PENDAHULUAN
Menurut Jalaluddin dan Usman Said (1999:1) Filsafat sebagai pandangan hidup erat
kaitannya dnegan nilai tentang sesuatu yang dianggap benar. Jika filsafat itu dijadikan
pandangan hidup oleh suatu masyarakat atau bangsa, maka mereka berusaha untuk
mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan yang nyata. Disini falsafat sebagai
pandangan hidup di fungsikan sebgai tolak ukur bagi nilai-nilai tentang kebenaran yang
harus dicapai.
Untuk mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafat atau pandangan hidup
dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu diantaranya adalah melalui pendidikan.
Dengan demikian, suatu falsafat bagi masyarakat atau bangsa bekaitan erat dengan sistem
pendidikan yang dirancang (Jalaluddin dan Usman Said, 1999:1)
Filsafat Pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar,
sistematis, logis, dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, yang tidak hanya
dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan agama islam, melainkan menuntut kita untuk
mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan.
Filsafat Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah konsep berpikir tentang
kependidikan yang bersumber atau berlandasankan ajaran agama islam, tentang hakikat
kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi
manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran islam, serta mengapa
manusia harus dibina menjadi hamba Allah yang berkepribadian demikian.
Bila dilihat dari fungsinya, maka Filsafat Pendidikan Islam merupakan pemikiran
mendasar yang melandasi dan mengarahkan proses pelaksanaan pendidikan islam.
Filsafat Pendidikan Islam juga bertugas melakukan kritik-kritik tentang metode-metode
yang digunakan dalam proses pendidikan islam itu serta sekaligus memberikan
pengarahan mendasar tentang bagaimana metode tersebut harus didayagunakan atau
diciptakan agar efektif untuk mencapai tujuan.
1
2. Apa saja ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam?
3. Apa tujuan Filsafat Pendidikan Islam?
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan yang dimaksud dengan Filsafat Pendidikan Islam.
2. Memaparkan ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam.
3. Menjelaskan tujuan dari Filsafat Pendidikan Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Jalaluddin dan Idi (dalam buku Amirudin,2018:20) filsafat pendidikan bisa
didefenisikan sebagai kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang digambarkan aspek-
aspek pelaksanaan falsafah umum dan menitik beratkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan
kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-
persoalan pendidikan secara praktis.
1. Filsafat pendidikan merupakan bagian dari filsafat yang mengkaji secara khusus,
mendalam dan menyeluruh hal-hal yang terkait dengan pendidikan.
2. Filsafat merupakan kajian mendalam untuk memberikan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pendidikan.
3
3. Filsafat merupakan pelaksanaan pandangan filsafta dan kaidah-kaidah filsafat
dalam pendidikan.
4. Filsafat merupakan pemikiran filosofis secara mendalam dan penuh kebijaksanaan
untuk menemukan substansi pendidikan sampai dengan didapatkannya teori-teori
pendidikan atau ilmu-ilmu pendidikan.
Ruang lingkup filsafat pendidikan islam dapat dilihat dari berbagai dimensi, Bukhari
melihatnya dari 2 (dua) dimensi, yaitu: dimensi lingkungan pendidikan dan dimensi jenis
permasalahan pendidikan. Sedangkan ada yang menambahkan dnegan dimensi waktu,
dimensi ruang, dan goegrafis.
4
pendidikan di Indonesia dan masalah pendidikan di negara-negara atau masyarakat di luar
Indonesia.
Jika dilihat dari berbagai dimensi tersebut, maka filsafat pendidikan dapat
dikategorikan ke dalam masalah landasan pendidikan yang menjadi salah satu landasan
tegaknya aktifitas pendidikan yang berusaha memberikan kemampuan memilih yang lebih
baik, memberi arah dan mengontrol suatu sistem pendidikan.
Pendapat ini memberi petunjuk bahwa ruang lingkup filsafat pendidikan islam adalah
masalah-masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan, seperti masalah tujuan
pendidikan, masalah guru, kurikulum, metode, dan lingkungan.
