PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 2019-nCoV PDF
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 2019-nCoV PDF
INFEKSI 2019-nCoV
1
CORONA
VIRUS
2
3
Prevention
▪ There is currently no vaccine to prevent 2019-nCoV infection.
▪ he best way to prevent infection is to avoid being exposed to this
virus. However, as a reminder, CDC always recommends everyday
preventive actions to help prevent the spread of respiratory viruses,
including:
▪ Wash your hands often with soap and water for at least 20 seconds.
Use an alcohol-based hand sanitizer that contains at least 60% alcohol
if soap and water are not available.
▪ Avoid touching your eyes, nose, and mouth with unwashed hands.
▪ Avoid close contact with people who are sick.
4
Prevention
▪ Stay home when you are sick.
▪ Cover your cough or sneeze with a tissue, then throw the tissue in the
trash.
▪ Clean and disinfect frequently touched objects and surfaces.
▪ These are everyday habits that can help prevent the spread of several
viruses. CDC does have specific guidance for travelers.
▪ Info for Travelers
5
Pengendalian
Administratif
Prinsip Pencegahan
& Strategi
Pengendalian Infeksi
6
Pengendalian Administratif
Pencegahan Infeksi
Selama perawatan
kesehatan (Mulai
Penyediaan kebijakan masuk sampai
Mendeteksi
infrastruktur & prosedur keluar dari
Fasyankes)
Pengendalian Infeksi
7
Pengendalian Administratif & Kebijakan yang Diterapkan
meliputi :
▪ Penyediaan infrastruktur & Kegiatan PPI yang berkesinambungan
▪ Pembekalan pengetahuan petugas kesehatan
▪ Mencegah kepadatan pengunjung di ruang tunggu
▪ Menyediakan ruang tunggu khusus orang sakit & penempatan pasien
rawat inap
▪ Mengorganisir pelayanan kesehatan
8
Langkah Penting dalam Pengendalian Administratif :
9
Pengendalian Lingkungan
Memastikan
ventilasi lingkungan
cukup memadai
Tujuan
Kebersihan
lingkungan yang
memadai
10
Pengendalian Lingkungan RS
▪ Konstruksi bangunan
– Ventilasi baik,
– Dinding,
– Plafon kuat dan bersih
▪ Air (air tanah/ PAM)
– Jernih, tidak berbau
▪ Udara
– Ventilasi cukup, bersih
▪ Permukaan Lingkungan
– Bersih, tidak ada debu
– Tidak ada binatang pengganggu
11
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Kebersihan Permukaan
Kategori Metode
12
Penempatan Pasien
▪ Tempatkan pasien dengan jarak minimal 1 meter
13
Alat Pelindung Diri ( APD )
Kewaspadaan
berdasarkan
transmisi
Airborne/ Droplet/
udara Kontak Percikan
SPO
Standar Prosedur
Operasional
15
CONTACT PRECAUTIONS
▪ Kategori berikut digunakan pada pasien yang dikonfirmasi
terinfeksi atau terkolonisasi oleh mikroorganisme yang
dapat ditransmisikan dengan kontak langsung dan/atau
benda di sekitar pasien
▪ Ruang privat/ kohort
▪ Sarung tangan, gaun dan apron (bila perlu) sebelum masuk
ke ruangan
▪ Transport, batasi transpor pasien antar ruangan, batasi jika
sangat perlu saja
▪ Peralatan perawatan pasien: gunakan satu alat untuk satu
pasien, hindari penggunaan bersama. Jika tidak
memungkinkan, cuci dan disinfeksi sebelum digunakan ke
pasien lain
16
AIRBORNE PRECAUTIONS
l Dilakukan ketika pasien diketahui atau diduga menderita
penyakit yang ditularkan melalui droplet nuklei udara (<5
microns)
l Ruang Isolasi
◼ Ruangan bertekanan negatif
◼ >6 pergantian udara per jam (ACH)
◼ Outlet udara langsung ke udara luar
◼ Pintu tertutup
l Untuk petugas kesehatan: gunakan pelindung saluran napas
◼ Respirator N-95, pastikan Anda sudah melakukan FIT TEST
masker anda.
◼ Batasi transport pasien hanya pada saat mendesak saja, jika
terpaksa harus transport, pakaikan masker bedah pada
pasien
17
DROPLET PRECAUTIONS ▪ Dilakukan pada pasien dengan penyakit yang ditularkan
melalui droplet besar (>5 microns) yang bisa berisiko
tertular ketika dilakukan prosedur medis tertentu atau
ketika batuk, bersin atau bicara
▪ Ruang privat/ kohort
▪ Petugas
– Masker bedah sebelum masuk ke ruangan atau
apabila bekerja 3 meter dari pasien
Batasi transport pasien jika perlu saja, selama
transport, pakaikan masker bedah pada pasien
Patogen terkait
N. meningitides infasif, RSV (Respiratory Synctytial Virus),
Bordetella pertussis, Rubella, Mumps, Group A
streptococcal pharyngitis, Influenza
18
KEWASPADAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
19
KEWASPADAAN STANDAR
Implementasi
Bila tidak kotor
Bila kotor
21
Antiseptik
22
Air mengalir
sabun
Bila kotor
23
Alat Pelindung Diri (APD)
▪ Alat yang digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari
risiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta dari
pasien.
▪ Melindungi pasien dari MO yang ada pada petugas kesehatan dan
sebaliknya
▪ Jenis APD: Tutup kepala,kaca mata,masker (pelindung wajah/ visor),
sarung tangan, baju pelindung, pelindung kaki (sepatu boot)
24
Alat Pelindung Diri
Sarung tangan
SEBELUM prosedur yang melibatkan kontak dengan darah
atau cairan tubuh, luka, atau membran mukosa
SEBELUM menyentuh benda yang berpotensi
terkontaminasi
GANTI sarung tangan setelah menyentuh benda infektif,
misal: feses atau drainase luka. DAN sebelum keluar dari
area/lingkungan seorang pasien
Pakai Melepas
26
Peralatan Perawatan Pasien
Penanganan peralatan perawatan pasien akan
mencegah kontaminasi lanjutan pada area lain dan
penyebaran mikro organisme pada pasien lain dan
lingkungan.
27
ETIKA BATUK
(cough etiquette)
SATGAS BATUK
30
Manajemen Limbah RS
SAMPAH DI RS
incenerator
TPA Daur ulang
31
PENATALAKSANAAN LINEN
Penatalaksanaan linen harus meminimalkan risiko
◼ kontaminasi pada linen bersih
◼ Pencemaran lingkungan dari linen kotor
Buang lebih dahulu kotoran (misal: feses) dengan dibilas ke toilet
Linen kotor
◼ Dihitung dan dicatat
◼ Dipilah antara linen infeksius dan non-infeksius
◼ Dimasukkan ke dalam kantong linen sesuai jenis (infeksius &
non-infeksius) dan diberi label
◼ Tidak diperkenankan menghitung atau kembali linen yang sudah
masuk ke kantong plastik linen
32
Kewaspadaan Tambahan PPI Ketika Merawat Pasien
ISPA
33
Kewaspadaan PPI pada Prosedur/Tindakan Medik yang
Menimbulkan infeksi secara Aerosol
▪ Prosedur/tindakan yang menimbulkan aerosol → Tindakan medis yang
menghasilkan aerosol dalam berbagai ukuran, termasuk partikel kecil ( < 5 mkm)
▪ Tindakan kewaspadaan yang dilakukan yaitu :
✓ Memakai respirator partikulat (N95)
✓ Memakai pelindung mata ( kacamata/pelindung wajah)
✓ Memakai gaun lengan panjang & sarung tangan bersih, tidak steril ( beberapa
prosedur membutuhkan sarung tangan steril)
✓ Memakai celemek kedap air
✓ Melakukan prosedur di ruang berventilasi cukup
✓ Membatasi jumlah orang yang berada di ruang pasien
✓ Hand hygiene
34
Kewaspadaan PPI ketika Merawat Pasien dalam Pengawasan
& Kasus Konfirmasi 2019-nCoV
35
Kewaspadaan PPI ketika Merawat Pasien dalam Pengawasan
& Kasus Konfirmasi 2019-nCoV
▪ Saat melakukan kontak dekat ( jarak < 1 meter ) dengan pasien atau
setelah memasuki ruangan pasien probabel atau konfirmasi terinfeksi
harus :
✓ Memakai masker N95
✓ Memakai pelindung mata (kacamata atau pelindung wajah)
✓ Memakai gaun lengan panjang, dan sarung tangan bersih, tidak steril
(beberapa prosedur mungkin memerlukan sarung tangan steril )
✓ Hand hygiene
36
Kewaspadaan PPI ketika Merawat Pasien dalam Pengawasan
& Kasus Konfirmasi 2019-nCoV
37
Kewaspadaan PPI ketika Merawat Pasien dalam Pengawasan
& Kasus Konfirmasi 2019-nCoV
Pasien dalam pengawasan, probabel atau konfirmasi terinfeksi 2019-nCoV perlu dilakukan hal
berikut :
▪ Hindari membawa & memindahkan pasien keluar dari ruangan atau daerah isolasi kecuali
diperlukan secara medis.
▪ Jika diperlukan membawa pasien → gunakan rute yang dapat meminimalisir pajanan
terhadap petugas, pasien lain & pengunjung
▪ Memberitahu daerah / unit penerima agar menyiapkan kewaspadaan pengendalian infeksi
sebelum kedatangan pasien
▪ Bersihkan & desinfeksi permukaan peralatan yang bersentuhan dengan pasien setelah
digunakan
▪ Pastikan petugas kesehatan yang membawa/mengankut pasien memakai APD yang sesuai
& melakukan hand hygiene.
38
Durasi Tindakan Isolasi pasien dalam Pengawasan & Kasus
Konfirmasi 2019-nCoV
39
Perawatan di Rumah ( Isolasi Diri ) Orang dalam Pemantauan
▪ Pasien dalam kasus pengawasan 2019-nCoV → Rumah sakit
▪ Pasien dalam kasus pemantauan → Perawatan di rumah (isolasi diri),
bila terjadi perburukan gejala → segera memeriksakan ke Fasyankes
▪ Pemantauan kasus dilakukan oleh petugas kesehatan layanan primer
berkoordinasi dengan Dinas kesehatan setempat
▪ Pasien diberikan edukasi untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) meliputi :
✓ Hand Hygiene
✓ Menutup mulut & hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk
✓ Bila terdapat gejala saluran napas → gunakan masker & berobat ke fasyankes
40
Perawatan Terhadap Tatalaksana Kontak
41
Pemulasaran Jenazah
Langkah-langkah pemulasaran jenazah pasien terinfeksi 2019-nCoV dilakukan sebagai
berikut :
✓ Kewaspadaan standar
✓ Menggunakan APD Lengkap
✓ Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang tidak mudah
tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah
✓ Jangan ada kebocoran cairan tubuh yang mencemari bagian luar kantong jenazah
✓ Pindahkan sesegera mungkin ke kamar jenazah
✓ Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah → diijinkan sebelum jenazah
dimasukkan ke dalam kantong jenazah dengan menggunakan APD
✓ Petugas harus memberikan penjelasan kepada pihak keluarga tentang
penanganan khusus bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit menular.
42
Pemulasaran Jenazah
✓ Tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet
✓ Jika akan diautopsi harus dilakukan oleh petugas khusus → ijin
keluarga & Direktur RS
✓ Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi
✓ Jenazah hendaknya diantar oleh mobil jenazah khusus
✓ Jenazah sebaiknya tdak lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan
di pemulasaran jenazah.
43
44
45
Terima Kasih
46
47