Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP CEMAS

OLEH :
Mega Apriliana M
1008032

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


KARYA HUSADA SEMARANG
PROGRAM NERS
2011
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP KECEMASAN

A. Pengertian
Kecemasan adalah suatu perasaan kuatir yang samar, sumbernya seringkali tidak spesifik
atau tidak di ketahui oleh individu tersebut (Mary C Towserd, 1998).
Kecemasan adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas penyebabnya (Singgih d Gunarsa,
1989).
(Perry dan Potter, 2002)
B. Penyebab Kecemasan
Menururt (Mary C Towserd, 1998) penyebab kecemasan antara lain:
1). Teori Biologi
 Biokimia dan neurofisiologis perpengaruh pada etiologi dan kelainan-kelainan.
 Genetika penyelidikan akhir-akhir ini mengidentifikasi bahwa kelainan kecemasan
paling sering ditemukan pada populasi umum.
2) Teori Psikososial
 Psikodinamik : teori ini menganggap prediposisi untuk kelainan kecemasan saat
tugas diberikan untuk tahap perkembangan awal belum terpecahkan.
 Interpersonal : respon kecemasan untuk kesuksesan dalam hubungan interpersonal
berhasal dari hubungan awal orang tua dalam perawatan anak.
 Sosiokultural : bahwa kelainan kecemasan dipengaruhi oleh suatu kontraindikasi
yang banyak terjadi dalam masyarakat yang mengkonstribusikan perasaan tidak
aman.
3) Faktor perkembangan, yaitu ancaman pada perkembangan masa bayi, anak, remaja
(Perry dan Potter, 2002)
C. Tingkat kecemasan
1). Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan adalah kecemasan normal dimana motivasi individu pada keseharian
dalam batas kemampuan untuk melakukan dan memecahkan masalah, karakteristik dari
kecemasan ringan adalah gelisah, perubahan nafsuh makan, pengulangan pertanyaan,
mudah marah, peningkatan kewaspadaan.
2) Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang adalah cemas yang mempengaruhi pengetahuan baru dengan
penyempitan lapang persepsi sehingga individu kehilangan pegangan tetapi dapat
mengikuti pengarahan dari orang lain, karakteristik dari kecemasan sedang adalah
ketidak nyamanan, perubahan dalam nada suara, tekanan darah meningkat, gemetaran.
3) Kecemasan Berat
Kecemasan berat adalah dimana lapang pandang dipersmpit sampai titik dimana
individu tidak dapat memecahkan atau mempelajari masalah, karakteristik dari
kecemasan berat adalah perasaan terancam, mual, muntah, ketidakmampuan
konsentrasi, pusing dan diare atau kontipasi.
(Perry dan Potter, 2002)
D. Penilaian Tingkat Kecemasan
Untuk test kecemasan dapat dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan langsung,
mendengarkan cerita serta mengobservasinya, terutama perilaku non verbal. Hal ini
berguna untuk menentukan adanya kecemasan dan tingkat kecemasannya (Maramis,
1995).
Dalam penilaian kecemasan dipakai skor HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) yang
dianggap baku, gejala-gejala yang tercantum pada HARS terdiri dari 14 item dengan
perincian sebagai berikut :
1) Perasaan Cemas
1. Firasat buruk
2. Takut pada pikiran sendiri
3. Mudah tersinggung
2) Ketegangan
 Merasa tegang
 Lesu
 Mudah terkejut
 Tidak bisa istirahat dengan nyenyak
 Mudah menangis
 Gemetar
 Gelisa
3) Ketakutan
 Pada gelab
 Ditinggal sendiri
 Pada orang asing
 Pada binatang besar
 Pada kerumunan orang banyak
4) Gangguan Tidur
 Sukar masuk tidur
 Terbangun malam hari
 Tidak pulas
 Mimpi buruk
5) Gangguan kecerdasan
 Daya ingat menurun
 Sering bingung
6) Perasaan Depresi
 Kehilangan minat
 Berkurangnya kesenangan pada hobi
 Sedih
 Bangun dini hari
 Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7). Gejala Somatik
 Nyeri otot
 Kaku
 Gigi gemeretak
 Iman tidak stabil
8). Gejala Sensorik
 Penglihatan kabur
 Merasa lemah
9). Gejala kerdiovaskuler
 Berdebar-debar
 Nyeri dada
 Denyut nadi lemas
 Rasa lemah seperti mau pingsan
10). Gejala Pernafasan
 Rasa tertekan didada
 Perasaan tercekik
 Merasa sesak
11).Gejala Gastroinsterinal
 Sulit menelan
 Gangguan pencernaan
 Mual-munta
 Berat badan berkurang
 Konstipasi
12) Gejala Urogenitalia
 Sering kencing
 Tidak dapat menahan kencing
 Amenorrhoe
 Impoten
13). Gejala Vegetatif / Otonom
 Mulut kering
 Muka kering
 Mudah berkeringat
 Sakit kepala
 Bulu roma berdiri
14). Perilaku Saat Wawancara
 Gelisah
 Tidak tenang
 Muka tegang
 Mengerutkan kepala
 Jari gemetar
 Muka marah
 Napas pendek
 Penentuan derajat kecemasan adalah:
 Apabila skore <6 maka tidak ada kecemasan
 Apabila skore 6-14 terdapat kecemasan ringan
 Apabila skore 15-27 terdapat kecemasan sedang
 Apabila skore > 27 terdapat kecemasan berat

 Cara penilaian tingkat kecemasan :


0 apabila tidak ada gejala sama sekali
1. apabila satu dari gejala yang ada
2. apabila separuh dari gejala yang ada
3. apabila lebih dari separuh dari gejala yang ada
4. apabila semua ada gejala
` (Perry dan Potter, 2002)
E. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian kecemasan fokus pada sistem Integritas Ego:
Gejala (subyektif):
 Faktor stress
 Cara menangani stress
 Masalah-masalah financial
 Status hubungan
 Perasaan : ketidakberdayaan dan keputus asaaan
Tanda (obyektif)
 Status emosional
 Respon-respon fisiologi
(Tarwoto dan Wartonah, 2000)
F. Diagnosa keperawatan
Kecemasan
G. Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
(NANDA) (NOC) (NIC)
Kecemasan Cemas terkontrol Pengurangan Kecemasan
Koping meningkat Identifikasi tingkat dan faktor
Data Subyektif penyebab kecemasan
Setelah dilakukan asuhan kepera Bina hubungan saling percaya
Klien mengatakan : watan selama......x 24 jam : Bantu dan dampingi klien
Tidak bisa tidur untuk mengungkapkan
Resah, gelisah Klien melaporkan dapat tidur perasaan dan masalah yang
Perasaan tidak menentu nyenyak, merasa rileks dialami
Merasa khawatir Klien mampu mempertahan kan Tunjukkan rasa empati,
Ekspresi yang mendalam ADL meskipun ada kecemasan kehangatan, rasa aman dan
terhadap perubahan Klien mampu memfokuskan/ nyaman pada saat melaksa
kondisi mempertahankan perhatian saat nakan tindakan keperawatan.
berinteraksi. Ajarkan dan dorong klien &
Data Obyektif
Klien mampu menggunakan keluarga untuk menggunakan
Penurunan produktivitas koping yang konstruktif tehnik distraksi dan relaksasi
Kewaspadaan meningkat Klien menunjukkan ketrampilan Sarankan kepada klien terapi
Kontak mata buruk interaksi sosial yang efektif alternatif untuk mengurangi
Peningkatan keringat Klien mampu mengungkapkan ansietas yang dialami klien
Wajah tegang perasaan negatif secara tepat Berikan pengobatan untuk
Peningkatan tekanan darah mengurangi ansietas,sesuai
Sulit berkonsentrasi / proram medis.
gerakan berlebihan. Peningkatan koping
Ajarkan koping konstruktif
pada klien dan keluarga
tentang cara mengalihkan rasa
cemas
Berikan penguatan yang
positif saat klien mampu
melakukan akvitas sehari-hari.
Kolaborasi dgn Tim Medis
untuk berikan informasi
faktual menyangkut diagnosis,
prognosis, pengobatan ,
perawatan, prognosis penyakit
dan program terapi.
(Wilkinson M J. 2007)
DAFTAR PUSTAKA

Perry dan Potter, 2002, Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Penerbit buku kedokteran :EGC

Tarwoto dan Wartonah, 2000, Kebutuhan Dasar Manusia, Penerbit Medika Salemba : Jakarta

Wilkinson M J. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Ktriteria Hasil NOC. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai