PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
beras meningkat pesat seiring dengan laju pertambahan penduduk. Namun, laju
Salah satu strategi yang di tempuh dalam upaya swasembada padi, jagung,
kedelai adalah penyediaan benih bermutu varietas unggul baru yang sesuai
jumlah cukup, tepat waktu, dan mudah diperoleh oleh petani memegang peranan
penting dan hal ini tidak terlepas dari peranan para penangkar benih yang cukup
besar, untuk itu penyedian benih sumber yang berkelanjutan merupakan salah
1
Kementrian Pertanian melalui Program 1000 Desa Mandiri Benih (DMB)
Mandiri Benih dapat mendukung pencapaian sasaran produksi dan sebagai salah
Kabupaten Bantul merupakan salah satu sentra produksi padi dan daerah
yang memiliki peran penting dalam menyediakan pasokan beras untuk D.I
D.I Yogyakarta. Kabupten Bantul pada tahun 2018 (BPS D.I Yogyakarta,2019)
Produksi padi sebesar 113.237 ton, dengan luas panen 19.762 Ha, dan Rata-rata
Benih bermutu tinggi dan varietas unggul merupakan salah satu factor yang
salah satu daerah penghasil benih (seed center) di daerah D.I Yogyakarta dan
yaitu Kabupaten Bantul merupakan penghasil benih dan terdapat wilayah Desa
Mandiri Benih.
2
Timbulharjo, Desa Bangun Harjo, dan Desa Panggungharjo. Batas Administrasi
Kecamatan Sewon, Luas lahan sawah (1.149,99 Ha), Luas bukan lahan sawah
(32,99 Ha), dan Lahan non-pertanian (1.533 Ha). Kecamatan Sewon memiliki
binaan Program Desa Mandiri Benih yang terdiri atas 2 Desa yaitu Desa
Kecamatan Sewon di pilih secara acak (Random Sampling) untuk sebagai lokasi
penelitian.
Bantul yang terdiri dari 75 desa. Desa Pendowoharjo memiliki luas daerah 6,98
dengan batas wilayah sebagai berikut: Batas Utara: Desa Tirtonirmolo, Batas
Timur : Desa Timbulharjo, Batas Barat: Desa Bantul, Batas Selatan: Desa
merupakan salah satu desa yang terpilih dari 2 desa di Kecamatan Sewon yang
3
Desa Pendowoharjo memiliki luas lahan sawah 301,71 Ha dengan
dikarenakan usaha penangkaran benih padi bagian dari Desa Mandiri Benih
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
ini adalah untuk mengetahui motivasi petani dalam usaha penangkaran benih
D. Batasan Masalah
1) Batasan masalah dari penelitian ini petani yang telah mengikuti kegiatan
E. Manfaat
3) Bagi kelompok tani, kajian ini akan menjadi acuan dalam motivasi usaha
penangkaran benih
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung
untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling
6
a) Motif biogenetis, yaitu motif – motif yang berasal dari kebutuhan –
dan sebagainya.
7
berhubunganmdengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada
hirarki Maslow.
penting:
bahaya)
8
d) Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
sesuatu kegiatan usaha tani. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh
a) Motivasi fisiologi
b) Motivasi sosiologi
9
c) Motivasi aktualisasi diri
pertanian.
10
3) Luas lahan
Petani yang menguasai lahan yang luas akan memperoleh hasil
produksi yang besar dan begitu pula sebaliknya. Dalam hal ini, luas
sempitnya lahan yang dikuasai oleh petani akan sangat menentukan
besar kecilnya pendapatan ekonomi yang diperoleh.
4) Pengalaman berusaha tani
Pengalaman seseorang akan mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan terutama penerimaan terhadap suatu inovasi bagi usaha
yang dilakukan, sehingga petani yang memiliki pengalaman tinggi
cenderung sangat selektif dalam menerima inovasi.
b. Karateristik eskternal petani
1) Lingkungan Sosial
Menurut Mardikanto (1993), lingkungan sosial yang dapat
mempengaruhi perubahan – perubahan dalam diri petani adalah
kebudayaan, opini publik, pengambil keputusan dalam keluarga, dan
kekuatan lembaga sosial. Pengambilan keputusan usahatani yang
dilakukan oleh petani juga dipengaruhi oleh keputusan dalam
kelompok atau organisasi.
2) Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi merupakan kekuatan – kekuatan ekonomi
yang ada dalam masyarakat di lokasi penelitian yang langsung
maupun tidak langsung keberadaannya dapat mendorong atau
menghambat petani dalam dalam penggunaan benih jagung
bersertifikat. Menurut Mardikanto (1993), lingkungan ekonomi
terdiri dari : a). lembaga perkreditan yang menyediakan dana usaha
tani bagi petani kecil, b). ketersediaan sarana produksi usaha tani, c).
Pemasaran hasil, d). Pengusaha dan perkembangan teknologi
pengolahan hasil pertanian.
3) Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk
memenuhi tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mencapai
11
masyarakat pertanian yang merata. Dalam bidang pertanian tujuan
pembagunan pertanian tersebut dapat dilakukan dengan cara
meningkatakan produksi, produktivitas tenaga kerja, tanah dan
modal.
