Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Latar Belakang Konflik

Konflik antar kelas sering terjadi di kalangan masyarakat, termasuk di


kalangan masyarakat Indonesia. Konflik antar kelas mencakup banyak hal,
termasuk kesenjangan sosial antar golongan atas dan golongan bawah.
Golongan atas sering kali menganggap remeh golongan bawah yang
menyebabkan kedua pihak berseteru. Salah satu konflik yang terjadi di Indonesia
ialah konflik antara para buruh dengan PT. Megariamas, dimana para buruh
menuntut hak pekerjanya kepada PT. Megariamas.
Secara garis besar, konflik ini terjadi karena para buruh menuntut agar
pemerintah dapat mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang ingkar
terhadap pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Sekitar 500 lebih buruh yang
terbaung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu – Gabungan serikat
Buruh Independen (SBGTS-GSBI) PT Megariamas Sentosa menyerbu Kantor
Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Utara. Mereka ingin
pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dibayar oleh PT. Megariamas
sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Ratusan buruh PT Megariamas Sentosa menggelar orasi dengan diwarnai
berbagai poster maupun pamflet yang mengancam perusahaan mereka yang
tidak memberikan THR. Padahal pemberian THR merupakan kewajiban setiap
perusahaan sebagaimana yang telah tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga
Kera N0. 4 Tahun 1994 tentang THR. Pertentangan ini wajar dilakukan oleh para
buruh, selain tidak membayar tunjangan wajib, PT. Megariamas juga tidak
menghormati hak asasi manusia para buruh yang sudah bekerja di perusahaan
mereka.
Salah satu koordinator buruh mengatakan bahwa pihaknya menuntut
agar mendapatkan THR sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ia
menambahkan, jangan karena ada konflik internal para karyawan tidak
mendapatkan THR. Karena yang mereka tahu pihak perusahaan juga tidak
mengalami kerugian justru sebaliknya. Pihaknya meminta agar Nakertrans
Jakarta Utara bisa memberikan fasilitas kepada para karyawan. Hal ini haruslah
terpenuhi, karena sudah sepantutnya para buruh mendapatkan hak mereka.
Setelah dua jam menggelar orasi di depan halaman Sudin Nakertrans
Jakarta Utara, bahkan hendak memaksa masuk ke dalam kantor. Akhirnya
perwakilan buruh diterima oleh Kasudin Nakertrans, Saut Tambunan di ruang
rapat kantornya. Dalam peryataannya di depan para pendemo, Sahut Tambunan
berjanji akan menampung aspirasi para pengunjuk rasa dan membantu
menyelesaikan permasalahan tersebut. "Pasti kami akan bantu, dan kami siap
untuk menjadi fasilitator untuk menyelesaikan masalah ini," tutur Sahut. Selain
itu, Sahut juga akan memanggil pengusaha agar mau memberikan THR karena
itu sudah kewajiban. “Kalau memang perusahaan tersebut mengaku merugi,
pihak manajemen wajib melaporkan ke pemerintah dengan bukti konkret,” kata
Saut usai menggelar pertemuan dengan para perwakilan demonstrasi.
Demonstrasi kali ini bukanlah pertama kali yang dilakukan oleh buruh PT
Megariamas Sentosa. Para buruh juga pernah mengadukan soal tindakan
perusahaan yang berlaku sewenang-wenang dan bahkan ada karyawan yang
diberhentikan secara paksa karena dianggap frontal. Menanggapi hal tersebut,
pihak Nakertrans Jakarta Utara akan siap membantu dan memfasilitasi para
buruh untuk mendapatkan THR, karena itu merupakan hak para buruh dan
sudah menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan. Sesuai dengan peraturan yang
berlaku, karyawan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun akan mendapatkan
THR. Sementara bagi yang kurang dari satu tahun namun lebih dari tiga bulan
mendapatkan THR diberikan secara proporsional, serta bagi mereka yang
bekerja kurang dari tiga bulan bisa saja mendapatkan THR sesuai dengan
peraturan perusahaan.
Permasalahan ini dapat terselesaikan dengan mudah apabila ada rasa
hormat dan rasa tanggung jawab terhadap orang yang dibawah kita. Bila kita
berstatus lebih tinggi, bukan sepantutnya orang yang dibawah kita diperlakukan
seeenaknya. Komunikasi yang sehat antara perusahaan dan buruh juga
membantu pertumbuhan perusaahaan ke arah yang lebih baik.
Daftar Pustaka

http://pratiwi-19.blogspot.co.id/2012/11/kasus-perselisihan-antara-
pekerja-buruh.html
https://mahasiswa.me/2017/04/01/konflik-buruh-dengan-pt-
megariamas-yang-menuntut-hak-pekerja/

Anda mungkin juga menyukai