Anda di halaman 1dari 46

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

PERHITUNGAN TEGANGAN VERTIKAL

A. Perhitungan Data Tanah


Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
 z1 = Kedalaman Permukaan Dari Satu Jenis Lapisan Tanah (m)
 z2 = Kedalaman Akhir Dari Satu Jenis Lapisan Tanah (m)
 Hi = Tebal Satu Jenis Lapisan Tanah (m)
Hi = z2 - z1
 γ' = Berat isi tanah Efektif Satu Jenis Lapisan Tanah (kN/m3)

γ' =
∑ γi
n
 c = Cohessi Satu Jenis Lapisan Tanah (kN/m2)

c=
∑c
n
 φ' = Sudut Geser Dalam Satu Jenis Lapisan Tanah (°)

φ=
∑φ
n

B. Perhitungan Tegangan Vertikal Akibat Berat Tanah Sendiri


(Ditinjau berdasarkan tiap lapisan tanah yang ada)
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
 (σ'o) = Tegangan Efektif Tanah Tanah (kN/m2)
σ'o = ∑ γ ' . H i
 (Ka) = Koefisien Tekanan Tanah Pada Lapisan ke-n
Ka = tan 2 (45−¿∅2 ) ¿
 (σ'a) = Tekanan Tanah Aktif (kN/m2)
σ'a(s) = σ'o . Ka

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Dengan Rumus-Rumus diatas, ditinjau per lapisan tanah maka didapat :

PERHITUNGAN TEGANGAN EFEKTIF TANAH AKIBAT BERAT TANAH SENDIRI


z γ' ϕ' σ'o (s) σ'a (s)
Lapisan 2 Ka 2
(m) (°) (kN/m ) (kN/m )
0 0.00 0.000
1 17.90 32.2054 0.305
0.60 10.74 3.272
0.60 10.74 3.261
2 18.48 32.2876 0.304
2.60 47.69 14.481
2.60 47.69 14.512
3 18.66 32.2368 0.304
3.60 66.36 20.190
3.60 66.36 20.310
4 19.09 32.0933 0.306
7.00 131.25 40.174

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
DATA TANAH

UNIVERSITAS SAM RATULANGI z1 z2 Hi γ' c φ'


Lapisan Jenis Tanah
FAKULTAS TEKNIK (m) (m) (m) (kN/m ) (kN/m2)
3
(°)
1
REKAYASA PONDASI II
Sand mixtures - silty sand to sandy silt 0 0.60 0.60 17.90 20.13 2020
32.21
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
3 Sand - Clean sand to silty sand
Lanny D.0.60 2.60 2.00
K. Manaroinsong, 18.48 56.57
ST, MT 32.29
4 Gravelly sand to dense sand 2.60 3.60 1.00 18.66 76.84 32.24
5 Sand - Clean sand to silty sand 3.60 7.00 3.40 19.09 79.28 32.09

C. Perhitungan Tegangan Vertikal Akibat Beban Lajur


(Berdasarkan Rumus dari Buku Principles of foundation Engineering – 8th Edition.Halaman
596)
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

 Ka = Koefisien Tekanan Tanah Pada Lapisan ke-n


Ka = tan 2 (45−¿∅2 ) ¿
 σ'a(q) = Tekanan Tanah Aktif (kN/m2)
σ'a(q) = q . Ka
Dengan Parameter :

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

q = Beban Lajur (Kpa)

Dengan rumus-rumus diatas ditinjau per lapisan tanah, maka didapat σ'a(q) untuk tiap lapisan
tanah.Perhitungan Dilakukan sampai pada kedalaman Garis Keruk. H= 7,00 m

D. Perhitungan Tegangan Vertikal Total Akibat Berat Tanah Sendiri Dan Akibat Beban
Lajur
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
(Berdasarkan Rumus dari Buku Principles of foundation Engineering – 8th Edition.Halaman
598)

PERHITUNGAN TEGANGAN EFEKTF TANAH AKIBAT BEBAN LAJUR

z q ϕ' σ'a (q)


Lapisan 3 Ka 2
(m) (kN/m ) (°) (kN/m )
0 4.418
1 14.50 32.21 0.305
0.60 4.418
0.60 4.403
2 14.50 32.29 0.304
2.60 4.403
2.60 4.412
3 14.50 32.24 0.304
3.60 4.412
3.60 4.438
4 14.50 32.09 0.306
7.00 4.438

 σ'a(total) = Tegangan Vertikal Total (kN/m2)


σ'a(total) = σ'a(s) + σ'a(q)

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Dengan Rumus-Rumus diatas, ditinjau per lapisan tanah maka didapat σ'a(q) untuk tiap
lapisan tanah.Perhitungan dilaukakan sampai pada kedalaman Garis Keruk (Dredge Line)
H = 7,00 m

Dari Tabel diatas dibuat Grafik diagram tekanan tanah aktif (Teganagn Vertikal) akibat berat
tanah sendiri dan akibat beban lajur.

PERHITUNGAN TEGANGAN VERTIKAL TOTAL


z σ'a (s) σ'a (q) σ'a (total)
2 2 2
(m) (kN/m ) (kN/m ) (kN/m )
0.00 0.0000 4.4177 4.4177
0.60 3.2721 4.4177 7.6898
0.60 3.2610 4.4027 7.6638
2.60 14.4811 4.4027 18.8838
2.60 14.5115 4.4120 18.9235
3.60 20.1904 4.4120 24.6024
3.60 20.3102 4.4382 24.7484
7.00 40.1743 4.4382 44.6125

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

DATA - DATA PERENCANAAN YANG DIGUNAKAN

Berdasarkan Kondisi Tanah diaats, akan di Desain Turap Berangker (Anchor Sheet Pile)

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Dengan Data-Data :

ϒd = 17.5 Kn/m^3
ϒt = 20.5 Kn/m^3 ϒ' = 10.69 Kn/m^3
φ = 32 ˚ (Kp-Ka) = 2.95
C = 45 Kpa l1 = 1/2*(L1)= 1.5 m
L1 = 3 m
l2 = 1/2*(L1)= 1.5 m
L2 = 4 m
ϒw = 9.81 Kn/m^3

Menghitung Kedalaman Total (D) dan Momen Maximum .


