Anda di halaman 1dari 9

MATERI PENDIDIKAN PANCASILA

March 21, 2013 · by octatantyasaputra · in Uncategorized · Leave a comment

RANGKUMAN MATERI PEND PANCASILA

Sejarah Pancasila
Lahirnya pancasila dilatar belakangi oleh sejarah masuknya agama besar di nusantara (
islam, hindu, budha ) menjadi landasan hidup beragama dan bermasyarakat. Selain itu juga
didasari atas pergerakan Indonesia yang dimulai sejak masa hindu budha yakni pada masa
kerajaan majapahit. Perumusan pancasila sendiri dimulai saat jepang menjanjikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 29 april 1945, karena hal itu dengan berdirinya sebuah
negara maka harus memiliki landasan atau dasar bagi negara itu sendiri maka dirumuskanlah
Pancasila.
Isi dari pancasila itu sendiri tertuang dalam isi pidato Mr. Muh Yamin pada tanggal 29 mei
1945 yakni : pri kebangsaan, pri kemanusiaan, pri ketuhanan, pri kerakyatan dan pri
kesejahteraan. Proklamasi juga memiliki hubungan yang erat dengan lahirnya pancasila
karena proklamasi merupakan titik kuliminasi dari perjuangan bangsa Indonesia dalam
memperoleh kemerdekaanselain itu proklamassi juga dianggap sebagai konsekuensi bangsa
Indonesia yang telah merdeka dan menyamakan kedudukannya dengan bangsa lain selain itu
juga merupakan konsekuensi keluar yakni menyebarkan pemberitaan tentang kedaulatan atau
kemerdekaan terhadap bangsa lain.
Pancasila sebagai sistem nilai
Sistem secara sederhana yang dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan
satu dengan yang lain. Sedangkan nilai yaitu salah satu cara atau tolak ukur dalam suatu
objek yang bersifat abstrak. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem nilai adalah konsep
atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang atau
sebagian besar anggota masyarakat.
Pancasila juga dapat bersifat objektif dan subjektif. bersifat objektif artinya nilai – nilai
tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara – negara lain, tentunya tidak dengan nama
pancasila. Sedangkan bersifat subjektif artinya bahwa nilai – nilai pancasila itu terletak pada
pembawa dan pendukung nilai pancasila itu sendiri yaitu masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai pancasila itu sendiri merupakan ideologi bagi
bangsa Indonesia menjadi landasan , dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam
kehidupan sehari – hari dan dalam kehidupan kenegaraan.
Makna sila – sila pancasila
1. Arti dan makna sila ketuhanan yang maha Esa
Dalam konteks bernegara pancasila mengatur kebebasan masyarakat Indonesia untuk
memluk agama sesuai dengan keyakinannya. Dengan sila ketuhanan yang Maha Esa itu
maka bangsa Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang teguh yaitu bebas untuk
memeluk agama dan beribadah menurut agama masing – masing.
2. Arti dan makna sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Dengan adanya sila ini dengan sendirinya jika dalam kelompok terdapat ras, tidak boleh
berbuat eksklusif atau menyendiri satu sama lain. Hal ini berarti bahwa setiap mannusia
mempunyai derajat yang sama dihadapan hukum.
3. Arti dan makna sila persatuan indonesia
Makna dalam sila ini adalah nasionalisme, nasionalisme dalam hal ini adalah perasaan satu
sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh bangsa yang ada dalam masyarakat. Oleh karena
itu hal – hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan harus diusahakan
agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat indonesia.
4. Arti dan makna sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwaakilan.
Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan – keputusan yang diambil
secara bulat.
5. Arti dan makna sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan berarti adanya persamaaan dan salin menghargai karya orang lain. Kemkmuran
yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat. Dinamis dalam arti
diupayakan lebih tinggi dan lebih baik.

