4.1 Umum
68
69
(a)
(b)
Gambar 4.1 Geometrik lereng STA 0+000 – STA 0+010 (a) dan Geometrik
lereng STA 0+020 – STA 0+030 (b)
70
Sifat fisik dan mekanik tanah yang paling mempengaruhi kestabilan lereng
adalah berat isi dan kuat geser. Berat isi tanah akan mempengaruhi besarnya
beban pada permukaan bidang longsor. Semakin besar beart isi tanah, maka gaya
penggerak yang menyebabkan kelongsoran lereng akan semakin besar. Lain
halnya dengan kuat geser tanah, semakin besar kuat geser tanah maka akan
semakin stabil lereng tersebut, begitu pula sebaliknya.
Untuk parameter sifat fisik dan mekanik tanah asli digunakan data berupa
hasil korelasi yang dihitung berdasarkan nilai SPT (Standard Penetration Test).
Adapun data parameter sifat fisik dan mekanik tanah hasil Korelasi diberikan pada
tabel 4.1 berikut
Tabel 4.1 Nilai Parameter Sifat Fisik dan Mekanik Tanah Asli
Untuk beban yang akan digunakan adalah beban lalulintas. Beban lalu
lintas ditambahkan pada seluruh lebar permukaan jalan dan besarnya ditentukan
berdasarkan kelas jalan, untuk jalan ruas siampang Ampar- Tayan merupan jalan
kelas I, maka beban yang digunakan adalah sebesar 15 kPa. adapun model
pembebanannya seperti gambar 4.2 berikut ini.
71
Dalam perhitungn stabilitas lereng ini akan dilakukan dengan manual serta
menggunakan program yaitu Plaxis dan Slope/W pada program Geostudio. Karena
lereng yang akan dianalisa merupakan lereng yang telah longsor, maka angka
keamanan yang didapat adalah angka keamanan lereng yang telah longsor
tersebut.
Untuk acuan bahwa lereng tersebut dapat dikatakan aman maka, angka
keamanan yang digunakan adalah 1,5 dengan tingkat ketidakpastian tinggi,
dikarenakan parameter tanah yang kurang akurat dan lengkap.
Gambar 4.3 Hasil Analisa Program GeoStudio pada Potongan 1 (STA 0+000)
Hasil Perhitungan
Potongan / (STA) Faktor Keamanan
1 / 0+000 1,227
2 / 0+010 1,604
3 / 0+020 1,480
4 / 0+030 1,559
73
Gambar 4.4 Hasil Analisa Program GeoStudio pada Potongan 1 (STA 0+000)
dengan Beban
Hasil Perhitungan
Potongan / (STA) Faktor Keamanan
1 / 0+000 1,099
2 / 0+010 1,342
3 / 0+020 1,140
4 / 0+030 1,325
74
Dari hasil analisa tanpa beban, didapat faktor keamanan lereng terkicil ada
pada potongan 1 atau STA 0+000 yaitu sebesar 1,227 dan untuk analisa
menggunakan beban didapat pada potongan 1 atau STA 0+000 sebesar 1,099.
Berikut ini rekapitulasi faktor keamanan dengan menggunkan program GeoStudio
yang ditabelkan pada tabel 4.4.
1. Geometri lereng
2. Sifat fisik dan mekanik tanah
Dalam pengerjaan menggunakan Plaxis dibutuhkan juga nilai modulus
elastisitas ( E ) dan angka poison ( v ) dan analisa perhitungan juga akan
dilakukan dengan dua permodelan, yaitu:
A. Perhitungan faktor keamanan lereng tanpa beban.
B. Perhitungan Faktor keamanan lereng dengan beban.
didapatlah hasil berupa total displacement ( gambar 4.2) dan angka kemanan
(gambar 4.3)
Gambar 4.5. Total Displacements yang Terjadi untuk Potongan 1/ STA 0+000
76
Hasil Perhitungan
Potongan / (STA) Faktor Keamanan Total Displacements (m)
1 / 0+000 1,257 20,50
2 / 0+010 1,437 109,60
3 / 0+020 1,378 12,02
4 / 0+030 1,405 207,17
Gambar 4.7. Total Displacements dengan Beban yang Terjadi untuk Potongan 1/
STA 0+000
Gambar 4.8 Nilai Faktor Kemanan dengan Beban untuk Potongan 1/ STA 0+000
78
Hasil Perhitungan
Potongan / ( STA ) Faktor Keamanan Total Displacements (m)
1 / 0+000 1,038 913,62
2 / 0+010 1,332 152,40
3 / 0+020 1,142 38,90
4 / 0+030 1,292 52.00
Dari hasil analisa tanpa beban, didapat faktor keamanan lereng terkicil ada
pada potongan 1 atau STA 0+000 yaitu sebesar 1,257 dan untuk analisa
menggunakan beban didapat sebesar 1,038. Berikut ini rekapitulasi yang
ditabelkan pada Tabel 4.7.
Metode Bishop ini termasuk dalam metode irisan, dimana massa tanah
yang longsor dipecah-pecah menjadi beberap irisan vertikal (pias) diatas bidang
longsor yang membentuk sebuah busur lingkaran dengan jari-jari sembarang.
dimana:
i=n
Momen penahannya adalah; ∑ [ c ' b i+W i (1−r u) tgφ ' ] ¿ ¿
i=1
i=n
dan, Momen penggeraknya adalah; ∑ W i sin θi
i=1
γ'
NO.
Lapisan A W θ° W.sin θ°
SLICE
1
1 2 3 4 5 6
1 19.5 3.778 73.671 41 48.333
2 19.5 8.189 159.686 30 79.843
3 19.5 9.603 187.259 20 64.046
4 19.5 7.425 144.788 11 27.627
5 19.5 2.709 52.826 2 1.844
TOTAL GAYA PENGGERAK 221.692
9 10 11 12 13 14 15 16
40.009 0.466 0.755 0.869 -26.592 13.418 1.862 24.985
31.253 0.466 0.866 0.577 26.855 58.109 1.466 85.162
28.778 0.466 0.940 0.364 43.483 72.261 1.245 89.950
27.497 0.466 0.982 0.194 25.630 53.127 1.111 59.027
27.025 0.466 0.999 0.035 -16.533 10.492 1.017 10.669
TOTAL GAYA PENAHAN 269.794
81
i=n
F=∑ [ c ' bi +W i (1−r u )tg φ ' ] ¿ ¿ ¿
i=1
269.794
F=
221.692
Hasil Perhitungan
Potongan / (STA) Faktor Keamanan
1 / 0+000 1,217
2 / 0+010 1,446
3 / 0+020 1,354
4 / 0+030 1,412
γ'
NO.
Lapisan A W θ° W.sin θ°
SLICE
1
1 2 3 4 5 6
1 19.5 3.248 108.336 39 68.178
2 19.5 8.191 204.725 29 99.252
3 19.5 10.331 201.4545 20 68.901
4 19.5 8.299 161.831 12 33.646
5 19.5 3.301 64.370 3 3.369
TOTAL GAYA PENGGERAK 273.347
82
i=n
F=∑ [ c ' bi +W i (1−r u )tg φ ' ] ¿ ¿ ¿
i=1
278.662
F=
273.347
Hasil Perhitungan
Potongan / (STA) Faktor Keamanan
1 / 0+000 1,019
2 / 0+010 1,390
3 / 0+020 1,192
4 / 0+030 1,349
q = 1,5 t/m²
0.44 m G5
α=14°
4,4 m G4 G1
G7
G3
G6
2,2 m
0,6m G2
Diketahui:
γ1 Beton = 2,4 t/m³ C Tanah asli = 1,3 t/m³
γ 2 Tanah timbunan = 1,539 t/m³ γ3 Tanah asli = 2,21 t/m³
ϕ Tanah timbunan = 28° ϕ Tanah asli = 27°
¿ 0,666
Kp=1,577
Tekanan:
p=Ka x q
p 1=KaL 1 x q
¿ 0.657 x 1,5
¿ 0,986 t /m²
p 2=KaL 2 x q
¿ 0.666 x 1,5
¿ 0,999 t /m²
Gaya:
P= p x L
P 1= p 1 x L1
¿ 0.986 x 4,84
¿ 4,770 t /m
P 2= p 2 x L2
¿ 0.999 x 0,6
¿ 0.6 t /m
Gaya Vertikal:
Pv 1=sin α x P 1
¿ sin 14 ° x 4,770
¿ 1,154 t /m
Pv 2=sin α x P 2
¿ sin 14 ° x 0,6
¿ 0.145 t /m
Gaya Horizontal:
87
Ph1=cos α x P1
¿ cos 14 ° x 4,770
¿ 4,629 t /m
Ph2=cos α x P 2
¿ cos 14 ° x 0,6
¿ 0,582 t/m
∑ Pa=Pv + Ph
∑ Pa1=Pv 1+ Ph1
¿ 1,154+ 4,629
¿ 5,783 t/m
∑ Pa 2=Pv 2+ Ph2
¿ 0,145+0,582
¿ 0,727 t /m
B. Akibat tanah dibelakang dinding
1. Akibat tanah Timbunan
Tekanan:
p=γ . L. Ka
p 3=γ 2. L 1. KaL1
¿ 1,539 x 4,84 x 0,657
¿ 4,894 t/m ²
p 4=γ 2. L 2. KaL 2
¿ 1,539 x 0,6 x 0,666
¿ 0,615 t /m²
Gaya:
88
P 3=0,5. p 3. L 1
¿ 0,5 x 4,894 x 4,84
¿ 11,844 t /m
P 4= p 4. L2
¿ 0,615 x 0,6
¿ 0,369 t /m
Gaya Vertikal:
Pv 3=sin α x P 3
¿ sin 14 ° x 11,844
¿ 2,865 t /m
Pv 4=sin α x P 4
¿ sin 14 ° x 0,369
¿ 0,089 t /m
Gaya Horizontal:
Ph3=cos α x P 3
¿ cos 14 ° x 11,844
¿ 11,492t / m
Ph 4=cos α x P 4
¿ cos 14 ° x 0,369
¿ 0,358 t /m
∑ Pa=Pv + Ph
∑ Pa3=Pv 3+ Ph 3
¿ 2,865+11,492
¿ 14,356 t /m
∑ Pa 4=Pv 4 + Ph 4
¿ 0,089+0,358
¿ 0,875 t /m
p=γ . L. Ka
p 5=γ 3. L 2. KaL 2
¿ 2,21 x 0,6 x 0,666
¿ 0,883 t /m²
Gaya:
P 5=0,5. p 5. L 2
¿ 0,5 x 0,883 x 0,6
¿ 0,265 t /m
Gaya vertikal:
Pv 5=sin α x P 5
¿ sin 14 ° x 0,265
¿ 0,064 t /m
Gaya Horizontal:
Ph5=cos α x P 5
¿ cos 14 ° x 0,265
¿ 0,257 t /m
∑ Pa5=Pv 5+ Ph 5
¿ 0,064+ 0,257
¿ 0,321 t/m
¿ 21,636 t /m
y 1=L 2+ ( 12 xL 1)
¿ 0,6+ ( x 4,84 )
1
2
¿ 3,02 m
1
y 2= xL 2
2
1
¿ x 0,6
2
¿ 0,3 m
y 3=L 2+ ( 13 xL 1)
¿ 0,6+ ( x 4,84 )
1
3
¿ 2,21 m
1
y 4= xL 2
2
1
¿ x 0,6
2
¿ 0,3 m
1
y 5= xL 2
3
1
¿ x 0,6
3
¿ 0,2 m
p=γ . L. Ka
p=γ 3. D. KaL 2
¿ 2,21 x 2,2 x 0,666
¿ 7,669 t/m ²
Gaya:
Pp=0,5. p . D
¿ 0,5 x 7,669 x 2,2
¿ 8,436 t /m
8. Tinggi Resultante Akibat Tekanan Pasif (Yp)
1
y= xD
3
1
¿ x 2,2
3
¿ 0,733 m
Pp x y
Yp=
Pp
8,436 x 0,733
¿
8,436
¿ 0.733 t /m
9. Kontrol Terhadap Guling
A. Perhitungan Momen
Disederhanakan dengan menggunakan tabel berikut
92
B. Titik resultan keseluruhan konstruksi (X)
A 1. x 1+ A 2. x 2+ A 3. x 3+ A 4. x 4+ A 5. x 5+ A 6. x 6+ A 7. x 7
X=
∑A
X =1,299 m
C. Kontrol terhadap guling
MR
FS= ≥2
Mo
MR=∑ M x X
¿ 34,667 x 1,229
¿ 45,042
e= −( )≤ 6
3 45,042−19,753 3
2 24,520
e=0,469 ≤ 0,5……..ok
93
94
¿ 2,529
B
Fγs=1−0.4 x
L
3
¿ 1−0.4 x
1
¿−0,2
B. Faktor kedalaman
Df
FKd= >1
B
4,84
¿ >1
3
¿ 1,613>1 …….oke
Df
Fqd=1+2. tan ϕ (1−sin ϕ )2 x
B
2 4,84
¿ 1+2. tan 27 ° ( 1−sin 27 ° ) x
3
¿ 1,490
1−Fqd
Fcd=Fqd−
Nc . tan ∅
1−1,490
¿ 1,490−
31,15 x tan27
¿ 1,521
Fγd=1
24,520
¿ x¿
3
¿ 15,834 t /m²
maka,
Qult
FS= ≥3
Qmax
255,742
¿ ≥3
15,834
¿ 16,150 ≥3 …….ok
Pada analisa ini akan dicari faktor keamanan lereng setelah diberikan
perkuatan berupa dinding penahan tanah tipe kantilever dengan beban lalulintas
pada badan jalannya serta tanah timbunan pada bagian aktif maupun pasif seperti
yang direncanakan pada perhitungan dinding penahan tanah sebelumnya.
Gambar 4.11 Nilai Faktor keamanan setelah diberikan perkuatan pada lereng
potongan 1/STA 0+000
Hasil Perhitungan
Potongan / ( STA ) Faktor Keamanan Total Displacements (m)
1 / 0+000 2,147 1,17
2 / 0+010 3,111 0,00892
3 / 0+020 2,498 0,00423
4 / 0+030 2,356 0,003
Aspek teknis