Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

•Skenario Kasus

•Analisa Kasus
•Daftar Pendapat Anggota Kelompok Tentang Gambar/Istilah atau Kata Sulit Dalam Skenario Kasus
Gambar 1
•Wajah wanita pada gambar masih terlihat muda. Umurnya kira-kira 20-25 tahun.
•Umurnya kira-kira 25-30 tahun
•Umurnya kira-kira 24-35 tahun
Gambar 2
•Wajah wanita pada gambar sudah mulai terlihat proses penuaan. Umurnya kira-kira 25-35 tahun.
•Umurnya kira-kira 40-45 tahun.
•Umurnya kira-kira 40-51 tahun.
Gambar 3
•Wajah wanita pada gambar terakhir, terlihat proses penuaan yang ditandai dengan kerutan-kerutan.
Umurnya kira-kira 50 tahun keatas.
•Umurnya kira-kira 55-66 tahun.

Daftar pertanyaan
1.Bagaimana proses kehidupan hingga bisa menua ?
2.Kebiasaan apa yang mempercepat proses penuaan ?
3.Apa ada masalah yang terjadi pada usia lanjut ?
4.Apakah faktor psikologis mempengaruhi proses penuaan dini ?
5.Bagaimana pola hidup sehat agar tidak terjadi penuaan dini ?
6.Mulai umur berapa terjadi penuaan dini ?
7.Apa saja kebutuhan pada usia lanjut ?

Jawaban dari daftar pertanyaan


1.Bermula sejak bayi, remaja, dewasa muda, dewasa tua, sampai menua sudah ada cikal bakal dari
penuaan, hal tersebut dapat dilihat dari kerutan dibawah mata dan pengeroposan tulang. Anak-anak
sampai dewasa jika pada laki-laki sudah mulai berwarna putih jenggot, kumis, dan rambut.
2. Pola hidup, karena pola hidup yang salah akan mempercepat proses penuaan.
•Emosi, karena seseorang yang memiliki emosi tidak stabil juga mempercepat proses penuaan.
•Makanan, karena makanan yang tidak sehat dapat membuat tubuh menjadi sakit.
•Gaya hidup, dapat mempengaruhi proses penuaan sehingga seseorang yang umurnya masih muda
namun wajahnya terlihat tua.
•Kurangnya perawatan diri pada saat dewasa.
•Tidur larut malam.
3.Banyak terjadi masalah pada usia lanjut, antara lain:
•Sel dan organ tubuh, fungsi dari sel dan organ mulai menua dan sebagiannya sudah tidak dapat
berfungsi.
•Tidak dapat beraktivitas banyak seperti pada saat dewasa.
•Seseorang yang telah menua dapat mengalami kepikunan.
•Penglihatan terganggu seperti mengalami rabun (mata tua) dan katarak.
•Tidak dapat memakan makanan yang keras karena dapat mengganggu pencernaan.
4.Faktor psikologis yang mempengaruhi penuaan dini, antara lain:
•Terlalu banyak pikiran
•Emosi, memiliki emosi yang tidak stabil merupakan salah satu penyebabnya.
•Terdapat banyak hal-hal negatif dalam diri.
•Pemarah atau tidaknya seseorang tersebut.
•Gaya hidup yang tidak sehat.
•Memakan makanan yang sembarangan.
5.Pola hidup sehat tersebut, adalah:
•Perbanyak makan sayur, buah, dan kurangi makanan yang berlemak.
