Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni tentang bagaimana pengelolaan
sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi.
Pengelolaan sumberdaya tersebut dapat dikelola dengan baik dengan
menggunakan fungsi -fungsi manajemen. Sumber daya adalah segala sesuatu
yang merupakan aset perusahaan untuk mencapai tujuannya. Organisasi
merupakan kesatuan sosial yang dikondisikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.Dalam pencapaian tujuan dalam suatu organisasi dibutuhkan
pengelolaan (manajemen) yang baik.Fungsi-fungsi manajemen perlu perlu
dilakukan dengan baik karena dengan pengelolaan yang baik akan terjadi suatu
koordinasi dan integrasi antar masing-masing fungsi dalam satu arah untuk
pencapaian tujuan organisasi .mengembangkan serta melanjutkan perusahaan
tersebut. Selain itu, dalam suatu manajemen keorganisasian yang baik akan lebih
berfokus pada sumberdaya manusia sebagai aktor utama pencapaian tujuan
organisasi. Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut
penunjang secara fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat
kelengkapannya. Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting
dalam rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya
kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia serta
kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang yang penting karena
dengan adanya kelengkapan teknologi dan kecanggihan teknologi akan
memudahkan berjalannya suatu perusahaan. Dari keempat sumber tersebut aspek
yang terpenting yaitu manusia, karena maju dan tidaknya perusahaan tergantung
pada pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu
perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu. Oleh karena itu, perlu adanya
pengelolaan mengenai sumberdaya manusia, yang dikenal dengan manajemen
sumberdaya manusia.
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen sumber daya manusia?
2. Apa fungsi manajemen sumber daya manusia?
3. Bagaimana ruang lingkup manajemen peralatan?
4. Apa pengertian manajemen material?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen sumber daya manusia
2. Untuk mengetahui fungsi manajemen sumber daya manusia
3. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen peralatan
4. Untuk mengetahui pengertian manajemen material
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia


Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
menurut para ahli:
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
2. Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian
balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau
kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan,
penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi
kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis,
pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki
sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber
daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai
tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan
dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan,
evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan
pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
5. Menurut Mutiara S. Panggabaean
MSDM adalah kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua
sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan
4

terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi
kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan
pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan
demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Jadi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahan permasalahan yang
dihadapi manajemen bukan hanya terdqapat pada bahan mentar, alat-alat kerja,
mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, namun juga menyakup
karyawan (SDM) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor
produksi, seperti halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input)
yang diolah oleh perusahaan dan mengasilkan keluaran (output).

B. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia pada suatu perusahaan tambang meliputi
aktivitas administrasi, perawatan, dan pengaturan pekerja. Persoalan
dikonsentrasikan pada pekerja sebagai individu, kepuasan pekerja, komunikasi,
motivasi, dan produktivitas. Manajemen sumber daya manusia memiliki
beberapa fungsi :
1. Rekrutmen dan seleksi
2. Kompensasi
3. Pelatihan dan pengembangan
4. Ukuran performa
5. Komunikasi
6. Hubungan kesatuan manajemen
5

Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang paling
dinamis dan kompleks. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan oleh manusia
dari waktu ke waktu untuk menanggapi lingkungannya dan mempertahankan
eksistensinya. Perilaku manusia di dalam organisasi dipengaruhi oleh faktor
lingkungan serta situasi dan kondisi saat itu. Perilaku yang muncul merupakan
hasil interaksi dari faktor-faktor tersebut. Pengelolaan sumber daya manusia di
dalam organisasi terdiri atas fungsi-fungsi berikut :
1. Pengadaan personil
2. Pengembangan personil melalui pelatihan dan pendidikan
3. Pemberian imbalan
4. Integrasi personil ke dalam organisasi
5. Pemeliharaan terhadap personil yang ada
6. Pemberhentian personil
Manajemen personalia adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian dari fungsi-fungsi pengadaan, pengembangan,
pemberian imbalan, integrasi, pemeliharaan dan pemberhentian personil dalam
rangka mencapai tujuan individu pekerja, tujuan organisasi, serta tujuan sosial
dimana organisasi itu.
a. Pengadaan Personil
Pengadaan personil merupakan sumber daya yang menyangkut
komposisi organisasi. Dalam perencanaan tersebut dikumpulkan data
tentang pekerjaan dan dianalisis untuk keperluan rekrutmen, menentukan
besarnya upah, peracangan jenjang karir, menetapkan beban kerja yang
sesuai serta menilai efektivitas program seleksi dan pelatihan.
b. Pengembangan personil
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dalam suatu organisasi adalah dengan mengadakan suatu program pelatihan
bagi pekerja baru maupun yang sudah lama sesuai dengan kebutuhan
organisasi tersebut. Penentuan kebutuhan program pelatiahan dilakukan
memlalui prosedur sebagai berikut :
1. Penilaian prestasi (Performance appraisal)
6