Secara makro, yang menjadi runag lingkup filsafat pendidikan islam adalah objek
formal itu sendiri, yaitu mencari keterangan secara radikal mengenai Tuhan, manusia, dan
alam yang tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan biasa.
Secara mikro, objek kajian filsafat pendidikan islam adalah pemikiran yang serba
mendalam, mendasar, sistematis, terpadu, logis, menyeluruh dan universal mengenai konsep-
konsep tersebut mencakup lima faktor atau komponen pendidikan, yaitu: tujuan pendidikan
islam, pendidik, anak didik, alat pendidikan, (kurikulum, metode, dan penilaian/evaluasi
pendidikan), dan lingkungan pendidikan.
1. Kosmologi merupakan pemikiran yang berhubungan dengan alam semesta, ruang dan
waktu, kenyataan hidup manusia sebagai ciptaan Tuhan, proses kejadian dan
perkembangan hidup manusia di alam nyata dan lain-lain.
5
2. Ontologi merupakan pemikiran tentang masalah asal kejadian alam semesta dari mana
asalnya, bagaimana proses penciptaannya dan kemana akhirnya. Pemikiran ontologi
pada akhirnya akan menentukan bahwa ada sesuatu yang menciptakan alam semesta
ini, apakah pencipta itu bersifat kebendaan (materi) atau bersifat kerohanian
(immateri).
3. Epismologi merupakan pemikiran tentang apa dan bagaimana sumber pengetahuan
manusia diperoleh, apakah dari akal pikiran, apakah dari pengalaman indrawi, apakah
dari perasaan/ilustrasi, apakah dari Tuhan.
4. Aksiologi merupakan pemikiran tentang masalah nilai-nilai, misalnya nilai moral,
etika, estetika nilai religious dan sebagainya. Menurut George Thomas, merupakan
aksiologi mengandung pengertian lebih luas dari pada etika atau nilai kehidupan yang
bertaraf lebih tinggi.
6
Al-Syaibany secara khusus menjelaskan bahwa tujuanfilsafat pendidikan islam
adalah:
1. Untuk membantu para perencana dan para pelaksana pendidikan untuk membentuk
suatu pemikiran yang sehat tentang pendidikan.
2. Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran islam secara dasar dalam menentukan
berbagai kebijakan pendidikan.
3. Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran islam sebagai dasar dalam menilai
keberhasilan dalam pendidikan.
4. Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran islam sebagai pedoman intelektual bagi
mereka yang berada dalam dunia praksis pendidikan. Pedoman ini digunakan sebagai
dasar ditengah-tengah maraknya berbagai aliran atau sistem pendidikan yang ada.
5. Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran islam sebagai dasar dalam pemikiran
pendidikan dalam hubungannya dengan masalah spiritual, kebudayaan, ekonomi dan
politik.
Menurut Made Pidarta (dalam buku Hermawan, 2012:27) mengatakan bahwa filsafat
memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Inspirasional, yaitu tujuan filsafat pendidikan yang menyatakan cita-cita utopia bagi
pendidikan manusia, baik pendidikan formal maupun informal.
2. Analitik, yaitu menemukan dan menafsirkan makna dalam percakapan/bahasa dan
praktek pendidikan.
3. Preskriptif, yaitu tujuan filsafat pendidikan memberikan panduan yang jelas dan tepat
bagi praktik pendidikan.
4. Investigasi, yaitu tujuan filsagat pendidikan menyelidiki kebijakan dan praktek
pendidikan yang diadopsi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
filsafat pendidikan islam adalah ilmu yang mengkaji secara khusus, mendalam dan
menyeluruh tentang pendidikan untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau
pertanyaan tentang pendidikan islam.
ruang lingkup filsafat pendidikan islam, seperti juga ruang lingkup filsafat secara
umum meliputi kosmologi, ontologi, epismologi, dan aksiologi, yaitu:
1. Inspirasional.
2. Analitik.
3. Preskriptif.
4. Investigasi.
Jalaluddin dan Usman Said. 1999. Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan
Perkembangan Pemikirannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.