Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KELOMPOK 11

NOTASI ILMIAH

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Syihaabul Hudaa, M.Pd

Disusun Oleh

Amalia Novianty (11150163000023)

Ariyani Widi Astuti (11180162000035)

Almaz Azwina Anggraeni (11180162000040)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga makalah ini bisa selesai
tepat waktu. Selawat dan salam tidak lupa kami curahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke jalan yang benar. Kami juga
menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia, Syihaabul Hudaa, M. Pd. dan semua pihak yang telah membantu.

Kami sebagai penyusun makalah berharap makalah ini dapat menambah


wawasan dan pengetahuan pembaca tentang notasi ilmiah. Kami juga berharap
bertambahnya wawasan pembaca dari makalah ini akan membuat pembaca
mengaplikasikan cara penulisan notasi ilmiah saat mereka menyusun karya ilmiah
mereka sendiri.

Bagaikan tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini pun masih memiliki
kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan.
Semoga makalah ini mudah dimengerti dan bisa bermanfaat bagi pembaca. Kami
meminta maaf bila ada salah kata yang kurang berkenan di hati Anda.

Ciputat, 30 November 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

D. Manfaat ................................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 3

A. Pengertian Notasi Ilmiah ........................................................................................ 3

B. Pengertian Kutipan ................................................................................................. 3

C. Pengertian Sintesa ................................................................................................... 4

D. Pengertian Catatan Kaki, Catatan Dalam, dan Catatan Akhir ................................ 4

E. Pengertian Bibliografi ............................................................................................. 5

F. Aplikasi Mendeley .................................................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 7

A. Teknik Mengutip..................................................................................................... 7

B. Teknik Membuat Sintesa ........................................................................................ 8

C. Teknik Membuat Catatan Kaki, Catatan Dalam, dan Catatan Akhir ...................... 9

D. Teknik Menyusun Bibliografi ............................................................................... 14

E. Teknik Menggunakan Aplikasi Mendeley ............................................................ 17

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 19

A. Simpulan ............................................................................................................... 19

B. Saran ..................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu karya ilmiah pasti menggunakan teori untuk dibandingkan dengan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dan dijadikan acuan dalam
pembuatan karya ilmiah. Akan tetapi, suatu teori tidak bisa langsung
dicantumkan tanpa menuliskan sumber teori. Suatu teori tidak bisa hanya
disalin tempel. Teknik yang dapat dilakuan untuk mengambil sebuah teori
untuk dicantumkan di dalam karya ilmiah adalah mengutip. Teori yang
digunakan pun dapat berasal dari buku, buku terjemahan, artikel, ucapan lisan,
tesis yang belum diterbitkan, dan lain-lain.
Banyak mahasiswa yang dalam praktiknya tidak memperhatikan cara
mengutip dan membuat daftar pustaka dengan benar. Jika sumber kutipan tidak
dicantumkan, penulis karya ilmiah dapat dikenai kasus plagiarisme yang fatal
akibatnya, seperti dipenjara, didenda, dan dicabut gelarnya bagi sarjana,
magister, doktor, dan profesor. Oleh karena itu, setiap penulis karya ilmiah
harus memahami teknik mengutip dan membuat daftar pustaka yang benar dan
mengaplikasikannya saat membuat karya ilmiah.
Jika seorang penulis karya ilmiah mengutip karya tulis orang lain,
karya-karya tulis yang dikutip haruslah dibuatkan daftarnya, yaitu daftar
pustaka. Teknologi yang berkembang pesat saat ini mempermudah pekerjaan
manusia, termasuk penulisan referensi pada karya ilmiah. Salah satu aplikasi
yang dapat digunakan adalah aplikasi Mendeley.
Hal-hal yang telah disebutkan di atas menjadi alasan pembuatan
makalah ini. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang
teknik-teknik mengutip karya tulis orang lain berdasarkan sumber dan jumlah
penulisnya, teknik menulis sumber kutipan, teknik menulis daftar pustaka, dan
teknik menggunakan aplikasi yang dapat membantu penulis karya ilmiah dalam
penulisan referensi yang digunakan.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengutip karya tulis orang lain dengan benar?
2. Bagaimana cara membuat sintesa dari beberapa teori yang dikutip?
3. Bagaimana cara membuat catatan kaki, catatan dalam, dan catatan akhir?
4. Bagaimana cara menyusun bibliografi dengan benar?
5. Bagaimana cara menggunakan aplikasi Mendeley?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat kutipan dan sintesa dengan benar
2. Mahasiswa mampu mambuat catatan kaki, catatan dalam, dan catatan akhir
dengan benar
3. Mahasiswa mampu menyusun bibliografi
4. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi Mendeley

D. Manfaat
Penulisan makalah ini bermanfaat untuk penulis, yaitu agar penulis lebih
paham cara membuat kutipan, sintesa, catatan kaki, catatan dalam, catatan akhir
dan bibilografi dengan benar. Selain itu, makalah ini diharapkan dapat menjadi
panduan bagi penulis dalam menggunakan aplikasi Mendeley sebagai alat bantu
untuk menulis karya ilmiah.
Tidak hanya penulis, pembaca pun dapat mengambil manfaat dari
makalah ini. Melalui makalah ini pembaca dapat mengetahui cara membuat
kutipan, sintesa, catatan kaki, catatan dalam, catatan akhir, bibliografi, dan cara
menggunakan aplikasi Mendeley.
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Notasi Ilmiah
Notasi adalah seperangkat lambang ataupun catatan pendek yang
digunakan untuk mengingatkan sesuatu, sedangkan ilmiah dapat diartikan
secara ilmu pengetahuan.1 Jadi, notasi ilmiah adalah ilmu yang membahas
penggunaan lambang untuk mengingatkan sesuatu. Sesuatu yang diingat
dengan penggunaan notasi ilmiah berupa referensi-referensi yang digunakan
oleh penulis karya ilmiah saat menyusun karya ilmiahnya.

B. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah kalimat atau buah pikiran seseorang atau lebih yang
dipinjam dari buku-buku maupun majalah-majalah karya orang lain tersebut.2
Kata pijam identik dengan memakai barang orang lain disertai izin dari orang
tersebut di mana izin yang dimaksud adalah adanya perujukan. Kemudian,
Kuntarto menyatakan pengutipan adalah pemakaian teori dari sumber lain, baik
secara langsung maupun tidak langsung.3 Jadi, jika seorang penulis karya ilmiah
mengambil sebuah teori ataupun gagasan orang lain, penulis karya ilmiah
tersebut telah mengutip. Dengan kata lain, penulis karya ilmiah tersebut telah
meminjam teori dan gagasan orang lain sehingga penulis harus menyertai
kutipan tersebut dengan rujukan. Keraf menyatakan sebuah tulisan tidak boleh
hanya terdiri dari kutipan-kutipan, tetapi harus terdiri dari pendapat-pendapat
penulis di mana kutipan hanya berperan sebagai bukti penunjang pendapat yang
telah dikemukakan tersebut.4
Ada beberapa jenis kutipan, yaitu kutipan langsung yang tidak lebih dari
empat baris, kutipan langsung yang lebih dari empat baris, kutipan tak langsung,

1
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, KBBI Daring, (Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016). Diakses 1 Desember 2018, dari
https://kbbi.kemdikbud.go.id
2
Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1979), h. 179.
3
Niknik M. Kuntarto, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2010), h.186.
4
Keraf, Loc. Cit.

3
4

kutipan pada catatan kaki, dan kutipan ucapan lisan. Kutipan langsung adalah
teori atau pendapat orang lain yang diambil untuk dicantumkan di dalam karya
ilmiah tanpa diubah, sedangkan kutipan tak langsung adalah teori atau pendapat
orang lain yang ditulis dengan kata-kata penulis karya ilmiah tanpa mengubah
inti sari dari teori atau pendapat yang dikutip tersebut. Kemudian, kutipan pada
catatan kaki merupakan kutipan yang diletakkan di catatan kaki. Terakhir,
kutipan ucapan lisan adalah kutipan yang diambil dari ucapan penceramah,
dosen, dan narasumber lainnya.5

C. Pengertian Sintesa
Sintesa adalah rangkuman pengertian atau pendapat dari beberapa
sumber rujukan sehingga menghasilkan sebuah tulisan baru yang sesuai dengan
kebutuhan penulis saat menyusun karya ilmiah. Melalui sintesa, penulis karya
ilmiah dapat mengemukakan pendapatnya setelah mendapatkan berbagai teori
atau pendapat ahli dari berbagai sumber.6 Jadi, sintesa dapat disebut sebagai
kesimpulan penulis karya ilmiah setelah membaca beberapa teori dan pendapat
ahli yang mendukung hasil penelitiannya.