2. Analisa persyaratan jabatan


3. Analisa organisasi
4. Survey personil
Salah satu contoh pelatihan yang bisa dilakukan oleh perusahaan tambang
adalah pelatihan keselamatan kerja bagi para pekerja baru.pelatihan
keselamatan kerja merupakan tanggung program pencegahan kecelakaan.
Sebuah teori yang populer menyebutkan bahwa untuk mempelajari suatu
kebiasaan baru ataupun meningggalkan kebiasaan lama akan memerlukan
waktu 7 tahun. Artinya pelatihan sangat penting bagi pekerja baru terutama
dalam mengubah kebiasaan mereka.
Beberapa kecelakaan kerja dapat disebabkan olehburuknya pelatihan atau
juga bisa disebabkan oleh supervisor telah menganggap bahwa bawahannya
telah memahami prosedur kerjanya. Ada empat tahap dalam melakukan
pelatihan dasar keselamatan kerja yaitu :
1. Menjelaskan tugas dari pekerja tersebut dan menekankan pada
masalah keselamatan kerja
2. Mendemonstrasikan cara kerja pada pekerjatersebut dengan
menekankan aspek keselamatan kerja pada tiap langkah kerja
3. Menanyakan tanggapan mereka dan dengan sabar, tenang dan jelas
menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Mutasi dan Promosi
Selain program pelatihan dan pendidikan, mekanisme lain yang
termasuk dalam pengembangan personil adalah alih jabatan (mutasi) dan
promosi. Pelaksanaan mutasi harus dilakukan antar karyawan dari suatu
pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar.
Maksudnya adalah untuk mendapatkan “orang yang tepat pada tempat yang
tepat”.Promosi dalah kegiatan pemindahan karyawan dari suatu jabatan
kepada jabatan lain yang lebih tinggi. Syarat-syarat yang harus
dipertimbangkan sebagai dasar untuk melakukan promosi karyawan
diantaranya adalah :
1. Pengalaman
7

2. Tingkat pendidikan
3. Loyalitas
4. Kejujuran
5. Tanggung jawab
6. Kepandaian bergaul
7. Prestasi kerja
8. Inisiatif dan kreativitas
d. Pemberian Imbalan (Kompensasi)
Pemberian imbalan atau kompensasi merupakan suatu bentuk
penghargaan atas jerih payah seseorang selama bekerja. Kompensasi dapat
berupa upah (uang), fasilitas (perumahan, kendaraan) atau bentuk-bentuk
lain yang dapat dinilai dengan uang. Tujuan dari pemberian imbalan
(kompensasi) adalah :
1. Sebagai daya tarik perusahaan bagi pekerja yang kompeten
2. Untuk memotivasi pekerja agar ddapat memberikan hasil kerja yang
terbaik
3. Untuk menghargai pengabdian pekerja selama periode tertentu
Menurut Nitisemito , ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
dalam sistem pemberian imbalan (kompensasi) antara lain :
1. Agar kompensasi yang diberikan member dampak positif maka jumlah
minimum yang diberikan haruslah dapat memenuhi kebutuhan secara
minimal dan sesuai dengan peraturan yang sedang berlaku.
2. Selain harus dapat memenuhi kebutuhan minimal, maka kompensasiyang
diberikan hendaknya dapat mengikat personil yang ada sehingga
kemungkinan terjadinya keluar masuknya karyawan dapat ditekan sekecil
mungkin.
3. Kompensasi yang diberikan harus mampu pula meningkatkan semangat
dan kegairahan kerja, sehingga efisiensi kerja para tenaga kerja dapat
dipertahankan danditingkatkan.
4. Untuk dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja maka dalam
menetapkan jumlah kompensasi harus selalu bersifat dinamis , artinya sesuai
8

dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi.


5. Selain jumlah kompensasi yang diberikan perlu pula dipikirkan
komposisis dari kompensasi yang diberikan, sebab dengan komposisi yang
tepat maka akan memberikan dampak yang positif baik terhadap personil
maupun terhadap organisasi secara keseluruhan.
Penentuan besarnya jumlah kompensasi yangdiberikan dalam bentuk
uang merupakan hal yang paling sulit. Bukan hanya karena hal tersebut
merupakan pekerjaan yang kompleks tapi juga merupakan hal yang
terpenting bagi perusahaan (merupakan pengeluaran terbesar) maupun
pekerja (merupakan kebutuhan hidup dan faktor yang berpengaruh dalam
menentukan status sosial). Jika kita menginginkan agar perusahaan memiliki
daya tarikbagi pekrja yang kompeten maka pekerja tersebut harus merasa
bahwa besarnya kompensasi yangdiberikan cukup adildan sesuai untuk
kerjanya. Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pekerja dalam menilai
besarnya kompensasi yang diberikan adalah :
1. Perbandingan antara kompensasi yang diberikan terhadap usaha
pendidikan, pelatihan dan lamanya pekerja tersebut bekerja di perusahaan.
2. Perbandingan kompensasi yang didapatkannya terhadap kompensasi yang
diperoleh pekerja lain.
e. .Integritas personil
Kemampuan pekerja untuk dapat bekerja sesuai dengan keinginan
organisasi dimana ia bekerja sebagian besar ditentukan oleh kemampuan
pihak manajemen dalam mengintegritasikan berbagai kepentingan
dicapai.Setiap manager memiliki cara memimpin (leadership style) masing
masing.Mereka dapat memilih cara yang paling tepat dalam memimpin atau
pun mengarahkan bawahannya (personal atau pun kelompok).
Ada berbagai macam cara memimpin yaitu:
1. Coervice autocracy
Cara memimpin dimana pemimpin memberi perintah dan bila perlu
memberikan ancaman
2. Benevolent autocracy
9

Cara memimpin dimana pemimpin memberikan perintah dan


penjelasan,juga menggunakan dorongan yang bersifat positif
3. Manipulative autocracy
Cara memimpin dimana pemimpin mempengaruhi pola pikir
bawahannya dengan cara mereka merasa bahwa peran mereka
dibutuhkan dalam organisasi /perusahaan
4. Consultative leadership
Cara memimpin dimana para bawahan merasa dan percaya bahwa ide
mereka dibutuhkan dan dapat memberikan dampak dalam pengambilan
keputusan
5. A laissez- fairre apporoach
Cara memimpin dimana pemimpin bertidak sebagai rekan kerja bagi
bawahannya walaupun pengambilan keputusan tetap berada pada tangan
pemimpin
Tetapi pada kenyataannya,banyak pemimpin yang menggabungkan
beberapa cara memimpin dalam proses pengambilan keputusam.Dalam
suatu studi yang dilakukan terhadap 143 manager di Inggris,didapat bahwa
133 orang menggabungkan dua atau tiga cara memimpin.Hal ini tergantung
dari tingkat kepentingan yang harus diambil.Teori McGregor.Berdasarkan
hasil riset psikologi dan sosial maka McGregor mengajukan suatu sistem
penilaian kemampuan manusia yang lebih realistis yaitu:
 Usaha yang dikeluarkan secara fisik dan mental dalam bekerja adalah sama
besarnya dengan bermain ataupun beristirahat
 Manusia akan belajar untuk mengarahkan dan mengendalikan dirinya sesuai
dengan tujuab yang ingin dicapainya
 Komitmen terhadap suat tjuan merupakan fungsi dari hasil yang akan
diperolehnya
 Manusia umumnya belajarnya tidak hanya untuk menerima tapi juga untuk
mencari tanggung jawab
f. Pemeliharaan Personil
Mempertahankan dan meningkatkan kondisi di mana para pekerja
10

mampu dan mau menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan kebutuhan


organisasi merupakan inti permasalahan pemeliharaan personil. Salah satu
cara untuk memelihara sikap para personil agar sesuai dengan yang
diinginkan adalah dengan melakukan komunikasi dan penyuluhan.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli
membuktikan bahwa komunikasi memamng peranan yang sangat peting
dalam manajemen sumber daya manusia.
Ada berbagai definisin tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli
membuktikan oleh para ahli diantaranya adalah:
1. C.A. Brown
Komunikasi adalah proses pengiriman ide atau pikiran dari satu orang
kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan peringatan dalam diri
orang lain yang menerimanya.
2. J.P. Chaplin
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan berita atau
sinyal/tanda/syarat
3. K.Davis
Komunikasi adalah peroses penyaluran informasi dan perngertian dari satu
orang ke orang lain.
4. R.A. Baron
Komunikasi adalah proses dimana satu pihak (pengirim) mentransmisikan
informasi (berita) kepada pihak yang lain (penerima)
5. J.A.F. Stoner
Komunikasi adalah proses dengan mana orang berusaha untuk memiliki
pengertian yang sama lewat transmisi dari pesan-pesan simbolis.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengupayakan efektivitas
komunikasi yaitu:
1. Kepekaan pembicara terhadap orang yang diajak berkomunikasi
2. Pemilihan saat yang tepat untuk menyampaikan berita
3. Pemilhan saluran (media) komunikasi yang tepat
4. Pemilihan sombol yang tepat (suara,huruf,angka ,gambar, isyarat,dll)
11

5. Perhatian pada isyarat-isyrat non-verbal


6. Penggunaan umpan balik
Ada bebarpa hal yang dapat mengganggu efektivitas komunikasi antara lain;
1. Panjangnya mata rantai komunikasi sehinggs bisa menyebabkan terjadinya
“distortion” atau “omission”
2. Terlalu banyak informasi dalam saluran komunikasi yang bisa menyebabkan
terjadinya “overload”, “distortion” atau “omission”
3. Lingkungan yang menggangu yang menimbulkan kesulitan dalam
komunikasi.
Menurut Nitisemito, hal yang perlu dipertimbangkan berkenaan dengan
masalah komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Agar yang disamapaikan dapat mencapai sasaran maka ketetapan waktu
sangat diperlukan
2. Agar komunikasi yang disampaikan dapat efektif, maka proses komunikasi
perlu memperhatikan situasi dan kondisi yang sebaik-baiknya
3. Evaluasi terhadap efektivitas komunikasi harus diadakan agar dapat
dilakukan perbaikan dalam komunikasinya
4. Hambatan dalam komunikasi harus bisa diketahui agar organisasi
mengurangi atau bahkan menghilangkan hambtan-hambatan tersebut.
5. Salah satu landasan yang mendasarkan untuk melaksanakan komunikasi
adalah adanya rasa saling percaya antara pebeli dan penerima komunikasi
6. Proses penyampaian informasi melalui komunikasi dapat dilakukan melalui
tiga cara yaitu tertulis,lisan, dan dengan gambar.
g. Pemberhentian personil
Pemutusan hubungan kerja terjadi jika salah satu pihak (karyawan atau
pihak organisasi) merasa dirugikan apabila hubungan kerja kedua belah
pihak tetap dipertahankan. Organisasi yang melakukan pemutus hubungan
kerja terhadap salah satu personilnya harus bertanggung jawab terhadap
proses pemutusan hubungan kerja tersebut.
12

C. Manajemen Peralatan
Pada perusahaan tambang selalu memerlukan peralatan dalam jumlah
yang besar. Agar penggunaan peralatan dapat maksimal perlu adanya suatu
proses manajemen. Ruang lingkup yang harus diperhatikan pada manajemen
peralatan meliputi:

A. Sistematika Manajemen Peralatan


Salah satu tahapan penting dalam perencanaan adalah manajemen peralatan.
Manajemen peralatan diperlukan agar penggunaan peralatan dapat efektif dan
efisien. Sistematika manajemen peralatan terdiri dari :
1. Seleksi
Hal-hal yang mempengaruhi pemilihan alat berat adalah :
a. Kondisi medan kerja
b. Sifat fisik dan mekanik material yang meliputi :
- Pengembangan dan penyusutan material
- Berat material
- Bentuk material
- Kohesivitas material
- Kekerasan material
- Daya dukung material
c. Jarak angkut material
d. Kuantitas pekerjaan
e. Kapasitas alat
f. Teknologi
g. Dana yang tersedia
h. Peraturan pemerintah
i. Dan lain-lain
2. Penggantian suku cadang (spare parts)
3. Perawatan
4. Pembelanjaan (anggaran)
5. Operasi kegiatan
13

