Anda di halaman 1dari 22

LOGO KLINIK

PEDOMAN
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

Nomor :

Revisi Ke :

Berlaku Tgl:

KEPALA KLINIK DISI

NAMA KEPALA KLINIK


NIP

Jln. Telp. (024)

Kode Pos
Email:
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan ibu dan anak menjadi target utama dalam Tujuan


pembangunan Milenium (MDGs) tepatnya pada tujuan 4 dan tujuan 5
yaitu menurunkan angka kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan
ibu. Program Kesehatanibu dan anak menjadi sangat penting karena
ibu dan anak merupakan unsur pembangun unsur penting
pembangunan.

Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah


menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran
hidup, dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup.
Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia
tahun2007 :

 Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19


kematian/1000 kelahiran hidup
 Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup
 Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran
hidup
 Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai
228/100.000 kelahiran hidup

Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka


tersebut harus ditekan hingga mencapai 102 kematian/100.000
kelahiran hidup. Oleh sebab itu, program kesehatan ibu dan anak serta
keluarga berencana dilaksanakan secara berkesinambungan dan
terpadu untuk mempercepat penurunan AKI, AKN, AKB, dan AKBAL.

B. Tujuan Pedoman

Pedoman Program Kesehatan Ibu dan Anak,Keluarga


Berencana (KIA,KB) bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan Program KIA,KB yang dilaksanakan di Klinik DISI,
sehingga pada akhirnya pelayanan Program KIA,KB dapat mendukung
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Pedoman KIA-DISI Training Center | 2


C. Ruang Lingkup Pelayanan

Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan Kesehatan Ibu dan


Anak :

1. Kegiatan di dalam gedung Klinik

Pelayanan Kegiatan didalam Gedung

1. Pemeriksaan antenatal
2. Pemeriksaan Nifas
3. Pelaksanaan kelas ibu
4. Bimbingan / konseling / KIE
Pelayanan 5. Screening Faktor Resiko dan Resiko Tinggi, Bumil,
Kesehatan Ibu Nifas
6. Surat Cuti
7. Rujukan Internal dan Eksternal
8. Audit Internal Kematian Ibu

1. Pemeriksaan kesehatan neonatal, bayi, anak balita


dan anak prasekolah
2. Imunisasi
3. Screening KIPI
Pelayanan
4. MTBM dan MTBS
Kesehatan
5. Pemantauan tumbuh kembang anak (SDIDTK)
Anak
dengan anak yang ada kelainan
6. Konseling / KIE
7. Rujukan

Pedoman KIA-DISI Training Center | 3


1. Pelayanan dan konseling KB , masa pra
Menopause
2. Pelayanan KBkafetaria (IUD, implant, suntik, pil,
kondom)
Pelayanan
3. Pelayanan efek samping dan komplikasi
Keluarga
4. Penyuluhan
Berencana
5. Pelayanan dan konseling pada calon pengantin
(KB)
wanita, masa pra hamil dan masa antara dua
kehamilan
6. Rujukan
7. Menawarkan Pemeriksaan HIV
Pelayanan 1. Pelayanan imunisasi dasar lengkap
Imunisasi 2. Pelayanan imunisasi Booster
Keterangan:
4T : Terlau Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering, Terlalu dekat
Unmetneed : Calon akseptor yang menjadi sasaran KB tetapi belum
mengikuti KB

D. Batasan Opersaional

1) Upaya pelayanan kesehatan ibu adalah upaya pemerintah dalam


rangka meningkatkan kesehatan wanita yang berkaitan dengan
fungsi keibuannya untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, dan akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),
yang dimulai sejak periode usia subur, kehamilan, persalinan, nifas
dan meneteki.
2) Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam
rangka meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, memiliki kebugaran jasmani,
kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual melalui upaya
pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak anak, mulai dari
terwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir normal, mempertahankan
hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal sejak usia dini, usia
sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.

Pedoman KIA-DISI Training Center | 4


3) Upaya pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya
Pemerintah dalam mengendalikan laju pertambahan penduduk
dengan menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi dan akselerasi
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui pencegahan
Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) dengan menggunakan
kontrasepsi, termasuk penanganan komplikasi, efek samping dan
kegagalan.

D. Landasan Hukum
1.Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Peraturan menteri Kesehatan No.9 Tahun 2014 Tentang Klinik
3.Permenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar
Profesi Bidan

Pedoman KIA-DISI Training Center | 5


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KualifikasiSumber Daya Manusia Upaya Kesehatan

Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya


kesehatan yang ada di Klinik DISI:

Kegiatan Kualifikasi Realisasi


SDM
Koordinator Bidan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan
Pelayanan Keluarga Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Berencaca minimal D III belakang pendidikan D IV Kebidanan
Pelayanan Imunisasi Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan
Penyelia gizi Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan
Pelayanan kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Ibu dan Anak minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan

Penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak ,Keluarga


Berencana dan latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Petugas Profesi


Koordinator Bidan ….…………., Amd.Keb Bidan
Pelayanan Keluarga ….…………, S.S.T Keb Bidan
Berencaca
Pelayanan Imunisasi ….………………, Amd.Keb Bidan
Penyelia gizi ….……….., Amd.Keb Bidan
Pelayanan KIA ….……………., Amd.Keb Bidan

C. Jadwal kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Program KIA,KB di Klinik DISI

Pedoman KIA-DISI Training Center | 6


a. Dalam Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pemeriksaan Senin s/d sabtu Bidan
Kehamilan Konsultasi Dokter spesialis Dokter SpOG
kandungan hari Rabu
2. Managenen Selasa,Kamis s/d sabtu Bidan
Terpatu Balita
Sakit (MTBS)
3. Pelayanan Senin : Imunusasi Bayi dan Bidan
Imunisasi balita
Senin s/d sabtu : Imunisasi
Capeng ( calon pengantin)
4. Pelayanan dan Senin s/d Sabtu Bidan
Konseling KB
5. Pelayanan surat Senin s/d Sabtu Bidan
Rujukan dan
surat cuti

b. Luar Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pelaksanaan kelas Ibu Sesuai Jadwal Bidan
hamil dan kelas balita
2. Penempelan stiker P4K Senin s/d Sabtu Bidan
3. BIAS dan Pemeriksaan Sesuai jadwal Bidan
berkala

Pedoman KIA-DISI Training Center | 7


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Pelayanan KIA, KB

TEMPAT TIDUR
MEJA

MEJA MEJA
RUANG KIA
KOMP USG
IUTER

TEMPAT TIDUR

ALMARI

ALMARI TEMPAT TIDUR

RUANG KB

BED
GYNICOLOGI
MEJA

B. STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan  Stetoscop
 Tensimetr
 Timbangan
 Tinggi Badan
 Doppler
 Lingkaran kehamilan
 Buku KIA
 Leaflet
 USG

Pedoman KIA-DISI Training Center | 8


 LILA
 Jangkar Panggul
 Hamer Patela
 Tempat tidur
 Handscoon
Pelayanan persalinan  Partus Set
 Handscoon
 Uterotonika
 Infus set
 Resusitasi set
 Lampu sorot
 Doppler
 Tensimeter
 Stetoscop
 Tempat tidur
 Timbangan Bayi
Pelayanan dan konseling Keluarga  Tensimeter
berencana  Stetoskop
 Timbangan
 leaflet
 Lembarbalik
 IUD set
 Implant set
 Alat kontrasepsi
 Spuit
 Handscoon
 Lampusorot
 Model Alat Kontrasepsi
 Form KB
 Tempat tidur
 Bed Gynekologi
Pelayanan Imunisasi  Leaflet
 Spuit
 Vacsin
 Timbangan Bayi
 handscoon
Pelayanan MTBS  Buku MTBS
 Thermometer
 Blangko MTBS

Pedoman KIA-DISI Training Center | 9


BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
I. Tatalaksana Dalam Gedung
Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskop laennec
d. termometer
e. doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur

3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh
pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap
ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak
antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam
lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang
ade kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu
hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan
pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan
kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan
primer (RS Dati II) sesuai kebutuhan

Pedoman KIA-DISI Training Center | 10


c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan
penaganan kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran
serta masyarakat dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh
balita dan anak pra sekolah yang meliputi pemeriksaan
kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya perbaikan
gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi
tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah
yang melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara
dan kognitif serta sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra
rujukan dan tindak lanjutnya

Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas.

Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat


kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan
kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar
kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional

B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh
pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan
bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan

Pedoman KIA-DISI Training Center | 11


guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia
dan sejahtra.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE
kepada pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan
primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan
metoda kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon
pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai
dengan kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra
rujukan dan tindakan lanjutnya

4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian
ibu dan anak.Pelayanan KIA Klinik terdiri dari:

1. pelayanan kesehatan ibu hamil


2. pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. pelayanan kesehatan ibu nifas
4. Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah
5. Pelayanan keluarga berencana

Pedoman KIA-DISI Training Center | 12


2. Tatalaksana Luar Gedung
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu
dan anak pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau
melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b. Penggerakan pelaksanaan (P2)


Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:

 Membuat jadwal kegiatan


 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPATK BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan

II.Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam sikesda Klinik melalui computer
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan :

Pedoman KIA-DISI Training Center | 13


- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan program KIA,KB


direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.

Pedoman KIA-DISI Training Center | 14


Pedoman KIA-DISI Training Center | 15
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB perlu


diperhatikan keselamatan sasaran dengan meminimalisasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB perlu


diperhatikan keselamatan kerja petugas terkait dengan melakukan minimalisasi
risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan

Pedoman KIA-DISI Training Center | 17


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan KIA,KB dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya kegiatan sesuai indikator
5. Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini dan pertemuan bidan
tiap bulan.

Pedoman KIA-DISI Training Center | 18


BAB IX

PENUTUP

Salah satu keistimewaan Program KIA,KB adalah salah satu program


esensial di klinik yang memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang
dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke klinik, klinik
menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni petugas klinik melakukan
kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan
lain-lain.

Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas KIA,KB dan lintas Program terkait dalam
pelaksanaan kegiatan dengan tetap memperhatikan panduan tersebut.

Pedoman KIA-DISI Training Center | 19


KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN KIA
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan

b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh
karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.

e. Cara melaksanakan kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain

Pedoman KIA-DISI Training Center | 20


f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan
untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan
arah dan tolok ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan
untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya
meetodologi untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan
upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan
hasil yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat
terhadap pelayanan rawat inap sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang
relatif pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan
(sebaiknya kurang dari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima)
tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan
dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai
dengan batas-batas tahun anggaran di Klinik.

g. Jadual pelaksanaan kegiatan

Pedoman KIA-DISI Training Center | 21


Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap
rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk
bagan Gantt.

h.Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadual yang direncanakan. Jadual tersebut
akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga
apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan
jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam
kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus
dibuat dan ditujukan kepada siapa.

h. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus
diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan, bagaimana
melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
Format kerangka acuan sesuai yang diterapkan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota masing- masing.

Pedoman KIA-DISI Training Center | 22

Anda mungkin juga menyukai