No. Kondisi FK FK
Bishop Janbu
i. Lapisan batuan horizontal 1,017 1,058
ii. Kemiringan lapisan batuan 30 o searah kemiringan lereng 0,810 0,888
iii. Kemiringan lapisan batuan 30 o berlawanan arah kemiringan lereng 1,172 1,173
Gambar 1.1. Jawaban i Metode Bishop Gambar 1.2. Jawaban i Metode Janbu
Gambar 1.3. Jawaban ii Metode Bishop Gambar 1.4. Jawaban ii Metode Janbu
Gambar 1.5. Jawaban iii Metode Bishop Gambar 1.6. Jawaban iii Metode Janbu
2. FoS lereng dengan metode Janbu dan Bishop untuk sifat fisik dan mekanik
sesuai dengan tabel di atas namun tinggi lereng berubah menjadi 30 dan 50m.
No. Tinggi Bench FK Bishop FK Janbu
i. 1,593 1,559
ii. 30 m 1,515 1,492
iii. 1,520 1,481
i. 0,904 0,883
ii. 50 m 0,773 0,814
iii. 0,973 0,938
Gambar 2.1. Jawaban i 30m Bishop Gambar 2.2. Jawaban i 30m Janbu
Gambar 2.3. Jawaban ii 30 m Bishop Gambar 2.4. Jawaban ii 30m Janbu
Gambar 2.5. Jawaban iii 30m Bishop Gambar 2.6. Jawaban iii 30m Janbu
Gambar 2.9. Jawaban ii 50m Bishop Gambar 2.10. Jawaban ii 50m Janbu
Gambar 2.11. Jawaban iii 50m Bishop Gambar 2.12. Jawaban iii 50m Janbu
3. Analisis kemantapan lereng dari perhitungan
Didapat dari hasil perhitungan di atas keberadaan bidang perlapisan dapat memberikan
pengaruh yang signifikan pada perhitungan faktor keamanan, bidang perlapisan yang
horizontal memberikan pengaruh pengecilan nilai FK, bidang perlapis yang searah dengan
kemiringan lereng akan memberikan nilai FK yang lebih kecil dikarenakan jika dilakukan
penggalian mekanis dengana arah searah dengan bidang perlapisan kemungkinan lereng untuk
failure akan lebih besar, pada bidang perlapisan yang berlawanan arah dengan kemiringan
lereng akan memberikan nilai FK lebih besar karena jika dilakukan penggalian mekanis pada
arah ini akan cenderung aman dan kemungkinan failure akan lebih kecil. Semakin tinggi lereng
yang dibuat maka akan semakin kecil nilai FK, lereng yang tinggi akan memberikan bobot
yang akan memperkecil perhitungan FK, selain itu semakin tinggi suatu lereng maka perubahan
tegangan alamiah lereng akan semakin besar yang menyebabkan lereng menjadi tidak stabil.
Sedangkan lereng dengan tinggi yang semakin rendah akan memberikan nilai FK yang lebih
tinggi yang dapat diartikan bahwa lereng lebih mantap.