B. Manajemen Peralatan Pada Tambang Batubara


1. Seleksi
Dalam melakukan pengupasan tanah penutup, bisa dilakukan dengan
beberapa kombinasi peralatan misalnya scrapers dengan bulldozers,
penggabungan peralatan biasanya lebih disukai daripada menggunakan
alat tunggal berkapasitas yang besar karena peralatan besar biasanya
membutuhkan modal awal yang besar. Ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam memilih peralatan stripping yaitu :
a. Sifat dan karakteristik yang diinginkan
b. Tingkat produksi yang diinginkan
c. Kemampuan alat stripping terhadap keseluruhan proses
penambangan (mining and mineral handing)
Peralatan yang dapat dipilih :
a. Power shovel
Power shovel merupakan alat pengupas dan pemuat (stripping and
loading), biasanya dipakai untuk material yang sulit untuk diberaikan
karena alat ini memiliki breakout force yang besar. Tapi alat ini dapat
juga dipakai untuk memuat loose material ataupun yang berbentuk blok.
Waktu edar (cycle time) yang dibutuhkan biasanya rendah karena
material yang dimuat berada di sekitar alat angkut berada. Posisi shovel
biasanya berada di atas deposit batubaranya sehingga tidak memerlukan
working bench. Shovel juga dapat dipakai sehingga cocok untuk medan
yang berbatu. Shovel juga dapat dipakai untuk memuati truk. Kelemahan
dari shovel adalah kurang fleksibel dan manufernya lambat. Tumpahan
material (spoil) dan rembesan air dapat menghambat operasinya.
Jika digunakan pada kondisi yang tepat, secara umum shovel dapat
mengurangi operating cost jika dibandingkan dengan dragline atau BWE
karena dapat mengurangi biaya untuk power dan wire rope untuk tiap yd3
kedalaman penggalian, mengurangi jumlah operator, faktor availability
yang lebih tinggi. Jadi secara umum keuntungan penggunaan shovel jika
dibandingkan dengan dragline adalah dapat dioperasikan pada daerah
14

dengan stripping ratio yang rendah, kombinasi truk dan shovel dapat
memindahkan overburden lebih jauh, mengurangi peledakan,
mobilisasinya lebih mudah.
b. Dragline
Hal terpenting yang membedakan power shovel dari dragline adalah alat
penggeraknya. Dragline bergerak dengan menggunakan sepasang
retracable pontoons yang memungkinkan, dragline berpindah pada arah
tertentu dengan ketepatan yang tinggi. Untuk mengoperasikannya
dibutuhkan operator yang trampil.
Keuntungan penggunaan dragline :
1) Dapat digunakan di daerah yang materialnya basah dan lunak karena
pembebanannya yang rendah (low bearing pressure)
2) Dapat digunakan untuk pengupasan maupun reklamasi
3) Sangat efektif jika digunakan dalam pembuatan jalan dan parah
(ditch)
4) Dapat mengurangi masalah bank slides, water runoff dan rembesan
karena medan kerjanya berada di atas overburden.
c. Bucket Wheel Excavator
BWE cocok digunakan untuk memindahkan material yang tidak kompak
(unconsolidated) yang tidak memerlukan peledakan. BWE bekerja
secara kontinu dan lengkapi dengan stacker yang memungkinkan
material untuk dipindahkan dalam jarak yang cukup jauh dengan
penggunaan daya yang rendah untuk tiap meter kubik material yang
dipindahkan.
Keuntungan penggunaan BWE :
1) Sangat efisien (daya rendah, jangkauan jauh, tidak memiliki waktu
edar)
2) Dapat dipakai untuk memuati berbagai alat angkut
3) Dapat digunakan di daerah yang daya dukung materialnya rendah

Kerugian penggunaan BWE :


