Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemodelan Terowongan 2D


Dalam pembuatan tugas terowongan ini, diilustrasikan tampak samping dengan
skala 1:2500. Terowongan ini memiliki panjang total 200 meter dan tinggi
terowongan 5 meter, terbagi menjadi sebelas segmen dan memiliki tujuh macam
jenis batuan yang terdapat di sekitar terowongan yakni batu Andesit, Breksi
Vulkanik, Granit, Silt Stone, Clay Stone, Dolomit, dan Sand Stone. Lebih jelasnya
bisa dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Permodelan Terowongan

4.2 Rancangan Lubang Bukaan


Sesuai dengan yang direncanakan bahwa rancangan pembuatan lubang bukaan
pada penelitian kali ini adalah lubang bukaan berdimensi 5 x 5 meter dengan total
lusan area sekitar yaitu 70 x 70 m atau 35 m terhadap pusat terowongan.

17
18

Gambar 4.2 Dimensi Lubang Bukaan

Gambar 4.3 Dimensi Lubang Bukaan


4.2.1 Batuan Andesit
Data batuan andesit yang diperoleh dari uji lab adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Data Batuan Andesit
Keterangan Nilai
σ1 20 Mpa
σ3 10 Mpa
σZ 10 Mpa
Θ 30°
Element loading Field Strees & Body Force
Unit Weight 0.02265 MN/m3
Young’s Modulus (E) 31792 Mpa
Poison’s Ratio 0.17
19

Failure Criterion Mohr-Coulumb


Tensile Strength 42.48 Mpa
Friction Angle 11.75°
Cohesion (C) 0.06263 MPa
Material Type Elastic

Semua data batuan andesit dimasukkan kedalam aplikasi Phase2 v7.009.


Kemuadian didapatkan hasil seperti Gambar 4.2. Pada lubang bukaan yang
direncanakan, lubang bukaan memiliki lebar bukaan 5 meter dan total tinggi 7.5
meter, lengkungan lubang bukaan dengan 3 points arc, arc polyline number of
segments 40.

Gambar 4.4
Kedaan Sebelum Dilakukan Excavation
Setelah itu, rancangan bukaan batuan andesit dilakukan excavation seperti
Gambar 4.3.

Gambar 4.5
Keadaan Setelah Excavation
20

Kemudian, diinterprete untuk menganalisa data. Hsil interprete dari batuan andesit
sebelum bukaan dan setelah bukaan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.6
Hasil Interpretasi Sigma1 Sebelum Excavation

Gambar 4.7
Hasil Interpretasi Sigma3 Sebelum Excavation

Gambar 4.8
Hasil Interpretasi Total Displacement Sebelum Excavation
21

Gambar 4.9
Hasil Interpretasi Strength Factor Sebelum Excavation

Gambar 4.10
Graphic Strength Factor Sebelum Bukaan

Gambar 4.11
Hasil Interpretasi Sigma1 Setelah Excavation
22

Gambar 4.12
Hasil Interpretasi Sigma3 Setelah Excavation

Gambar 4.13
Hasil Interpretasi Total Dispalcement Setelah Excavation

Gambar 4.14
Hasil Interpretasi Strength Fator Setelah Excavation
23

Gambar 4.15
Graphic Strength Factor Setelah Bukaan

4.2.2 Batuan Clay


Data batuan clay yang diperoleh dari uji lab adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Data Batuan Clay
Keterangan Nilai
σ1 20 Mpa
σ3 10 Mpa
σZ 10 Mpa
Θ 30°
Element loading Field Strees & Body Force
Unit Weight 0.02265 MN/m3
Young’s Modulus (E) 37107 Mpa
Poison’s Ratio 0.19
Failure Criterion Mohr-Coulumb
Tensile Strength 33.99 Mpa
Friction Angle 11.75°
Cohesion (C) 0.03089 MPa
Material Type Elastic
24

Semua data batuan clay dimasukkan kedalam aplikasi Phase2 v7.009. Kemuadian
didapatkan hasil seperti Gambar 4.2. Pada lubang bukaan yang direncanakan,
lubang bukaan memiliki lebar bukaan 5 meter dan total tinggi 7.5 meter,
lengkungan lubang bukaan dengan 3 points arc, arc polyline number of segments
40

Gambar 4.16
Kedaan Sebelum Dilakukan Excavation
Setelah itu, rancangan bukaan batuan clay dilakukan excavation seperti Gambar
4.15.

Gambar 4.17
Keadaan Setelah Excavation
Kemudian, diinterprete untuk menganalisa data. Hsil interprete dari batuan andesit
sebelum bukaan dan setelah bukaan dapat dilihat pada gambar berikut:
25

Gambar 4.18
Hasil Interpretasi Sigma1 Sebelum Excavation

Gambar 4.19
Hasil Interpretasi Sigma3 Sebelum Excavation

Gambar 4.20
Hasil Interpretasi Total Displacement Sebelum Excavation
26

Gambar 4.21
Hasil Interpretasi Strength Factor Sebelum Excavation

Gambar 4.22
Graphic Strength Factor Sebelum Bukaan

Gambar 4.23
Hasil Interpretasi Sigma1 Setelah Excavation
27

Gambar 4.24
Hasil Interpretasi Sigma3 Setelah Excavation

Gambar 4.25
Hasil Interpretasi Total Displacement Setelah Excavation

Gambar 4.26
Hasil Interpretasi Sigma1 Setelah Excavation
28

Gambar 4.27
Graphic Strength Factor Setelah Bukaan

Anda mungkin juga menyukai