D. Pengertian Catatan Kaki, Catatan Dalam, dan Catatan Akhir


1. Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah salah satu bentuk apresiasi terhadap karya orang
lain yang dapat mendukung kesahihan pernyataan penulis di dalam teks atau
sebagai tanda bahwa pernyataan penulis memiliki referensi.7 Catatan kaki
juga bisa disebut keterangan-keterangan yang diletakkan di kaki halaman
karya ilmiah.8 Jadi, catatan kaki merupakan keterangan pada bawah
halaman yang menerangkan bahwa pernyataan penulis memiliki sumber
acuan.
2. Pengertian Catatan Dalam

5
Ibid, h. 183–189.
6
Felicia N. Utorodewo dkk., Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah,
(Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2008), h. 97–98.
7
Kuntarto, Op. Cit., h. 189.
8
Keraf, Op. Cit., h. 193.
5

Catatan dalam merupakan cara menulis rujukan yang diletakkan


sebelum atau setelah kutipan. Cara ini memudahkan pembaca untuk melihat
sumber tanpa perlu berpindah ke bagian bawah halaman. Kemudian, unsur
referensi pada catatan dalam tidak selengkap unsur refensi pada catatan
kaki.9
3. Pengertian Catatan Akhir
Catatan akhir (endnote) merupakan catatan yang diletakkan pada
bagian akhir naskah.10 Kemudian, Widjono menyatakan endnote dapat
disebut juga sebagai data pustaka dalam teks yang digunakan dalam
penulisan karangan pendek, contohnya artikel dalam surat kabar. Data
pustaka dalam teks dapat ditempatkan di awal kutipan atau akhir kutipan.11

E. Pengertian Bibliografi
Bibliografi adalah sebuah daftar yang mencantumkan judul buku-buku,
artikel-artikel, dan referensi lain yang berhubungan dengan karya ilmiah yang
sedang dibuat. Salah satu manfaat bibliografi adalah pembaca dapat melihat
sumber asli referensi sehingga pembaca dapat bertambah wawasannya melalui
referensi-referensi tersebut.12 Maksud dari kata berhubungan adalah ada bagian
dari referensi-referensi pada bibliografi yang diambil atau dikutip oleh penulis
karya ilmiah. Jadi, bibliografi adalah salah satu cara membuat notasi ilmiah.

F. Aplikasi Mendeley
Mendeley adalah perangkat lunak yang dapat menjadi reference
manager. Mendeley akan membuat pengelolaan referensi-referensi tulisan
menjadi mudah. Informasi sumber referensi hanya perlu dimasukkan satu kali
ke dalam Mendeley, kemudian pengguna Mendeley dapat mengacu kepada
referensi tersebut berkali-kali. Selain membuat acuan seperti catatan kaki,

9
Shabri Shaleh Anwar, Yudi Irfan Daniel, dan Sudirman Anwar, Indonesia Menulis
Philosophy of Pen Panduan Menulis Buku Perspektif Islam, (Riau: Universiti Tun Husein Onn
Malaysia, 2017), h. 82.
10
Felix Lukman, Seri Freeware Populer Open Office 1.0, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2003), h. 69.
11
Widjono Hs., Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo, 2015), h. 96.
12
Keraf, Op. Cit., h. 213.
6

Mendeley dapat mempermudah pembuatan daftar pustaka di dalam karya


ilmiah, yaitu pembuatan daftar pustaka secara otomatis. Mendeley dapat
digunakan secara daring maupun luring. Mendeley yang digunakan secara
daring disebut Mendeley Web di mana pengguna harus membuat akun terlebih
dahulu. Kemudian, Mendeley yang digunakan secara luring disebut Mendeley
Desktop di mana Mendeley Desktop harus terinstal di komputer ataupun
komputer jinjing.13

13
Arief Ramadhan, Mengelola Referensi Karya Ilmiah dengan Mendeley, (Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, 2015), h. 3.
BAB III