15

1) Mesinnya sangat rumit sehingga mengurangi kemampuannya


2) Kurang fleksibel dalam bergerak
3) Tidak dapat dipakai untuk material yang kompak dank eras
4) Memerlukan perawatan yang mahal
5) Hanya cocok digunakan utnuk lapisan batubara yang tebal (minimal
0,7 kali diameter roda/wheel)
d. Bulldozers
Bulldozers dapat digunakan untuk clearing, pembuatan jalan angkut,
pembuatan jenjang, mengupas tanah penutup, melakukan reklamasi dan
dapat bekerja di daerah yang berbukit. Ada dua jenis bulldozer yaitu
track type dan rubber-tired front-end loader.
Track-type tractor tidak cocok untuk digunakan pada kemiringan yang
terjal dan pada material lepas (loose) ataupun berlumpur. Jarak
angkutnya tidak boleh melebihi 91 m. kecepatannya dapat mencapai
32-48 km/jam pada daerah yang materialnya cukup keras.
e. Hydraulic Excavators
Cocok digunakan untuk membongkar material yang keras karena daya
penetrasinya yang dihasilkan secara hidrolik cukup tinggi dan dapat
dipakai untuk memindahkan material yang berada di jenjang yang lebih
rendah. Alat ini juga dapat mengurangi biaya capital sehingga dapat
digunakan pada unit operasi yang kecil dan dapat dipadukan dengan
bulldozer maupun front-end loader.
2. Penggantian suku cadang
Penggantian peralatan biasanya didasarkan pada pertimbangan kapasitas
alat yang ada sudah tidak memadai, alat mengalami kerusakan sehingga
memerlukan perawatan yang berlebihan dan mengurangi efisiensi.
Ada dua jenis penggantian suku cadang :
a. Penggantian yang direncanakan
Penggantian yang direncanakan ini diakibatkan oleh habisnya umur
pakai suatu peralatan misalnya penggantian ban truk setelah umur
pakainya habis.
16

b. Penggantian yang tidak direncanakan


Penggantian yang tidak direncanakan ini diakibatkan oleh kerusakan
atau tidak berfungsinya suatu peralatan sebelum umur pakainya habis.
Pengambilan keputusan untuk mengganti peralatan harus berdasarkan
pada analisis ekonomi dengan menggunakan teknik ROR, NPV, PVR,
annual worth, present worth, future worth, breakeven analysus dan
pertimbangan pajak.
3. Perawatan
Tujuan utama dari perawatan adalah untuk mengoptimumkan
kemampuan alat dengan biaya yang minimum dan tanpa mengabaikan
faktor keamanan dan efisiensi energi yang tinggi juga pengaruhnya
terhadap profit keseluruhan. Dari seluruh tahapan manajemen peralatan,
manajemen perawatan peralatan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keuntungan perusahaan. Dalam manajemen perawtan terhadap
7 (tujuh) metode utama (CAT Equipment managenment system), yaitu :
a. Perawatan Preventif (Preventive management)
Tujuan dari perawatan preventif adalah mempertahankan agar
peralatan tetap dalam unjuk kerja yang terbaik. Dari 7 metode
manajemen perawatan peralatan, preventif merupakan metode yang
mempunyai cost effective paling besar. Keuntungan dari adanya
perawatapreventif adalah
- Membantu mencegah kerusakan fatal mesin dan komponennya
- Memaksimalkan penggunaan komponen mesin
- Menghemat biaya
b. Sampling oli secara terjadwal
Tujuan dari sampling oli secara terjadwal adalah untuk mengetahui
kondisi mesin suatu peralatan. Keuntungan dari adanya perawatan
preventif adalah - Kerusakan mesin yang minor dapat dideteksi lebih
dini sebelum terjadi kerusakan fatal
- Umur komponen dapat diprediksi lebih akurat
17

- Menghindari perbaikan yang tidak perlu dan mengurangi waktu


perbaikan
- Downtime mesin dapat dijadwalkan
c. Inspeksi periodic
Tujuan dari inspeksi periodic adalah mendeteksi permasalahan yang
potensial
sebelum terjadi kerusakan fatal. Keuntungan dari inspeksi periodik
adalah
- Perbaikan dan perawatan peralatan dapat dijadwalkan dengan baik
- Mererencanakan dan mengontrol biaya dan downtime
d. Pelatihan
Tujuan dari pelatihan adalah membantu karyawan dalam
mengembangkan kebiasaan kerja yang lebih baik, mempertahankan
dan meningkatkan keterampilan karyawan
dalam mengoperasikan peralatan. Keuntungan dari adanya pelatihan
adalah mengurangi resiko kerusakan mesin akibat pola kerja yang
tidak benar.
e. manajemen perbaikan ( repair manajemen )
Tujuan utama dari manajemen perbaikan adalah untuk mengontrol
biaya perbaikan dan mengurangi biaya downtime dan perawatan.
Manajemen perbaikan meliputi dua bentuk, yaitu perbaikan setelah
kerusakan. Dengan adanya perbaikan sebelum adanya kerusakan
maka : akan mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan fatal
mesin dan komponennya, menghemat biaya perbaikan, dapat
merencanakan downtime mesin. Dengan adanya perbaikan peralatan
setelah terjadi kerusakan maka mesin dapat bekerja segera mungkin.

f. Penyimpanan catatan
Tujuan dari penyimpanan catatan adalah memudahkan untuk
memperoleh informasi histories dari suatu mesin. Keuntungan dari
18

penyimpanan catatan adalah :


- Menganalisis problem yang mempunyai biaya besar dan downtime
lama
- Melacak alur kerja dan biaya dari suatu mesin ; hal ini akan sangat
berguna untuk pelatihan
Beberapa contoh aksi dari penyimpanan catatan adalah : (1) membuat
booklet untuk mencatat biaya waktu perbaikan, (2) menyusun manual
kerja, (3) membuat basis data peralatan.Perencanaan suatu system
perawatan biasanya berdasarkan asumsi bahwa kemungkinan terjadinya
kerusakan pada suatu alat bergantung pada lamanya pemakaian alat.
Berdasarkan asumsi tersebut maka system perawatan dibuat sesuai
umru ekonomi suatu alat. Sistem perawatan yang efektif berdasarkan
pemantauan kondisi funsional dari mesin yang dipraktekan di Sishen
Iron Ore Mine telah terbukti berhasil dengan meningkatkan
produktifitas. Sishen Iron Ore Mine adalah salah satu tambang terbuka
di afrika selatan yang menggunakan teknik opencast. Ore dan Waste
yang telah ditambang diangkut menuju ke Crusher dan Waste Dumps
oleh Rear Dump Trucks berkapasitas 154 ton.
Program perawatan yang dilakukan oleh Sishen untuk truk meliputi :

1. Mengidentifikasi komponen peralatan yang memiliki pengaruh


paling besar secara ekonomi maupun kriteria keamanan. Teknik yang
paling popular adalah prinsip Pareto (20-80 rule).
2. melakukan pemantauan dan proteksi terhadap performa utama
dengan cara instalasi alat yang dapat memantau dan melakukan
proteksi secara kontinu terhadap komponen-komponen yang sangat
vital. Alat ini berupa sensor yang dihubungkan ke operator untuk
memberikan peringatan dan juaga secara otomatis dapat mematikan
mesin jika peringatan diabaikan.
19

3. Laporan operator pada setiap shift didokumentasikan dan dianalis.


Tindakan akan segera dilakukan tergantung pada keseriusan masalah
yang terjadi.
4. Pemeriksaan visual secara eksternal dan internal harian, hasilnya
dicatat dan digunakan untuk penjadwalam perawatan.
5. Back-up analysis digunakan untuk pemantauan jangka panjang,
terdiri dari spectrographic oil analysis, load bank testing, dan
vibration analysis. Pengambilan contoh oil dilakukan setiap interval
waktu tertentu kemudian dianalisis di laboratorium. Contoh laporan
hasil analisisnya dapat dilihat pada lampiran.

C. Manajemen Penggunaan Ban Pada Alat-alat Berat dalam Operasi


Penambangan
Secara ideal, ban yang akan digunakan sebaiknya dapat memenuhi
kriteria berikut :
- Memiliki daya cengkeram yang baik
- Mampu membawa beban yang berat
- Menghasilkan umur pakai yang panjang
- Tidak mudah rusak
- Memiliki daya apung yang baik
- Tidak menimbulkan panas yang berlebihan

D. Faktor Ekonomi Alat-alat Berat


Owning and operating cost adalah estimasi perhitungan yang dibuat untuk
mengetahui besarnya biaya kepemilikan dan biaya operasi alat untuk
suatu masa dimana umur ekonomi atau umur kegunaan suatu unit sudah
habis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ownong and operating cost adalah :
- Tipe pekerjaan
- Harga bahan bakar dan pelumas di lokasi kerja
- Nilai suku bungan pinjaman bank dan faktor-faktor lainnya
20

E. Medan Kerja dan Sifat Material


Deskripsi medan kerja pada perusahaan tambang adalah
berbatu,bergelombang,lunak berlumpur,kering,dan lain-lain. Adapun
sifat material yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Pengembangan dan penyusutan material
- Berat material
- Bentuk material
- Kekerasan material
- Daya dukung tanah
- Jarak angkut

F. Faktor-faktor Ekonomis Pemilihan Peralatan dan Pertimbangan


Pemilihan Alat Besar
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam faktor ekonomis pemilihan
peralatan adalah biaya pemilikan dan operasi peralatan, populasi dan
keseragaman alat serta mobilisasi alat. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pertimbangan pemilihan alat besar adalah :
- Iklim dan curah hujan
- Waktu penyelesaian
- Volume pekerjaan
- Persyaratan pekerjaan
- Tenaga kerja lokal

D. Manajemen Material
Manajemen material merupakan fungsi manajemen dari perencanaan dan
kotrol aliran material, persediaan dan pelayanan untuk mendukung penambangan
dan proses operasi.

Ruang lingkup dari manajemen material meliputi lima fungsi yaitu :


1. Kebijakan dan perencanaan kebutuhan material
21

2. Pembelian
3. Gudang
4. Kontrol inventaris
5. Penerapan pada dukungan kebijakan dan prosedur
Beberapa operasi tambang utama yang mempunyai pengaruh
langsung dengan manajemen material, dideskripsikan sebagai :
- Lokasi terpencil
- Kerugian waktu besar
- Penggunaan jarang
- Operasi multi-shift
- Lingkungan produksi
- Perhatian manajemen
- Siklus ekonomi
Perencanaan persoalan material dapat didelegasikan dengan berbagai
cara, yaitu :
1. Definisi kebijakan
2. Pemeliharaan catatan
3. Perencanaan mengatur waktu
4. Alternatif penaksiran
Sedangkan fungsi sasaran pembelian :
1. Mendefinisikan kebijakan dan prosedur
2. Sumber kompetitif
3. Kontrak pembelian
4. Informasi persediaan dan permintaan
5. Ekspedisi
6. Rencana pemuatan
Secara umum pada manajemen tambang untuk menjaga performa
manajemen material diperlukan suatu manajemen informasi yang baik.
Pertimbangan organisasi juga harus diperhatikan.
22

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.Manajemen sumber daya manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.Manajemen
dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam suatu organisasi, seperti
salahh satu pemecahan dibidang keselamatan dan kesehataan kerja yang harus
ada pada suatu perusahaan. K3 memiliki tujuan yang berfokus pada
keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja suatu perusahaan.
2.Manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi yaitu rekrutmen
dan seleksi, kompensasi, pelatihan dan pengembangan, ukuran performa,
komunikasi, hubungan kesatuan manajemen.
3.Ruang lingkup yang harus diperhatikan pada manajemen peralatan meliputi :
sistematika manajemen peralatan, manajemen peralatan pada tambang
batubara, manajemen penggunaan ban pada alat-alat berat dalam operasi
penambangan, faktor ekonomi alat-alat berat, medan kerja dan sifat material,
pertimbangan pemilihan alat besar, faktor-faktor ekonomis pemilihan
peralatan.
4.Manajemen material merupakan fungsi manajemen dari perencanaan dan
kotrol aliran material,persediaan, dan pelayanan untuk mendukung
penambangan dan proses operasi. Ruang lingkup dari manajemen material
meliputi lima fungsi yaitu kebijakan dan perencanaan kebutuhan material,
pembelian, gudang, kontrol inventaris, penerapan pada dukungan kebijakan
dan prosedur.

B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan
23

kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan
bagi rekan-rekan mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai