thermal yang
dipinggiran kota yang harganya lebih rendah berbeda-beda pada pembagian kavling-kavling
dibanding lahan dipusat kota. Oleh karena itu rumah, taman-taman aktif, dan ruang luar
pihak pengembang berbondong-bondong lainnya, seperti kolam renang, dan lapangan voli.
membangun sebuah kawasan perumahan dengan Kenyamanan Thermal didefinisikan sebagai
optimalisasi pembagian lahan kapling rumah suatu kondisi pikiran yang mengekspresikan
pada lahan kawasan perumahan yang terbatas kepuasan terhadap lingkungan thermal (ISO
itu. Hal ini menyebabkan kepentingan penghuni 7730). Kenyamanan thermal dalam ruang
akan sarana ruang luar dalam perumahan yang (indoor) akan berbeda dengan kenyamanan
berfungsi sebagai wadah bagi kegiatan sosial thermal pada luar ruang (outdoor). Kenyamanan
(Budiharjo, 1987) mereka menjadi sedikit, thermal indoor merupakan dampak yang
bahkan agak terabaikan. Ruang luar kadang ditimbulkan oleh pemilihan jenis material
tercipta diluar dari perencanaan atau diambil bangunan, bentuk dan atau orientasi bangunan
dari lahan sisa yang tidak bisa lagi dimanfaatkan itu sendiri, bukaan-bukaan, luasan bangunan dan
sebagai lahan yang dapat diuangkan (Kwanda, lain-lain (Sastra & Marlina, 2006). Sedangkan
2001). kenyamanan thermal outdoor timbul dari
pengaruh konfigurasi massa bangunan terhadap
temperature dalam sebuah kawasan, akhirnya
didapat kenyamanan thermal lingkungan
(Wonorahadjo & Koerniawan, 2005)
Kondisi fisik masing-masing ruang luar akan
memberikan dampak kenyamanan thermal
(Sastra & Marlina, 2006) yang berbeda. Sistem
pembayangan, suhu, kelembaban dan
temperature sebagai faktor-faktor pendukung
kenyamanan thermal dalam sebuah kawasan
Gambar 1 perumahan (Lippsmeier,1994).
Lokasi studi kasus – Cluster Kampoeng
Hollywood, Semarang
*) Mahasiswa Magister Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro, Semarang (dwi.maidinita@gmail.com)
**) Dosen Pembimbing Tesis Magister Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro, Semarang
Pola Ruang Luar Kawasan Perumahan dan
Kenyamanan Thermal Di Semarang (Maidinita, Hardiman dan Prianto)

Tinjauan Teori mudah menawasai mereka tanpa


Konsep Ruang Luar Perumahan mengganggu aktivitas bermain si anak.
Ruang Luar berfungsi sebagai wadah Menurut Hough (1984), kebutuhan
pembelajaran dan social, area bermain, serta masyarakat akan taman hijau mencakup rumput,
sarana olahraga (Hough,1984). Pembentuk pohon, dan tanaman. Akan tetapi disaat yang
ruang luar pada perumahan yang akan dibahas bersamaan, masyarakat juga membutuhkan
pada penelitian ini antara lain jalan, taman, dan sebuah lahan untuk sosialisasi, pertemuan, serta
sarana olahraga. permainan yang tercipta dari hasil sosialisasi
a. Jalan merupakan beberapa kegiatan yang muncul dari
Pola Jalan Grid kegiatan pada jalan lingkungan disekitar taman.
Konsep pola jalan Grid pada sebuah kawasan
perumahan muncul bersamaan dengan c. Sarana Olahraga
maraknya Konsep Konvensional. Pola jalan ini Lahan terbuka bagi sebuah kawasan
juga masih sering kita jumpai pada perumahan- perumahan terdiri dari area bermain dan
perumahan saat ini. Pola grid sebagai sarana olahraga (Hough,1984). Sarana
pembentuk jalan memiliki kelebihan bentuk olahraga merupakan sebuah fasilitas dalam
kapling yang praktis dan efisien, tapi pola ini kawasan perumahan selain untuk
dapat menimbulkan lalu lintas yang relative menyehatkan kesehatan penghuni perumahan,
tinggi karena merupakan jalan tembus. juga dapat berfungsi sebagai wadah sosialisasi,
Pola Jalan Cul de Sac dan media pembelajaran bagi anak.
Untuk pola cul-de-sac, privasi yang tinggi dan
lalu lintas yang rendah dapat dicapai, akan d. Ruang Terbuka
tetapi dari pola jalan ini tercipta bentukan- Standar ruang terbuka untuk sebuah kawasan
bentukan kapling yang tidak beraturan. Cul de perumahan adalah sedikitnya 30% dari luas
sac lebih sering terlihat pada perumahan yang lahan perumahan tersebut secara keseluruhan.
menggunakan Konsep Planned Unit Baik itu ruang terbuka yang memang sudah
Development (PUD). terencana maupun ruang terbuka yang muncul
Pola Jalan Loop karenasisa lahan (Sastra & Marlina, 2006 ).
Pola jalan Loop menyediakan privasi,
Kenyamanan Thermal Daerah Tropis
keamanan dan bentuk jalan buntu yang
Lembab
ekonomis tanpa kesulitan untuk berputar
kembali. Dengan pola jalan ini, dapat Faktor iklim setempat sebagai pendukung
direncanakan beberapa pola pengelompokkan utama dalam penentu tinggi rendahnya tingkat
rumah. kenyamanan seseorang bila berada dalam
sebuah ruangan (bangunan) atau di lingkungan
b.Taman
luar. Elemen-elemen iklim yang mempengaruhi
Keberadaan taman dalam sebuah kawasan
tingkat kenyamanan didalam sebuah ruangan
perumahan dapat bersifat aktif maupun pasif.
tertutup atau bangunan (Lippsmeier, 1994),
Taman perumahan dikatakan aktif bila dalam
antara lain : temperatur udara, kelembaban
taman tersebut mengandung kegiatan manusia.
udara, radiasi matahari, kecepatan gerakan
Baik itu didukung dengan adanya elemen-
udara, tingkat pencahayaan dan distribusi cahaya
elemen taman, maupun letak taman tersebut
pada dinding pandangan.
sedangkan Taman yang tidak Aktif adalah
taman yang tumbuh dari lahan yang tidak Kenyamanan Thermal Ruang Luar
dipakai atau lahan sisa pembagian kapling-
Berdasarkan penelitian Wonoharjo dan
kapling rumah. Beberapa kegiatan yang sering
Koerniawan (dalam Proceding Seminar Nasional
kali terjadi di koridor jalan sebuah perumahan
Peran Arsitektur Perkotaan dalam mewujudkan
(Hough, 1984), antara lain :
Kota Tropis, 2008), maka alat ukur yang dipakai
 Jalan merupakan satu sarana dimana
dalam mengetahui kenyamanan thermal ruang
seseorang bertemu dengan teman atau
luar (thermal outdoor comfort) adalah dengan
orang yang dikenalnya
mengukur temperature udara kawasan
 Aktivitas rekreasi yang biasanya berada di tersebut. Dalam penelitian ini thermal outdoor
sekitar lingkungan rumah comfort diukur dengan menggunakan alat
 Beberapa permainan yang dilakukan oleh termometer digital, Hygrometer (alat ukur
anak-anak yang tidak memerlukan kelembaban udara) Pengukuran dilakukan pukul
perlengakapan bermain dalam 07.00 s/d 17.00 dengan interval waktu 1 jam.
pelaksanaannya. Dari data pengukuran temperature udara
 Kesempatan yang dapat dimanfaatkan kawasan tersebut, didukung dengan data
dengan baik, sementara anak-anak bermain kelembaban udara kawasan Cluster kemudian
dijalan perumahan, orang tua dapat dengan

22
Riptek, Vol.3, No.2, Tahun 2009, Hal.: 21 - 26

dihitung untuk mendapatkan nilai temperature


udara efektif (oTE) dengan bantuan Diagram
Psikometrik.
Dalam Nikolopoulou dan Lykoudis (2006),
jalan merupakan salah satu faktor pengaruh
kenyamanan thermal suatu bangunan di
sekitarnya terhadap sinar matahari, baik itu yang
langsung maupun yang terpantulkan, juga
terhadap gerakan angin.