PEMBAHASAN
A. Teknik Mengutip
1. Kutipan Langsung
Pembuatan kutipan langsung harus memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
a. Tidak boleh membuat perubahan terhadap teks asli yang dikutip.
b. Penulis harus memberi tanda [sic!] jika ada kesalahan pada teks asli.
c. Jika penulis menghilangkan sebagian kutipan, tiga titik berspasi [. . .]
harus digunakan.
d. Sumber kutipan harus dicantumkan baik dengan sistem APA, MLA, dll.
Kutipan langsung dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek ditandai dengan kutipan yang tidak
lebih dari empat baris. Cara membuat kutipan langsung pendek:
1) Disatukan dengan teks.
2) Diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks.
3) Diberi tanda kutip dan sumber kutipannya.
b. Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang ditandai dengan kutipan yang lebih
dari empat baris. Cara membuat kutipan langsung panjang:
1) Dipisahkan dari teks dengan jarak antarbaris yang lebih dari teks.
2) Diberi jarak antarbaris yang rapat dalam kutipannya.
3) Pemakaian tanda kutip tidak terlalu diwajibkan.
4) Diberi sumber kutipannya.14
2. Kutipan Tak Langsung
Cara mengutip secara tidak langsung adalah
a. Disatukan dengan teks.
b. Diberi dua spasi sebagai jarak antarbaris.

14
Utorodewo dkk., Op. Cit., h. 102–103.

7
8

c. Tidak diberikan tanda kutip.


d. Diberi sumber kutipannya dengan catatan kaki ataupun catatan badan.15
3. Kutipan pada Catatan Kaki
a. Kutipan diberikan spasi yang rapat.
b. Kutipan harus diberi tanda kutip.
c. Kutipan harus sesuai dengan sumber aslinya.
d. Jika isi kutipan terlalu panjang, kutipan dapat diletakkan di Apendiks
atau Lampiran.16
4. Kutipan Ucapan Lisan
a. Membuat rekaman suara dari ucapan narasumber yang ingin dikutip.
b. Menulis kutipan melalui teks beserta penjelasan sumbernya, ataupun
c. Menulis kutipan yang sumbernya diletakkan di dalam catatan kaki.
d. Melakukan validitas atau pengesahan terhadap isi kutipan.
e. Kalimat yang ingin dikutip harus disertai dengan tanda kutip.17

B. Teknik Membuat Sintesa


Hal-hal yang harus diperhatikan oleh penulis karya ilmiah saat membuat
sintesa adalah
1. Penulis harus objektif saat membaca pendapat ahli yang akan dikutip.
2. Penulis harus bersikap kritis terhadap sumber yang dibaca.
3. Penulis harus membentuk sudut pandangnya sendiri.
4. Penulis harus bisa mengaitkan sebuah sumber dengan sumber lain.
5. Penulis harus bisa menemukan bacaan yang akan mempertegas hasil
penelitiannya.

Penyusunan sintesa diawali dengan penulis karya ilmiah mencari


sumber-sumber yang dapat mendukung hasil penelitiannya. Kemudian, penulis
harus membaca sumber rujukan secara kritis dan terus-menerus sehingga
penulis dapat memperbaiki karya ilmiahnya. Setelah penulis membaca sumber

15
Keraf, Op. Cit., h. 187.
16
Ibid, h. 188.
17
Ibid, h. 189–190.
9

rujukan, penulis harus menyajikan pemahamannya yang telah dikaitkan dengan


teori yang telah dibaca. Jadi, penulis menyajikan hal yang baru.18

C. Teknik Membuat Catatan Kaki, Catatan Dalam, dan Catatan Akhir


1. Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki sebagai rujukan atau data pustaka ditulis dengan cara
berikut ini:
a. Nama pengarang urutannya tidak dibalik atau sesuai dengan nama pada
sumber yang dikutip (gelar pengarang tidak dicantumkan), diikuti koma.
b. Judul karangan (dicetak miring), diikuti koma.
c. Nama penerbit dan tahun terbit diberi tanda kurung, diikuti koma.
d. Nomor halaman disingkat hlm atau h, diakhiri titik.

