TEKNOLOGI BAHAN
PRAKTIKUM 5
PENGUJIAN PAVING STONE
Kajian Teori
PAVING STONE
Bata beton (paving block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang
terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya, air dan
agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu
beton tersebut (SNI 03-0691, 1996).
Paving blok berfungsi sebagai bahan penutup lantai dalam jangka waktu yang
lama dan dipasang tanpa menggunakan semen. Kelebihan penggunaan paving sebagai
bahan penutup lantai adalah pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat
serta dapat diproduksi secara massal, pemeliharaannya mudah, dapat dipasang
kembali setelah dibongkar, tahan terhadap beban statis, dinamik, kejut serta tahan
terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanas oleh mesin kendaraan. Adapun
kekurangannya adalah mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang
nyaman untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi.
KLASIFIKASI MUTU PAVING BLOK
Berdasarkan SNI 03-0691(1996),paving stone dapat diklasifikasikan
kedalam beberapa kelas mutu antaralain adalah sebagai berikut:
1. Bata beton mutu A digunakan untuk jalan.
2. Bata beton mutu B digunakan untuk peralatan parkir.
3. Bata beton mutu C digunakan untuk pejalan kaki.
4. Bata beton mutu D digunakan untuk taman dan penggunaan lain
Berdasarkan SNI 03 0691 1996 paving stone memiliki klasifikasi mutu
1. Mutu A : Penyerapan air rata-rata maksimal 3 %
2. Mutu B : Penyerapan air rata-rata maksimal 6 %
3. Mutu C : Penyerapan air rata-rata maksimal 8 %
4. Mutu D : Penyerapan air rata-rata maksimal 10%
SYARAT MUTU PAVING BLOK
a. Sifat Tampak Bata beton harus mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat
retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan
kekuatan jari tangan.
b. Ukuran Bata beton harus mempunyai ukuran tebal nominal 60 mm dengan toleransi
+8%.
c. Sifat Fisik
Tabel Kekuatan Fisik Paving Block
Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan
Prosedur Pengujian
BERAT AWAL (A) BERAT JENUH AIR (B) BERAT KERING OVEN (C)
2,91 Kg 3,00 Kg 2,82 Kg
Analisis data
Tinjauan terhadap penyerapan Paving Stone
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = × 100%
𝐴
3−2.91
= × 100%
2.91
0.09
= 2.91 X 100 %
= 3.09 %
3.09
Volume serap air (F) = ×𝐴
100
3.09
= 100 × 2.91
=0.089 liter
Kelompok 7 S1 Teknik Sipil A 18
TEKNOLOGI BAHAN
𝐸
Volume air Serap (G ) = 100× A
6.18
= 100 ×2.91
= 0.179 liter
Penyerapan air paving rata-rata
(𝐹+𝐺)
Rata-rata = 2
0.089 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟+0.179𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 2
0,268
= = 0.134 Liter=134 ml
2
Test no I II III
Campuran
Dimensi
Panjang (l) mm 100 103 104
Lebar (b)mm
Tinggi (t)mm 105 103 105.7
56 55 60
Kesimpulan
Uji Penyerapan Air
Dari data hasil percobaan yang telah dilakukan, paving stone yang diuji
mampu menyerap air sebesar 4.62% sehingga dapat digolongkan kedalam mutu B
maka paving tersebut cocok digunakan sebagai peralatan parkir.
Dari data hasil percobaan yang telah dilakukan, paving stone yang diuji
memiliki kuat tekan sebesar 6.902 N/mm2 / 70.425 kg/cm2 sehingga dapat digolongkan
kedalam mutu.D....maka paving tersebut cocok digunakan sebagai taman.
Saran
1. Teliti dan jelas dalam menulis hasil pengujian di lembar worksheet.
2. Kompak sesama anggota kelompok.
3. Menggunakan alat praktikum dengan baik dan rapi.
4. Datang tepat waktu.
5. Menjaga alat praktikum.
DaftarPustaka
en.wikipedia.org/wiki/Pavement_(architecture)
asiacon.co.id/blog/cara-uji-kuat-tekan-paving-block