Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KASUS
RS GRAHA HERMINE
KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM Medis/PPK Obgyn/013/19
1. Pengertian (Definisi) Kematian janin dalam rahim ialah kematian janin dalam uterus yang
beratnya 500 gram atau lebih, usia kehamilan telah mencapai 20
minggu atau lebih

2. Anamnesis

Kandungan tidak bertambah besar bahkan terasa mengecil, gerakan


anak tidak dirasakan, bunyi jantung janin tak ada pada pemeriksaan,
terasa uterus kurang tegas bentuknya dari uterus yang hamil normal.

3. Pemeriksaan Fisik
Terasa krepitasi pada pemeriksaan (tanda ada penimbunan gas
dalam tubuh).

4. Pemeriksaaan Penunjang 1. Ultrasonografi : Terlihat gerakan dan denyut jantung janin tak
ada, tampak tulang – tulang janin letaknya tak teratur/tegas.
2. Foto rontgen polos abdomen : tampak tanda spalding dan tulang
punggung yang lebih melengkung, posisi janin yang abnormal, dan
penimbunan gas dalam rongga tubuh.

5. Diagnosa Kematian Janin Dalam Rahim


6. Diagnosa Banding Mioma Uteri
Mola Hidatinosa
7. Terapi 1. Pasif :
- Menunggu persalinan spontan dalam waktu 2-4
minggu
- Penilaian kadar fibrinogen tiap minggu

2. Aktif :
- Bila uterus besarnya kurang dari uterus dengan kehamilan
12 minggu dilakukan dilatasi kuretase
- Bila uterus lebih besar dari ad.1 dilakukan induksi
persalinan dengan pitosin infus, dengan lebih dulu
dilakukan pelebaran pembekuan serviks dengan memasang
batang laminaria, atau pemasangan prostaglandin
suppositoria pervaginam, atau polikateter.
Dalam persalinan segera dilakukan pengakhiran persalinan
sesuai dengan sarat yang dipenuhi.
Indikasi tindakan aktif adalah :
1) Permintaan penderita
2) Janin telah meninggal lebih dari 2-4 minggu
3) Kadar fibrinogen darah telah menurun kurang dari 150
mg/dl
4) Pasien telah inpartu

8. Edukasi

9. Prognosis A a. Ad Vitam = Dubio Ad Malam


b. Ad Sanationam = Dubio Ad malam
c. Ad Fungsionam = Dubio ad Malam
10. Indikator Medis Aa a. Klinis Ibu
b. Laboratorium Ibu
c. USG Obstetri
11. Kepustakaan

Anda mungkin juga menyukai