Gambar 3
Bentuk ruang terbuka pada Cluster
Kampoeng Hollywood, Semarang

Gambar 2 Metode penelitian ini yaitu antara lain :


Kenyamanan Thermal yang timbul dari sinar a. Identifikasi permasalahan dengan
matahari dan gerakan angin (Nikolopoulou menggunakan teknik pengukuran di
dan Lykoudis, 2006) lapangan dan data grafis berupa gambar
peta, foto kawasan Cluster Kampoeng
Nikolopoulou dan Lykoudis (2006) juga Hollywood, Semarang.
mengatakan bahwa faktor –faktor penyebab b. Studi pustaka mengenai kajian literatur
timbul atau tidaknya kenyamanan thermal konsep ruang luar pada perumahan.
seperti jalan dapat memberikan dampak timbul Berdasarkan kajian referensi tersebut,
atau tidaknya kenyamanan thermal pada ruang-ruang luar di kawasan Cluster
bangunan yang terkena pantulan matahari (yang Kampoeng Hollywood merupakan ruang
langsung maupun yang tidak langsung) dan hidup, yang merupakan ruang-ruang luar
terkena aliran angin. Juga memberikan pengaruh yang terbentuk dengan sengaja atau sudah
terhadap kenyamanan thermal lingkungan melalui tahapan perencanaan.
disekitarnya. c. Identifikasi kriteria kenyamanan thermal di
Dengan adanya latar belakang dibalik daerah tropis yang didukung oleh
penelitian ini dan kajian pustaka mengenai peletakkan vegetasi-vegetasi peneduh,
pengaruh kondisi ruang luar sebuah kawasan penggunaan material paving, rumput pada
perumahan terhadap kenyamanan thermal pelapis tanah dan air sebagai salah satu
kawasan tersebut maka didapat pernyataan elemen yang dapat mendukung
bahwa ada hubungan antara kenyamanan kenyamanan thermal pada ruang luar
thermal penghuni terhadap keberadaan dan Cluster.
kondisi fisik ruang luar pada perumahan. d. Menurut Wonoharjo dan Koerniawan
Lingkup Dan Metode Pengamatan (dalam Proceding Seminar Nasional Peran
Arsitektur Perkotaan dalam mewujudkan
Lingkup atau batasan objek dari materi Kota Tropis, 2008), temperature udara
penelitian ini meliputi ruang luar pada kawasan didukung kelembaban udara menghasilkan
perumahan. Dalam hal ini merupakan ruang- nilai temperature efektif (oTE) dari
ruang luar dengan studi kasus kawasan Cluster Diagram Psikometrik.
Kampoeng Hollywood Semarang, berupa taman
aktif (Rodeo Park dan Totem Park), Lapangan Pembahasan
Voli dan Kolam Renang.
Hasil pengamatan secara visual pada
pengukuran tahap awal ini,yang dilakukan adalah
analisis foto dan peta Cluster Kampoeng
Hollywood seperti pada tabel berikut :

23
Pola Ruang Luar Kawasan Perumahan dan
Kenyamanan Thermal Di Semarang (Maidinita, Hardiman dan Prianto)

Tabel 1
Data Pengamatan Awal

Gambar 5
Skematik kondisi nyaman yang timbul dengan
adanya vegetasi yang rimbun (Hough, 1984)

b. Kenyamanan Thermal dan Penutup lapisan


Tanah
Pada perumahan ini penutup lapisan
a. Vegetasi dan Kenyamanan Thermal tanah terdiri dari paving, rumput, dan
Pola ruang luar yang ada pada kawasan prnggunaan elemen air pada salah satu ruang
perumahan ini dapat dikelompokkan menjadi luarnya dengan perluasan sebagai berikut :
dua, yaitu penempatan atau tata letak paving 2 Ha (25% dari luasan lahan Cluster),
vegetasi dan pola lapisan penutup tanah rumput 1,4 Ha (13% dari luas lahan Cluster),
(paving, rumput, air dan area tetutup dan air sebesar 0,16 Ha (2% dari luas lahan
lainnya-massa bangunan). Cluster secara keseluruhan). Hal ini terlihat
Fungsi utama dari vegetasinya adalah pada gambar berikut :
sebagai peneduh dan pengarah. Untuk
vegetasi dengan fungsi sebagai peneduh
terdapat pada halaman depan masing-masing
bangunan rumah sedangkan vegetasi sebagai
pengarah terdapat pada jalan-jalan utamanya.

Gambar 4
Peran vegetasi dalam kawasan perumahan
Gambar 6
Menurut Hough (1984), semakin rindang Tata Letak Vegetasi dalam kawasan
perumahan
vegetasi, maka suhu atau temperature area
disekitar vegetasi tersebut menjadi rendah.
Dengan turunnya temperature kawasan
tersebut maka terciptalah kenyamanan thermal
pada kawasan tersebut. Untuk lebih jelasnya,
sebaran pohon dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

24
Riptek, Vol.3, No.2, Tahun 2009, Hal.: 21 - 26

Tabel 2
Rata-rata suhu permukaan berbagai material
lingkungan
Rata siang Rata-rata
rata-rata hari malam hari
seharian pk.06s/d18 pk.20s/d06

aspal 28 32 13

rumput 18 24 20

air 20 22 11

Dapat disampaikan bahwa, terdapat


perbedaan suhu yang ekstrim (selisih rata-rata
terbanyak) pada material aspal sebesar19
derajad perbedaan antara rata-rata siang dan
malam dan material air sebesar 11 derajat
Celcius. Sedangkan hanya perbedaan 2 derajat
Celcius terdapat pada material penutup rumput.
Untuk material paving, mungkin (karena
keterbatasan referensi ini) diantara kondisi aspal
Gambar 7
dan rumput. Perbedaan selisih suhu ekstrim
Profil penutup Lapisan Tanah
lebih dari 4derajad Celcius antara kondisi luar
luar dan dalam, akan menyebabkan kondisi
Meskipun rekapitulatif lahan terbuka telah badan ‘sakit’ kepala atau ‘jetlag’, perhatikan
mencapai 40% dari seluruh lahan kawasan rumah-rumah daerah dingin, dimana keberadaan
perumahan ini, namun komposisi profil penutup ruang isolasi/perantara selalu diletakan diantara
tanahnya berupa paving sebesar 25% dan hanya ruang luar dan ruang dalam, biasanya disini
13% pentup rumput mungkin patut ditempatkan rak jas dan payung pada posisi
dipertimbangkan lagi dalam usaha terciptanya inilah, peran ruang perantara nya dalah
temperatutr udara rata-rata kawasan. menetralisir/mengurangi keadaan suhu ekstrim
(Prianto, 2002).
c. Grafik Teori Temperatur Penutup Lapisan Untuk itu, pada perencanaan tata ruang luar
Tanah hendaknya dipilih material penutup tanah yang
tidak menciptakan kondisi ‘jetlag’ ataupun
kondisi perbedaan suhu ekstrim antara siang
dan malam, maka :
Pertama, dalam hal ini pemakaian material
rumput menjadi pilihannya. Karena kondisi
Cluster Kampoeng Hollywood didominasi oleh
paving sebagai penutup lapisan tanah, maka
terciptanya kenyamanan thermal akan
terbentuk bilamana unsure kombinasi rumput
menjadi bagian dari disain tata ruang luarnya.
Kedua, peran pohon peneduh yang
Grafik 1 menciptakan bayangan pada siang hari dari
Temperature permukaan dari berbagai jenis permukaan tanah yang terbuka karena aspek
penutup lapisan tanah (Hough, 1984) bayangannya, menjadi alternative menciptakan
kondisi termal pada lingkungannya. Seberapa
peran dari vegetasi terhadap penurunan suhu
Berdasarkan referensi tabel tersebut, dapat udara sekitarnya ? Hal ini ini menjadi langkah
kita amati bahwa suhu rata-rata permukaan penelitian selanjutnya.
material penutup tanah adalah sebagaimana
dalam tabel dibawah ini :

25
Pola Ruang Luar Kawasan Perumahan dan
Kenyamanan Thermal Di Semarang (Maidinita, Hardiman dan Prianto)

Pertimbangan peran vegetasi karena Wonorahadjo, Surjamanto dan Koerniawan,


terciptanya bayangan pada material keras Donny. 2008. Pengaruh Bentuk Bangunan
menjadi langkah yang masih perlu diteliti lebih pada Lingkungan Thermal Kota Bandung,
lanjut. Berdasarkan teori Sastra & Marlina Proceding Seminar Nasional Peran
(2006) dan Eddy Prianto (Prianto, 2007), Arsitektur Tropis dalam mewujudkan
penggunaan energy dalam sebuah kawasan Kota Tropis.
dapat diminimalisir dengan penataan lansekap.
Karena dengan penataan dan pemilihan vegetasi Prianto, Eddy, 2007, Rumah Tropis Hemat energy
pada lansekap yang baik dapat menjadikan suhu keperdulian Global Warming, Jurnal
kawasan tersebut menjadi rendah. Dengan RIPTEK Vol.1 No.1 Nopember 2007,
rendahnya suhu kawasan tersebut maka Pemerintah Kota Semarang.
pemakaian energi pada kawasan tersebut (dalam
hal ini energi yang digunakan untuk pemakaian Prianto, Eddy, 2007, Mewujudkan Semarang
rumah tangga) menjadi lebih rendah Hijau, mulaiklah dari skala rumah tangga,
dibandingkan dengan sebuah kawasan Harian Umum KOMPAS, Rubrik Kota ,
perumahan dengan nilai ruang terbuka dibawah Agustus.
30% dari luas lahan perumahan secara
keseluruhan. Pinansang, Jeany. 2008. Respon Permukiman Bukit
Semarang Baru (BSB) atas Iklim Tropis
Kesimpulan
ditinjau dari Sistem Pembayangannya.
Berdasarkan pengamatan sementara, muncul Magister Teknik Arsitektur. Tesis (Tidak
indikasi bahwa kenyamanan thermal pada ruang diterbitkan). Semarang. Universitas
luar kawasan permukiman Cluster Kampoeng Diponegoro.
Hollywood akan makin tercipta bilamana profil
penutup tanahnya tidaklah didominasi material Sastra, Suparno dan Marlina, Endi. 2006.
keras/ paving (sebesar 25%), tapi komposisi Perencanaan dan Pengembangan
material rumput menjadi alternatifnya. Perumahan. Yogyakarta : Andi Offset
Terciptanya lahan terbuka 40% pada kawasan
ini, sejauh ini perlu dipertahankan dan kualitas
suhu permukaan perlu dikreasikan secara green.

Ucapan Terimakasih
Penelitian ini merupakan bagian dari Tesis
yang sedang dilakukan pada program studi
Magister Teknik Arsitektur, Universitas
Diponegoro, Semarang. Terima kasih penulis
ucapan kepada DR. Ing. Ir. Gagoek Hardiman
dan DR. Ir. Eddy Prianto, CES, DEA selaku
pembimbing yang telah memberikan dorongan,
semangat, dan bimbingan dalam pendalaman
materi.

DAFTAR PUSTAKA
Budiharjo, Eko. 1987. Percikan Gagasan tentang
Arsitektur Perumahan dan Perkotaan.
Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.

Hough, Michael. 1989. City Form and Natural


Process. New York : Routledge.

Lippsmeier, Georg. 1994. Bangunan Tropis.


Jakarta : Penerbit Erlangga.

Nikolopoulou, M. dan Lykoudis, S. 2006.


Thermal Comfort in Outdoor Urban Spaces
: Analysis Across Different Countries.
Building and Environment

26

Anda mungkin juga menyukai