Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KLINIK III

MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANG YUDHA ARYANEGARA (IPD)


RSUD BALARAJA TANGERANG
TAHUN 2020

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PKK III

Di Susun Oleh :
1. Imelda Agustin 16213060
2. Indriastuti Fatimah 16213061
3. Intan Putri Hardiyanti 16213062
4. Lusia Febriyana 16213068
5. Mardianti 16213069
6. Mega Ariska 16213071
7. Muhamad Ridwanul P 16213078
8. Nuke Anggraini 16213090
9. Nurul Hasanah 16213093
10. Nurul Khotimah 16213094
11. Reza Dalevi 16213107
12. Ria Sugianti 16213108

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YATSI

TANGERANG 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KLINIK III


MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANG YUDHA ARYANEGARA (IPD)
RSUD BALARAJA TANGERANG
TAHUN 2020

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PKK III

Tangerang, Januari 2020

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(Ns. Ayu Pratiwi.,S.Kep.,M.Kep) (Ns. Titin Supartini.,S.Kep)

Mengetahui,

Kaprodi Keperawatan STIKes YATSI Tangerang

(Ns. Febi Ratnasari.,S.Kep.,M.Kep)


KATA PENGANTAR

Puji syukur mutlak hanya milik Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini yang berjudul “Laporan Praktik Keperawatan Klinik Iii
Manajemen Keperawatan Ruang Yudha Aryanegara (Ipd) Rsud Balaraja
Tangerang Tahun 2020”.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan baik dari
segi kemampuan maupun pengetahuan yang dimiliki oleh penulis dalam
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk penulis yang dapat digunakan pada masa yang
akan datang. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak akan
terwujud tanpa bantuan banyak pihak, sehingga kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ketua STIKes YATSI Tangerang, Ibu Ida Faridah.,S. Kp.,M.Kes
2. Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Ns. Ayu Pratiwi.,S.Kep.,M.Kep
3. Pembimbing Lahan Serta Kepala Ruangan, Ibu Titin Supartini.,S.Kep
4. Penanggung Jawab Tingkat 4 B Keperawatan, Ibu Ns. Imas Sartika.,S.Kep
5. Kepada Orang Tua dan seluruh keluarga yang telah membantu
Atas bantuan yang telah diberikan, penulis berharap Allah SWT berkenan
membalasnya dengan balasan yang lebih baik, akhir kata penulis berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Tangerang, Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui manajemen dan menemukan masalah
diruang Arya Yudhanegara (IPD) dan setelah melakukan praktek
manajemen keperawatan di ruang Arya Yudhanegara (IPD) selama
5 hari diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep dan
prinsip manajemen keperawatan pada unit pelayanan kesehatan
secara nyata dalam upaya peningkatan mulu pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Tangerang
2020.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di ruang Arya
Yudhanegara (IPD) RSUD Balaraja Tangerang, mahasiswa dapat
menunjukan kemampuan dalam hal:
1. Menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan
2. Memilih dan menerapkan gaya pendekatan dan strategi
dalam mempengaruhi orang lain
3. Memperkenalkan perubahan yang bermanfaat untuk
ruangan
4. Mengidentifikasi masalah yang terjadi
5. Merencanakan beberapa alternatif pemecahan masalah
6. Menerapkan alternatif tersebut
7. Mengevaluasi hasil penerapan pemecahan masalah
1.3 Waktu dan Tempat Praktik
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini dilaksanakan di
Ruang Arya Yudhanegara (IPD) RSUD Balaraja Tangerang selama 5 hari
mulai dari tanggal 28 Januari 2020 – 1 Februari 2020.
1.4 Cara Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data yang dilakukan untuk
identifikasi masalah dilakukan dengan metode:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi
fisik ruangan, proses pelayanan, investaris ruangan, dan asuhan
keperawatan yang berlangsung dilakukan ke pasien di Ruang Arya
Yudhanegara (IPD) RSUD Balaraja Tangerang.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat, dan
keluarga pasien untuk mengumpulkan data tentang proses orientasi
pasien baru dan pelayanan pasien di Ruang Arya Yudhanegara
(IPD) RSUD Balaraja Tangerang.
3. Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai
karakteristik pasien, ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan,
manajemen ruangan, prosedur tetap ruangan, dan investaris
ruangan.
1.5 Kategori Penilaian
Menganalisa hasil kajian data pada setiap sub unsur input, proses,
output yang terdiri dari 4 pokok uraian :
1. Kajian teori (studi pustaka)
2. Kajian data (kenyataan yang ada), yang diperoleh berdasarkan
hasil frekuensi dan proporsi
3. Analisis perbedaan kajian teori dengan kajian data
4. Grading matrix, untuk menetapkan masalah prioritas yang akan di
implementasikan
1.6 Peserta Praktik
Mahasiswa/i tingka IV keperawatan dalam rangka menyelesaikan tugas
PKK III Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
YATSI Tangerang dengan anggota :
1. Imelda Agustin
2. Indriastuti Fatimah
3. Intan Putri Hardiyanti
4. Lusia Febriyana
5. Mardianti
6. Mega ariska
7. Muhamad Ridwanul P
8. Nuke Anggraini
9. Nurul Khotimah
10. Nurul Hasanah
11. Reza Dalevi
12. Ria Sugianti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Manajemen


Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen
keperawatan adalah suatu proses bekerja dengan melibatkan anggota staf
keperawatan untuk memberikan perawatan, pengobatan dan bantuan
terhadap para pasien Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk
koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan
proses manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan
keperawatan dan pelayanan keperawatan
2.2 Teori Kepemimpinan Dalam Manajemen
Kepemimpian adalah salah satu fungsi manajemen untuk
mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengawasi orang lain agar
dapat melakukan tugas-tugas yang telah direncanakan sehingga mencapai
sasaran dan tujuan organisasinya.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk
memahami dan setuju dengan apa yang harus mereka kerjakan dan
bagaimana mengerjakan tugas tersebut secara efektif, seta proses untuk
memfasilitasi upaya individu dan kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
Di era globalisasi sekarang teori kepemimpinan sudah banyak
dikembangankan dan dapat diaplikasikan, berikut pengembanga teori
menurut Nursalam, (2014) yaitu:
a. Trait Theory (Teori Bakat)
Penjelasan teori ini bahwa setiap orang adalah pemimpin (yang dibawa
sejak lahir) yang mempunyai karakteristik tertentu yang membuat
lebih baik dari pada orang lain. Teori ini memiliki karakteristik tentang
intelegensi, personalitas dan kemampuan.
b. Teori Perilaku
Teori ini menekankan apa yang dilakukan pemimpin dan bagaimana
pemimpin menjalankan fungsinya, teori ini dalam rentang antara
perilaku otoriter ke demokratis atau awalnya fokus pada suatu
produksi ke fokus pegawai.
c. Teori Kontingensi Dan Situasional
Teori yang menekankan bahwa melaksanakan tugasnya dengan
mengombinasikan antara faktor bawaan, perilaku dan situasional.
Unsur utama manajer adalah kemampuan dalam manajer dan
penghargaan terhadap kelompok. hubungan antara kelompok manajer
dan pegawai merupakan hal penting sehingga penerapan gaya
kepemimpinan situasional yang paling tepat.
d. Teori Kontemporer
Teori menggunakan 4 komponen penting dalam pengolahannya, seperti
manajer/pemimpin, staf dan atasan, pekerjaan, serta lingkungan. Dalam
menerapkan teori ini harus menerapkan 4 komponen tersebut dan perlu
didukung dengan teori motivasi, interaksi dan transformasi.
e. Teori Motivasi
Teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli seperti Maslow, Aldefer,
Herzberg, McCelland, Adams, dan V. Vroom. Berdasarkan isinya
terbagi menjadi teori Hierarki kebutuhan, ERG, Teori dua faktor, teori 2
faktor. Berdasar proses diantaranya teori keadilan, harapan, penguatan
dan teori belajar. Berdasar masalah motivasi diantaranya pembagian
tugas tidak jelas, hambatan dalam pelaksanaan, kurangnya penghargaan
dan kurangnya dukungan organisasi.
f. Teori Z
Teori yang dikenalkan oleh Ouchi (1981) merupakan pengembangan
dari teori Y (McGregor, 1460) yang mendukung gaya kepemimpinan
demokratis. Komponen teori mencakup pengambilan keputusan dan
kesepakatan, menempatkan sesuai keahlian, menekankan keamanan
pekerjaan, promosi yang lambat dan pendekatan secara holistic kepada
staff.
g. Teori Interaktif
Teori bahwa manusia sebagai suatu sistem yang terbuka dan selalu
berinteraksi dengan sekitar dan berkembang secara dinamis. Asumsi
teori mencakup 1. Manusia memiliki karakteristik yang kompleks 2.
Motivasi berkembang sesuai perubahan waktu 3. Tujuan berubah disaat
perubahan situasi 4. Produktifitas dipengaruhi oleh penyelelesaian tugas
5. Tidak ada strategi efektif bagi pemimpin dalam situasi tertentu.
2.3 Lingkup Manajemen Keperawatan
Mempertahakan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar
yang melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan
kemudian menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan
memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan
upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang
memadai ditentukan sebagian besar oileh gambaran pelayanan
keperawatan yang terdapat didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer
keperawatan yang efektif pasti memahami hal ini dan memfasilitasi
pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
1. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
2. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa oleh
perawat
3. Menerima akuntabilitas untuk hasil-hasil keperawatan
4. Mengendalikan lingkup praktek keperawatan
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer
keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan
dengan melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas
maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari :
A. Manajemen Operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang
keperawatan yang terdiri dari tiga manajerial, yaitu :
1. Manajemen Puncak
2. Manajemen Menengah
3. Manajemen Bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil
dalam kegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh
orang-orang tersebut agar penatalaksaannya berhasil. Faktor-faktor
tersebut adalah :
1. Kemampuan menerapkan pengetahuan
2. Keterampilan kepimpinan
3. Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4. Kempuan melaksanakan fungsi manajemen
B. Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan
yang menggunakan konsep-konsep manajemen didalamnya seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atau
evaluasi.
2.3 Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah sebagai elemen dasar yang harus
melekat dalam manajemen sebagai acuan manajer ( seseorang yang
mengelola manajemen ) dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan
dengan cara merencanakan, mengorganisir, mengordinasi, dan
mengendalikan. Mengacu pada pengertian manajemen diatas, terdapat 5
fungsi utama manajemen menurut (Marquis & Houston, 2012) yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan yang paling penting dalam sebuah
manajemen. Seorang manajer yang mengelola manajemen dalam
sebuah perusahaan akan merencanakan dan mengevaluasi setiap
tindakan yang sudah dan yang belum di tindak lanjuti.
Perencanaan penting untuk menentukan secara keseluruhan
tujuan perusahaan dan upaya untuk memenuhi tujuan tersebut.
Manajer selalu bertindak sebagai seseorang yang mencari alternatif
dalam mencapai tujuan akhir, mencakup renacan jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang.
Tanpa perencanaan yang tepat dalam sebuah perusahaan
yang sedang berkembang bisa membuat perusahaan tersebut tidak
berjalan dan bisa berakibat pada ketidakteraturan hingga
kebangkrutan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan tindakan yang membagi
kegiatan besar menjadi beberapa kegiatan kecil atau serangkaian
kegiatan. Tujuannya adalah untuk mempermudah manajer
melakukan pengawasan yang lebih efektif dan menentukan sumber
daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang sudah dibagi
menjadi lebih efisien.
Pengorganisasian secara lebih gampang dapat dilaksanakan
dengan menentukan apa tugas yang dikerjakan, siapa yang
mengerjakan dan bagaimana harus dikerjakan. Hal ini bertujuan
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui proses yang lebih
terstruktur atau terorganisasi.
3. Ketenagaan (Staffing)
Merupakan suatu fungsi yang dilaksanakan dalam
organisasi yang memudahkan pemanfaatan sumber daya manusia
dengan efektif untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan
individu.
4. Pengarahan (Directing)
Pengarahan merupakan suatu tindakan yang mengupayakan
agar setiap kelompok mampu mencapai sasaran dan target sesuai
prosedur manajerial yang sudah direncanakan. Seorang manajer
akan melakukan pengarahan jikalau terjadi masalah atau jika apa
yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Karena tidak semua hal yang direncanakan dalam sebuah
perusahaan bisa diwujudkan secara nyata dalam tindakan,
memengingat banyak kejadian yang tidak bisa terduga sebelumnya.
Sehingga disinilah fungsi manajemen sebagai pengarahan agar apa
yang dikerjakan sumber daya masih berada pada jalur yang
semestinya.
5. Pengendalian (Controling)
Pengendalian merupakan suatu tindakan melakukan sebuah
evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja sumber daya
perusahaan.
Manajer secara aktif akan melakukan pengawasan terhadap
sumber daya yang sudah diorganisasi sebelumnya dan memastikan
apa yang dikerjakan sesuai dengan yang direncakan. Adanya
kesalahan atau penyimpangan dalam menjalankan tugas dapat
dikoreksi untuk menjadi pembelajaran pada perencanaan tahap
berikutnya.
Beberapa hal yang harus terpenuhi untuk melakukan
pengendalian yaitu:
1. Jalur (Routing)
Manajer harus menetapkan jalur untuk memperkecil resiko
kesalahan yang terjadi.
2. Penetapan waktu (Scheduling)
Manajer harus memiliki waktu rutin untuk melakukan
pengendalian, misalnya saja satu bulan satu kali atau dua kali.
3. Perintah pelaksanaan (Dispatching)
Manajer memiliki sikap untuk mendorong dan memerintah
agar setiap sumber daya menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan waktu yang sudah ditentukan.
4. Tindak lanjut (Follow up)
Manajer melakukan evaluasi dan memberikan solusi dari
segala permasalah yang terjadi selama proses mencapai tujuan
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan yang sama.
2.4 Tujuan Manajemen Keperawatan
1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan.
2. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial.
Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan
melibatkan seluruhkomponen yang ada.
3. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan
bekerja lebih efektifdan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia,
mengurangi duplikasi tenaga danupaya.Hasil akhir (outcome) yang
diharapkan dari manajemen keperawatan adalah
a. Terselenggaranya pelayanan.
b. Asuhan keperawatan yang berkualitas.
c. Pengembangan staf.
d. Budaya riset bidang keperawatan.Perbedaan Manajemen
Keperawatan dan Manajemen Asuhan keperawatan.Manajemen
Keperawatan lebih ditekankan pada bagaimana manajer
keperawatan (secarastruktural) mengatur anggota staf keperawatan
dan sumber daya yang lain untuk dapatmenyelesaikan tugas,
sedangkan manajemen asuhan keperawatan digunakan oleh
perawat dalammenyelesaikan masalah pasien. Atau bisa dikatakan
bahwa perawat adalah manajer asuhankeperawatan
2.5 Keselamatan Pasien Dalam Asuhan Keperawatan
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem yang
diterapkan untuk mencegah terjadinya cedera akibat perawatan medis dan
kesalahan pengobatan melalui suatu sistem assesment resiko, identifikasi
dan pengelolaan faktor risiko, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dan tindak lanjut dari insident serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko.
BAB III
APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN DI RUANGAN
3.1 Profil dan Gambaran Umum RSUD Balaraja Tangerang
3.2 Gambaran Umum Ruang Arya Yudhanegara (IPD)
3.3 Unsur Input
3.4 Unsur Output
3.5 Analisis SWOT
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai