Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Adjizah

NPM : 13S2MPI013
Kelas : D

Bagaimana sikap pemimpin bila terjadi hal-hal dibawah ini…


1. Bagaimana menyelesaikan konflik eksternal dan internal yang terjadi di lembaga
pendidikan anda…
 Menyelesaikan konflik ekternal dan internal yaitu dengan terjalinnya komunikasi yang
terbuka dan berikan kesempatan kepada pihak luar agar bisa memeberikan kontribusi
yang dibutuhkann uoleh dia dan jadikan pihak internal agar terbiasa menjaga
keharmonisan hubungan denhgan pihak manapun yang terlibat dalam organisasi yang
sedang dijalankan atau dibutuhkan oleh menajemen. Dan sesekali hindari prasangka
prasangka buruk yang dapat menimmbulkan Fitnah antara keduanya dan jadikan pihak
ekternal maupun internal dapat berdiskusi dalam satu wadah organisasi yang telah
ditentukan sehingga mampu merumuskan dan memberi solusi segala persoalan sedang
dan akan dihadapi.
1) Menjalin Komunikasi Terbuka Komunikasi yang terbuka sangat berguna untuk
menjaga hubungan antar anggota dalam organisasi agar tetap harmonis dan terhindar
dari konflik yang berkepanjangan. Serta agar terhindar dari kesalahpahaman dan
fitnah. Apabila tengah terjadi konflik internal ataupun eksternal, sebaiknya
didiskusikan dan dicari akar persoalannya, sehingga mampu dirumuskan solusi yang
terbaik. Keterbukaan dalam komunikasi ini juga mempercepat penyelesaian konflik
agar tidak semakin memanas. Solusi juga mudah ditemukan dengan berkomunikasi
secara terbuka yang dilakukan pihak yang terlibat konflik. Sikap terbuka atau tidak
menyembunyikan persoalan merupakan hal yang seharusnya dilakukan demi
kelancaran hubungan dalam organisasi.
2) Menyelesaikan Persoalan dengan Proaktif Bersikap proaktif hendaknya dilakukan
oleh setiap anggota dalam sebuah organisasi, entah organisasi apapun itu. bagaimana
sikap yang proaktif dalam penyelesaian konflik? Ketika terjadi konflik dalam
organisasi, maka setiap anggota organisasi seharusnya mampu berperan aktif untuk
menyelesaikan konflik secara tuntas dengan memberikan alternatif pemecahan
masalah. Kontribusi yang aktif ini juga harus dilakukan dengan kepala dingin,
sehingga suasana tidak memanas dan bisa membahas tuntas persoalan dengan tepat.
Dengan demikian, akan ditemukan solusi yang tepat dan diterima oleh semua pihak.
Seiring dengan hal ini, kelangsungan hubungan dalam organisasi bisa berjalan dengan
baik.
3) Membuat Prosedur Penyelesaian Konflik Cara mengatasi konflik organisasi sangat
efektif jika diterapkan prosedur penyelesaian konflik dalam suatu organisasi.
Pembuatan prosedur ini hendaknya dirumuskan secara sistematis agar setiap kali
terjadi konflik bisa segera ditangani dengan adil sesuai peraturan resmi perusahaan.
Penyelesaian ini dimulai dari pelaporan dan penelusuran kasusnya. Setelah jelas
persoalannya, Anda bisa mengetahui seberapa besar masalah tersebut beserta pihak
yang terlibat. Dengan demikian, penyebab persoalan bisa diketahui dan pihak yang
bersangkutan bisa ditindak sesuai peraturan yang sudah menjadi hasil kesepakatan
bersama. Penyelesaian konflik ini juga mengupayakan adanya solusi atas kesepakatan
bersama.
4) Mengarahkan Anggota untuk Bersikap Fleksibel Sikap fleksibel hendaknya dimiliki
oleh setiap anggota organisasi. dengan sikap fleksibel, seseorang mampu menerima
pendapat orang lain dan peka terhadap perubahan. Sikap yang semacam ini mampu
menjaga kelangsungan organisasi yang minim konflik. Perubahan yang terjadi bisa
disikapi dengan kepala dingin dan organisasi bisa mengalami kemajuan.
5) Membudayakan Sikap Toleransi Sikap toleransi merupakan sikap saling menghargai
antar anggota organisasi, sehingga bisa menerima perbedaan latar belakang,
pemikiran, dan juga sikap dari setiap individu. Berkaitan dengan hal tersebut,
membudayakan sikap toleransi merupakan salah satu cara mengatasi konflik yang
efektif, sehingga setiap anggota bisa bekerja sama dengan baik. Hubungan baik dalam
berorganisasi bisa terjalin baik dan lancar jika membudayakan sikap toleransi dalam
interaksi antar anggota organisasi. Diskusi dalam menjalankan kegiatan, penerapan
peraturan, ataupun pengambilan keputusan bisa memenuhi setiap aspirasi anggota,
sehingga perbedaan yang ada bisa disesuaikan, sehingga diperoleh kesepakatan
bersama.
6) Menerapkan Peraturan yang Adil Keadilan merupakan suatu hal yang sangat penting
dan harus diterapkan dalam suatu organisasi agar tidak terjadi bentrokan kepentingan.
Hak dan kewajiban dari setiap anggota dalam organisasi juga bisa terbagi secara
merata sesuai dengan porsinya masing-masing. konflik yang terjadi dalam organisasi
bisa diatasi dengan menerapkan peraturan yang adil. Dengan peraturan yang adil,
maka setiap anggota organisasi bisa menjalankan kewajiban dan memenuhi haknya
sesuai dengan peraturan perusahaan. Dengan sistem ini, maka penyebab konflik
berupa ketidaksetaraan perlakuan bisa dihindari. Dengan demikian, sebuah organisasi
bisa terhindar dari konflik internal. Jangan salah, banyak sekali perselisihan yang
berawal dari perasaan tidak adil. Dalam sebuah organisasi, pasti pernah mengalami
konflik, baik internal, maupun eksternal. Memang banyak hal pemicu konflik dan
Anda harus berupaya untuk menghindarinya atau meminimalisirnya agar jangan
sampai terlibat konflik yang berkepanjangan. Cara mengatasi konflik tersebut efektif
untuk meredam dan menyelesaikan konflik dalam suatu organisasi.

2. Bagaimana anda menyelesaikan konflik di lembaga anda yang makin lama bukan
makin selesai melainkan semakin berat?
 Konflik terjadi secara alamiah yang dialami oleh manusia , karena manusia satu dengan
yang lainnya memiliki perbedaan karena manusia itu makhluk yang unik , oleh kerana itu
memiliki persepsi yang berbeda-beda.
Dalam menyelesaikan konflik ang makin lama makin bera maka penelesaian dengan
Dominasi atau kekerasan yang bersifat penekanan otokratik perlu dilakukan. Ketaatan
harus dilakukan oleh pihak yang kalah pada otoritas yang lebih tinggi atau kekuatan yang
lebih besar. Kemudian, barulah meredakan atau menenangkan, sehingga cara seperti ini
lebih terasa diplomatis dalam upaya menekan dan meminimalkan ketidaksepahaman.

3. Seberapa pentingkah anda melibatkan pihak ke 3 dalam menyelesaikan konflik dalam


organisasi?
 Sangat penting, dimana orang ketiga berperan sebagai pemisah/pelerai untuk meredakan
konflik anatara kedua pihak. Orang ketiga berlaku sebagai orang yang netral, berusaha
untuk menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.

4. Bagaimana anda menyelesaikan konflik pribadi antara anggota dalam organisasi?


 Konflik pribadi antar anggota biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat &
perilaku setiap orang dalam organisasi. Dalam menyelesaikan konflik pribadi antara
anggota dalam organisasi dengan metode kompromi. Dimana melakukan pemisahan
pihak-pihak yang berkonflik dipisah sampai menemukan solusi atas masalah yang terjadi
dengan adanya peran orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah untuk
menemukan titik temu antara kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai