Anda di halaman 1dari 8

Nama : Lisma Meita

NIM : 17074052
Jurusan : D3 Teknik Otomotif
Mata Kuliah : pengujian Kendaraan

Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Premium, Pertalite, dan Pertamax Pada Sepeda Motor
Supra Fit

Abstrak
Kendaraan umum seperti sepeda motor saat ini bisa menggunakan beberapa pilihan jenis
bahan bakar Pertamina untuk motor bensin antara lain Premium, pertalite dan Pertamax. Masing-
masing jenis bahan bakar tersebut memiliki angka oktan yang berbeda. Unjuk kerja motor
banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya jenis bahan bakar yang digunakan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah konsumsi bahan bakar serta bagaimana
perbandingan keiritan antara premium, pertalite dan pertamax.
Pada percobaan ini diuji unjuk kerja motor mengenai torsi, daya, dan kemudian
menganalisa konsumsi bahan bakar spesifik yang digunakan pada bensin produksi Pertamina
yang biasa digunakan, antara lain bensin premium, pertalite dan pertamax yang diujikan pada
sepeda motor Supra FIT.
Hasil penelitian menunjukkan konsumsi bahan bakar bensin maksimal pada rpm 3000 yaitu 5,33
ml, pada pertalite rpm 3000 yaitu 5,3dan pada pertamax rpm 3000 yaitu 5,56 ml.

Kata kunci : premium, pertalite, pertamax, konsumsi bahan bakar.

