Anda di halaman 1dari 12

7/18/2019 Referat ONIKOMIKOSIS

BAB I

PENDAHULUAN

Kel ainan kul it aki bat jamur atau dermatomi kos is umumnya dig olo ngk an
menjadi 2 kelompok, yakni: mikosis superfisial dan mikosis subkutan.
Mikosis superfisial adalah infeksi jamur yang mengenai jaringan mati pada
kulit, kuku, dan rambut. Perbedaan dasar antara mikosis superfisial dan subkutan
dalam beberapa buk u dib edakan atas reaksi jari ngan. Pad a mik osi s superfi sial
(No ndermatofitosis) tidak terjadi reaksi inf lam asi atau jik apun terjadi maka aka n
terjadi reaksi inflamasi yang ringan, yakni pada

1. Ptiriasis ! esikolor
2. o li kuli tis malasse#ia
3. Piedra
4 . T inea nigra
.
Pada mikosis subkutan, meskipun yang diserang bukan jaringan hidup, tetapi reaksi
%
inflamasi tetap terjadi yang diakibatkan oleh metabolit jamur, yakni pada kelompok
dermatofitosis.

Mikosis subkutan adalah kelainan akibat jamur yang melibatkan jaringan di


ba'ah kulit misalkan misetoma, kromomikosis, #igomikosis subkutan, sporotrikosis,
rinosporidiosis.
ermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung #at tanduk,
misaln ya stratum korneum pada epidermis , rambut, dan kuk u, yang dis ebabkan
gol ongan jam ur dermatofit a. amur ini dapat mengin ! asi seluruh lapisan stratum
korneum dan menghasilkan gejala melalui akti!asi respon imun pejamu.

http://slidepdf.com/reader/full/referat-onikomikosis 1/12
BAB II

TINJAUAAN PUSTAKA

I. DEFINISI

Onikomikosis adalah infeksi jamur pada lempeng kuku, yang dapat disebabkan
oleh dermatofita, kandida, dan jamur lain. 

II. EPIDEMIOLOGI

Perkembangan baru+baru ini infeksi jamur di amerika -erikat dapat dilacak ke


imigrasi dermatofita besar, terutama Trichophyton rubrum, dari afrika /arat dan usia
&enggara ke amerika 0tara dan 1ropa. insiden onikomikosis telah dilaporkan 2+$3
di Multicenter North America.sebuah survei di Kanada menunjukkan pre!alensi 4,53
onikomikosis. onikomikosis mempengaruhi setengah dari semua gangguan kuku, dan
onikomikosis adalah penyakit kuku yang paling umum pada orang de'asa.
*nikomikosis didiagnosis pada anak-anak disebabkan oleh infeksi dermatofit
kejadiannya lebih dari 263. Kuku kaki jauh lebih mungkin terinfeksi daripada kuku.
$6 3 pasien dengan infeksi jamur kulit juga memiliki onikomikosis. insiden
onikomikosis semakin meningkat, karena factor-faktor seperti diabetes melitus,
imunosupresi, dan peningkatan umur. -tudi di Kerajaan inggris, spanyol, dan finlandia
menemukan tingkat pre!alensi onikomikosis meningkat menjadi $+73. 2
onikomikosis mempengaruhi orang dari semua ras. onikomikosis mempengaruhi
laki-laki lebih sering daripada perempuan. Namun, infeksi kandida lebih sering terjadi
pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Penelitian menunjukkan bahwa orang
dewasa adalah $6 kali lebih mungkin untuk memiliki onikomikosis daripada anak-
anak. onikomikosis telah dilaporkan terjadi pada 2,43 anak+anak muda dari 7
tahun, tetapi sebanyak 963 dari orang tua. 2
jamur bisa diperoleh melalui hubungan dengan orang yang terinfeksi atau
berhubungan dengan permukaan seperti lantai kamar mandi dimana jamur tersebut
ada. orang yang lebih tua, orang yang menderita diabetes, dan orang yang sedikit
sirkulasi pada kakinya yang terutama mudah terinfeksi jamur. 2,$

2/12
III. ETIOLOGI

Dermatofita adalah jamur yang paling sering menyebabkan onikomikosis di


Negara-negara barat beriklim. dermatofita terbagi dalam $ genus, yaitu Microsporon,
1pidermophyton dan ihophyton. Trichophyton rubrum dan Trichophyton interdigitale
merupakan penyebab sekitar 963 kasus. dermatofita lain yang mungkin terlibat adalah
Epidermophyton floccosum, Trichophyton violaceum, Microsporum
gypseum, Trichophyton tonsurans, Trichophyton soudanense ddianggap oleh sebagian
orang afrika arian T. rubrum daripada spesies penuh) dan Trichophyton verrucosum.