•Perbanyak senyum
•Harus bisa mengontrol emosi.
•Melakukan olah raga
•Jangan bergadang, atur pola tidur agar istirahat tercukupi.
•Jangan kekurangan cairan, caranya denan minum air putih 8 gelas/hari.
6. Jika seseorang menjalani hidup yang sembarangan atau tidak melakukan pola hidup sehat maka
pada saat remaja dapat terjadi penuaan dini. Seperti, anak remaja yang merokok wajahnya terlihat
kusam dan tua, gaya make up remaja perempuan yang berlebihan, remaja yang selalu berfikir kritis
terhadap suatu hal.
7. Kebutuhan pada usia lanjut, yaitu: Perawatan diri sebaik mungkin, menjaga kebersihan diri,
melakukan pengaturan pada pola makan, dan dapat meminum susu sesuai umur untuk
mendapatkan zat besi yang bagus agar tulang tidak mengalami pengeroposan lebih cepat.
•Learning Objective
1.Pengertian Proses Penuaan
2.Teori Proses Penuaan
3.Proses Tahapan Penuaan
4.Faktor yang Mempengaruhi Penuaan
5.Perubahan Fisik yang Terjadi pada Saat Penuaan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Proses Penuaan
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan. Menua (menjadi tua) adalah suatu
proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa atau tahap hidup manusia,
yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia, yang ditandai dengan menurunnya daya
tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta
sistem organ. Orang mati bukan karena lanjut usia tetapi karena suatu penyakit, atau juga suatu
kecacatan.
Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh dalam nenghadapi
rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia
berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya
sangat berbeda, baik dalam hal pencapain puncak maupun menurunnya.
Batasan-Batasan Lansia
1.Menurut WHO
•Usia pertengahan (midle age) kelompok usia 45-59 tahun
•Usia lanjut (elderly) antara 60-70 tahun
•Usia lanjut tua (old) antara 75- 90 tahun
•Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun
2.Menurut undang-undang RI No 13 tahun 1998
Tentang kesejahteeraan lanjut usia: bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun keatas
3. Menurut Dep. Kes RI
Usia lanjut digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:
•Kelompok lansia dini (55-64)
•Kelompok lansia pertengahan (65 tahun keatas)
•Kelompok lansia dengan resiko tinggi (70 tahun keatas)
4. Menurut Bernice Neu Gardon (1975)
•Lansia muda, aitu pada orang yang berumur antara 55-75 tahun
•Lansia tua, yaitu orang yang berumur lebih dari 75 tahun
5. Menurut Levinson (1978)
•Lansia peralihan awal, antara 50-55 tahun
•Lansia peralihan menengah, antara 55-60 tahun
•Lansia peralihan akhir, antara 60-65 tahun

