Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pesatnya pembangunan dan ketersediaan air di Indonesia perlu dikelola dengan baik supaya
fungsi air dapat dimanfaatkan secara optimal.Pada aliran air terdapat fenomena perubahan jenis
aliran dari superkritis di hulu bertemu dengan subkritis di hilirnya, maka akan terjadi loncatan air
yang disebut hydraulic jump.

Permasalahan yang sering dijumpai pada bagian hilir bangunan hidrolik seperti
bendung,pintu air,bangunan pelimpah.Permasalahan yang sering muncul adalah gerusan yang
diakibatkan pembuangan energi aliran terbuka yang sangat besar.Sehingga loncatan air dapat
difungsikan sebagai peredam energi dan untuk menaikkan kembali permukaan air serta untuk
memperbesar tekanan.

Pada bendungan-bendungan yang sudah ada, digunakan pintu air untuk mengatur banyaknya
air dalam bedungan itu. Pintu air merupakan bangunan penunjang pada suatu bendungan irigasi
dan bendungan pengendali banjir. Umumnya pintu air digunakan untuk mengontrol aliran air di
reservoir, sungai dan pada sistem tanggul. pintu yang dapat diatur  yang digunakan untuk
mengatur air di bendungan, sungai, maupun tanggul sungai. Untuk pengendalian banjir,
bangunan ini juga digunakan untuk menurunkan muka air banjir pada sungai atau pada saluran
air pada saat terjadinya banjir.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bentuk aliran,panjang loncatan,dan tinggi


loncatan.Berdasarkan teori yang diuraikan dibuatlah uji coba pada pintu air untuk meneliti
loncatan hidrolis sehingga hasil yang diperoleh dapat memberi manfaat bagi masyarakat di
bidang Teknik Sipil.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses terjadinya dan penggunaan loncatan hidrolis pada pintu air?
2. Apa pengaruh froude terhadap loncatan?
3. Apa saja pengaruh pada fenomena loncatan air?

Tujuan Penulisan

1. Menambah wawasan khususnya untuk mahasiswa Teknik Sipil dalam bidang bangunan
air serta alirannya.
2. Sebagai pembelajaran dalam bidang keairan.
3. Memahami fenomena loncatan air yang lazim terjadi di aliran sungai.
4. Mengetahui perilaku loncatan air pada pintu air saluran terbuka.

Penelitian Eksperimental Loncatan Hidrolik Pada Pintu Air 1


Bab 2
DASAR TEORI
Ada berbagai macam aliran air, air dapat mengalir secara beraturan dan juga dapat mengalir
secara tidak beraturan. Suatu aliran dalam saluran dapat mengalami percepatan dari aliran
subkritis ke kritis dan ke superkritis, lalu kembali lagi ke aliran subkritis melalui semacam kejut-
normal yang disebut loncatan hidrolik air.

Aliran pada pintu air yang berubah tiba-tiba sehingga muka air dari subkritis menjadi
superkritis. Aliran yang keluar dari pintu biasanya memiliki kecepatan tinggi yang dapat
mengikis dasar saluran ke arah hilir. Loncatan hidraulik merupakan salah satu bentuk aliran
berubah secara cepat ( rapidly variete flow .

Perhitungan yang digunakan pada loncatan air adalah sebagai berikut:

1. Bilangan Froude

Bilangan Froude adalah bilangan tak bersatuan yang digunakan untuk mengukur

resistensi dari sebuah benda yang bergerak melalui air dan membandingkan benda-

benda dengan ukuran yang berbeda-beda.

v
Fra = √g × y

Di mana:

v : Kecepatan aliran

y : Tinggi aliran

2. Kedalaman di hulu (ya) dan hilir (yb) air loncat memiliki hubungan sebagai berikut:

yb 1
ya = 2
(√ 1 + 8 × Fr ) − 1
a
2

Di mana:

Fr a : Bilangan Froude di hulu air loncat (titik a)

Penelitian Eksperimental Loncatan Hidrolik Pada Pintu Air 2


3. Panjang loncatan hidrolik air dapat didefinisikan sebagai jarak antara permukaan depan

loncatan air sampai menuju pada suatu titik permukaan gulungan ombak di bagian hilir.

Panjang loncatan hidrolik air secara teoritis sukar ditentukan, tetapi telah diselidiki

beberapa kali percobaan oleh beberapa ahli hidrolika ( Rangga Raju, KG, 1986 ).

panjang loncatan hidrolik air pada saluran empat persegi dengan kelandaian dasar

horisontal, adalah sebagai berikut

Lj= An(Y2-Y1)

dengan Y1 = kedalaman aliran air sebelum loncatan hidrolik air terjadi,

Y2 = kedalaman aliran air setelah loncatan hidrolik air terjadi.

4. Tipe Loncatan Air

A. Loncatan berombak Fr 1 = 1 s/d 1,7 (ciri-ciri terjadi ombak di permukaan air)

B. Loncatan lemah Fr=1,7 s/d 2,5( terbentuk rangkaian gulungan ombak pada permukaan

loncatan secara keseluruhan kecepatan seragam sehingga kehilangan energi kecil.

C. Loncatan berisolasi Fr=2,5 s/d 4,5( Terdapat semburan isolasi.yang menghasilkan

gelombang tak teratur yang besar)

D. Loncatan tetap Fr 4,5 s/d 9( Ujung-ujungnya bergulung dan titik dimana kecepatan

semburan tinggi cenderung memisahkan diri dari aliran)

E. Loncatan kuat Fr > 9 ( Kecepatan semburan tinggi akan memisahkan hempasan

gelombang gulung dari permukaan loncat, menimbulkan gulungan gelombang hilir)

Penelitian Eksperimental Loncatan Hidrolik Pada Pintu Air 3


BAB 3
PEMBAHASAN
Pintu air dalam sistem irigasi berfungsi untuk mengatur debit yang dialirkan dari bendung ke
dalam saluran irigasi yang ada dibelakangnya. Aliran yang mengalir di bawah pintu air dimulai
dari aliran superkritis kemudian berubah menjadi aliran subkritis. Pada aliran super kritis
kedalaman air kecil dengan kecepatan besar, sedangkan pada aliran sub kritis kedalaman aliran
besar dengan kecepatan kecil, hal ini menyebabkan terjadinya pelepasan energi yang
mengakibatkan terbentuknya loncat air.

Parameter loncatan hidrolik air yang diukur pada peragaan iniad alah debit aliran, kedalaman
air sebelum pintu air, kedalaman air setelah loncatan hidrolik air, ketinggian bukaan pintu air,
panjang loncatan hidrolik air, panjang peralihan loncat hidrolik air.Perubahan aliran tersebut
menyebabkan terbentuknya loncatan air seperti terlihat pada gambar :

Gambar aliran
dibawah pintu air mengalami percepatan dari aliran subkritis ke superkritis, lalu meloncat
kembali ke aliran subkritis.

 Loncatan hidrolik air pada saluran empat persegi datar


Kedalaman sebelum loncatan(Pre jump) dan setelah loncatan (Post Jump) dinamakan
kedalaman berurutan dan dalam merumuskan masalah loncatan hidrolik anggap bahwa
saluran hendaknya horizontal

Penelitian Eksperimental Loncatan Hidrolik Pada Pintu Air 4


 Lokasi loncatan hidrolik pada pintu air.
Loncatan hidrolik air terjadi pada aliran superkritis, apabila terjadi perubahan kedalaman
yang mendadak terhadap kedalaman selanjutnya. Secara teoritis dapat dikatakan, bahwa
loncatan akan terjadi pada saluran empat persegi panjang mendatar jika kedalaman awal
serta kedalaman lanjutan dan bilangan Froude pendekatan memenuhi pesamaan:

yb 1
ya = 2
(√ 1 + 8 × Fr ) − 1
a
2

Ya=Kedalaman air sebelum loncatan hidrolik

Yb=Kedalaman air loncatan hidrolik

Fra2 = angka froude sebelum loncatan hidrolik

Gambar loncatan hidrolik yang terjadi pada pintu air.

Profil-profil AB dan CD dengan mudah diidentifikasi sebagai jenis M3 dan M2. Kurva
A’B adalah pemetaan antara kedalaman akhir terhadap AB, dengan mengunakan posisi F*, maka
panjang loncatan dapat diperkirakan. Apabila terdapat loncatan hidrolik air dibawah pintu air
geser tegak, maka air yang keluar dari pintu air membentuk semburan yang mempunyai vena
kontrakta. Panjang vena kontrakta ke bukaan pintu air biasanya pendek dalam kaitanya dengan

Penelitian Eksperimental Loncatan Hidrolik Pada Pintu Air 5


jarak, biasanya digunakan suatu aturan yang menyatakan bahwa vena kontrakta terletak hampir
sama dengan jarak h dari bukaan pintu air.

Penelitian Eksperimental Loncatan Hidrolik Pada Pintu Air 6

Anda mungkin juga menyukai