2. Penangkaran Benih Padi Bersertifikat
.L.) Bersertifikat
Benih bina adalah benih dari varietas unggul tanaman pangan dan
tanaman hijauan pakan ternak yang telah dilepas, yang produksi dan
12
memperkecil resiko kehilangan hasil, memelihara dan
2) Persiapan Lahan
3) Penanaman
4) Pemeliharaan
1) Pemupukan
baik
2) Penyiangan
13
- Penyiangan dilakukan paling sedikit dua atau tiga kali
atau gasrok
3) Pengendalian OPT
4) Seleksi/Roguing
14
Tabel 1. Patokan Pelaksanaan Roguing
No Stadia Pertumbuhan Karakteristik yang diamati
Tanaman
1 Vegetatif Awal Tanaman yang tumbuh di luar
(35-45 HST) jalur/musim.
Tanaman/rumpun yang tipe pertunasan.
awalnya menyimpang dari sebagian
besar rumpun-rumpun lain.
Tanaman yang bentuk dan daunnya
berbeda dari sebagian besar rumpun-
rumpun lain.
Tanaman yang warna kaki atau daun
pelepahnya berbeda dari sebagian besar
rumpun-rumpun lain.
Tanaman/rumpun yang tingginya sangat
berbeda (mencolok).
2 Stadia Vegetatif Tanaman yang tumbuh di luar
Akhir/Anakan jalur/barisan.
Maksimum Tanaman/rumpun yang tipe pertunasan.
(50-60 HST) menyimpang dari sebagian rumpun-
rumpun lain.
Tanaman yang bentuk dan ukuran
daunnya berbeda dari sebagian besar
rumpun-rumpun lain.
15
Tanaman yang berbunga terlalu cepat
atau terlalu lambat dari sebagian besar
rumpun-rumpun lain.
Tanaman/rumpun yang terlalu cepat
matang.
Tanaman/rumpun yang memiliki eksersi
malai berbeda.
Tanaman/rumpun yang memiliki bentuk
dan ukuran gabah, warna gabah, dan
ujung gabah (rambut/tidak berambut)
berbeda.
Sumber : Juknis Penangkaran Benih Padi
5) Pengamatan
panen.
6) Cara Ubinan
lapangan.
16
Tentukan luasan ubinan, minimal dua set jajar
tegel.
Persiapan panen
Proses Panen
Pengeringan Benih
Penjemuran
Pengolahan Benih
8) Pengawasan
17
Tabel 2. Standar mutu benih padi bersertifikasi berdasarkan
penguji di Laboratorium
Parameter Mutu BS BD BP BR
Kadar air maksimum (%) 13,0 13,0 13,0 13,0
Benih murni minimum (%) 99,0 99,0 98,0 98,0
Kotoran maksimum (%) 1,0 1,0 2,0 2,0
Varietas lain, maksimum (%) 0,0 0,1 0,2 0,2
Biji Gulma maksimum (%) 0,0 0,0 0,0 0,0
Daya berkecambah minimum (%) 80,0 80,0 80,0 80
Sumber: Permentan No 355 Tahun 2015
9) Pengemasan
serangan insek
18
10) Penyimpanan
periode simpan.
2014)
19
- Fase masak (III)
- Ulangan
B. Kerangka Pikir
diri.
dalam usaha penangkaran benih. Variable yang di kaji ialah motivasi fisiologi,
20
Kerangka pikir merupakan alur pikir yang logis dan dibuat dalam atau
skema yang bertujuan untuk menjelaskan garis besar pola substansi kajian yang
C. Definisi Oprasional
bersertifikat
21
2. Motivasi fisiologi merupakan kondisi yang mendorong petani untuk
5. Penangkaran benih padi bersertifikat adalah petani atau kelompok tani yang
D. Hipotesis
kajian ini adalah diduga Motivasi petani dalam usaha penangkaran benih padi
22
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Alat yang digunakan dalam pembuatan proposal kajian adalah kertas A4,
buku, laptop, printer dan pulpen. Data sekunder yang diperoleh dari
setempat serta berbagai data yang diperoleh dari literatur – literatur, dan
buku – buku. Data primer yang diperoleh dengan cara wawancara langsung
C. Jenis Kajian
23
Berdasarkan keterangan di atas maka teknik pengambilan sampel
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipiih
24
Desa Pendowoharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul D.I
Kabupaten Bantul
Purposive Sampling
Kecamatan Sewon
Purposive Sampling
Purposive Sampling
Kelompok Tani
Mulyo
Sampel jenuh
40 Responden
E. Jenis Data
1) Data Sekunder
25
2) Data Primer
Data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang
telah ada. Data primer ini harus di cari melalui narasumer atau dalam
1) Wawncara
permasalahan yang harus diteliti dan juga peneliti ingin mengetahui hal-
2) Kuesioner (Angket)
26
yang meliputi motivasi fisiologi, motivasi sosiologi, dan motivasi
Dalam penelitian penomenal sosial ini telah ditetapkan secar spesifik oleh
Rendah 1
Sedang 2
Tinggi 3
Total skor dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu
𝑹
𝒊= 𝒌
Keterangan:
I = besar interval kelas
R= Range
K= jumlah interval kelas
27
Maka interval kelas sebagai berikut:
𝟏𝟎𝟎 − 𝟑𝟑, 𝟑𝟑
𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟑
𝟔𝟔, 𝟔𝟕%
𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟑
𝒊 = 𝟐𝟐, 𝟐𝟐 %
Kategori : 3 (Tinggi,Sedang,Rendah)
Padi Bersertifikat:
28
DAFRAR PUSTAKA
29