Dengan Langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tahap 1. (Menghitung Koefisien Tekanan Tanah)

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Menghitung Nilai Koefisien Tekanan Tanah

‫׎‬
࢚ࢇ࢔૛ ሺ૝૞െ
࢑ࢇ ൌ ૛ሻ

Ka = 0.307259

‫׎‬
࢚ࢇ࢔૛ ሺ૝૞െ
࢑࢖ ൌ ૛ሻ

Kp = 3.254588

2. Tahap 2. (Menghitung Tegangan Tanah Aktif)


Menghitung Tegangan Tanah Aktif

࣌Ԣ
૚ ൌ
ࢽ Ǥࡸ૚Ǥࡷ ࢇ
࣌Ԣ
૛ ൌࢽ Ǥࡸ૚ ൅ ࢽ Ԣ
Ǥࡸ૛ ࡷ ࢇ


σ'1 = 16.1311 ۹ ‫ ܖ‬Ȁ‫ܕ‬

σ'2 = 29.2694 ۹ ‫ ܖ‬Ȁ‫ܕ‬

3. Tahap 3. (Menghitung Kedalaman L3)


Menghitung Kedalaman L3

࣌૛
ࢠെࡸ ൌ
ࡸ૜ ൌ
ࢽ Ԣࡷ ࢖ െࡷࢇ


L3 = 0.92898 ۹ ‫ ܖ‬Ȁ‫ܕ‬

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

4. Tahap 4. (Menghitung Resultan dari Area ABCD yang dibentuk)

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Menghitung resultan dari area ABCD yang Dibentuk

Area 1 (P1) = 1/2 . σ'1 . L1 = 24.1966 kN/m


Area 2 (P2) = σ'1 . L2 = 64.5243 kN/m
Area 3 (P4) = 1/2 . (σ'2-σ'1) . L2 = 26.2767 kN/m
Area 4 (P4) = 1/2 . σ'2 . L3 = 13.5954 kN/m

P.total = P1 + P2 + P3 = 128.593 kN/m

Hitung jarak tegak lurus gaya tanah aktif terhadap titik peralihan (E)
(Statis momen)

σ ࡼ࢏Ǥࢆ࢏
ż= σ ࡼ࢏
Z1 = 5.92898 m
Z2 = 2.92898 m
Z3 = 2.26232 m
Z4 = 0.61932 m

Z.bar = 3.11306 m

5. Tahap 5. (Menghitung panjang L4)


Berdasarkan Acuan Gambar dibagian awal, panjang L4 dapat Dihitung dengan
Menyelesaikan Persamaan Polinom berderajat 4 dibawah ini :

σ '5 516,371
A1= = = 9,136 m2
γ .( K p−K a) 19,088 x 2,961

8P 8 x 185,712
A 2= = = 26,286 m2
γ .(K p−K a) 19,088 x 2,961

6 P [ 2 . Z . γ ( K p −K a ) +σ 5 ]
'
6 x 185,712 [ 2 x 3,085 x 19,088 x 2,961+516,371 ]
A3 = 2 2
= 2 2
= 301,759 m2
( γ ) ( K p−K a ) ( 19,088 ) ( 2,961 )

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

P(6 . Z . σ '5 +4. P) 185,712 x (6 x 3,085 x 516,371+ 4. 185,712)


A 4= 2 2
= 2 2 = 598,858 m2
( γ ) . ( K P −K a ) (19,088 ) ( 2,961 )

Panjang L4 dapat dicari dengan metode coba-coba nilai L4 sehingga ruas kiri sama dengan ruas
kanan. Namun dalam hal ini, panjang L4 dihitung dengan Metode Newton-Rapshon.

Persamaan dapat ditulis F(x) = L44 + A 1 . L34− A 2. L24− A 3 . L4− A 4


3 2
Dimana Persamaan F'(x) = 4 L4 +3. A1 . L 4−2. A 2. L4− A 3

Tentukan Nilai Awal L4 Misalnya diambil L4 = 10 meter, selanjutnya hitunglah


parameter-parameter yang lain sesuai dengan rumus-rumus diatas.

Maka hasil perhitungan didapat dalam tabel berikut ini :

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

6. Tahap 6. (Menghitung Nilai dari Tekanan Tanah 𝝈′3 dan 𝝈′4)


Nilai dari tekanan tanah 𝝈′3 (Dilihat pada gambar dibagian Awal) dihitung dengan
Menggunakan Rumus:
σ ' 3=γ . L4 . ¿ - K a ¿- q.¿ - K a )

σ ' 3=19,088 x 6,069 x 2,961 - 14,5 x 2,961


σ ' 3=300,082kN/m 2

Nilai dari tekanan tanah 𝝈′4 (Dilihat pada gambar dibagian Awal) dihitung dengan
Menggunakan Rumus:
σ ' 4=σ ' 5 +γ . L4 . ( K p −K a ) +¿ q. ¿)

σ ' 4=516,371+19,088 x 6,069 x 2,961 + 14,5 x 2,961


σ ' 4=¿ 902,303 kN/m2

7. Tahap 7. (Menghitung Panjang L5)


Dilihat pada gambar dibagian awal, dihitung dengan Menggunakan Rumus:

σ 3 . L4−2 . P
L 5=
σ 3+ σ 4

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

385,932 x 6,069−2 x 185,712


L 5=
385,932+902,303
L5=1,530 m

8. Tahap 8. (Menghitung Kedalaman Pemancangan)


Kedalaaman Pemancangan Teoritis (D.teori) dengan Rumus :
D .Teoritical=¿ L3+L4)
D.teori = 0,789 m + 6,069 m
D.teori = 6,858 m

Kedalaaman Pemancangan Aktual (D.Aktual) dengan Rumus :


D.aktual dihitung berkisar 20%-30% dari kedalaman aktual atau 1,2 – 1,4 dari kedalaman
D.teori. Maka di ambil 1,3 dari D.teori.
D . Actual=1.3 . (L3+L4)

D.Aktual = 1,3 x (0,789 m + 6,069 m)


D.Aktual = 8,915 m

9. Tahap 9. (Menghitung Panjang Total Turap)

Panjang Total Turap adalah Jumlah Dari panjang (L1) + Kedalaaman Aktual (D.aktual)
Panjang Total Turap = 7,00 m + 8,915 m
Panjang Total Turap = 15,915 m

10. Tahap 10. (menghitung Momen Maksimum yang terjadi pada Turap)
Momen Maksimum (M.max) yang bekerja pada turap terletak pada saat gaya geser (Q=0).
Persamaan untuk mencari jarak titik netral gaya geser terhadap titik tersebut adalah :

Q=0

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

P-1/2. z '2(Kp-Ka) = 0

'
Z=
√ 2P
( K p− K a ) . γ '

Z '=

'
√ 2 x 185.712
2,961 x 19,088
Z =2,564 m

Momen Maksimum (M.max) yang bekerja pada Turap :


1 '
M .max=P . ( z+ Z )−[1/2. γ . Z . ( K p−K a ) ].( . Z )
' '2
3
1 2 1
M .max=185,712 x ( 3,085+2,564 )−[ x 2,564 x 2,961] .( x 2,564)
2.19,088 3
M .max=890,318 kN.m/m'

11. Tahap 11. (Mendesain Profil Penampang Baja)


Mendesain Profil Penampang Baja ditinjau dengan nilai Modulus Elastisitas
Penampang Baja (Sx).
Tabel Baja yang dipakai adalah Tabel Baja ‘’Double ZZ’’

Momen Max .
Sx ¿
Q. Allowable

890,318
Sx ¿ 3
172,5 x 10
3
Sx ¿ 5161,263 cm /m'

Maka Digunakan Penampang Baja Tipe ZZ52-700


(Lihat lampiran Tabel Baja)
Keterangan :

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Q.Allowable diambil dari ASTM A-328

DATA SONDIR
Jumlah Hambatan Hambatan
Kedalaman Hambatan Konus Jumlah Hambatan Hambatan Pelekat (HP x 20/10)
2 2 2 Pulukul (JHP) Setempat (HS =
(m) (HK) (kg/cm ) (JH) (kg/cm ) (HP = JH - HK) (kg/cm ) (kg/cm) HP/10) (kg/cm)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0.00 0 0 0 0 0 0
0.20 30 35 5 10 10 0.5
0.40 30 35 5 10 20 0.5
0.60 30 35 5 10 30 0.5
0.80 100 105 5 10 40 0.5
1.00 100 105 5 10 50 0.5
1.20 100 105 5 10 60 0.5
1.40 100 105 5 10 70 0.5
1.60 140 145 5 10 80 0.5
1.80 140 145 5 10 90 0.5
2.00 140 145 5 10 100 0.5
2.20 190 195 5 10 110 0.5
2.40 190 195 5 10 120 0.5
2.60 200 205 5 10 130 0.5
2.80 210 215 5 10 140 0.5
3.00 210 215 5 10 150 0.5
3.20 225 230 5 10 160 0.5
3.40 225 230 5 10 170 0.5
3.60 230 235 5 10 180 0.5
3.80 230 235 5 10 190 0.5
7.00 240 250 10 20 210 1
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

ANALISIS DATA SONDIR


TABEL ANALISIS
CPT Result Friction
Kedalaman ϒ Soil Description σ'vo qc/Pa φ' A B σp' Su E
qc FS Ratio (Rf)
2 2 3 2 o 2 2
(m) (kN/m ) (kN/m ) (kN/m ) (kN/m ) () (kN/m ) (kN/m ) (kPa)
0.00 0.0 0 - - - 0 - - - - - - -
0.20 2943.0 49.05 1.67 17.90 3.6 29.4 34 0.404 0.159 95.84 21.09 7357.50
0.40 2943.0 49.05 1.67 17.90 Sand mixtures - silty sand to sandy silt 7.2 29.4 32 0.404 0.208 92.89 20.44 7357.50
0.60 2943.0 49.05 1.67 17.90 10.7 29.4 31 0.404 0.243 85.78 18.87 7357.50
0.80 9810.0 49.05 0.50 18.36 14.4 98.1 33 0.527 0.248 216.77 47.69 24525.00
1.00 9810.0 49.05 0.50 18.36 18.1 98.1 33 0.527 0.271 212.71 46.80 24525.00
1.20 9810.0 49.05 0.50 18.36 21.8 98.1 32 0.527 0.291 207.35 45.62 24525.00
1.40 9810.0 49.05 0.50 18.36 25.4 98.1 32 0.527 0.309 201.38 44.30 24525.00
1.60 13734.0 49.05 0.36 18.49 29.1 137.3 32 0.567 0.318 260.71 57.36 34335.00
Sand - Clean sand to silty sand
1.80 13734.0 49.05 0.36 18.49 32.8 137.3 32 0.567 0.333 255.03 56.11 34335.00
2.00 13734.0 49.05 0.36 18.49 36.5 137.3 32 0.567 0.347 249.15 54.81 34335.00
2.20 18639.0 49.05 0.26 18.61 38.3 186.4 32 0.606 0.345 320.69 70.55 46597.50
2.40 18639.0 49.05 0.26 18.61 40.0 186.4 32 0.606 0.351 318.14 69.99 46597.50
2.60 19620.0 49.05 0.25 18.63 41.8 196.2 32 0.613 0.355 329.58 72.51 49050.00
2.80 20601.0 49.05 0.24 18.65 43.6 206.0 32 0.620 0.360 340.82 74.98 51502.50
3.00 20601.0 49.05 0.24 18.65 45.3 206.0 32 0.620 0.365 338.25 74.42 51502.50
3.20 22072.5 49.05 0.22 18.67 Gravelly sand to dense sand 47.1 220.7 32 0.629 0.369 356.08 78.34 55181.25
3.40 22072.5 49.05 0.22 18.67 48.9 220.7 32 0.629 0.374 353.52 77.77 55181.25
3.60 22563.0 49.05 0.22 18.68 50.7 225.6 32 0.632 0.379 357.67 78.69 56407.50
3.80 22563.0 49.05 0.22 18.68 52.4 225.6 32 0.632 0.384 355.07 78.12 56407.50
Sand - Clean sand to silty sand
7.00 23544.0 98.10 0.42 19.49 54.4 235.4 32 0.638 0.388 365.62 80.44 58860.00

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

DESAIN PONDASI TIANG BOR


(BORED PILE)

Desain Pondasi Tiang bor (Bored pile) dengan menggunaka data tanah pada setiap lapisan yang
berada dibawah dasar pile cap.

Berdasarkakn Desain Pondasi Tiang Bor (Gambar Sebelumnya)


Data – data yang diketahui dalam perhitungan dalam desain tersebut adalah :

A. Data Desain Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) :


Diameter Pondasi (D) = 0,600 m (Desain)
Kedalam Pemancangan/ = 16 m (Desain)
Panjang Pondasi (L) = 16 m (Desain)
Keliling Pondasi (p) =π.D
= π . 0,60 m
= 1,885 m2
Luas Penampang Pondasi (Ap) = ¼ . π . D2
= ¼ . π . (0,600)2
= 0,283 m2
B. Data Tanah

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Data tanah diambil pada kedalaman (L) dasar pondasi. Berdasarkan uji Sondir, maka
jenis tanah pada kedalaman tersebut adalah adalah jenis tanah berpasir ( Sand-Clean sand to
silty sand),
Data Tanah sebagai berikut :
Berat isi efektif tanah (γ') = 9,685 kN/m3
Sudut geser dalam (ϕ') = 33,170 kN/m2
Kohesi efektif tanah (c) =0 kN/m2 (Tanah Berpasir)
Tekanan Overburden (q') = 34,751 kN/m2
Modulus Elastisitas (Es) = 58860,000 kN/m2
Dalam Perhitungan pondasi tiang Bor akan ditinjau berdasarkan (Bored Pile) akan ditinjau
berdasarkan :
1. Daya Dukung Ujung (Point Bearing Capacity)
2. Hambatan Gesekan Samping (Frictional Resistance)

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG UJUNG


(POINT BEARING CAPACITY)

Persamaan Umum yang digunakan dalam menghitung daya dukung ujung (Qp) adalah sebagai
berikut :

Qp = Ap.qp
Qp = Ap (c’N*c + q’ N*q)
Keterangan :
Qp = Daya dukung ujung
qp = Daya dukung per satuan luas
Ap = Luas penampang pada ujung tiang pondasi
c’ = Kohesi efektif tanah dibawah dasar tiang pondasi
q’ = Tekanan Overburden pada kedalaman tiang pondasi
N*c, N*q = Faktor daya dukung

Metode yang digunakan dalam perhitungan adaya dukung ujung (point bearing capasity)
1. Metode Meyerhof
2. Metode Vesic
3. Metode Janbu
Maka perhitungan metode-metode tersebut :

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

1) Metode Meyerhof
Metode Meyerhof menyediakan dua persamaan untuk menghitung nilai daya dukung ujung (Qp)
yaitu :
a) Pada Tanah Berpasir ( c’ = 0 )
b) Pada Tanah Lempung ( ϕ' = 0 )
Pendekatan persamaan yang digunakan adalah pada tanah pasir sesuai dengan data tanah
yang didapat oleh uji sondir.

C. Metode Meyerhof Pada Tanah Berpasir


Qp = Ap . qp < Ap . q1
Qp = Ap . q’N*q < Ap . q1
Dalam menghitung nilai daya dukung ujung untuk tanah berpasir, nilai Qp tidak boleh
melebihi batas Aq . qp, dimana :
q1 = 0.5 . Pa . N*q . tan ϕ'
Keterangan :
Pa = Tekanan atmosfer, 100 kN/m2
ϕ' = Sudut geser dalam tanah dibawah dasar tiang pondasi
(Principle Of Foundation Engineering 2 – Chapter 11 : Pile Foundation (Hal. 558)

Nilai faktor daya dukung (N*q) untuk nilai ϕ' tertentu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
(Sumber: Braja M. Das, 2011. Principles of Foundation Engineering)

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Berdasarkan tabel tersebut, untuk nilai ϕ’ = 33,170°, maka nilai Nq* dapat dihitung dengan
menggunakan interpolasi yaitu:
33,170°−33 °
N ¿q =96,0+ ( 115,0−96,0 )=99,2305
34 °−30 °

Dimana Parameter yang ada disubstitusikan dalam persamaan daya dukung ujung, diperoleh,
ϕ' = 33,170 °
Ap = 0.283 m2
q’ = 34,751 kN/m2
N*q = 99,2305 °
Qp = Ap . q’N*q

Qp = (0,283) (34,751) (99,2305


Qp = 974, 9988 kN
Untuk batasnya dapat dihitung,
Qp = Ap . q1
Qp = 0.5 . Ap . Pa . N*q . tan ϕ'

Qp = (0.5) (0,283) (100) (99,2305) tan (33,170)


Qp = 916,943 kN

Sehingga didapatkan :

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Qp = Ap . q’N*q < Ap . 0.5 . Pa . N*q . tan ϕ'

Qp = 974, 9988 kN < 916,943 kN (Diambil yang terkecil)


Qp = 916,943 kN

2) Metode Vesic
Persamaan untuk menghitung nilai daya dukung ujung (Qp) menurut vesic adalah :
Q p= A p q p= A p ( c ' N ¿c +σ 'o N ¿σ )
Dimana

'
σ o= ( 3 ) (
q=
3
q=
3 ) (
1+2 K o ' 1+2 ( 1−sin ϕ ' ) ' 3−sin ϕ ' '
q )
Keterangan:

σ’o = Tegangan tanah efektif pada kedalaman tiang pondasi.

Nσ * = Faktor daya dukung

Ko = Koefisien tekanan tanah pada kondisi diam, 1 – sin ϕ’

Nilai σ’o dihitung dengan menggunakan rumus di atas, yaitu:

'
σ o= ( 3 ) (
3−sin ϕ ' ' 3−sin 30.29 °
q=
3 )
(115.25 )=76.50 kN /m2

Untuk dapat menghitung nilai faktor daya dukung (Nc* dan Nσ*), terlebih dahulu dihitung nilai Irr,
dengan menggunakan rumus:

Ir
I rr =
1+ I r ∆

dimana

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Es
I r= ' '
2 ( 1+ μ s ) q tan ϕ

μs =0.1+0.3 ( ϕ ' −25 °


20 ° )
∆=0.005 1− ( ϕ ' −25 ° q'
20 ° pa)
Keterangan:

Irr = Indeks kekakuan tanah tereduksi

Ir = Indeks kekakuan tanah

Δ = Regangan volumatik rata-rata pada zona plastis di bawah tiang pondasi

μs = Angka Poisson dari tanah

Es = Modulus elastisitas tanah

qa = Tekanan atmosfer, 100 kN/m2

Maka perhitungannya :

μs =0.1+0.3 ( 33,17020°−25
°
°
)=0,222550374
∆=( 0.005 ) 1−( 20° )
33,170 °−25° 34,751
100
=0,001027757

58860,000
I r= =221,2142796
( 2 ) (1+ 0,2225503 )( 34,751 ) ( tan 33,170 ° )

Dengan demikian:
221,2142796
I rr = =180,2366575
1+ ( 221,2142796 )( 0,0010277 57 )

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Setelah nilai Irr didapat, maka nilai faktor daya dukung (Nc* dan Nσ*) dapat dihitung. Nilai Nσ*
dihitung dengan menggunakan rumus:

{ [( ] ( ) }
1.333 sin ϕ'
¿
N =
σ
3
3−sin ϕ
'
exp
π
2
' '
) 2 ϕ ' 1+sin ϕ
−ϕ tan ϕ tan 45° + I rr
2
'

{ [( ) ][ ( )] (180,2366575 ) }
1.333 sin33,170 °
¿ 3 π 33,170°
N =
σ exp −33,170 ° ( tan33,170 ° ) tan 2 45 ° + 1+sin 33,170°
3−sin33,170 ° 2 2

N ¿σ =92,51894245

Sedangkan nilai Nc* dihitung dengan menggunakan rumus:

N c =( N σ −1 ) cot ϕ (Rumus untuk tanah berpasir)


¿ ¿ '

N ¿c =( 92,51894245−1 ) ( cot33,170 ° )=140,0154222

Dengan mensubstitusikan

Ap = 0.283 m2,

c’ = 86,105 kN/m2

q’ = 34,751 kN/m2

Nc* = 39,20963915

Nσ* = 26,62878183

ke dalam persamaan daya dukung ujung,

Q p= A p q p= A p ( c ' . N ¿c + q' . N ¿σ )

diperoleh:

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Q p= ( 0,2827 ) ( ( 86,105 )( 39,20963915 ) +34,751 ( 26,62878183 ) )

Q p=3986,276 kN

Hasil perhitungan nilai daya dukung ujung / point bearing capacity (Qp) dari ketiga metode tersebut
untuk pondasi tiang dengan D = 0.60 m dan L = 16,00 m adalah sebagai berikut:

1) Metode Meyerhof : Qp = 916,943 kN


2) Metode Vesić : Qp = 3986,276 kN
3) Metode Janbu : Qp = 1216,237 kN

Nilai daya dukung ujung desain (Qp des) didapat dengan mengambil nilai hasil Qp yang terkecil diantara
ketiga metode tersebut. Nilai Qp yang terkecil diberikan oleh metode Meyerhof, yaitu sebesar :

916,943 kN.

PERHITUNGAN HAMBATAN GESEKAN SAMPING


(FRICTION RESISTANCE)

Persamaan umum yang digunakan dalam menghitung hambatan gesekan samping (Qs) adalah
sebagai berikut:

Q s =∑ p ∆ Lf

Keterangan:

Qs = Hambatan gesekan samping

p = Keliling tiang pondasi

ΔL = Daya dukung ujung per satuan luas

f = Hambatan gesek per satuan luas

Metode-metode yang digunakan dalam perhitungan hambatan gesekan samping (frictional


resistance) untuk pondasi dalam terdiri dari satu metode untuk jenis tanah berpasir dan tiga metode
untuk jenis tanah berlempung (metode α, metode β, dan metode λ).