2.2 Teori Proses Penuaan


1.Teori Biologis
Penuaan merupakan proses secara berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan
mengakibatkan perubahan yang berakhir dengan kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan
struktur sel, akibat interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan
negative. (Mary ANN Christ et al, 1993, dikutip oleh Hardywinoto & Toni Setibudi, 1999). Teori biologis
tentang penuaan dapat dibagi menjadi teori intrinsic dan ekstrinsik. Intrinsic berarti perubahan yang
berkaitan dengan usia timbul akibat penyebab diakibatkan pengaruh lingkungan.Teori biologis dibagi
dalam :
a. Teori Genetik Clock
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu. Tiap
spesies mempunyai di dalam inti selnya suatu jam genetic yang telah diputar menurut suatu
replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi tertentu. Jadi
menurut konsep ini bila jam kita ini berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai
kecelakaan lingkungan atau penyakit. Secara teoritis dapat dimungkinkan memutar jam ini lagi
meski hanya beberapa waktu dengan pengaruh-pengaruh dari luar, berupa peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dengan obat-obatan tindakan tertentu.
b. Teori Error Catastrophe (Teori Mutasi Somatik)
Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan yang beruntun dalam jangka waktu yang lama
dalam transkripsi dan translasi. Kesalahan tersebut menyebabkan terbentuknya enzim yang salah
dan berakibat metabolism yang salah sehingga mengurangi fungsional sel, walaupun dalam batas-
batas tertentu kesalahan dalam pembentukan RNA dapat diperbaiki, namun kemampuan
memperbaiki diri terbatas pada transkripsi yang tentu akan menyebabkan kesalahan sintesis protein
atau enzim yang dapat menimbulkan metabolit berbahaya. Bila juga terjadi kesalahan pada tranlasi
maka kesalahan yang terjadi juga semakin banyak.
c. Teori Kesalahan Genetik
Dr. Afgel berpendapat bahwa proses menjadi tua ditentukan oleh kesalahan sel genetic DNA
dimana sel genetic memperbanyak diri (ada yang memperbanyak diri sebelum pembelahan sel)
sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang berakibat pula dengan terhambatnya
pembentukan sel berikutnya sehingga mengakibatkan kematian sel. Pada saat sel mengalami
kematian orang akan tampak menjadi tua.
d. Teori Imunitas
Ketuaan disebabkan oleh adanya penurunan fungsi sistem immun. Peruban itu lebih tampak lebih
nyata pada limfosit-T, disamping perubahan juga terjadi pada limfosit-B. Perubahan yang terjadi
meliputi penurunan sistem imun humoral, yang dapat menjadi faktor predisposisi pada orang tua
untuk:
•Menurunkan resistensi melawan pertumbuhan tumor dan perkembangan kanker.
•Menurunkan kemampuan untuk mengadakan inisiasi proses dan secara agresif memobilisasi
pertahanan tubuh terhadap pathogen
•Meningkatkan produksi autoantigen, yang berdampak pada semakin meningkatnya resiko terjadinya
penyakit yang berhubungan dengan autoimmun,
e. Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom)
mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organic seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini
menyebabkan sel-sel tidak dapat beregenerasi. Didalam tubuh yang bersiap merusak, dapat
dinetralkan dalam tubuh oleh enzim atau senyawanon enzim contohnya adalah : vitamin C
betakorotin, vitamin E.
f. Pemakaian dan usang
teori ini mengatakan bahwa sel-sel tetap ada sepanjang hidup manakala sel-sel tersebut
digunakan secara terus-menerus. Teori ini di kenalkan oleh Weisman (1891). Hayflick menyatakan
bahwa kematian merupakan akibat dari tidak digunakannya sel-sel karena dianggap tidak diperlukan
lagidan tidak dapat meremajakan lagi sel-sel tersebut secara mandiri. Teori ini memandang bahwa
proses menua merupakan proses pra-program yaitu proses yang terjadi akibat akumulasi stress dan
injuri dari trauma sel. Menua dianggap sebagia “Proses fisiologis yang ditentukan oleh sejumlah
penggunaan dan keusangan dari organ seseorang yang terpapar dengan lingkungan.” (Matesson,Mc.
Connell, 1988).
g. Teori “Immunology Slow Virus” (Immunology Slow Virus Theory)
Sistem immune menjadi kurang efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam
tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
h. Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak
dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan
sel-sel tubuh telah terpakai.
stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani.
Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu
untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat
mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga
akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-
tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor
juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping individu.
i. Teori rantai silang
Sel-sel yang tua atau asing reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan
kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastic, kekakuan dan hilangnya fungsi.
j. Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut
mati.
2. Teori Psikososial
Teori-teori psikologi dipengaruhi juga oleh biologi dan sosiologi salah satu teori yang ada. Teori tugas
perkembangan, menurut Hanghusrt (1972) setiap individu harus memperhatikan tugas
perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia
dan sukses. Tugas perkembangan yang spesifik ini tergantung pada maturasi fisik, pengharapan
cultural dan masyarakat dan nilai serta aspirasi individu.
Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan
kesehatan, penerimaan masa pension dan penurunan income, penerimaan adanya kematian dan
pasangannya atau orang-orang yang berarti bagi dirinya, mempertahankan hubungan dengan group
uang seusianya, adopsi dan adaptasi dengan peran social secara fleksibel dan mempertahankan
kehidupan secara memuaskan.
a. Kepribadian berlanjut (continuity theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan
dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang
lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki
b. Teori pembebasan (disengagement theory)
Salah satu teori social yang berkenaan dengan proses penuaan adalah “teori pembebasan atau
disengagement theory”. Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara
berangsur-angsur mulai nmelepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan
interaksi social lansia menurun, baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga sering terjadi
kehilangan ganda (Tripple Lost), yakni :
•Kehilangan peran (Loss of role)
•Hambatan kontak social (restraction of contacs and relation ships)
•Berkurangnya komitmen (to social mores and values)
c. Aktivitas atau kegiatan (activity theory)
1.Teori aktivitas, menurut Havighrusrst dan Albrecht, 1953 berpendapat bahwa sangat penting bagi
individu usia lanjut untuk tetap aktivitas dan mencapai kepuasan hidup.
2.Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini
menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial.
3.Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia
4.Mempertahankan hubungan antara system social dan individu agar tetap stabil dari usia
pertengahan ke lanjut usia.
3. Rusaknya Sistem Imun Tubuh
Mutasi yang terjadi secara berulang mengakibatkan kemampuan system imun untuk mengenali
dirinya berkurang menurun mengakibatkan kelainan pada sel, dianggap sel asing sehingga
dihancurkan perubahan inilah terjadinya peristiwa auto imun.
2.3 Proses Tahapan Penuaan
Penuaan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan atau fase, sehingga kita
memiliki kesempatan untuk menghambatnya, salah satunya dengan menjaga pola makan dan
pemakaian krim atau pelembab untuk melindungi kulit dari sengatan matahari agar kulit tidak cepat
kering atau keriput. Menurut Dr. Maria Sulindro, direktur medis Pasadena anti-aging, AS, Proses
penuaan terjadi secara bertahap dan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 fase:
1.Fase 1 Subklinik
Pada saat mencapai usia 25-35 tahun. Pada masa ini produksi hormon mulai berkurang (mulai
mengalami penurunan produksi). Pada tahap ini, sebagian besar hormon di dalam tubuh mulai
menurun, yaitu hormon testosteron, growth hormon, dan hormon estrogen. Pembentukan radikal
bebas, yang dapat merusak sel dan DNA, mulai memengaruhi tubuh. Polusi udara, diet yang tak
sehat dan stres merupakan serangan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Kerusakan ini
biasanya tak tampak dari luar. Karena itu, pada tahap ini orang merasa dan tampak normal, tidak
mengalami gejala dan tanda penuaan. Di fase ini mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi
pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih bugar terus. Penurunan ini mencapai 14 % ketika
seseorang berusia 35 tahun.
2.Fase 2 Transisi
Kedua transisi, yakni pada usia 35-45 tahun. Produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%,
sehingga tubuh pun mulai mengalami penuaan. Biasanya pada masa ini, ditandai dengan lemahnya
penglihatan (mata mulai mengalami rabun dekat) sehingga perlu menggunakan kacamata berlensa
plus, rambut mulai beruban, stamina dan energi tubuh pun berkurang. Bila pada masa ini dan
sebelumnya atau bila pada usia muda, kita melakukan gaya hidup yang tidak sehat bisa berisiko
terkena kanker.
3.Fase 3 Klinik
Puncaknya pada tahap fase klinikal, yakni pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi
hormon sudah berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami masa
yang disebut menopause sedangkan kaum pria mengalami masa andropause. Pada masa ini kulit
pun menjadi kering karena mengalami dehidrasi/kulit menjadi keriput, terutama di bagian samping
dan di bawah mata kita, juga kulit tangan kita yang tidak sekencang dulu, tubuh juga menjadi cepat
lelah. Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit jantung
koroner mulai menyerang dan menjadi sesuatu yang sangat mengerikan.
Karena proses penuaan ini terjadi melalui beberapa tahapan, sebenarnya ada banyak waktu untuk
menghambatnya. Cepat lambatnya proses penuaan, 30% dipengaruhi oleh faktor
genetika/keturunan dan 70 % lebih dipengaruhi oleh gaya hidup. Kalau anggota keluarga cenderung
awet muda. Kita pun besar kemungkinan akan berpenampilan awet muda. Gaya hidup yang penuh
stres, kurang istirahat, banyak makan makanan berlemak dan berkalori tinggi, kurang gerak serta
hidup di lingkungan yang penuh polusi akan merusak sel sehingga menjadi lebih tua. Akibatnya, kita
pun mengalami penuaan usia biologik. Namun, kondisi ini dapat dihindari dengan program anti aging
baik yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan medis. Misalnya: Seseorang yang rajin
berolahraga, terbukti bisa menangkal sejumlah penyakit kardiovaskuler. Olah raga ringan di sela
aktivitas seperti senam, lari atau jalan cepat sebaiknya sering dilakukan.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Penuaan


1.Hereditas: keturunan genetik
2.Nutrisi: makanan
3.Status kesehatan
4.Pengalaman hidup
5.Lingkungan
6.Stress

2.5 Perubahan Fisik yang Terjadi pada Saat Penuaan


No. Sistem Perubahan
Jumlah berkurang, ukuran membesar,
1. Sel cairan tubuh menurun, dan cairan
intraseluler menurun.
Katup jantung menebal dan kaku,
kemampuan memompa darah menurun
(menurunnya kontraksi dna volume),
2. Kardiovaskuler elastisitas pembuluh darah menurun,
serta meningkatnya resistensi pembuluh
darah perifer sehingga tekanan darah
meningkat.
Otot-otot pernapasan kekuatannya
menurun dan kaku, elastisitas paru
menurn, kapasitas residu meingkat
3. Respirasi sehingga menarik napas lebih berat,
alveoli melebar dan jumlahnya menurun,
kemampuan batuk menurun, serta
terjadi penyempitan pada bronkus.
Saraf panca indra mengecil sehingga
fungsinya menurun serta lambat dalam
merespons dan waktu bereaksi
khususnya yangberhubungan dengan
4. Persarafan
stres. Berkurangnya atau hilangnya
lapisan mielin akson, sehingga
menyebabkan berkurangnya respons
motorik dan refleks.
Cairan tulang menurun sehingga mudah
rapuh (osteoporosis), bungkuk (kifosis),
5. Muskuloskeletal persendian membesar dan menjaid kaku,
(atrofi otot), kram, tremor, tendon
mengerut, dan mengalami sklerosis.
Esofagus melebar, asam lambung
menurun, lapar mennurun, dan
peristaltik menurun seingga daya
absorpsi juga ikut menurn. Ukuran
6. Gastrointestinal
lambung mengscil serta fungsi organ
aksesori menurun sehingga
menyebabkan berkurangnya produksi
hormon dan enzim pencernaan.
Ginjal: mengecil, aliran darah ke ginjal
menurun, penyaringan di glomerulus
7. Genitourinasia menuru, dan fungsi tubulus menurun
sehingga kemampuan mengonsentrasi
urine ikut menurun.
Otot-otot melemah, kapasitasnya
8. Vesika urinaria menurun dan retemsi urine. Prostat:
hipertrofi pada 75% lansia.
Selaput lendir mengering dan sekresi
9. Vagina
menurun.
Membran timpani atrofi sehingga terjadi
10. Pendengaran gangguan pendengaran. Tulang-tulang
pendengaran mengalamu kekakuan.
Respons terhadap sinar menurun,
adaptasi terhadap gelap menurun,
11. Penglihatan
akomodasi menurun, lapangan padang
menurun, dan katarak.
12. Endokrin Produksi hormon menurun.
Keriput serta kulit kepala dan rambut
menipis. Rambut dalam hidung dan
telingan menebal. Elastisitas menurun,
13. Kulit vaskularisasi menurun, rambut memutih
(uban) , kelenjar keringat menurun, kuku
keras dan rapuh,serta kuku kaki tumbuh
berlebihan seperti tanduk
Kemampuan belajar masih ada tetapi
relatif menurun. Memori (daya ingat)
14. Belajar dan Memori
menurun karena
proses encoding menurun.
15. Intelegensi Secara umum tidak banyak perubahan
Personality dan adjustment (Pengat Tidak banyak perubahan, hampir setiap
16.
uran ) muda.
Sains, filosofi, seni, dan musik sangat
17. Pencapaian (Achievment)
memengaruhi

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses penuaan merupakan tahap dewasa yang dimana tahap pertumbuhan manusia mencapai titik
perkembangan yang maksimal, dengan disertai mulai menyusutnya tubuh yang dikarenakan
berkurangnya jumlah sel-sel dalam tubuh. Sehingga fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan
secara perlahan-lahan yang biasanya disertai masalah atau gangguan pada kesehatan.
Penuaan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan atau fase, sehingga kita
memiliki kesempatan untuk menghambatnya, salah satunya dengan menjaga pola makan dan
pemakaian krim atau pelembab untuk melindungi kulit dari sengatan matahari agar kulit tidak cepat
kering atau keriput.
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat profesional kita hendaknya dalam merawat klien yang lanjut usia harus
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan tujuannya agar klien tersebut merasa
nyaman dalam rentang umurnya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai