Anda di halaman 1dari 6

BAB VI

PENGUJIAN KUAT TARIK BAJA

1. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui gaya maksimum
tarik baja.

2. Dasar Teori
Dalam suatu stuktur dan baja biasanya digunaka secara bersama – sama.
Hal ini dikarenakan dalam struktur tersebut terdapat gaya tarik maupun gaya
tekan. Untuk beton, kuat dalam menahan gaya tekan, tetapi kurang kuat untuk
menahan gaya tarik. Sedangkan baja kuat dalam menahan gaya tarik tepi kurang
kuat dalam menahan gaya tekan. Maka apabila keduanya digabungkan akan
menghasilkan suatu struktur yang kuat, yang dapat menahan kuat tarik dan kuat
tekan. Gabungan kedua bahan tersebut, yaitu baja dan beton, biasanya disebut
Beton Bertulang. Untuk mengetahui kuat tarik baja maka perlu dilaksanakan uji
tarik baja dengan menggunakan sebuah mesin yang khusus untuk melaksanakan
uji tarik baja tersebut.
3. Bahan Yang Dipakai
Tulangan baja dengan panjang 10 cm

4. Alat yang digunakan


a. Timbangan digital
b. Jangka sorong.
c. Compresion Tension Machne

5. Langkah Kerja
a. Menyiapkan batang baja yang akan diuji.
b. Memasang baja pada Compresion Tension Machine.
c. Menghidupkan Compresion Tension Machine dan melakukan percobaan
sampai mencapai tegangan maksimum, yaitu sampai baja putus.
d. Mencatat tegangan maksimum yang terjadi.
e. Mengambil tulangan baja yang telah diuji coba.
6. Alur Kerja

Mulai

Pengujian Kuat Tarik Baja

Mempersiapkan Alat dan Bahan :


Timbangan digital
Jangka sorong.
Compresion Tension Machne
Tulangan baja dengan panjang 50 cm

Langkah kerja :
a. Menyiapkan batang baja yang akan diuji.
b. Memasang baja pada Compresion Tension Machine.
c. Menghidupkan Compresion Tension Machine dan melakukan
percobaan sampai mencapai tegangan maksimum ( P ), yaitu
sampai baja putus.
d. Mencatat tegangan maksimum yang terjadi.
e. Mengambil tulangan baja yang telah diuji coba.

Mengamati Hasil Percobaan

Analisis Data

Kesimpulan

Selesai

Gambar VI.1 Langkah-langkah Kerja Pengujian Kuat Tarik Baja


7. Data Percobaan
Sebelum diuji :
Panjang awal = 10 cm
Diameter = 1 cm
Setelah diuji :
Panjang akhir = 11,8 cm
Diameter = 1 cm
Pmax = 40,5 kN

8. Analisis Data
a. Pertambahan panjang ( ΔL )
ΔL = panjang akhir – panjang awal = 11,8 - 10
= 1,8 cm
b. Luas Penampang Awal ( Ao )
Ao = ¼ π ( d0 ) 2 = ¼ . 3,14 . (1) 2
= 0,785 cm2
c. Regangan
1,8
 = ΔL / L0 = = 0,18 cm
10
Keterangan : L0 = Panjang sebelum ditarik ( cm )
ΔL = Pertambahan panjang ( cm )
max 40,5
d. σmax = = 0,785 = 44,586 kN/cm2 = 445,86 MPa
A0
lu ;luh 35
e. σ Luluh = = 0,785 = 39,897 kN/ cm2 = 398,97
A0

MPa
 putus 40
f. σ Putus = = 0,785 = 50,955 kN/ cm2 = 509,55
A0

MPa
9. Data Pengamatan
Tabel VII.1 Pengujian Kuat Tarik Baja

Beban (P) ΔL σ = P/A ε=


No
ΔL/L0
(kN) (kg) (cm) (kg/cm²)
1 0 0 0 0 0
2 35.0 3500 0.5 4458.599 0.050
3 39.0 3900 1.0 4968.153 0.100
4 40.5 4050 1.5 5159.236 0.150
5 40.0 4000 1.8 5095.541 0.180

10. Kesimpulan
Dari percobaan di atas, tegangan maksimal yang di hasilkan adalah :
σmax = 445,86 MPa

11. Saran – saran


Ketelitian dalam membaca jarum pada mesin kuat tarik baja harus diperhatikan.
Gambar VI.2 : Hubungan Antara Regangan Dengan Tegangan
ɛ max = 0,18

Regangan . 10-5

Anda mungkin juga menyukai