1. Pendahuluan
Pemakaian bahan bakar (fuel consumption) adalah suatu ukuran berapa banyak
bahan bakar yang digunakan suatu mesin atau kendaraan pada suatu jarak tertentu, dan
ini menunjukan seberapa jauh efesiensi mesin atau kendaraan dilihat dari pemakaian
bahan bakarnya.
Untuk menunjukan pemakain bahan bakar digunakan dua metode yang berbeda, yaitu:
1. Metode dengan menjalankan kendaraan pada jarak tertentu dan bahan bakar yang
diperlukan diukur. Satuan unit yang digunakan adalah liter per 100 km (1/100 km).
2. Metode dengan mengukur jarak yang dapat ditempuh dengan sejumlah bahan bakar
tertentu. Satuannya adalah km per liter (km/1 atau mile per gallon (mpg)).
Nilai ini (1/100 km, km/1, atau mpg) digunakan untuk membandingkan
pemakaian bahan bakar dari suatu kendaraan pada macam-macam kondisi pengendaraan.
Nilai-nilai yang diperoleh dapat berbeda jauh tergantung pada kondisi perjalanan saat
dilakukan pengukuran, misalnya: cuaca, kondisi mesin, beban, keadaan lalu lintas di
jalan (di kota, jalan bebas hambatan, pegunungan dan lain-lain). Tingkat pemakaian
bahan bakar yang dikeluarkan oleh pabrik untuk kendaraan dapat saja tidak mencapai
sesuai dengan promosi yang dikeluarkan karena kondisinya yang berbeda-beda.
Motor bakar Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi
termal untuk melakukan kerja mekanik yaitu dengan cara menngubah energi kimia dari
bahan bakar menjadi energi panas dan menggunakan energi tersebut menjadi energi
mekanik (gerak). Dilihat dari proses pembakarannya motor bakar dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Mesin pembakaran luar (External Combustion Engine) Mesin pembakaran luar
dimana proses pembakaran terjadi diluar mesin itu sendiri, sehingga untuk
melaksanakan pembakaran digunakan mesin itu sendiri. Contoh mesin
pembakaran luar yaitu : mesin uap, mesin stirling, fourstroke.
2. Mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) Mesin pembakaran
dalam dimana proses pembakaran bahan bakarnya terjadi didalam mesin itu
sendiri sehingga panas dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi
tenaga mekanik. Contoh mesin pembakaran dalam yaitu : mesin bensin, mesin
diesel, fourstroke cycle, two-stroke cycle, mesin wankel.
Bahan bakar :
1. Premium
Unsur-unsur yang terdapat pada premium :
a. sulfur (S) atau belerang 0,05%
b. Timbal (Pb) 0,300%
c. Oksigen (O) 2,72%
d. Pewarna 0,13%.
Sifat-sifat premium :
a. Mempunyai titik didih 215°C
b. Massa jenis pada 15°C adalah antara 715-780 kg
c. Mempunyai nilai kalor 42,098 Cal.
2. Pertalite
Pertalite merupakan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang
diproduksi pertamina. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas
Bumi No. 313.K/10/DJM.T/2013 tentang Standar dan Mutu Bahan Bakar Bensin
90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Berikut spesifikasi Pertalite :
a. Angka Oktana Riset (RON) 90,0.
b. Stabilitas oksidasi minimal 360 menit.
c. Kandungan sulfur maksimal 0,05% m/m setara dengan 500 ppm.
d. Tidak boleh mengandung timbal.
e. Tidak ada kandungan logam (mangan dan besi).
f. Kandungan oksiden maksimal 2,7% m/m.
g. Distilasi 10% penguapan maksimal 74 derajat celsius, titik didih akhir
maksimal 215 derajat celsius.
h. Residu maksimal 2,0%.
i. Sedimen 1 mg/liter.
j. Sulfus Mercaptan maksimal 0,002% massa setara dengan 20 ppm.
k. Unwashed gum maksimal 70 mg/100 ml.
l. Washed gum maksimal maksimal 5 mg/ 100 ml.
m. Berat jenis pada suhu 15 derajat celsius minimal 715 kg/m3 maksimal 770
kg/m3.
n. Penampulan visual jernih dan terang.
o. Berwarna hijau.
p. Kandungan pewarna maksimal 0,13 gram/100 liter.
3. Pertamax
Bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya
Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax
dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannnya di kilang
minyak. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti
Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu,
Pertamax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Premium.
Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990,
terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel
injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik).
a. Ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi
dan tanpa timbal.
b. Untuk kendaraan yang menggunakan electronic fuel injection dan catalyc
converters.
c. Menpunyai Nilai Oktan 92
d. Bebas timbal
e. Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya
f. Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding
BBM lain
Pertamax Plus adalah bahan bakar minyak produksi Pertamina. Pertamax
Plus, seperti halnya Pertamax dan Premium, adalah produk BBM dari pengolahan
minyak bumi, dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses
pengolahannnya di kilang minyak. Pertamax Plus merupakan bahan bakar yang
sudah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter
(IWWFC). Pertamax Plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki
rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi Electronic Fuel
Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers,
dan catalytic converters.
a. Telah memenuhi standart WWFC
b. BBM ini ditujukan untuk kendaraan yang bertehnologi tinggi dan ramah
lingkungan
c. Menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve
Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.
d. Tidak menggunakan timbal, alias tanpa timbal.
e. Mempunyai Nilai Oktan 95
f. Toluene sebagai peningkat oktannya
g. Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding
BBM lain
2. Metodelogi Pengujian
Proses penelitian ditulis dalam bentuk urutan proses melalui proses praktikum
langsung ke sepeda motor. Melalui literatur internet, dan jurnal atau bahan bacaan
mengenai pengujian konsumsi bahan bakar.
a. Menyiapkan alat dan bahan penelitian
b. Memiliki job sheet
c. Melakukan pengujian konsumsi bahan bakar dengan mengatur rpm pada sepeda
motor yang diujikan
d. Menguji setiap bahan bakar, yaitu premium, pertalite dan pertamax
e. Mencatat hasil penelitian
f. Menganalisa dan menarik kesimpulan dari hasil yang telah didapat.
3. Data dan Analisa

a. Pengujian bahan bakar premium

RPM WAKTU KONSUMSI BAHAN BAKAR RATA-


RATA
60 Detik 3,5 ml
1100 60 Detik 3,3 ml 3, 46 ml
60 Detik 3,6 ml
60 Detik 4,6 ml
1500 60 Detik 4,3 ml 4,3 ml
60 Detik 4,0 ml
60 Detik 4,9 ml
2000 60 Detik 4,8 ml 4,83 ml
60 Detik 4,8 ml
60 Detik 5,4 ml
2500 60 Detik 5,3 ml 5,33 ml
60 Detik 5,3 ml
60 Detik 5,7 ml
3000 60 Detik 5,3 ml 5,33 ml
60 Detik 5 ml

1 ml = 1 x 10−6 𝑚3

𝑣.ρ (3,46𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000346𝑥0,00075
= 60
0,0000000026
= 60
=4,33x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (4,3𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,0000043𝑥0,00075
= 60
0,00000000322
= 60
=5,36x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (4,83𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000483𝑥0,00075
= 60
0,00000000362
= 60
=6,03x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (5,33𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000533𝑥0,00075
=
60
0,000000004
= 60
=6,66x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (5,33𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000533𝑥0,00075
= 60
0,000000004
= 60
=6,66x 10−11 kg/s

b. Pengujian bahan bakar pertalite

RPM WAKTU KONSUMSI BAHAN BAKAR RATA-


RATA
60 Detik 3,2 ml
1100 60 Detik 3,5 ml 3,3 ml
60 Detik 3,3 ml
60 Detik 3,5 ml
1500 60 Detik 3,5 ml 3,66 ml
60 Detik 4,0 ml
60 Detik 4,2 ml
2000 60 Detik 4,2 ml 4,23 ml
60 Detik 4,3 ml
60 Detik 5 ml
2500 60 Detik 4,9 ml 4,93 ml
60 Detik 4,9 ml
60 Detik 5,1 ml
3000 60 Detik 5,4 ml 5,3 ml
60 Detik 5,4 ml
𝑣.ρ (3,3𝑥1.10−6 )x0,00075
Mbb = =
𝑡 60
0,0000033𝑥0,00075
= 60
0,00000000248
= 60
=4,13x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (3,66𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000366𝑥0,00075
= 60
0,00000000274
= 60
=4,56x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (4,23𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000423𝑥0,00075
= 60
0,00000000317
= 60
=5,28x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (4,39𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000493𝑥0,00075
= 60
0,0000000037
= 60
=6,16x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (5,3𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,0000053𝑥0,00075
= 60
0,00000000398
= 60
=6,63x 10−11 kg/s

c. Pengujian bahan bakar pertamax

RPM WAKTU KONSUMSI BAHAN BAKAR RATA-


RATA
60 Detik 2,9 ml
1100 60 Detik 2,9 ml 3 ml
60 Detik 3,2 ml
60 Detik 4,0 ml
1500 60 Detik 3,5 ml 3,56 ml
60 Detik 3,2 ml
60 Detik 5,0 ml
2000 60 Detik 4,7 ml 4,84 ml
60 Detik 4,8 ml
60 Detik 5,5 ml
2500 60 Detik 5,5 ml 5,46 ml
60 Detik 5,4 ml
60 Detik 5,4 ml
3000 60 Detik 5,5 ml 5,56 ml
60 Detik 5,8 ml

𝑣.ρ (3𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,000003𝑥0,00075
= 60
0,00000000225
= 60
=3,75x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (3,56𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000356𝑥0,00075
= 60
0,00000000267
= 60
=4,45x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (4,84𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000484𝑥0,00075
= 60
0,00000000363
= 60
=6,05x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (5,46𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000546𝑥0,00075
= 60
0,0000000041
= 60
=6,83x 10−11 kg/s

𝑣.ρ (5,56𝑥1.10−6 )x0,00075


Mbb = =
𝑡 60
0,00000556𝑥0,00075
= 60
0,00000000417
= 60
=6,95x 10−11 kg/s

4. Kesimpulan
Dari table dan data yang telah di ambil diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
semakin naik RPM semakin tinggi konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan namun
dalamperbedaan bahan bakar juga mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar karena
semakin tinggi nilai oktan bahan bakar maka semakin rendah atau sedikit konsumsi
bahan bakarnya dimana, bahan bakar premium lebih boros dibandingkan dengan bahan
bakar jenis pertalite dan pertamax. Begitupun sebaliknya bahan bakar pertamax lebih irit
dibandingkan dengan bahan bakar jenis premium dan pertalite.

5. Daftar Pustaka
https://hudawaudchemistry.wordpress.com/2013/05/11/apa-perbedaan-premium-dan-
pertamax-jika-dilihat-dari-komposisinya-dan-kandungan-kimianya/

Mulyono, Sugeng, Gunawan, Maryanti ,Budha, Pengaruh Penggunaan dan Perhitungan


Efisiensi Bahan Bakar Premium dan Pertamax Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar
Bensin.

Ilham, Muamar. PENGARUH BAHAN BAKAR PERTALITE DAN PREMIUM


TERHADAP PERFORMA MESIN MOTOR YAMAHA JUPITER ZCW TAHUN 2010

Anda mungkin juga menyukai