Mpi
Mpi
ABSTRAK
Operasi peledakan pada tambang hanya diterapkan pada lapisan batunya, untuk lapisan penutup (over berden)
yang ada diatasnya cukup dikupas mengunakan bulldozer karena sifatnya lunak dan tidak begitu tebal.
Peledakan pada lapisan batu kapur menjadi sangat krusial karena lapisan ini terbentuk dari batuan sedimen
yang kekerasannya cukup tinggi. Melihat batu kapur ini merupakan sasaran bisnis tambang, maka diperlukan
suatu teknik peledakan yang ekonomis, efisien dan ramah lingkungan.Keberhasilan suatu operasi peledakan
yang optimal secara teknis biasanya tidak diraih seketika, melainkan harus melewati beberapa percobaan
dengan mengubah-ubah parameter peledakan sampai akhirnya diperoleh hasil yang memuaskan. Sebenarnya
optimalisasi produksi dari suatu peledakan tidak saja ditinjau dari aspek teknis, tetapi harus pula
mempertimbangkan aspek ekonominya. Adapun sasaran akhir dari optimalisasi dari operasi peledakan adalah
mendapatkan biaya produksi pada tingkat yang wajar untuk meraih target yang diinginkan perusahaan. Dan
ketika suatu alat produksi dalam hal ini penggunaan dari alat bor tidak lagi ekonomis untuk dioperasikan,
misalnya sudah terlalu tua atau tidak sesuai dengan kondisi operasional, tidak ada salahnya untuk dijual atau
dilelang. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan biaya pemboran dan peledakan ,diantaranya
yaitu ; permintaan pasar, kondisi batuan, biaya pemboran dan biaya peledakan itu sendiri.
ABSTRACT
The blasting operation at the mine is only applied to the stone layer, for overburden that is above it to peel off
using a bulldozer because it is soft and not so thick. Blasting on the limestone layer is very crucial because this
layer is formed from sedimentary rocks which have a high enough hardness. Seeing that limestone is a mine
business target, it is necessary to use a blasting technique that is economical, efficient and environmentally
friendly. The success of a technically optimal blasting operation is usually not achieved immediately, but must
go through several experiments by varying blasting parameters until finally the results are obtained that is
satisfying. Actually the optimization of production from a blast is not only in terms of technical aspects, but must
also consider the economic aspects. The final goal of the optimization of the blasting operation is to obtain
production costs at a reasonable level to achieve the desired target of the company. And when a production tool
in this case the use of a drill tool is no longer economical to operate, for example, is too old or not in
accordance with operational conditions, it does not hurt to be sold or auctioned. Many factors affect the
calculation of drilling and blasting costs, including; market demand, rock conditions, drilling costs and blasting
costs themselves.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam memecahkan permasalahan adalah dengan menggabungkan
antara teori (data skunder) dan data-data lapangan, terutama data yang didapat langsung dari
lapangan (data primer) sehingga diharapkan dari keduanya didapatkan penyelesaian masalah.
Adapun urutan metodologi penelitian ini yaitu Mempelajari buku – buku, literature yang
membahas tentang permasalahan yang diangkat dalam laporan ini, Seperti skripsi, makalah,
jurnal, laporan – laporan perusahaan yang menyangkut masalah pemboran dan peledakan.
Data-data tersebut berupa Teori geometri pemboran dan Teori geometri peledakan (Pra-
pengamatan lapangan). Data yang dapatkan dalam pengamatan lapangan dibedakan atas data
primer dan data skunder. Data Primer merupakan data yang di dapat dari hasil orientasi dan
observasi di lapangan. Data-data primer tersebut adalah Kegiatan pemboran dan peledakan,
Geometri peledakan aktual, Powder factor, Fragmentasi, Bahan peledak yang digunakan.
Data Skunder merupakan dokumen-dokumen penunjang dalam menulis laporan ini, data
tersebut berupa: Lokasi dan kesampain daerah, keadaan geologi, stratigrafi dan karakteristik
massa batuan, Data curah hujan, Alat gali-muat yang bekerja, Standar stemming dan isian
EMULSION
= 4.309 m3 / shift
Sebelumnya perlu dicari terlebih dahulu
Efisiensi Kerja ( Work utilization ) :
Perbandingan waktu produktif dengan total waktu per shift.
U = 100 P/S
Kesiapan alat bor ( drill availability ) :
Perbandingan waktu bor jalan dengan total waktu yang disediakan (jalan + berhenti)
A = 100 T1 / (T1 + T2)
Dimana ; U = Efisiensi kerja, %
P = Waktu produktif, jam
S = Total waktu per shift, jam
A = Kesiapan alat, %
T1 = Total waktu jalan, jam
T2 = Total waktu berhenti, jam
1.https://id.scribd.com/uploaddocument?archive_doc=290338270&escape=false&metada
ta=%7B%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3
A%22read%22%2C%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%
3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
2. http://jit.unsri.ac.id/index.php/jit/article/view/48/23
3. Koesnaryo. S., (2001), ”Teori Peledakan”, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi
4. http://evaluasi-geometri-peledakan-terhadap-fragmentasi-batuan-menggunakan-bahan-
peleda