Sejarah Pancasila
Lahirnya pancasila dilatar belakangi oleh sejarah masuknya agama besar di nusantara (
islam, hindu, budha ) menjadi landasan hidup beragama dan bermasyarakat. Selain itu juga
didasari atas pergerakan Indonesia yang dimulai sejak masa hindu budha yakni pada masa
kerajaan majapahit. Perumusan pancasila sendiri dimulai saat jepang menjanjikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 29 april 1945, karena hal itu dengan berdirinya sebuah
negara maka harus memiliki landasan atau dasar bagi negara itu sendiri maka dirumuskanlah
Pancasila.
Isi dari pancasila itu sendiri tertuang dalam isi pidato Mr. Muh Yamin pada tanggal 29 mei
1945 yakni : pri kebangsaan, pri kemanusiaan, pri ketuhanan, pri kerakyatan dan pri
kesejahteraan. Proklamasi juga memiliki hubungan yang erat dengan lahirnya pancasila
karena proklamasi merupakan titik kuliminasi dari perjuangan bangsa Indonesia dalam
memperoleh kemerdekaanselain itu proklamassi juga dianggap sebagai konsekuensi bangsa
Indonesia yang telah merdeka dan menyamakan kedudukannya dengan bangsa lain selain itu
juga merupakan konsekuensi keluar yakni menyebarkan pemberitaan tentang kedaulatan atau
kemerdekaan terhadap bangsa lain.
Pancasila sebagai sistem nilai
Sistem secara sederhana yang dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan
satu dengan yang lain. Sedangkan nilai yaitu salah satu cara atau tolak ukur dalam suatu
objek yang bersifat abstrak. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem nilai adalah konsep
atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang atau
sebagian besar anggota masyarakat.
Pancasila juga dapat bersifat objektif dan subjektif. bersifat objektif artinya nilai – nilai
tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara – negara lain, tentunya tidak dengan nama
pancasila. Sedangkan bersifat subjektif artinya bahwa nilai – nilai pancasila itu terletak pada
pembawa dan pendukung nilai pancasila itu sendiri yaitu masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai pancasila itu sendiri merupakan ideologi bagi
bangsa Indonesia menjadi landasan , dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam
kehidupan sehari – hari dan dalam kehidupan kenegaraan.
Makna sila – sila pancasila
1. Arti dan makna sila ketuhanan yang maha Esa
Dalam konteks bernegara pancasila mengatur kebebasan masyarakat Indonesia untuk
memluk agama sesuai dengan keyakinannya. Dengan sila ketuhanan yang Maha Esa itu
maka bangsa Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang teguh yaitu bebas untuk
memeluk agama dan beribadah menurut agama masing – masing.
2. Arti dan makna sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Dengan adanya sila ini dengan sendirinya jika dalam kelompok terdapat ras, tidak boleh
berbuat eksklusif atau menyendiri satu sama lain. Hal ini berarti bahwa setiap mannusia
mempunyai derajat yang sama dihadapan hukum.
3. Arti dan makna sila persatuan indonesia
Makna dalam sila ini adalah nasionalisme, nasionalisme dalam hal ini adalah perasaan satu
sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh bangsa yang ada dalam masyarakat. Oleh karena
itu hal – hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan harus diusahakan
agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat indonesia.
4. Arti dan makna sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwaakilan.
Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan – keputusan yang diambil
secara bulat.
5. Arti dan makna sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan berarti adanya persamaaan dan salin menghargai karya orang lain. Kemkmuran
yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat. Dinamis dalam arti
diupayakan lebih tinggi dan lebih baik.
Pelaksanaan UUD’45 pada masa awal kemerdekaan ( 18 agustus 1945 – 27 desmber 1949 )
Dengan ditetapkannya pancasila dan UUD ’45 oleh PPKI mmerupakan modal berharga
untuk mendapatkan pemerintahan RI yang bisa berjalan dengan baik. Namun sebelum cita –
cita itu terwujud bangsa Indonesia harus dihadapkan pada masalah baru yaitu kehadiran
tentara sekutu dan nica ke wilayah Indonesia. Hal itu membuat pemerintah dan rakyat
Indonesia memusatkan perhatian dan upaya mempertahankan negara kesatuan RI dan sistem
pemerintahan berdasarkan UUD’45 belum dapat dilaksanakan.