Contoh penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:

a. Satu Pengarang
1
Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1994), h. 63–70.
2
M. Ramelan, Paragraf, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), h. 41–64.
b. Dua Pengarang
1
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia,
(Jakarta: Akademika Presindo, 1996), h. 121–140.
2
Bobby DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Business, terj. Basyarah
Nasution, (Bandung: Kaifa, 2000), h. 68–87.
c. Tiga Pengarang
1
Agus Sujanto, Halem Lubis, dan Taufik Hadi, Psikologi Kepribadian,
(Jakarta: Penerbit Aksara Baru, 1982), h. 120.
2
Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan,
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga,
1999), h. 41–77.
d. Lebih dari Tiga Pengarang

18
Utorodewo dkk., Op. Cit., h. 98.
10

1
Arthur J. Keown et. al. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku
2,7th ed. Terj. Chaerul D. Djakman, dan Dwi Sulistyorini, (Jakarta:
Salemba Empat, 2000), h. 456–458.
e. Insitusi sebagai Penulis
1
Biro Pusat Statistik, Proyeksi Angkatan Kerja Indonesia Sampai Tahun
2000, (Jakarta: BPS, 1982), h. 1.
2
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2004), h. 1–3.
f. Terjemahan
1
James C. Horne, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, a.b. Junius
Tirok, (Jakarta: Erlangga, 1983), h. 100.
g. Artikel dalam Jurnal, Makalah, dan Surat Kabar
1) Artikel dalam Jurnal
1
Syamsul Arifin, “Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi
dengan Sesama,” Jurnal Character Building, 1: 1, (Jakarta, Juli
2004), h. 21–33.
2) Majalah
1
Dedi Humaedi, “Kiat Perusahaan Hidup untuk Hidup Terus,” Swa
Semabada, 16/XX/5–18 Agustus 2004, h. 107–109.
3) Surat Kabar
1
Usep Setiawan, “Pemerintah Baru dan Konflik Agraria,” Kompas,
24 September 2004, h. 4–5.19
2. Ibid., Op. Cit., dan Loc. Cit.
a. Ibid.
1) Ibid dari kata ibidum yang berarti di tempat yang sama dengan di
atasnya.
2) Ibid ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya.

19
Hs., Op. Cit., h. 100–109.
11

3) Ibid hanya dipakai jika tidak ada catatan kaki lain yang
menyelinginya.
4) Ibid ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring, dan
diakhiri titik.
5) Jika catatan kaki berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain,
penulisannya menjadi: Ibid, koma, jilid, halaman.20
Contoh:
1
Hernowo, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), h. 109–130.
2
Ibid, h. 133–145.
b. Op. Cit.
1) Op. Cit. berasal dari kata Latin Opere Citato yang artinya pada
karya yang telah dikutip.
2) Op. Cit. digunakan apabila catatan kaki tersebut menunjuk lagi
referensi yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi diselingi oleh
referensi lain.
3) Nama pengarang yang dicantumkan biasanya hanya nama keluarga
atau nama singkat.
4) Setelah nama pengarang diikuti koma, singkatan Op. Cit.
dicantumkan.
5) Jika ada penunjukan kepada jilid dan halaman, nomor jilid dan
halaman diletakkan setelah singkatan Op. Cit.21
Contoh:

1
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah Edisi Pertama, (Jakarta, Kencana, 2011), h. 38.
2
Shabri Shaleh Anwar, Yudi Irfan Daniel, dan Sudirman Anwar,
Indonesia Menulis Philosophy of Pen Panduan Menulis Buku Perspektif
Islam, (Riau: Universiti Tun Husein Onn Malaysia, 2017), h. 82.
3
Noor, Op. Cit., h. 40.

20
Ibid, h. 101–102.
21
Keraf, Op. Cit., h. 209.
12

c. Loc. Cit.
1) Loc. Cit berasal dari bahasa Latin Loco Citato yang artinya pada
tempat yang telah dikutip.
2) Loc. Cit biasanya digunakan untuk menunjuk artikel majalah atau
ensiklopedi yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi diselingi oleh
referensi lain. Hal ini disebabkan artikel tersebut merupakan bagian
dari majalah atau ensiklopedi sehingga artikel tersebut bukan sebuah
karya atau opus, tetapi sebuah tempat atau locus.
3) Kadang-kadang Loc. Cit. digunakan dipakai untuk menggantikan
singkatan Op. Cit. Akan tetapi, Loc. Cit. tidak boleh diikuti nomor
halaman karena penunjukan tersebut tdak kepada sumber buku
secara keseluruhan, tetapi menunjuk pada halaman tersebut.22
Contoh:

1
Fitri Silvia Sofyan dan Dadang Sundawa, “Hubungan Mata Kuliah
Pendidikan dan Kewarganegaraan dengan Peningkatan Wawasan
Kebangsaan dan Semangat Nasionalisme Mahasiswa,” Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial, 24: 2, (Desember 2015), h. 1–8.
2
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah Edisi Pertama, (Jakarta, Kencana, 2011), h. 38.
3
Sofyan dan Sundawa, Loc. Cit., h. 11.
4
Noor, Loc. Cit.
3. Penulisan Catatan Dalam (Bodynote)
Cara menulis catatan dalam ada dua, yaitu:
a. Cara pertama, yaitu dengan menulis nama penulis, tahun terbit, dan
halaman dalam tanda kurung yang ditempatkan di akhir kutipan.23
Contoh:

22
Ibid, h. 209–210.
23
Anwar dkk, Loc. Cit.
13

Oksigen bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan


sehingga sel tubuh dapat melakukan metabolismenya (Dasumiati, 2008:
193).
b. Cara kedua, yaitu dengan menulis nama penulis menyatu dalam teks,
tidak berada dalam tanda kurung, sedangkan tahun terbit dan halaman
berada dalam tanda kurung. Cara ini lebih sering diletakkan sebelum
kutipan.24
Contoh:
Dasumiati (2008: 193) menyatakan oksigen bersenyawa dengan karbon
dan hidrogen dari jaringan sehingga sel tubuh dapat melakukan
metabolismenya.
4. Penulisan Catatan Akhir (Endnote)
Catatan akhir (Endnote) harus memuat penulis sumber yang dikutip,
judul sumber, tahun terbit, dan halaman.
Contoh:
a. Catatan Akhir pada Awal Kutipan
Hatch dan Gardner (dalam Daniel Goleman, Inteligence Emotional,
2002:166) mengidentifikasi kecerdasan antarpribadi berdasarkan
keterampilan esensial dalam (1) mengorganisasi kelompok, (2)
mencegah konflik dalam merundingkan pemahaman, (3) empati dalam
menjalin, mengenali, dan merespon hubungan pribadi, (4)
mengungkapkan peasaan da keprihatinan secara tepat, (5) melakukan
analisis sosial dalam mendeteksi perasaan orang lain menuju bentuk
terbaik sehingga diperoleh suatu ketajaman antarpribadi, dan (6)
memanfaatkan unsur pmbentuk daya tarik, keberhasilan sosial, dan
karisma.
b. Catatan Akhir pada Akhir Kutipan
Kecerdasan antarpribadi adalh kemampuan untuk memahami orang
lain apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja,

24
Ibid, h. 82–83.
14

bagaimana bekerja bahu-membahu dengan mereka. Sedangkan


kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan yang korelatif, tetapi terarah
ke dalam diri sendiri yang teliti dan mengacu pada diri sendiri serta
kemampuan menggunakan model untuk menempuh kehidupan yang
efektif (Howard Gardner, Multiple Inteligence, dalam Daniel Goleman,
Inteligence Emotional, 2002: 52).25

D. Teknik Menyusun Bibliografi


Penulisan bibliografi dilakukan dengan cara:
1. Menyusun daftar pustaka berdasarkan abjad nama penulis referensi.
2. Menulis judul buku dengan huruf miring.
3. Membuat jarak dua spasi antar butir buku.
4. Membuat jarak satu spasi dalam butir pustaka.26
Beberapa cara menuliskan bibliografi adalah:
1. Cara pertama
a. Nama pengarang (nama kedua, koma, nama pertama)
b. Judul referensi yang digunakan
c. Nama kota
d. Nama penerbit
e. Tahun penerbitan.27

Contoh-contoh penulisan bibliografi cara pertama adalah sebagai


berikut:

a. Satu Pengarang
Sukardi, Dewa Ketut, Pengentar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

b. Dua Pengarang

25
Hs., Op. Cit., h. 96–97.
26
Ibid, h. 111.
27
Ibid, h. 117.
15

Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette, Classroom Technique:


Foreign Language and English as second Language, New York:
Harcourt Javanich, Inc., 1977.
c. Tiga Pengarang
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan,
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta:
Erlangga, 1999.

d. Lebih dari Tiga Pengarang


Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jannifer Read Hawthorne, Marci
Shimoff, Chicken Soup for the Women’s Soul, terj. Anton MGS,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000.

e. Terjemahan
Kiyosaki, T. Robert, Rech Dad Poor Dad, terj. J. Dwi Helly Purnomo,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.

f. Artikel dalam Jurnal dan Majalah


Hs., Widjono, “Mendesain Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk Tujuan
Akademis.” Jurnal Lingua Cultura, Vol. 2. No. 1 Mei 2008.

g. Tajuk Rencana, Artikel Tanpa Nama


Tajuk Rencana, “Membangun Perangkat Lunak Demokrasi,” Kompas,
24 September 2004.

h. Wawancara, Interview Radio, dan Televisi


Natabaskara, Roni, Interview Televisi, “Pentingnya Penyuluhan untuk
Membuat Masyarakat Berpikir Logis,” Rajawali Citra Televisi
Indonesia, Jakarta 14 Agustus 2004.

i. Disertasi Diterbitkan
16

Siwi Purwanti, Partisipasi Remaja dalam Penghijauan Kota: Survei


pada Remaja di Kelurahan Sukapura Jakarta Utara, Disertasi
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

j. Disertasi tidak Diterbitkan


Hermana Sumantri, “Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Beberapa Faktor Psikologis yang Mempengaruhinya,” Disertasi
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 2000.

2. Cara kedua
a. Nama pengarang, titik,
b. Tahun penerbitan, titik, (angka tahun boleh diapit tanda kurung, asalkan
konsisten)
c. Judul referensi, titik,
d. Nama kota, titik dua
e. Nama penerbit, titik.28

Contoh:

Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette. 1997. Classroom


Technique: Foreign Language and English as a second Language, New
York: Harcourt Javanich, Inc.

DePorter, Bobbi, dan Mike Hernacki. 2000. Quantum Business,


Membiasakan Berbisnis secara Etis dan Sehat. Cet. III. terj. Basyrah
Nasution. Bandung: Kaifa.

Hs., Widjono. 2008. “Mendesain Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk


Tujuan Akademis.” Jurnal Lingua Cultura, Vol. 2 No. 1 Mei 2008.

28
Ibid, h. 118.
17

E. Teknik Menggunakan Aplikasi Mendeley


Sebelum menggunakan aplikasi Mendeley, pengguna harus memiliki
akun Mendeley dan mengunduh aplikasi tersebut terlebih dahulu. Cara
mengunduh aplikasi Mendeley. yaitu:
1. Buka aplikasi peramban, contohnya Google Chrome.
2. Ketik kata kunci yang akan mengarahkan pengguna ke hasil pencarian
berupa tautan ke situs web Mendeley, contohnya aplikasi Mendeley.
3. Klik tautan untuk menuju situs web Mendeley Desktop, yaitu
https://www.mendeley.com/download-desktop/
4. Unduh aplikasi Mendeley Desktop for Windows. Aplikasi tersebut dapat
diunduh secara cuma-cuma. Selain Mendeley Desktop for Windows, ada
Mendeley Desktop for Linux dan Mendeley Desktop for Mac OS jika sistem
operasi pada komputer ataupun komputer jinjing yang digunakan adalah
Linux atau Mac.
5. Instal aplikasi Mendeley Desktop for Windows ke komputer atau komputer
jinjing.
6. Buat akun agar pengguna dapat masuk ke Mendeley Desktop for Windows
dan menggunakannya. Cara membuat akun Mendeley, yaitu:
a. Pengguna harus memastikan emailnya aktif untuk verifikasi akun yang
akan dibuat.
b. Buka aplikasi peramban, contohnya Google Chrome.
c. Ketik URL https://www.mendeley.com/download-desktop/.
d. Klik Create a free account.
e. Ikuti prosedur pengisian data seperti, email yang aktif, nama depan
(Given Name), nama belakang atau nama keluarga (Family Name), dan
kata sandi akun Mendeley yang akan dibuat, kemudian klik Register.
f. Klik Continue To Mendeley.
g. Isi kolom profesi (Current role) dan bidang studi (Field of study) untuk
melengkapi data.
h. Akun Mendeley sudah dibuat dan dapat digunakan untuk masuk ke
aplikasi Mendeley.
18

7. Koneksikan aplikasi Mendeley Desktop for Windows dengan aplikasi


pengolah kata yang ingin digunakan, contohnya aplikasi Microsoft Word.
8. Setelah terpasang, aplikasi Mendeley Desktop for Windows dapat
digunakan.

Cara menggunakan aplikasi Mendeley Desktop for Windows adalah


sebagai berikut:

1. Tambahkan berkas dan folder yang ingin digunakan. Berkas yang dapat
diunggah ke Mendeley Desktop for Windows dapat berbentuk PDF, docx,
dll.
2. Jika berkas yang diunggah adalah buku ataupun jurnal berbentuk PDF,
nama penulis, tahun terbit, kota terbit, dan penerbit dapat dipindai oleh
aplikasi tersebut dan muncul secara otomatis di bagian detail berkas
tersebut.
3. Akan tetapi, jika buku atau artikel yang dijadikan referensi dalam penulisan
karya ilmiah berbentuk fisik, bukan elektronik, pengguna aplikasi Mendeley
Desktop for Windows dapat menambahkan nama penulis, tahun terbit, kota
terbit, dan penerbit secara manual.
4. Saat menulis karya ilmiah di aplikasi Microsoft Word, setelah penulis
mengutip, penulis dapat menambahkan catatan kaki dengan mengklik insert
footnote yang berada di menu references. Kemudian, pada catatan kaki di
bagian bawah halaman klik insert citation. Penulis karya ilmiah dapat
mengetik judul buku, nama penulis buku, ataupun tahun terbitnya sehingga
pilihan yang sesuai muncul.
5. Penulis karya ilmiah dapat mengklik buku atau jurnal yang digunakan
sehingga catatan kaki akan muncul secara otomatis dengan menampilkan
unsur-unsur referensi yang telah dimasukkan sebelumnya.
6. Selain catatan kaki, penulis juga bisa menggunakan catatan badan,
tergantung model perujukan yang digunakan.
7. Tidak hanya membuat catatan kaki atau catatan dalam, aplikasi Mendeley
dapat digunakan untuk membuat daftar pustaka secara otomatis.
BAB IV

PENUTUP
A. Simpulan
Karya ilmiah menggunakan teori lain untuk dibandingkan dengan hasil
penelitian dan dijadikan acuan dalam pembuatan karya ilmiah. Suatu teori tidak
bisa hanya disalin tempel. Teknik yang dapat dilakuan untuk mengambil sebuah
teori lain yaitu mengutip. Sumber kutipan dijabarkan dengan catatan kaki,
catatan badan, ataupun catatan akhir. Kemudian, karya-karya tulis yang dikutip
harus dibuatkan daftar pustakanya. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan
untuk mempermudah penulisan referensi adalah aplikasi Mendeley.

B. Saran
Penulis karya ilmiah harus memahami cara membuat kutipan, sintesa,
catatan kaki, catatan dalam, catatan akhir dan bibliografi dengan benar.
Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengutip suatu teori dan plagiarisme.
Selain itu, penulis dapat memahami dan menggunakan aplikasi Mendeley
sebagai alat bantu untuk menulis karya ilmiah.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Shabri Shaleh, Yudi Irfan Daniel, dan Sudirman Anwar. Indonesia Menulis
Philosophy of Pen Panduan Menulis Buku Perspektif Islam. Riau: Universiti
Tun Husein Onn Malaysia. 2017.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. KBBI Daring. Jakarta: Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016.
https://kbbi.kemdikbud.go.id, diakses 1 Desember 2018.

Hs., Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di


Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. 2015.

Keraf, Gorys. Komposisi. Flores: Nusa Indah. 1979.

Kuntarto, Niknik M. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra
Wacana Media. 2010.

Lukman, Felix. Seri Freeware Populer Open Office 1.0. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo. 2003.

Ramadhan, Arief. Mengelola Referensi Karya Ilmiah dengan Mendeley. Jakarta:


PT Elex Media Komputindo. 2015.

Utorodewo, Felicia N., Boen S. Oemarjati, Lucy R. Montolalu, L. Pamela Kawira.


Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI. 2008.

20
Penanya dan NIM

1. Dini Wahyuningtias (11150163000021)


2. Devina Nindi Sri Sundari (11180162000034)
3. Briliant Dwi Izzulhaq (11180162000055)

21

Anda mungkin juga menyukai