Sementara itu, kandida dan jamur non dermatofita lebih sering terlibat di daerah
tropis dan subtropis dengan iklim panas dan lembab. onikomikosis nondermatofita
disebabkan oleh jamur usarium spesies, Scopulariopsis brevicaulis, spergillus
spesies) menjadi lebih umum di seluruh dunia, jumlahnya hingga 53 dari kasus di
beberapa negara. onikomikosis akibat kandida adalah jarang. 2,$

IV. PATOGENESIS

Patogenesis onikomikosis tergantung pada subtipe klinis. Dalam onikomikosis


subungual distal dan lateral, bentuk yang paling umum dari onikomikosis, jamur
menyebar dari plantar kulit dan menyerang melalui hiponikium kuku. Peradangan
yang terjadi pada bagian kuku ini menyebabkan tanda-tanda fisik onikomikosis
subungual distal dan lateral yang khas. onikomikosis superfisial putih jarang terjadi,
disebabkan oleh inhasi langsung dari permukaan lempeng kuku. Pada onikomikosis
subungual proksimal jamur menembus melalui matriks kuku-kuku proksimal dan
mengin!asi sebagian lempeng kuku proksimal dalam. 1ndony onikomikosis adalah !
arian dari onikomikosis subungual distal dan lateral di mana jamur menginfeksi
melalui kulit dan langsung menyerang lempeng kuku.
pondasi kuku oleh kandida tidak umum terjadi karena jamur membutuhkan
respon imun yang menurun sebagai faktor predisposisi untuk dapat menembus kuku.
Meskipun kandida sering terdapat pada lipat kuku proksimal atau ruang subungual
pada pasien dengan paronikia kronis atau onikolisis, pada pasien infeksi 8andida
hanya terjadi sekunder. Pada mukokutan kandidiasis kronis, jamur menginfeksi

3/12
lempeng kuku (nail plate) dan akhirnya lempeng kuku proksimal dan lateral lipatan
kuku.2

V. FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor predisposisi yang memudahkan terjadinya onikomikosis yaitu


kelembaban, oklusi, trauma berulang pada kuku serta penurunan imunitas. daya hidup
tertentu misalnya penggunaan kaos kaki dan sepatu tertutup terus menerus, olahraga
berlebihan, penggunaan tempat mandi umum, akan memudahkan mendapat
onikomikosis. Penurunan imunitas dapat terjadi pada orangtua, pasien
immunocompromised, penggunaan obat imunosupresan dan antibiotik jangka
panjang.
Pada anak-anak onikomikosis jarang ditemukan, kemungkinan dihubungkan dengan
pajanan terhadap penyebab relatif jarang, pertumbuhan kuku yang lebih tepat, dan
prevalensi tinea pedis yang rendah.5

VI. GEJALA KLINIS

onikomikosis biasanya asimtomatik, karena itu, pasien biasanya pertama kali


hadir untuk alasan kecantikan fisik tanpa keluhan. Ketika penyakit berkembang,
onikomikosis dapat mengganggu aktivitas berdiri, berjalan, dan berolahraga. Pasien
dapat mengeluh parestesia, nyeri, ketidaknyamanan, dan kehilangan ketangkasan.
Mereka juga dapat melaporkan kehilangan harga diri dan kurangnya interaksi sosial.
anamnesis yang cermat dapat mengungkapkan banyak factor-faktor risiko lingkungan
dan pekerjaan. 2
Kuku yang terinfeksi memiliki bentuk yang tidak normal tetapi tidak gatal atau
terasa sakit sekali. infeksi ringan hanya memberikan sedikit gejala atau bahkan tidak
menimbulkan gejala. Pada infeksi yang lebih berat, kuku tampak keputihan, menebal
dan terlepas dari dasar kuku. biasanya sisa-sisa peradangan terkumpul diba'ah ujung
kuku.
Pada onikomikosis yang disebabkan dermatofita, yakni tinea unguium,
gambaran tersering adalah distrofi dan debris pada kuku subungual distal. sedangkan
yang disebabkan kandida sering didahului oleh paronikia atau peradangan jaringan
sekeliling kuku yang kronik akibat pekerjaan basah atau iritasi kronik. ada empat
jenis onikomikosis :

4/12
. Onikomikosis subungual distal dan lateral (*-<)

gambar . Onikomikosis subungual distal dan lateral : hiperkeratosis subungual,


onikolisis dan alur kuning (dikutip dari eMedicine journal : Onychomycosis)
onikomikosis subungual distal dan lateral adalah bentuk yang paling umum dari tinea
unguium, biasanya disebabkan oleh Trichophyton rubrum. bentuk ini mulai dari tepi

distal atau distolateral. Proses ini menjalar ke proksimal dan di ba'ah kuku terbentuk
sisa kuku yang hancur. 2,$
jamur menyerang dasar kuku di bawah lempeng kuku
melalui hiponikium dan bergerak ke arah proksimal. Kulit telapak kaki dan tangan
merupakan lokasi infeksi primer. anlasis juga dapat dimulai dari lateral. 5
dalam
onikomikosis subungual distal dan lateral, kuku menunjukkan hiperkeratosis
subungual dan onikolisis, yang biasanya berwarna kuning putih. coretan kuning dan
atau daerah onikolitik kuning di bagian tengah lempeng kuku yang umumnya diamati.
2,