Pada awal berdirinya negara ini banyak lembaga tinggi negara belum terbentuk. Hal ini
kemudian diantisipasi dengan aturan peralihan pasal 4. Untuk memperkuat kedudukan
komite nasional Indonesia pusat, maka pada tanggal 16 oktober 1945 dikeluarkannya
maklumat wakil presiden nomor X yang isinyaa KNIP sebagai pembantu presiden menjadi
badan yang diberi tugas legislativ dan ikut menetapkan GBHN.
Pada tanggal 3 november 1945 diumumkan lagi maklumat wakil presiden tentang
pembentukan partai – partai politik. Selanjutnya atas usul KNIP keluarlah maklumat pada
tanggal 14 november 1945 yang isinya merubah kabinet presidensial menjadi kabinet
parlementer.
Maka seejak tanggal 14 november 1945 itu kekuasaan eksekutif dipegangkan oleh perdana
mentri dan mentri – mentri yang bertanggung jawab kepada KNIP bukan kepada presiden.
Di lain pihak perundingan dengan belanda dan sekutu memenangkan Indonesia sebagai
sebuah negara merdeka dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh belanda pada tanggal 27
desember 1945 dengan syarat :
a. Negara RI dipecah – pecah menjadi negara – negara bagian (RIS)
b. UUD’45 diganti menjadi UUD KRIS
Maka sejak saat itu Indonesia menjadi negara serikat dengan UUD yang ditentukan oleh
sekkutu dengan paham liberalisme.
Masa UUDS 1945 ( 17 AGUSTUS 1950 – 5 JULI 1959 )
Sejak diberlakukannya UUD kris maka Indonesia menjadi negara federal. Tetapi semangat
dan perjuangan bangsa Indonesia untuk mempersatukan republik Indonesia kembali
menjadikan negara RI utuh kembali. Pada tanggal 17 gustus 1950 negara KRIS sudah
sepenuhnya menjadi negara RI dengan UUDS 1950 dan system pemerintahan bersifat
perlementer.
Bentuk pemerintahan dan bentuk negara Indonesia menurut pasal 1 UUDS RI 1950
menyatakan :
1. RI yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk
kesatuan.
2. Kedaulatan RI adalah di tangan dan dilakukan oleh pemerintah bersama – sama DPR.
Sistem pemerintahan nyang dianut oleh UUDS 1950 adalah parlementer dengan
menggunakan kabinet parlementer yang dipimpin oleh seorang perdana mentri. Pada saat
mulai berlakunya UUDS 1950 badan legislatif yang ada adalah DPR ssementara yang terdiri
dari gabungan DPR RIS ditambah dengan anggota dan ketua BPKNIP ditambah dengan
anggota atas penunjukan presoden.
Pada sistim parlementer fungsi presiden sebagai kepala pemerintahan digantikan oleh
perdana mentri sehingga presiden hanya sebagai kepala negara atau simbol negara. Presiden
sebagai kepala negara memilik tugas – tugas sebagai berikut :
A. Mewakili negara di acara – acara negara
B. Mengangkat duta dan konsult
C. Menerima tamu negara
D. Menyatakan perang
Sedangkan dalam sistim presidensial presiden memiliki fungsi sebagai kepala pemerintahan
yaitu bertugas menjalankan semua sistim pemerintahan dalam satu negara.
Pada perkembangannya dengan adanya UUDS 1950 ini menyebabkan munculnya banyak
masalah dalam pemerintahan negara sehingga presiden soekarno memutuskan untuk kembali
mengguanakan uud 1945 sebagai dasar negara Indonesia dan setelah itu pada tanggal 5 juli
1959 presiden soekarno mengeluarkan dekrit presiden yang berisi:
a. Pembubaran konstituante
b. Berlakunya kembali UUD’45 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
c. Pembentukan MPR sementara dan DPA sementara.
Dengan adanya dekrit inilah yang menjadi sumber hukum dan penyelenggaraaan
pemerintahan.
Pelaksaan UUD 1945 Pada Masa Orde Lama dan Orde Baru
Orde Lama (5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Masa orde lama di mulai sejak adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulai berlakunya
kembali Undang – Undang Dasar 1945 bagi bangsa dan Negara Republik Indonesia. Dengan
demikian, Dekrit Presiden 5 juli 1959 itu merupakan sumber hukum dan ketatanegaraan
yang sangat penting di Negara Republik Indonesia.
Pada masa orde lama, seharusnya segala sistem pemerintahan dan pelaksanaannya sesuai
yang di atur dalam UUD 1945. Akan tetapi, dalam kenyataannya terdapat berbagai
penyimpangan.Seperti pengangkatan presiden soekarno sebagai presiden seumur hidup yang
jelas – jelas bertentangan dengan UUD 1945.