Oleh :
M NUR ADITYA
1861039
Daging segar (fresh meat) adalah daging yang telah mengalami perubahan fisik
dan kimia setelah proses pemotongan, tetapi belum mengalami pengolahan lebih
lanjut seperti pembekuan, penggaraman (curing), pengasapan dan sebagainya.
Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi.
Selain mutu proteinnya tinggi, pada daging terdapat pula kandungan asam amino
esensial yang lengkap dan seimbang. Keunggulan lain, protein daging lebih mudah
dicerna ketimbang yang berasal dari nabati. Bahan pangan ini juga mengandung
beberapa jenis mineral dan vitamin.
Daging dikenal sebagai bahan makanan yang mudah rusak (perishable food)
dan bahan makanan yang memiliki potensi mengandung bahaya (potentially
hazardous foods atau PHF). Bahaya yang mungkin dapat ditemukan dalam daging
terdiri dari bahaya biologis (misalnya bakteri, kapang, kamir, virus dan parasit),
bahaya kimia (misalnya residu antibiotika, residu hormon, cemaran logam berat), dan
bahaya fisik (misalnya serpihan tulang, serpihan pecahan kaca). Oleh sebab itu,
penanganan daging harus dilakukan secara higienis dengan cara mendiginkan dan
membekukan daging.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Pengertian daging segar
b. Faktor yang mempegaruhi kualitas daging
c. Cara mempertahankan kesegaran daging/karkas
2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian daging segar
b. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas daging
c. Mengetahui cara mempertahankan kesegaran daging/karkas
BAB II
PEMBAHASAN
Daging segar (fresh meat) adalah daging yang telah mengalami perubahan fisik
dan kimia setelah proses pemotongan, tetapi belum mengalami pengolahan lebih
lanjut seperti pembekuan, penggaraman (curing), pengasapan dan sebagainya.
Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi.
Selain mutu proteinnya tinggi, pada daging terdapat pula kandungan asam
amino esensial yang lengkap dan seimbang. Keunggulan lain, protein daging lebih
mudah dicerna ketimbang yang berasal dari nabati. Bahan pangan ini juga
mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin.
Daging dikenal sebagai bahan makanan yang mudah rusak (perishable food)
dan bahan makanan yang memiliki potensi mengandung bahaya (potentially
hazardous foods atau PHF). Bahaya yang mungkin dapat ditemukan dalam daging
terdiri dari bahaya biologis (misalnya bakteri, kapang, kamir, virus dan parasit),
bahaya kimia (misalnya residu antibiotika, residu hormon, cemaran logam berat), dan
bahaya fisik (misalnya serpihan tulang, serpihan pecahan kaca).
Keterangan:
3.1. Kesimpulan
Daging segar (fresh meat) adalah daging yang telah mengalami perubahan fisik
dan kimia setelah proses pemotongan, tetapi belum mengalami pengolahan lebih
lanjut seperti pembekuan, penggaraman (curing), pengasapan (smoking) dan
sebagainya.
Daging dikenal sebagai bahan makanan yang mudah rusak (perishable food)
karenanya itu kita inginkan kesegaran daging tetap terjaga meski di simpan dalam
waktu yang cukup lama, untuk mempertahankan kesegaran daging dapat di lakukan
dengan 2 cara yaitu dengan cara pendinginan dan pembekuan dengan suhu yang telah
di tentukan.
3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran sangat dibutuhkan demi kelengkapan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Andriessen, E.H. 1987. Meat Inspection and Veterinary Public Health in Australia. Rigby
Publisher, Chatswood.
Hafid, H.H., dan R. Priyanto. 2006. Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Daging.
Jurusan Produksi Ternak Faperta Universitas Haluoleo.
Sirajuddin, Saifuddin dan Zakaria. 2011. Pedoman Praktikum Analisis Bahan Pakan.
Universitas Hasanuddin: Makassar.