2. onikomikosis superfisial putih (*-P&)

gambar 2. onikomikosis superfisial putih


(dikutip dari eMedicine journal : Onychomycosis)
disebabkan oleh inhasi jamur ke lapisan superfisial lempeng kuku yang
membentuk pulau-pulau putih di lempeng. 2,$
terjadi bila jamur menginasi langsung

5/12
lapisan superfisial lempeng kuku. 5 Kuku menjadi kasar dan runtuh dengan mudah.
jumlahnya hanya 6 3 dari kasus onikomikosis. 2,$ Penyebab tersering adalah

T. mentagrophytes. 5
$. onikomikosis subungual proksimal (*-P)

gambar $. onikomikosis subungual proksimal : leukonikia proksimal


(dikutip dari eMedicine jurnal : Onychomycosis)
infeksi dimulai dari lipatan kuku proksimal melalui kutikula dan masuk ke kuku
yang baru terbentuk, selanjutnya bergerak ke arah distal. 5 Muncul daerah leukonikia
di lempeng kuku proksimal yang bergerak distal dengan pertumbuhan kuku. ini
adalah bentuk umum tinea unguium pada orang sehat tapi ditemukan lebih banyak
pada pasien immune ompromised. 2,$
%. onikomikosis kandida (*K)

gambar %. onikomikosis kandida pada pasien dengan kandidiasis mukokutaneous


kronis. onikomikosis total dan paronikia. (dikutip dari eMedicine journal :
Onychomycosis)
spesies kandida menyerang kuku biasanya terjadi pada orang yang sering
membenamkan tangan mereka di dalam air. dapat terjadi pada pasien immune

6/12
ompromised, dan pada orang dengan kandidiasis mukokutan kronis. 2,$
infeksi dapat
dibedakan menjadi $ kategori yaitu : () dimulai sebagai paronikia yang kemudian
mengin!asi matriks kuku sehingga memberikan gambaran klinis depresi transversal
kuku sehingga kuku menjadi cekung, kasar, dan akhirnya distrofi. (2) Pada
kandidiasis mukokutan kronis, kandida langsung menginasi lempeng kuku sehingga
baru pada stadium lanjut tampak sebagai pembengkakan lipat kuku proksimal dan
lateral yang membentuk gambaran pseudoclubbing atau chicken drumstick . ($) n!
asi
pada kuku yang telah onikolisis, terutama pada tangan, tampak sebagai hiperkeratosis
subungual dengan massa abu-abu kekuningan di ba'ahnya.
Pada keadaan lanjut keempat tipe tersebut akan menunjukkan gambaran distrofik
total. 5

VI. DIAGNOSIS

Penyebab pasti ditentukan dengan dengan pemeriksaan kerokan kuku dengan

K*> 26 3 untuk mempermudah lisis keratin. saat pewarna tambahan misalnya tinta
Parker blue black atau pewarnaan P- akan mempermudah !isualisasi jamur.5 apat
pula dilakukan biakan untuk menemukan elemen jamur dengan media agar
-abouraud.@
bila secara klinis kecurigaan onikomikosis besar tetapi hasil sediaan
mikroskopik langsung maupun biakan jamur negatif, pemeriksaan histopatologi dapat
membantu. dapat dilakukan biopsi kuku atau cukup nail clipping pada *-<.
Pemeriksaan ini sekaligus membantu memastikan bah'a jamur terdapat dalam
lempeng kuku dan bukan merupakan komensal atau kontaminan di luar lempeng
kuku. 5

VII. DIAGNOSIS BANDING

- Psoriasis kuku
Pada psoriasis kuku, gambaran nail pitting dan tanda onikolisis berupa Atetesan
minyakB 'arna coklat kemerahan yang tidak ada pada onikomikosis serta
5
keterlibatan jari pada kedua tangan dapat membedakannya dari onikomikosis.

7/12
;ambar 5. Psoriasis kuku
(dikutip dari eMedicine journal : Nail Psoriasis)
+ <iken planus
terjadi inflamasi dasar kuku yang mempengaruhi matriks kuku. bila tidak
diterapi, matriks dapat dirusak dengan timbulnya pterigium di mana kulit
kutikel tumbuh di atas dan menutupi lempeng kuku yang tipis. secara khas, area
lunula
lebih terangkat dibandingkan bagian distal. 2,$,4

gambar 4. <iken planus


(dikutip dari american ademy dermatology journal : ihen planus)

VIII.PENATALAKSANAAN

Prinsip penatalaksanaan onikomikosis adalah menghilangkan faktor predisposisi


yang memudahkan terjadinya penyakit, serta terapi dengan obat anti+jamur
yang sesuai dengan penyebab dan keadaan patologi kuku.5 0ntuk membatasi
kemungkinan kambuh, kuku harus tetap pendek, kaki harus dikeringkan setelah
mandi, kaus kaki yang menyerap keringat harus dipakai, dan bedak kaki anti
jamur dapat digunakan.

8/12
terapi topikal
obat topikal berbentuk krim dan solusio sulit untuk penetrasi ke dalam kuku,
sehingga tidak efektif untuk pengobatan onikomikosis. obat topikal formulasi
khusus dapat meningkatkan penetrasi obat ke dalam kuku, yaitu :
ifonaol urea : kombinasi deri!at aol, yaitu bifonaol 3 dengan urea %6 3
dalam bentuk salep. area untuk melisiskan kuku yang rusak sehingga
penetrasi obat jamur meningkat. Namun dapat terjadi iritasi kulit di sekitar
kuku oleh karena urea.

omorolfine : merupakan deri!at morfolin yang bersifat fungisidal.


digunakan dalam bentuk pada kuku konsentrasi 5 3.

ilopiroolamin 7 3: suatu deri!at piridon dengan spetrum anti jamur


luas, juga digunakan dalam bentuk at kuku.
diperlukan ketekunan pasien karena umumnya masa pengobatan panjang.
Meskipun penggunaan obat topikal mempunyai keterbatasan, namun masih
mempunyai tempat untuk pengobatan onikomikosis karena tidak adanya risiko
sistemik, relatif lebih murah, dan dapat sebagai kombinasi dengan obat oral
untuk memperpendek masa pengobatan, selain itu bentuk at kuku mudah
digunakan. 5
terapi sistemik :
obat sistemik yang dapat digunakan untuk pengobatan onikomikosis adalah
flukonaol, itrakona#ol, dan terbinafin. 5 ;riseoful!in tidak lagi merupakan obat
pilihan untuk tinea unguium karena memerlukan 'aktu lama, sehingga
kemungkinan terjadi efek samping lebih besar, serta kurang efektif. ,5
eri!at
a#ol bersifat fungistatik tetapi mempunyai spektrum antijamur yang luas,
sedangkan terbinafin bersifat fungisidal tetapi efekti!itas terutama pada
dermatofita. +
trakona#ol 266 mgChari selama $+% bulan, atau %66 mg per hari selama

seminggu tiap bulan selama $+% bulan, baik untuk penyebab dermatofita

maupun kandida. +5 +

9/12
&erbinafin 256 mgChari selama $ bulan. *bat ini sangat efektif terhadap

dermatofit, tetapi kurang efektif terhadap 8andida.5 + +%

dapat pula diberikan flukonaol 56+$66 mgChari.


IX. PROGNOSIS

Meskipun diterapi dengan obat dosis optimal, di antara 5 kasus onikomikosis


ternyata tidak memberi respon baik. Penyebab kegagalan diduga adalah diagnosis
yang tidak akurat, salah identifikasi penyebab, adanya penyakit yang lain. Pada
beberapa kasus, karakteristik kuku tertentu, yaitu pertumbuhan lambat serta sangat
tebal juga merupakan penyulit, selain faktor predisposisi terutama keadaan
immunocompromised .5

10/12
DAFTAR PUSTAKA
1
1mmy -jamsoe , -ri <inu'ih M,  Made Disnu (2665) enyakit !ulit yang "mum
di #ndonesia. akarta : P& Medial Multimedia ndonesia.
2. ntonella &osti. Onychomycosis. eMediine ournal.
http:CCemediine.medsape.omCartileC65727. &anggal akses 26
*ktober 2669.
3.  nonim. Onychomycosis . "rom Dikipedia.
http:CCen.'ikipedia.orgC'ikiC*nyhomyos is. &anggal akses 26 *ktober 2669.

4. nonim. *nikomikosis.
http:CCmediastore.omCpenyakitC44$C*nikomikosis.html. &anggal akses 26

5. 0nandar /udimulja dkk (266) Onikomikosis dalam ermatomikosis -


*ktober 2669.

uperfisialis. akarta : /alai Penerbit "K0.


6. Klaus Dolff, Eihard llen ohnson, ik -uurmond (266@)
"it#patrikFs The $olor Atlas and Synopsis of $linical %ermatology. "ifth
1dition. &he M;ra'+>ill 8ompanies.

11/12
7. 0nandar /udimulja (2666) Mikosis dalam lmu Penyakit Kulit dan kelamin.
akarta : /alai Penerbit "K0.

12/12

Anda mungkin juga menyukai