Isme – isme dewasa ini


Liberalisme : Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan
individu dalam segala bidang. Menurut paham ini titik pusat dalam hidup
ini adalah individu. Karena ada individu maka masyarakat dapat tersusun
dan karena individu pula negara dapat terbentuk. Oleh karena itu, masyarakat
atau negara harus selalu menghormati dan melindungi kebebasankemerdekaan
individu. Setiap individu harus memiliki kebebasan kemerdekaan,
seperti dalam bidang politik, ekonomi, dan agama.
Nasionalisme : nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa
“kebenaran politik”.
Sosialisme : (sosialism) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis sosial yang berarti
kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar 1830. Umumnya
sebutan itu dikenakan bagi aliran yang masing-masing hendak mewujutkan masyarakat yang
berdasarkan hak milik bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi
tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang
hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat. Dalam
arti tersebut ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme: (1) sosial demokrat, (2)
komunisme,(3) anarkhisme, dan (4) sinkalisme (Ali Mudhofir, 1988). Sosialisme ini muncul
kira-kira pada awal abad 19, tetapi gerakan ini belum berarti dalam lapangan politik. Baru
sejak pertengahan abad 19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848),
sosialisme itu (seakan-akan) sebagai faktor yang sangat menentukan jalannya sejarah umat
manusia.
Terorisme : adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan
teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk
pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban
jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.
Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan “teroris” dan “terorisme”, para
teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, pasukan
perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism :
“Makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang
menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang”. Padahal Terorisme sendiri
sering tampak dengan mengatasnamakan agama.
Amandemen UUD’45
Undang – undang di indonesia telah mengalami beberapa kali amandemen (perubahan –
perubahan ). Sejak mei 1998 bangsa indonesia bertekad mereformasi berbagai bidang
kehidupan kenegaraan dengan catatn :
• Amandemen tidak merubah negara kesatuan republik Indonesia
• Amandemen tidak merubah pembukaan UUD’ 45
• Amandemen tetap mempertahankan sistem presidensial
Sejak tahun 1999 sampai tahun 2002 majelis permusyawaratan rakyat RI telah empat kali
menetapkan perubahan pasal – pasal yang di ubah dan ada pula pasal – pasal yang ditambah.
I. Perubahan pertama terhadap pasal UUD’45 ditetapkan pada tanggal 19 oktober 1999.
II. Perubahan Kedua ini dilakukan pada sidang MPR, tepatnya pada tanggal 18 agstus 2000.
III. Perubahan ketiga ditetapkan oleh MPR pada tanggal 9 november 2001.
IV. Perubahan keempat dilakukan pada sidang tahunan MPR bulan agustus 2002.

Pelaksanaan UUD’45 pada masa awal kemerdekaan ( 18 agustus 1945 – 27 desmber 1949 )
Dengan ditetapkannya pancasila dan UUD ’45 oleh PPKI mmerupakan modal berharga
untuk mendapatkan pemerintahan RI yang bisa berjalan dengan baik. Namun sebelum cita –
cita itu terwujud bangsa Indonesia harus dihadapkan pada masalah baru yaitu kehadiran
tentara sekutu dan nica ke wilayah Indonesia. Hal itu membuat pemerintah dan rakyat
Indonesia memusatkan perhatian dan upaya mempertahankan negara kesatuan RI dan sistem
pemerintahan berdasarkan UUD’45 belum dapat dilaksanakan.
Pada awal berdirinya negara ini banyak lembaga tinggi negara belum terbentuk. Hal ini
kemudian diantisipasi dengan aturan peralihan pasal 4. Untuk memperkuat kedudukan
komite nasional Indonesia pusat, maka pada tanggal 16 oktober 1945 dikeluarkannya
maklumat wakil presiden nomor X yang isinyaa KNIP sebagai pembantu presiden menjadi
badan yang diberi tugas legislativ dan ikut menetapkan GBHN.
Pada tanggal 3 november 1945 diumumkan lagi maklumat wakil presiden tentang
pembentukan partai – partai politik. Selanjutnya atas usul KNIP keluarlah maklumat pada
tanggal 14 november 1945 yang isinya merubah kabinet presidensial menjadi kabinet
parlementer.
Maka seejak tanggal 14 november 1945 itu kekuasaan eksekutif dipegangkan oleh perdana
mentri dan mentri – mentri yang bertanggung jawab kepada KNIP bukan kepada presiden.
Di lain pihak perundingan dengan belanda dan sekutu memenangkan Indonesia sebagai
sebuah negara merdeka dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh belanda pada tanggal 27
desember 1945 dengan syarat :
a. Negara RI dipecah – pecah menjadi negara – negara bagian (RIS)
b. UUD’45 diganti menjadi UUD KRIS
Maka sejak saat itu Indonesia menjadi negara serikat dengan UUD yang ditentukan oleh
sekkutu dengan paham liberalisme.
Masa UUDS 1945 ( 17 AGUSTUS 1950 – 5 JULI 1959 )
Sejak diberlakukannya UUD kris maka Indonesia menjadi negara federal. Tetapi semangat
dan perjuangan bangsa Indonesia untuk mempersatukan republik Indonesia kembali
menjadikan negara RI utuh kembali. Pada tanggal 17 gustus 1950 negara KRIS sudah
sepenuhnya menjadi negara RI dengan UUDS 1950 dan system pemerintahan bersifat
perlementer.
Bentuk pemerintahan dan bentuk negara Indonesia menurut pasal 1 UUDS RI 1950
menyatakan :
1. RI yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk
kesatuan.
2. Kedaulatan RI adalah di tangan dan dilakukan oleh pemerintah bersama – sama DPR.
Sistem pemerintahan nyang dianut oleh UUDS 1950 adalah parlementer dengan
menggunakan kabinet parlementer yang dipimpin oleh seorang perdana mentri. Pada saat
mulai berlakunya UUDS 1950 badan legislatif yang ada adalah DPR ssementara yang terdiri
dari gabungan DPR RIS ditambah dengan anggota dan ketua BPKNIP ditambah dengan
anggota atas penunjukan presoden.
Pada sistim parlementer fungsi presiden sebagai kepala pemerintahan digantikan oleh
perdana mentri sehingga presiden hanya sebagai kepala negara atau simbol negara. Presiden
sebagai kepala negara memilik tugas – tugas sebagai berikut :
A. Mewakili negara di acara – acara negara
B. Mengangkat duta dan konsult
C. Menerima tamu negara
D. Menyatakan perang
Sedangkan dalam sistim presidensial presiden memiliki fungsi sebagai kepala pemerintahan
yaitu bertugas menjalankan semua sistim pemerintahan dalam satu negara.
Pada perkembangannya dengan adanya UUDS 1950 ini menyebabkan munculnya banyak
masalah dalam pemerintahan negara sehingga presiden soekarno memutuskan untuk kembali
mengguanakan uud 1945 sebagai dasar negara Indonesia dan setelah itu pada tanggal 5 juli
1959 presiden soekarno mengeluarkan dekrit presiden yang berisi:
a. Pembubaran konstituante
b. Berlakunya kembali UUD’45 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
c. Pembentukan MPR sementara dan DPA sementara.
Dengan adanya dekrit inilah yang menjadi sumber hukum dan penyelenggaraaan
pemerintahan.
Pelaksaan UUD 1945 Pada Masa Orde Lama dan Orde Baru
Orde Lama (5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Masa orde lama di mulai sejak adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulai berlakunya
kembali Undang – Undang Dasar 1945 bagi bangsa dan Negara Republik Indonesia. Dengan
demikian, Dekrit Presiden 5 juli 1959 itu merupakan sumber hukum dan ketatanegaraan
yang sangat penting di Negara Republik Indonesia.
Pada masa orde lama, seharusnya segala sistem pemerintahan dan pelaksanaannya sesuai
yang di atur dalam UUD 1945. Akan tetapi, dalam kenyataannya terdapat berbagai
penyimpangan.Seperti pengangkatan presiden soekarno sebagai presiden seumur hidup yang
jelas – jelas bertentangan dengan UUD 1945.

masa orde baru ( 11 maret 1966 – 21 mei 1998 )


orde baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan
kembali pada kemurnian pelaksanaan pancasila dan UUD’45. Tekat orde baru ialah
melaksanakan pancasila dan UUD’45 dengan murni dan konsekuen. Namun pada masa ini
juga terjadi banyak penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru. Kebijakan
– kebijakan yang diambil pemerintah juga cenderung untuk kepentingan golongan. Selain itu
juga terjadi banyak teror fisik maupun psikologis.
Dalam pelaksanaan Orde Baru berusaha melaksanakan demokrasi dengan sebaik – baiknya
anatara lain dengan menyelenggarakan pemilihan umum guna mewujudkan adanya MPR.
Pembukaan UUD 1945 ( arti dan makna )
Arti dan Makna Alinea – alinea pembukaan UUD 1945
• Alinea pertama
Pada alinea pertama terdapat dua asas pikiran yaitu perikemanusiaan dan perikeadilan.
• Alinea kedua
bangsa Indonesia dari dalam terpaksa berjuang untuk merealisir hak kodrat dan hak morilnya
ke merdekaan atas kedauatan sendiri, berhasil membentuk negara indonesia yang dicita –
citakan dan mempunyai sifat – sifat tertentu.
• Alenia ketiga
Bangsa indonesia menyatakan kemerdekaan indonesia itu atas kekuatan bangsa indonesia
sendiri , didukung oleh seluruh rakyat.
• Alenia keempat
Berisi pokok kaidah negara yang fundamental yaitu : fungsi dan tujuan negara , keharusan
adanya undang – undang dasar, adanya asas politik negara yaitu republik yang berkedaulatan
dan adanya asas kerohanian negara.
Tujuan pembukaan UUD 1945
1. Mempertanggungjawabkan
2. Menetapkan cita – cita bangsa
3. Proklamasi kemerdekaan menjadi permulaan dan dasar hidup kebangsaan.
4. Sebagai ketentuan pedoman dan pegangan.

Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan UUD


Aline – alinea dalam pembukaan UUD 1945 memiliki hubungan sendiri dengan UUD.
Alinea pertama sampai ketiga memiliki hubungan dengan peristiwa yang mendahului
terbentuknya negara Indoonesia, tidak mempunyai hubungan yang organis dengan UUD.
Sedangkan alinea keempat memiliki hubungan dengan terbentuknya UUD itu sendiri selain
itu juga memiliki hubungan dengan pembentukan pemerintahan negara akan diatur di dalam
UUD. Kemudian negara Indonesia berbentuk republik yang berkedaulatan rakyat. Dan
sebagai ditetapkannya dasar pancasila.

Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi 17 agustus 1945


letak dan sifat hubungan antara pembukaan dengan proklamasi
1. Proklamasi dan pembukaan adalah satu kesatuan.
2. Ditetapkannya pembukaan pada 18 agustus 1945 bersama – sama dengan ditetapkannya
UUD
3. Pembukaan pada hakikatnya merupakan pernyataan kemerdekaan yang lebih rinci.
Pancasila sebagai orientasi dan kerangka acuan pembangunan
pancasila sebagai orientasi pembangunan.
Pada saat ini pancasila lebih banyak dihadapkan pada tantangan berbagai varian kapitalisme
dari pada komunisme atau sosialisme. Ini disebabkan perkembangan kapitalisme yamg
bersifat global. Fungsi pancasila ialah memberi orientasi terbentuknya struktur kehidupan
sosial politik dan ekonomi yang manusiawi, demokratis dan adil bagi seluruh rakyat.
Pancasila sebagai kerangka acuan pembangunan
Pancasila diharapkan dapat menjadi kerangka referensi untuk membangun suatu model
masyarakat atau untuk memperbaharui tatanan sosial budaya. ada dua fungsi dari pancasila
sebagai kerangka acuan: 1. Pancasila menjadi dasar visi yang memeberi inspirasi untuk
membangun suatu corak tatanan sosial budaya yang akan datang. 2. Pancasila sebagai nilai –
nilai dasar menjadi refrensi kritik sosial budaya.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan bangsa


Pancasila sebagai paradigma artinya nilai – nilai dasar pancasila secara normativ menjadi
dasar, keranga acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan
di Indonsia.
1. Sebagai paradigma pembangunan pendidikan.
Pendidikan pada dasarnya adalah pemanusiaan, dan ini memuat hominiasi dan humanisasi.
Salah satu agenda penting dalam upaya mengatasi krisis dalam kehidupan berbangsa kita
adalah melalui pendidikan .
2. Sebagai paradigma pembangunan ideologi.
Ideologi merupakan prinsiip dunamika, karena merupakan pedoman yang berbentuk cita –
cita
3. Sebagai paradigma pembangunan politik.
Dengan kelima prinsipnya pancasila menjadi dasar yang cukup integratif bagi kelompok –
kelompok politik yang cukup heterogen dalam sejarah Indonesia modern.
4. Sebagai paradigma pembangunan ekonomi
Dalam penyusunan sistem ekonomi nasional yang tangguh untuk mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur, pancasila lah yang menjadi landasan filos0fisnya.
5. Sebagai paradigma pengembangan sosial
Karena indonesia memiliki keberagaman budaya maka untuk mempersatukannya tetap
menggunakan pancasila sebagai landasannya.
6. Sebagai paradigma pembangun ketahanan nasional
7. Kaitan pancasila dengan ketahanan nasional adalah kaitan antara ide yang mengakui
pluralitas yang membutuhkan kebersamaan.
8. Sebagai paradigma pembangun hukum
Hukum di indonesia bersumber pada pancasila
9. Sebagai paradigma pembangun beragama
Untuk mewujudkan kesatuan dan menghargai pluralitas dalam masyarakat.
10. Sebagai paradigma perkembangan iptek
Ilmu teknologi yang berkembang harus dapat dipertanggung jawabkan tentang hak dan
kewajiban dalam mengembangkan iptek diatur dalam pancasila.

Anda mungkin juga menyukai