NAMA ANGGOTA:
1. RYAN ADRIANSYAH IVANA (081811433011)
2. MUHAMMAD HAFIDZ A.NDAY (081811433012)
3. ABIMA SETYA RAMADHANA (081811433070)
4. HAIKAL NUR HAZAZI (081811433095)
RANGKUMAN FENOMENA :
Garut - Adakah yang tahu bahwa di Garut ada daerah yang disebut Kampung Albino? Lokasinya
ternyata berada di Kampung Ciburuy yang berjarak tidak lebih dari lima kilometer dari kantor
Kecamatan Bayongbong ke arah tenggara.Jalan-jalannya sudah diaspal mulus, dengan kontur tanah
yang naik turun. Di kiri kanan jalan menuju Ciburuy terhampar pemandangan hijau berupa
perkebunan sayur-mayur dan tembakau.
Kampung Ciburuy dikenal orang karena banyak warganya yang berkulit bule. Putih-putih
semua seperti orang Eropa, termasuk di alis, bulu mata, kumis, hingga rambut kepalanya yang
blonde. Orang luar menyebutnya kampung Sunda Walanda, kampung yang dihuni orang Sunda tapi
berkulit seperti orang Belanda.
Menurut cerita Ujang Nana Suryana (33), kuncen (juru kunci) di Kabuyutan Ciburuy
(semacam rumah adat), banyaknya warga berkulit albino sudah ada sejak zaman Kerajaan Pajajaran,
berabad-abad silam. Nenek moyang mereka dulu konon juga memiliki gen albino."Saya tidak tahu
bagaimana asal muasalnya. Katanya, warga di kampung ini dulunya satu keturunan. Makanya,
sampai sekarang keturunan albino di sini masih ada," ungkap Nana yang dua anaknya juga berkulit
albino beberapa waktu lalu.
Dua anak Nana itu adalah Dewi Resmana (13) dan Jajang Gunawan (2,5). Anehnya, Nana
maupun istrinya, Siti Rohmah (33), berkulit sawo matang seperti kebanyakan orang.Nana mengakui,
ada nenek moyangnya yang berkulit albino. Tapi, dia tidak tahu nenek moyang generasi keberapa
yang mempunyai kelainan gen itu."Tidak jelas eyang atau buyut saya keberapa yang seperti itu.
Cuma yang saya tahu ini disebut masalah gen," terangnya sembari momong Jajang yang mirip anak
bule itu."Jadi, kami ini bukan orang Belanda atau keturunan Belanda atau orang sini menyebut
Mundinglaya atau Kebo Bule. Kami ini orang Sunda asli, cuma warna kulitnya yang berbeda. Ada
kelainan," imbuh Nana.
Di Kampung Ciburuy saat ini ada sembilan albino. Dari anak-anak yang masih balita hingga
manula (manusia lanjut usia).Paling kecil anak Nana, Jajang (2,5), sedangkan paling tua Emak Entar
(60). Tujuh lainnya adalah Lukman Hakim (3), Dewi Resmana (13), Heri Agustin (15), Rosana (17),
Firman (40), Isur Suryana (41), dan Asep (50).Jumlah penduduk Kampung Ciburuy saat ini sekitar
1.600 orang. Artinya, angka preferensi albino di Ciburuy mencapai 1:178 atau 1 albino di antara 178
orang normal. Jumlah itu termasuk sangat tinggi.Sebagai perbandingan, berdasar data Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), angka preferensi albino di dunia saat ini 1:17.000. Artinya, hanya ada 1
albino di antara 17 ribu orang.Sebenarnya, kata Nana, albino di beberapa kampung lain di Garut juga
ada. Tapi, umumnya hanya satu dua orang. Contohnya di Desa Pamalayan dan Siderang Datar. Itu
pun, bisa jadi warga albino di dua kampung tersebut masih keturunan warga Ciburuy."Di sini
(Ciburuy, Red) paling banyak. Sampai ada yang menyebut kampung kami ini kampung bule,"
ujarnya dengan logat Sunda yang kental.
Kemudian kemungkinan kedua adalah gen yang berasal dari nenek moyang.Menurut
sang ayah sendiri,mengatakan bahwa mungkin ada nenek moyang,entah pada generasi
berapa,berkelainan albino.itu mungkin saja karena setiap generasi memiliki presentase untuk
memiliki kelainan albino sebesar 25%.