Bahan Untuk Membaca Komunikasi Bahasa Tu
Bahan Untuk Membaca Komunikasi Bahasa Tu
Makalah LOGIKA
OLEH:
“Ini adalah nilai luhur manusia…untuk mengetahui bagian dari diri diri kita sendiri dan
proporsi…keseluruhan yang menakjubkan.” – Samuel Taylor Coleridge, “Religious Musings”
Bahasa tubuh merupakan aktivitas yang tidak akan pernah terlepas dari keseharian
seseorang. Bahkan, dalam bahasa verbal sekalipun, bahasa tubuh hampir selalu mengiringinya.
Sehingga, orang yang mempunyai kemampuan membaca dan memahami makna bahasa tubuh,
layaknya ia memahami pikiran, keinginan dan bahkan perasaan orang lain.
Banyak sekali manfaat yang akan kita peroleh jika kita mempelajari dan memahami
bahasa tubuh yang disampaikan seseorang, baik disertai ucapan maupun tidak. Kita akan bisa
mengetahui pikiran, perasaan, keinginan, harapan, tujuan, motivasi dan apa saja yang berada di
balik suatu aktivitas bahasa tubuh seseorang. Pendek kata, kemampuan memahami pikiran orang
lain bisa dilakukan dengan cara mengasah kemampuan memahami bahasa tubuhnya.
Bahasa tubuh adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa kata-kata). Bahasa tubuh
merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan dimana pesan yang disampaikan dapat berupa
isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artifak (lambang yang digunakan), diam,
waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh.
Pengertian seseorang tentang bahasa tubuh terkadang mengarah pada banyak interpretasi,
sebanyak jumlah orang mengamatinya. Tetapi, kkita harus ingat bahwa masing-masing bahasa
tubuh hanya merupakan satu input dan keseluruhan gambarankomunikasi yang kongruen adalah
Sesuatu yang kita cari.kita tidak boleh terlalu terpengaruh pengamatan berdasarkan satu tanda saj
dan membuat kesimpulanketika tidak menyadari kumpulan bahasa tubuh, bahasa tubuh awal,
dan bahasa tubuh berikutnya.
Agar dapat memahami arti keseluruhan dari kumpulan bahasa tubuh dan memnentukan
kesamaan masing-masing bagian, pertama marilah kita lihat beberap tipe komunikasi nonverbal
yang mudah dikenali dan sering ditemui.
Sekumpulan informasi yang dihasilkan dari pengamatan terhadap bahasa tubuh beserta
masing-masing artinya sangat bermanfaat bagi kami setiap kali memulai seminar. Kami biasanya
mengawali segmen dari seminar dengan menanyakan komentar peserta mengenai bahasa tubuh
yang telah mereka amati dan memperhatikan kemungkinan artinya. Beberapa bahasa tubuh yang
sering dilihat,seperti tangan terlipat dengan cepat diasosiasikan sebagai sikap bertahan. Akan
tetapi, beberap sikap—seperti steepling (menyatukan jari-jari tangan membentuk menara)
(gambar 1)—sering kali salah diinterpretasikan sebagai sikap selain rasa percaya diri. Saat kami
mendiskusikan data yang terkumpul mengenai bahasa tubuh ini dan bertanya bagaimana
seseorang akan bereaksi terhadap orang yang melakukan steeple dalam situasi sebenarnya,
sebagian besar orang setuju bahwa sikap percaya diri dan bahasa tubuh steepling adalah sesuai.
Tambahan untuk sikap ini yaitu garis bibir berubah menjadi senyum tipis, yang disebut senyum
percaya diri.
Sejak kontak mata dilakukan, orang langsung dapat mengukur sejauh mana kemampuannya
dalam melakukan komunikasi.
“Mata hal seseorang berbicara banyak hal seperti lidah, keuntungannya adalah bahasa mata tidak
membutuhkan kamus, namun bisa dipahami di seluruh dunia.” -Ralph Waldo Emerson
Isyarat Mata
Mata sering disebut-sebut sebagai jendela jiwa (windows of the soul), karena ia mampu
memperlihatkan secara jelas tentang apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh seseorang. Ketika
kita berbincang dengan orang lain, memperhatikan gerakan mata merupakan hal yang alami dan
bagian penting dalam proses komunikasi. Beberapa kebiasaan umum berkaitan dengan gerakan
seseorang ketika berkomunikasi: menatap langsung, memalingkan pandangan, seberapa banyak
berkedip atau seberapa lebar pupil mata seseorang berubah.
Tatapan Mata
Pada saat seseorang menatap langsung ke mata kita pada saat berbincang, hal tersebut
menunjukkan bahwa ia tertarik atau mencoba untuk memberikan perhatian terhadap perkataan
anda. Meski demikian, tatapan mata yang terlalu lama juga dapat menganggu kenyamanan
komunikasi. Di sisi lain, menundukkan tatapan atau sering memalingkan pandangan
menunjukkan bahwa orang tersebut merasa terganggu, tidak nyaman dengan kita atau ia
mencoba untuk menyembunyikannya yang sebenarnya.
Kedipan Mata
Berkedip adalah hal yang alami, hanya saja kita perlu diperhatikan apakah lawan bicara kita
terlalu banyak berkedip atau justru jarang berkedip. Orang sering mengedipkan matanya pada
saat mereka merasa tertekan atau tidak nyaman. Sebaliknya, jika mata seseorang jarang berkedip
menunjukkan bahwa ia sedang mencoba mengontrol pergerakan matanya. Misalnya, seseorang
yang sedang menyetir kendaraan di jalan raya di malam yang gelap, kemungkinan ia akan jarang
berkedip karena ia harus mencoba untuk menjaga agar kendaraannya tidak keluar dari jalan raya.
Ukuran Pupil
Salah satu isyarat yang paling halus berkaitan dengan mata adalah perubahan ukuran pupil
mata seseorang. Meski cahaya yang berada di lingkungan berpengaruh terhadap perubahan pupil
mata seseorang, namun terkadang emosi juga memberikan perubahan pada pupil mata seseorang.
Mungkin anda pernah mendengar apa yang disebut "bedroom eyes" yang sering dipakai untuk
menunjukan pandangan seseorang ketika ia merasa tertarik terhadap orang lain atau sesuatu.
2) Ekspresi wajah
Ekspresi wajah meliputi pengaruh raut wajah yang digunakan untuk berkomunikasi
secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah setiap orang selalu menyatakan hati
dan perasaannya. Wajah ibarat cermin dari pikiran dan perasaan. Melalui wajah orang juga bisa
membaca makna suatu pesan.
Ekspresi wajah juga dapat dilihat ketika memandang seseorang yang dianggap sebagai
orang yang polos/lugu atau dianggap kejam/dingin. Hal ini didasari oleh ada sebuah ekspresi
wajah yang nampak pada seseorang tidak menunjukkan sebuah perubahan seperti yang
dilakukan oleh orang lain ketika mendengar atau mengetahui suatu peristiwa, baik kesedihan
maupun kegembiraan, keanehan atau kelayakan, kabaikan atau keburukan, dan sebagainya,
Bahasa tubuh yang paling tidak controversial dari seluruh komunikasi nonverbal yang
ada adalah ekspresi wajah, dan ini adalah bahasa tubuh yang paling sering diamati dari berbagai
bentuk bahasa tubuh. Kita lebih sering memusatkan pandangan kita ke wajah dibandingkan
bagian tubuh lain, dan ekspresi yang kita lihat memiliki arti yang luas. Terkadang hampir semua
orang pernah menghadapi “tatapan yang mematikan”, “tatapan mata yang memancing reaksi
orang lain”, “pandangan kesana-kemari”, atau pandangan sekilas yang mengisyaratkan
pernyataan “saya bersedia”.
Kadang kita bertemu dengan orang yang "mahal bicara", atau orang yang "malas bicara",
sehingga komunikasi jarang sekali terjadi. Pada saat ini, untuk dapat mengetahui perasaannya
adalah dengan memikirkan keinginannya salah satunya adalah dengan memperhatikan ekspresi
wajahnya sambil memikirkan makna atasnya. Senyum, misalnya dapat menunjukkan sikap setuju
atau bahagia, sedangkan mengerutkan kening dapat menandakan ketidaksetujuan atau
ketidakbahagiaan. Dalam beberapa kasus, ekspresi wajah seseorang merupakan ungkapan
perasaan yang sebenarnya atas situasi tertentu. Meskipun kadang seseorang mengatakan bahwa
dia baik-baik saja, namun raut wajahnya dapat memberitahu kepada kita tentang perasaan yang
sebenarnya.
Gestures merupakan bentuk perilaku non-verbal pada gerakan tangan, bahu, jari-jari, dan
kaki. Seseorang sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar maupun tidak sadar
untuk menekankan suatu pesan. Ketika seseorang berkata “Pohon itu tinggi”, atau “Rumahnya
dekat”, maka orang tersebut pasti menggerakkan tangan untuk menggambarkan deskripsi
verbalnya. Lain halnya ketika seseorang berkata “Letakkan barang itu!”, “Lihat pada saya!”,
maka yang bergerak adalah telunjuk yang menunjukkan arah. Ternyata manusia mempunyai
banyak cara yang bervariasi dalam menggerakkan tubuh dan angota tubuhnya ketika sedang
berbicara. Orang yang cacat bahkan berkomunikasi hanya dengan tangan saja.
Setiap gerakan tubuh mengkomunikasikan beberapa fungsi yang oleh Ekman dan Friesen
dikategorikan sebagai :
Emblem : Gerakan mata tertentu, merupakan simbol yang memiliki kesetaraan
dengan simbol verbal.
Ilustrator : Tanda-tanda non-verbal dalam komunikasi. Tanda ini merupakan
gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukkan sesuatu.
Contoh : Seorang ayah yang melukiskan tinggi badan anaknya dengan menaikturunkan
tangannya dari permukaan tanah.
Ilustrator memiliki 8 bentuk, antara lain :
Batons : Suatu gerakan yang menunjukkan tekanan tertentu pada pesan yang
disampaikan.
Ideographs : Gerakan membuat peta atau mengarahkan pikiran.
Deitic Movements : Gerakan untuk menunjukkan sesuatu.
Apatial Movements : Gerakan yang melukiskan besar atau kecilnya ruangan.
Kinetographs : Gerakan yang menggambarkan tindakan fisik.
Rhytmic Movements : Gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu.
Pictographs : Gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.
Emblematic Movements : Gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu.
Setiap bentuk ilustrator yang diuraikan di atas memiliki penafsiran yang kurang jelas, hal ini
dikarenakan seseorang tidak hanya menggunakan satu bentuk ilustrator, tetapi beberapa
bentuk sekaligus dalam berkomunikasi.
Adaptor : Gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik.
Beberapa jenis adaptor beserta contohnya disajikan dalam table 1.2
Tabel 1.2 Contoh dari Jenis-Jenis Adaptor
Adaptor Contoh
Self adaptor Menggaruk kepala, menunjukkan kebingungan
Alter adaptor Mengusap kepala orang lain sebagai tanda kasih sayang
Selain tiga bentuk bahasa tubuh yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa jenis
bahasa tubuh lainnya, seperti sentuhan, postur tubuh dan gaya berjalan, suara, dan gerak isyarat.
Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal yang bersifat spontan. Sentuhan dapat
menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau -
simpati, dan sebagainya.
Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatan
seseorang.
Suara seperti rintihan, menarik nafas panjang, serta tangisan merupakan beberapa ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang.
Gerak isyarat adalah yang dapat mempertegas pembicaraan.
Dengan mengetahui bentuk dan jenis bahasa tubuh, memungkinkan seseorang
mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Komunikasi yang baik merupakan
awal dari terciptanya suatu hubungan sosial yang baik pula. Seseorang bahkan dapat menjadi
pemimpin yang handal dengan membangun komunikasi yang baik dengan orang lain. Selain itu,
dengan memahami bahasa tubuh yang diberikan oleh orang lain, seseorang dapat terhindar dari
isyarat pesan palsu yang akan merugikan. Bila telah menyadari manfaat bahasa tubuh dalam
berkomunikasi, maka seseorang akan mampu memonitor dirinya sendiri.
1
senjata tajam khas daerah Madura yang berbentuk seperti bulan sabit
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam Faktanya Penelitian telah menunjukkan bahwa 80% komunikasi antara
manusia dilakukan secara non-verbal. Banyak interaksi dan komunikasi yang terjadi
dalam masyarakat yang berwujud non-verbal. Komunikasi non-verbal ialah penyampaian arti
(pesan) tanpa kata-kata yang tercermin pada bahasa tubuh dan intonasi verbal. Salah satu
komunikasi non-verbal ialah bahasa tubuh. Bahasa tubuh digunakan saat kata-kata tidak dapat
mewakili perasaan atau situasi yang ada sehingga bahasa tubuh menjadi penting untuk dipelajari.
Bahasa tubuh yang tidak sesuai penempatannya dapat menimbulkan konflik, sehingga bahasa
tubuh perlu dipelajari. Salah satu keuntungan dari mempelajari bahasa tubuh adalah membangun
suatu komunikasi yang baik yang merupakan awal dari terciptanya suatu hubungan sosial yang
mantap dengan orang lain.
4.2 Saran
Bahasa tubuh dalam percakapan memiliki peran yang penting dalam menumbuhkan
kepercayaan seseorang dan membangun sebuah hubungan yang baik dengan orang lain, akan
tetapi untuk mencapai hal tersebut diperlukan keahlian dalam menggunakan dan menafsirkan
bahasa tubuh.
Untuk dapat menggunakan bahasa tubuh dengan baik, seseorang sebaiknya wapada
terhadap petunjuk non verbal palsu, menjaga jarak yang wajar, menggunakan sentuhan yang
tepat dengan lawan bicara, menghormati status dengan kontak mata, serta menggunakan jabatan
tangan yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan dari komunikasi yang dilakukan. (Ida Yuhana
dkk, 2006)
DAFTAR PUSTAKA
Cohen David. 1992. Bahasa Tubuh dalam Pergaulan. London, Sheldon Press, SPCK. Effendy.
Lim Nan Sen, Irwin. 1987. Bahasa Tubuh/Body Talk. Batam: Inter Aksara.
Liliweri Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Nierenberg,Gerald I dkk, 2009, Membaca Pikiran Orang Seperti Membaca Buku , Penerbit
Yogyakarta.
Yuhana Ida, Ninuk Purnaningsih, Siti Sugiah Mugniesjah. 2006. Dasar-Dasar Komunikasi.
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia: Institut Pertanian Bogor.
http://atcontent.com/Publication/Publication/869488807056999jd.text/?t=Membaca-Bahasa-
Tubuh (Diakses pada tanggal 2 Maret 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_tubuh (diakses pada tanggal 2 Maret 2014)