Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 7 S1 Teknik Sipil A 18

TEKNOLOGI BAHAN

PRAKTIKUM 5
PENGUJIAN PAVING STONE

 Kajian Teori
 PAVING STONE
Bata beton (paving block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang
terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya, air dan
agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu
beton tersebut (SNI 03-0691, 1996).
Paving blok berfungsi sebagai bahan penutup lantai dalam jangka waktu yang
lama dan dipasang tanpa menggunakan semen. Kelebihan penggunaan paving sebagai
bahan penutup lantai adalah pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat
serta dapat diproduksi secara massal, pemeliharaannya mudah, dapat dipasang
kembali setelah dibongkar, tahan terhadap beban statis, dinamik, kejut serta tahan
terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanas oleh mesin kendaraan. Adapun
kekurangannya adalah mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang
nyaman untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi.
 KLASIFIKASI MUTU PAVING BLOK
Berdasarkan SNI 03-0691(1996),paving stone dapat diklasifikasikan
kedalam beberapa kelas mutu antaralain adalah sebagai berikut:
1. Bata beton mutu A digunakan untuk jalan.
2. Bata beton mutu B digunakan untuk peralatan parkir.
3. Bata beton mutu C digunakan untuk pejalan kaki.
4. Bata beton mutu D digunakan untuk taman dan penggunaan lain
 Berdasarkan SNI 03 0691 1996 paving stone memiliki klasifikasi mutu
1. Mutu A : Penyerapan air rata-rata maksimal 3 %
2. Mutu B : Penyerapan air rata-rata maksimal 6 %
3. Mutu C : Penyerapan air rata-rata maksimal 8 %
4. Mutu D : Penyerapan air rata-rata maksimal 10%
 SYARAT MUTU PAVING BLOK
a. Sifat Tampak Bata beton harus mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat
retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan
kekuatan jari tangan.
b. Ukuran Bata beton harus mempunyai ukuran tebal nominal 60 mm dengan toleransi
+8%.
c. Sifat Fisik
Tabel Kekuatan Fisik Paving Block

Mutu Kuat tekan (kg/cm2) Ketahanan Aus (mm/menit) Penyerapan air


rata-rata maksimal
Rata- rata Min Rata - rata Min (%)
A 400 350 0,090 0,103 3
Kelompok 7 S1 Teknik Sipil A 18
TEKNOLOGI BAHAN

B 200 170 0,130 1,149 6


C 150 125 0,160 0,184 8
D 100 85 0,219 0,251 10
 Tujuan
Tujuan dari Praktek Pengujian Paving Stone:
1. Mahasiswa dapat mengetahui besarnya penyerapan air pada paving stone?
2. Mahasiswa mampu mengetahui besarnya kuat tekan pada paving stone?

 Metode Pelaksanaan
 Pelaksanaan

Waktu : Selasa, 06 November 2018

Tempat: Laboratorium Bahan

 Alat dan Fungsi

No Nama Alat dan Bahan Foto


1. Paving Stone

2. Timbangan (Uji Penyerapan Air)

3. Oven (Uji Penyerapan Air)

4. Mistar (Uji Kuat Tekan)


Kelompok 7 S1 Teknik Sipil A 18
TEKNOLOGI BAHAN

5. Gerinda Uji Kuat Tekan)

6. Mesin uji kuat tekan

 Prosedur Pengujian

UJI PENYERAPAN AIR

No Langkah Kerja Foto


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Timbang satu buah paving stone u ntuk
mengetahui berat awal (A)

3. Rendam paving ke dalam air selama


±3 𝑗𝑎𝑚

4. Setelah 3 jam angkat paving stone


kemudian angin-anginkan agar kering
permukaan
Kelompok 7 S1 Teknik Sipil A 18
TEKNOLOGI BAHAN

5. Setelah paving dalam keadaan kering


permukaan, timbang paving untuk
mendapatkan berat jenuh air (B)

6. Kemudian masukkan ke dalam oven


selama 24 jam

7. Setelah 24 jam ambil paving yang sudah


kering dari oven

8. Timbang paving untuk mendapatkan


berat kering (C), kemudian catat hasil
percobaan dan lakukan pengolahan data

UJI KUAT TEKAN

No Langkah Kerja Foto


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Potong paving yang akan diuji menjadi 2
bagian dengan ukuran yang sama
Kelompok 7 S1 Teknik Sipil A 18
TEKNOLOGI BAHAN

3. Letakkan satu buah paving stone pada


mesin uji kuat tekan

4. Tekan tiap potongan paving dengan alat


tekan

5. Baca dan tulis tegangan yang timbul,


kemudian lakukan pengolahan vdata
yang telah didapat

 DATA HASIL PENGUJIAN PAVING STONE

PENGUJIAN PENYERAPAN AIR

BERAT AWAL (A) BERAT JENUH AIR (B) BERAT KERING OVEN (C)
2,91 Kg 3,00 Kg 2,82 Kg

Analisis data
 Tinjauan terhadap penyerapan Paving Stone
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = × 100%
𝐴
3−2.91
= × 100%
2.91
0.09
= 2.91 X 100 %
= 3.09 %

3.09
Volume serap air (F) = ×𝐴
100
3.09
= 100 × 2.91
=0.089 liter
Kelompok 7 S1 Teknik Sipil A 18
TEKNOLOGI BAHAN

 Tinjauan terhadap penyerapan air paving stone kering:


𝐵−𝐶
Berat air jenuh ( E) = × 100%
𝐴
3 𝑘𝑔−2.82 𝑘𝑔
= ×100%
2.91
0.18
=2.91 x 100%
= 6.18 %

𝐸
Volume air Serap (G ) = 100× A
6.18
= 100 ×2.91
= 0.179 liter
Penyerapan air paving rata-rata
(𝐹+𝐺)
Rata-rata = 2
0.089 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟+0.179𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 2

0,268
= = 0.134 Liter=134 ml
2

PENGUJIAN KUAT TEKAN

Test no I II III
Campuran
Dimensi
 Panjang (l) mm 100 103 104
 Lebar (b)mm
 Tinggi (t)mm 105 103 105.7

56 55 60

Luas penampang (A) cm2 10500 10609 10992,8

Tegangan terbaca 425000N 430000 N 420000 N


Luas Panjang Alat(Aa) 61575,22 61575,22 61575,22

Analisis data 𝑭𝟏 𝟒𝟐𝟎𝟎𝟎𝟎


3. 𝝈𝟑 = = = 6.820 N/mm2
𝑨𝟏 𝟔𝟏𝟓𝟕𝟓.𝟐𝟐
Kuat tekan paving (𝝈)
Kuat tekan rata rata
𝑭𝟏 𝟒𝟐𝟓𝟎𝟎𝟎
1. 𝝈𝟏 = = = 6.902 N/mm2 𝝈𝟏+𝝈𝟐+𝝈𝟑 𝟔.𝟗𝟎𝟐+𝟔.𝟗𝟖𝟑+𝟔.𝟖𝟐𝟎
𝑨𝟏 𝟔𝟏𝟓𝟕𝟓.𝟐𝟐 = =6.902
𝑭𝟏 𝟒𝟑𝟎𝟎𝟎𝟎 𝟑 𝟑
2. 𝝈𝟐 = = = 6.983 N/mm2 N/mm2
𝑨𝟏 𝟔𝟏𝟓𝟕𝟓.𝟐𝟐
Kelompok 7 S1 Teknik Sipil A 18
TEKNOLOGI BAHAN

 Kesimpulan
Uji Penyerapan Air

1. Mutu B : Penyerapan air rata-rata maksimal 6 %

Dari data hasil percobaan yang telah dilakukan, paving stone yang diuji
mampu menyerap air sebesar 4.62% sehingga dapat digolongkan kedalam mutu B
maka paving tersebut cocok digunakan sebagai peralatan parkir.

Uji Kuat Tekan

Dari data hasil percobaan yang telah dilakukan, paving stone yang diuji
memiliki kuat tekan sebesar 6.902 N/mm2 / 70.425 kg/cm2 sehingga dapat digolongkan
kedalam mutu.D....maka paving tersebut cocok digunakan sebagai taman.

 Saran
1. Teliti dan jelas dalam menulis hasil pengujian di lembar worksheet.
2. Kompak sesama anggota kelompok.
3. Menggunakan alat praktikum dengan baik dan rapi.
4. Datang tepat waktu.
5. Menjaga alat praktikum.
 DaftarPustaka
en.wikipedia.org/wiki/Pavement_(architecture)

asiacon.co.id/blog/cara-uji-kuat-tekan-paving-block

Anda mungkin juga menyukai