LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.N.
No RM : 126856
Umur : 59 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
Suku : Aceh
Agama : Islam
Alamat : Lampisang / Pekan Bada Aceh.Besar
Tgl. Masuk : 11-09-2019
Tgl. Keluar : 16-09-2019
ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
kelemahan anggota gerak sebelah kiri
1
2
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
Tekanan darah : 230/111 mmHg
Nadi : 88 x/menit, reguler
Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC suhu axilla
2. Status Generalisata
a. Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Epistaksis (-) deviasi septum (-)
Mulut : Fasial palsy (mulut tidak simetris)
Telinga : Normotia, nyeri tekan tragus (-)
b. Leher
Trakea : Deviasi (-)
TVJ : < 2 cmH2O
KGB : Tidak ada pembesaran KGB
c. Thoraks
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, bentuk
dada normal
Palpasi : Fremitus taktil kiri sama dengan kanan
Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi : Jantung : BJ I>II
Paru : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-
wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : distensi (-), sikatrik (-)
Auskultasi : Peristaltik (+)
3
d. Ekstremitas
Superior : Akral hangat +/+, edema -/-,
Clubbing Finger -/-
Inferior : Akral hangat +/+, edema -/-,
Clubbing Finger -/-
5555 3333
5555 3333
STATUS NEUROLOGIS
1. Kesadaran : Compos mentis GCS : E4 M6 V5
2. Pemeriksaan Khusus :
a. Kaku kuduk :-
b. Laseque :-
c. Kerniq :-
3. Genitalia : TDP
4. Saraf Kranial :
a. N. I (N. Olfactorius)
Normosmia : +/+
Anosmia : -/-
Hiposmia : -/-
Parosmia : -/-
b. N. II (N. Opticus)
Daya penglihatan : Normal / Normal
Lapang pandang : Normal / Normal
Pengenalan warna : Normal / Normal
4
h. N. XI (N. Accesorius)
Mengangkat bahu : Normal / Normal
Memalingkan kepala : Normal / Normal
5. Sistem Motorik
Kanan Kiri
Ekstremitas Atas
Kekuatan 5555 3333
Gerakan Normal Menurun
Gerakan involunter (-) (-)
Ekstremitas Bawah
Kekuatan 5555 3333
Gerakan Normal Menurun
Gerakan involunter (-) (-)
6. Sistem Sensorik
Sensasi Kanan Kiri
Raba Normal Menurun
Nyeri + Menurun
Suhu + +
7. Refleks
a. Refleks Fisiologis
Refleks Kanan Kiri
Biseps +2 Hiporefleks
Triseps +2 Hiporefleks
Patella +2 Hiporefleks
Achilles +2 Hiporefleks
b. Refleks Patologis
Refleks Kanan Kiri
Tromner - -
7
Hoffman - -
Gordon - -
Gonda - -
Oppenheim - -
Babinski - +
Chaddock - +
Schaeffer - +
Bing - -
Rosolimo - -
DIAGNOSIS SEMENTARA
1. Diagnosis : Hemiparesis sinistra e.c dd 1) Stroke iskemik
2) HT emergency
PENATALAKSANAAN
1. Bed Rest
2. IVFD RL 20 gtt/i
3. Inj. Citicolin 500 mg/12 jam
4. Inj. Omeprazole 1 vial/12 jam
5. Drip Perdipin 1 mg/kgbb
6. Amplodipin 1x10mg
7. Valsartan 1x160mg
ANJURAN:
Cek DR, GDS, Ur, Cr
8
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal/Hari Analisa Penatalaksanaan
Rawatan
A/ Hemiparesis
sinitra ec dd:
1) Stroke
iskemik
+ HT
emergency
10
A/ / Hemiparesis
sinistra ec dd:
1) Stroke
iskemik
+ HT
emergency
A/ / Hemiparesis
11
sinistra ec :
1) Stroke
iskemik
+ HT
emergency
BAB II
PEMBAHASAN
5555 3333
5555 3333
Stroke yaitu kumpulan gejala akibat gangguan fungsi otak akut baik fokal
maupun global yang mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya
aliran darah parenkim otak ,retina atau medula spinalis yang di sebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri maupun vena yang di buktikan
oleh pencitraan otak. .1
Stroke menurut definisi World Health Organization (WHO) adalah suatu
tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau
global), dengan gejala – gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan
14
dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler.2 3
Stroke merupakan penyakit gawat darurat neurologi yang bersifat akut dan
salah satu penyebab kecacatan dan kematiaan tertinggi di beberapa negara
didunia. Pada tahun 2013, terdapat sekitar 25,7 juta kasus stroke dengan hampir
sepauruh ( 10.3 juta kasus) merupakan stroke pertama. Sebanyak 6,5 juta pasien
mengalami kematiaan dan 11,3 juta pasien mengalamu kecacatan.Di negara
berkembang, secara umum angka kecacatan dan kematiaan 81% dan 75,2%. Di
Indonesia merupakan penyebab kematiaan tertinggi berdasarkan data riset
kesehatan dasar tahun 2007, yaitu 15,4%. Data indonesia stroke registry tahun
2012-2013 mendapatkan sebanyak 20.3% kematiaan pada 48 jam pertama
pascastroke. 5
Usia
Jenis kelamin
Ras
15
Riwayat keluarga
Hipertensi
Kenaikan kadar kolesterol / lemak darah
Diabetes Mellitus
Pola makan yang tidak sehat
Merokok
Konsumsi alkohol yang berlebihan
Kurang berolahraga
Elektrokardiogram
Pencitraan otak ( MRI/ CT-scan)
Doppler karotis
Doppler intrakrania
17
Interprestasi
Komponen Skor
Kesadaran Kompos mentis 0
Somnolen 1
Stupor/ koma 2
Tatalaksanaan spesifik
1. Trombolisis vena
2. Terapi neurovaskular
3. Pemberiaan anti koagulan ‘
4. Anti agregasi trombosit
DAFTAR PUSTAKA
1. Nastiti, Dian. 2012. Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke pada pasien
Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Skripsi,
Universitas Indonesia.
2. Andreas C Widjaja, Tesis. Uji Diagnostik Pemeriksaan Kadar D-Dimer
Plasma Pada Diagnosis Stroke Iskemik, Patologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro, Semarang, 2010
3. Irwana Usrin1, Erna Mutiara2 YY. Pengaruh Hipertensi Terhadap Kejadian
Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik Di Ruang Neurologi DI Rumah Sakit
Stroke Nasional (RSSN) BUKITTINGG. 2011
4. Mochammad Bahrudin, Model Diagnostik Stroke Berdasarkan Gejala Klinis,
Jurnal Saintika Medika Vol.6 No.13 Universitas Muhammadiyah, Malang,
2010
5. Indonesia FKU. Buku Ajar Neurologi. 2nd ed. (Aninditha T, ed.). Tanggerang;
2017.
6. Aldy S. Rambe. Stroke: Sekilas Tentang Definsi, Penyebab, Efek, Dan Faktor
Risiko. Dep Neurol FK-USU/RSUP H Adam Malik, Medan. 2011.