Anda di halaman 1dari 26

Dosen Pengampu:

Arie Wardhono, ST., M.MT., MT., Ph.D.

Berkat Cipta Zega,S.pd., M.Eng.

Rio Aditya Kusuma (18050724005)


Aprilia Mukharomah (18050724022)
Dimas Iqbal Lubis (18050724006)
Emilia Ramadhani (18050724021)
Kusmiandani (18050724017)
Keykane G Z (18050724005)
 Batabeton (paving block) adalah suatu
komposisi bahan bangunan yang terbuat dari
campuran semen portland atau bahan perekat
hidrolis lainnya, air dan agregat dengan atau
tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu beton tersebut (SNI 03-
0691, 1996).
 a. Sifat Tampak Bata beton harus
mempunyai permukaan yang rata, tidak
terdapat retak-retak dan cacat, bagian
sudut dan rusuknya tidak mudah
direpihkan dengan kekuatan jari tangan.
 b. Ukuran Bata beton harus mempunyai
ukuran tebal nominal 60 mm dengan
toleransi +8%.
 KLASIFIKASI MUTU PAVING BLOK
 Berdasarkan SNI 03-0691(1996),paving
stone dapat diklasifikasikan kedalam
beberapa kelas mutu antaralain adalah
sebagai berikut:
 1. Bata beton mutu A digunakan untuk jalan.
 2. Bata beton mutu B digunakan untuk
peralatan parkir.
 3. Bata beton mutu C digunakan untuk
pejalan kaki.
 4. Bata beton mutu D digunakan untuk
taman dan penggunaan lain
6

Penyerapan Kuat
Air Tekan

PELAKSANAAN
Waktu : Selasa, 06 November 2018
Jam :13.00
Tempat: Laboratorium Bahan
Paving Gerinda
Oven
Stone

Mesin uji test


Timbangan Mistar tekan
8

1.
1.Timbang satu buah paving
stone untuk mengetahui berat
awal (A)

2.Rendam paving ke dalam air


selama ±3 jam
3.Setelah 3 jam angkat paving
stone kemudian angin-
anginkan agar kering
permukaan

4.Setelah paving dalam keadaan kering


permukaan, timbang paving untuk
mendapatkan berat jenuh air (B)
6.Setelah 24 jam ambil paving
5.Kemudian masukkan ke dalam oven yang sudah kering dari oven
selama 24 jam

7.Timbang paving untuk


mendapatkan berat kering (C),
kemudian catat hasil percobaan dan
lakukan pengolahan data
BERAT AWAL (A) BERAT JENUH AIR BERAT KERING
(B) OVEN (C)
2.91 Kg 3.00 Kg 2.82 Kg
 Persentasi penyerapan air = 4.62 %
 Mutu A : Penyerapan air rata-rata maksimal
3%
 Mutu B : Penyerapan air rata-rata
maksimal 6%
 Mutu C : Penyerapan air rata-rata maksimal
8%
 Mutu D : Penyerapan air rata-rata maksimal
10%
 Jadi, paving kelompok kami termasuk
dalam mutu B dengan penyerapan air 4,62%
• Uji Penyerapan Air
 Daridata hasil percobaan yang telah
dilakukan, paving stone yang diuji
mampu menyerap air sebesar 4,62 %
sehingga dapat digolongkan kedalam
mutu B maka paving tersebut cocok
digunakan sebagai peralatan parkir .
18

2.
Paving Stone Mesin Test
Tekan

Mistar Gerinda
1.Siapkan alat dan bahan
2. Potong paving yang akan diuji
menjadi 2 bagian dengan
ukuran yang sama
3. Letakkan satu buah paving stone pada
mesin uji kuat tekan
4. Tekan tiap potongan
paving dengan alat tekan

5.Baca dan tulis tegangan yang


timbul, kemudian lakukan
pengolahan data yang telah
didapat
Test no I II III

Dimensi
 Panjang (l) mm 100 103 104
 Lebar (b) mm 105 103 105,7
 Tinggi (t) mm 56 55 60
Luas penampang (A) 10500 10609 10992,8
mm2
Tegangan terbaca 425 kN 430 kN 420 kN
(mpa) =0,425 mpa =0,43 mpa =0,42 mpa
Luas Panjang Alat(Aa) 61575,22 mm2 61575,22 61575,22
 Kuat tekan paving

 Kuat tekan rata-rata


 Berdasarkan SNI 03 0691 1996 paving stone
memiliki klasifikasi mutu:
 Mutu A : Kuat tekan 35 - 40
 Mutu B : Kuat tekan 17 - 20
 Mutu C : Kuat tekan 12,5 - 15
 Mutu D : Kuat tekan < 10

 Dari percobaan diatas maka paving yang
diuji sebesar 6,9 N/mm2. Maka, paving
stone yang kami uji temasuk dalam paving
stone Mutu D.
• Uji Kuat Tekan
 Dari data hasil percobaan yang telah
dilakukan, paving stone yang diuji
memiliki kuat tekan sebesar 6,9
N/mm2.sehingga dapat digolongkan
kedalam mutu D.maka paving tersebut
cocok digunakan sebagai taman dan
penggunaan lain

Anda mungkin juga menyukai