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Bersadarkan data tanah pada soal, karena tanah digolongkan sebagai jenis tanah berpasir, maka nilai
hambatan gesekan samping dihitung dengan menggunakan persamaan untuk tanah berpasir

A. Perhitungan Hambatan Samping untuk Tanah Berpasir


Persamaan untuk menghitung nilai hambatan gesekan samping (Qs) untuk tanah berpasir (c’ = 0)
adalah:
Qs =∑ p ∆ Lf

Dimana

f =K σ 'o tan δ '


'
K ≈ K o=1−sin ϕ → ( Untuk pondasi tiang bor )

Keterangan:

K = Koefisien tekanan tanah efektif


͞ σ’o = ͞Tegangan vertikal efektif rata-rata pada lapisan tanah yang ditinjau
δ’ = Sudut geser antara tanah dengan tiang pondasi (0.5ϕ – 0.8ϕ)

Jika nilai δ’ diambil sama dengan 0.8ϕ, dan keliling tiang pondasi konstan sepanjang tiang, maka
persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi:

Q s =p ∑ K σ 'o tan ( 0.8 ϕ ' ) ∆ L

Nilai hambatan gesek satuan (f) akan mencapai batas nilai f maksimum pada kedalaman 15D
dari permukaan tanah. “Karena kedalaman pondasi (L = 16,00 m) lebih besar dari 15.D (= 15 ×
0.60 = 9 m), maka nilai hambatan gesek satuan pada kedalaman L sudah mencapai batas
maksimum, sehingga perlu dilakukan pembatasan”

Untuk memudahkan perhitungan, maka perhitungan hambatan gesekan samping dibuat dalam
bentuk tabel seperti bawah ini.

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

B. PERHITUNGAN HAMBATAN GESEKAN SAMPING (FRICTIONAL RESISTANCE )

1) UNTUK TANAH BERPASIR


Kedalaman ΔL γ' ϕ' σ'o1 σ'o2 ͞ σ'o ͞ σ'otan(0.8ϕ')ΔL)
f = (K
Lapisan 3 2 2 2
K tan(0.8ϕ') Qs.Lokal Qs.Kumulatif
(m) (m) (kN/m ) (°) (kN/m ) (kN/m ) (kN/m ) (kN/m)
1 0.00-0.20 0.200 17.900 21.086 0.000 3.580 1.790 0.640 0.303 0.070 0.131 0.131
2 0.20-0.40 0.200 17.900 31.976 3.580 7.160 5.370 0.470 0.479 0.242 0.456 0.587
3 0.40-0.60 0.200 17.900 31.008 7.160 10.740 8.950 0.485 0.462 0.401 0.756 1.343
4 0.60-0.80 0.200 17.900 33.181 10.740 14.320 12.530 0.453 0.500 0.567 1.068 2.411
5 0.80-1.00 0.200 18.362 32.639 14.320 17.992 16.156 0.461 0.490 0.730 1.375 3.787
6 1.00-1.20 0.200 18.362 32.197 17.992 21.665 19.828 0.467 0.483 0.894 1.685 5.471
7 1.20-1.40 0.200 18.362 31.825 21.665 25.337 23.501 0.473 0.476 1.058 1.994 7.465
8 1.40-1.60 0.200 18.362 32.304 25.337 29.009 27.173 0.466 0.484 1.226 2.310 9.775
9 1.60-1.80 0.200 18.491 32.019 29.009 32.707 30.858 0.470 0.479 1.390 2.620 12.396
10 1.80-2.00 0.200 18.491 31.764 32.707 36.405 34.556 0.474 0.475 1.555 2.931 15.327
11 2.00-2.20 0.200 18.491 32.506 36.405 40.104 38.255 0.463 0.488 1.727 3.255 18.581
12 2.20-2.40 0.200 8.798 32.520 40.104 41.863 40.983 0.462 0.488 1.850 3.487 22.068
13 2.40-2.60 0.200 8.798 32.655 41.863 43.623 42.743 0.460 0.490 1.930 3.638 25.707
14 2.60-2.80 0.200 8.817 32.785 43.623 45.386 44.504 0.459 0.493 2.011 3.790 29.497
15 2.80-3.00 0.200 8.836 32.798 45.386 47.153 46.270 0.458 0.493 2.091 3.941 33.437
16 3.00-3.20 0.200 8.836 32.976 47.153 48.921 48.037 0.456 0.496 2.172 4.093 37.531
17 3.20-3.40 0.200 8.863 32.988 48.921 50.693 49.807 0.456 0.496 2.252 4.244 41.775
18 3.40-3.60 0.200 8.863 33.054 50.693 52.466 51.579 0.455 0.497 2.332 4.396 46.171
19 3.60-3.80 0.200 8.871 33.067 52.466 54.240 53.353 0.454 0.498 2.412 4.547 50.718
20 3.80-4.00 0.200 8.871 33.170 54.240 56.014 55.127 0.453 0.499 2.493 4.700 55.418
21 4.00-4.20 0.200 9.685 33.170 56.014 57.951 56.982 0.453 0.499 2.577 4.858 60.276
22 4.20-4.40 0.200 9.685 33.170 57.951 59.888 58.919 0.453 0.499 2.665 5.023 65.300
23 4.40-4.60 0.200 9.685 33.170 59.888 61.825 60.856 0.453 0.499 2.753 5.188 70.488
24 4.60-4.80 0.200 9.685 33.170 61.825 63.762 62.793 0.453 0.499 2.840 5.354 75.842
25 4.80-5.00 0.200 9.685 33.170 63.762 65.699 64.730 0.453 0.499 2.928 5.519 81.360
26 5.00-5.20 0.200 9.685 33.170 65.699 67.636 66.667 0.453 0.499 3.015 5.684 87.044
27 5.20-5.40 0.200 9.685 33.170 67.636 69.572 68.604 0.453 0.499 3.103 5.849 92.893
28 5.40-5.60 0.200 9.685 33.170 69.572 71.509 70.541 0.453 0.499 3.191 6.014 98.907
29 5.60-5.80 0.200 9.685 33.170 71.509 73.446 72.478 0.453 0.499 3.278 6.179 105.086
30 5.80-6.00 0.200 9.685 33.170 73.446 75.383 74.415 0.453 0.499 3.366 6.344 111.431
31 6.00-6.20 0.200 9.685 33.170 75.383 77.320 76.352 0.453 0.499 3.453 6.509 117.940
32 6.20-6.40 0.200 9.685 33.170 77.320 79.257 78.289 0.453 0.499 3.541 6.675 124.615
33 6.40-6.60 0.200 9.685 33.170 79.257 81.194 80.226 0.453 0.499 3.629 6.840 131.455
34 6.60-6.80 0.200 9.685 33.170 81.194 83.131 82.163 0.453 0.499 3.716 7.005 138.460
35 6.80-7.00 0.200 9.685 33.170 83.131 85.068 84.099 0.453 0.499 3.804 7.170 145.630
36 7.00-7.20 0.200 9.685 33.170 85.068 87.005 86.036 0.453 0.499 3.891 7.335 152.965
37 7.20-7.40 0.200 9.685 33.170 87.005 88.942 87.973 0.453 0.499 3.979 7.500 160.465
38 7.40-7.60 0.200 9.685 33.170 88.942 90.879 89.910 0.453 0.499 4.067 7.665 168.131
39 7.60-7.80 0.200 9.685 33.170 90.879 92.816 91.847 0.453 0.499 4.154 7.831 175.961
40 7.80-8.00 0.200 9.685 33.170 92.816 94.753 93.784 0.453 0.499 4.242 7.996 183.957
41 8.00-8.20 0.200 9.685 33.170 94.753 96.689 95.721 0.453 0.499 4.329 8.161 192.118
42 8.20-8.40 0.200 9.685 33.170 96.689 98.626 97.658 0.453 0.499 4.417 8.326 200.444
43 8.40-8.60 0.200 9.685 33.170 98.626 100.563 99.595 0.453 0.499 4.505 8.491 208.935
44 8.60-8.80 0.200 9.685 33.170 100.563 102.500 101.532 0.453 0.499 4.592 8.656 217.591
45 8.80-9.00 0.200 9.685 33.170 102.500 104.437 104.437 0.453 0.499 4.724 8.904 226.495
46 9.00-9.20 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 235.564
47 9.20-9.40 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 244.633
48 9.40-9.60 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 253.702
49 9.60-9.80 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 262.771
50 9.80-10.00 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 271.841
51 10.00-10.20 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 280.910
52 10.20-10.40 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 289.979
53 10.40-10.60 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 299.048
54 10.60-10.80 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 308.117
55 10.80-11.00 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 317.186
56 11.00-11.20 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 326.255
57 11.20-11.40 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 335.324
58 11.40-11.60 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 344.393
59 11.60-11.80 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 353.463
60 11.80-12.00 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 362.532
61 12.00-12.20 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 371.601
62 12.20-12.40 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 380.670
63 12.40-12.60 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 389.739
64 12.60-12.80 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 398.808
65 12.80-13.00 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 407.877
66 13.00-13.20 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 416.946
67 13.20-13.40 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 426.015
68 13.40-13.60 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 435.085
69 13.60-13.80 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 444.154
70 13.80-14.00 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 453.223
71 14.00-14.20 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 462.292
72 14.20-14.40 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 471.361
73 14.40-14.60 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 480.430
74 14.60-14.80 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 489.499
75 14.80-15.00 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 498.568
76 15.00-15.20 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 507.637
77 15.20-15.40 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 516.706
78 15.40-15.60 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 525.776
79 15.60-15.80 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 534.845
80 15.80-16.00 0.200 9.685 33.170 104.437 106.374 106.374 0.453 0.499 4.811 9.069 543.914
Σ 16.000 288.555

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Dengan demikian, nilai hambatan gesekan samping dari pondasi tiang tersebut adalah:

Q s =p ∑ K σ 'o tan ( 0.8 ϕ ' ) ∆ L=( 1,885 ) ( 288,555 )=543,914 kN

Karena tanah digolongkan sebagai jenis tanah berpasir, maka nilai hambatan gesekan samping
desain (Qs des) yang digunakan adalah nilai Qs dari hasil perhitungan untuk tanah berpasir, maka

Qs(des) = 543,914 kN

Dengan demikian, daya dukung ultimit (Qu) untuk pondasi tiang dengan D = 0.75 m dan L =
6.50 m dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Qu=Q p +Q s
Jadi:
Qu=916,9435+543,9138=1460,8573 kN

Qu=1460,8573 kN =148,966 ton

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Q.allowable = 148,966/3 = 49,655 ton

Perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi tiang bor dilakukan pula untuk
kedalaman/panjang pondasi (L) yang bervariasi di setiap kedalaman 0.20 m sampai di kedalaman L =
16 m. Sebagai hasil perhitungan daya dukung tanah dan perbandingan nilai daya dukung pondasi tiang
dengan kedalaman tertentu, dapat dilihat di halaman berikutnya.

Berikut dibawah ini adalah grafik perbandingan metode perhitungan daya dukung ujung (Qp),
yaitu metode Meyerhof, metode Vesić, dan metode Janbu.

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Berikut dibawah ini adalah grafik hubungan antara daya dukung (Q) dan kedalaman dasar pondasi (L).

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Berikut dibawah ini adalah grafik hubungan antara hambatan gesek satuan(f) dan kedalaman dasar
pondasi (L).

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

PERHITUNGAN NILAI DAYA DUKUNG GRUP


(GROUP BEARING CAPACITY)

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

A. Pengertian
Dalam pemanfaatan sesungguhnya, pondasi tiang lebih sering direncanakan dan dibuat dalam
bentuk kelompok tiang (grup tiang = pile group). Dalam satu grup tiang, sejumlah tiang (lebih dari
satu) diikat dengan satu kepala tiang (pile cap). Contoh yang sangat sering dijumpai terdapat
padabangunan bertingkat yang mana pada tiap kolomnya ditopang oleh sebuah grup tiang. Gambar
5.1 menunjukkan ilustrasi kelompok tiang pada sebuah bangunan bertingkat. Pada gambar tersebut
terlihat bahwa untuk menahan beban kolom (Q)kolom, seluruh tiang menahan secara bersamaan
sebagai sebuah grup yang solid. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai tahanan masing-masing
tiang dalam menahan beban luar termasuk momen dan beban vertikal serta effisiensi grup tiang.
Perencanaan awal yang harus dilakukan untuk menghitung nilai daya dukung grup (Qgu) dari
grup pondasi tiang adalah sebagai berikut:

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

B. Data Beban Struktur


Data Beban-Beban Struktur terdiri dari :
1) Beban mati
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk
segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin mesin serta peralatan tetap yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung itu.
2) Beban hidup
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu
gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat
berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu.
3) Beban angin
Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung yang disebabkan oleh selisih
dalam tekanan udara.
4) Beban gempa
Adalah semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung yang merupakan pengaruh
dari gerakan tanah akibat gempa. Dalam hal pengaruh gempa pada struktur gedung
ditentukan berdasarkan suatu analisa 6 dinamik, maka yang diartikan dengan beban gempa

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

di sini adalah gaya-gaya di dalam struktur tersebut yang terjadi oleh gerakan tanah akibat
gempa itu.
5) Beban khusus
Beban Khusus adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang
terjadi akibat dari pengangkatan dan pemasangan, penurunan fondasi, susut, gaya-gaya
tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal dan keran, gaya
sentrifugal dan gaya dinamis yang berasal dari mesin- mesin serta pengaruh-pengaruh
khusus lainya.

Pada perencanaan daya dukung grup disini, data-data beban struktur yang diketahui adalah dalam
bentuk beban mati dan hidup :

Beban Mati (D) = 110 ton (Diketahui)


Beban Hidup (L) = 70 ton (Diketahui)
Beban Vertikal sentris (Qv) = 1.2(D) + 1,6(L)
= 1,2(110) + 1,6(70)
= 244 ton
Beban horizontal (Qh) = Diambil 1/25.(Qv)
= 1/25.(244)
= 9,76 ton
Beban Momen (Mx) = 5 ton.m (Diketahui)

C. Perencanaan
Direncanakan Jumlah Tiang dalam grup yaitu 9 Tiang
Data-data Desain Pile Cap :

DESAIN GRUP PONDASI TIANG

Data Desain Pile Cap (Mutu Beton : K-240)


Panjang (B) 3.2 m
Lebar (L) 3.2 m
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
Tebal (h) 0.6 m
(X0.cap) 1.6 m
m

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


ton
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Data Pondasi Tiang (Mutu Beton : K-240)


Tiang /Baris (n) 3 Buah
Tiang /Kolom (m) 3 Buah
Jumlah Tiang Total 9 Buah
Diameter (D) 0.600 m
Panjang (L) 16.000 m
Keliling (p) 1.885 m
2
Luas (A) 0.283 m
3
γ.Pile 2.400 t/m
Berat Pondasi Total Tiang (W) 97.716 ton
Data-
Q.all Pondasi Tiang 49.656 ton
data
Berat 1 Tiang Pondasi (W) 10.857 ton
Desain Pile Cap (Telah Dihitung Sebelumnya) :

1) Tahap 1 – Kontrol Jarak Spasi Antar As Tiang


Bentuk-bentuk susunan tiang yang sering dijumpai dalam sebuah grup tiang dan jarak antar
tiang (spasi, dihitung dari pusat tiang) dapat dilihat pada Gambar dibawah. Dalam pekerjaan

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

praktis, susunan tersebut sangat tergantung dari kebutuhan jumlah tiang untuk menahan
beban yang dan jenis serta arah beban yang bekerja.

Tiang-tiang pondasi dalam grup pondasi tiang akan bekerja dengan efektif jika tiang-tiang
tersebut diberi jarak yang tidak cukup berdekatan. Idealnya, jarak spasi antar as tiang
pondasi minimum adalah sebesar 1.5 kali dari diameter tiang (D). Dengan kata lain.
d ≥1.5 D
Jarak spasi antar as tiang yang didesain adalah 1.5D = ( 2 × 0.60 = 1,2 m), S = 1,2 m maka
desain grup pondasi tiang bor tersebut dikatakan efektif.

2) Tahap 2 – Menghitung Efisiensi Grup Pondasi Tiang


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi dari pondasi adalah mentransfer beban
yang diterimanya ke tanah dibawah dan sekitarnya. Pada saat beban luar bekerja pada
sebuah grup tiang, maka tanah disekitar pondasi tiang dan dasar tiang akan menerima
transfer beban dari tiang. Respon tanah yang menerima transfer beban tersebut ditunjukkan
dengan terjadinya perpindahan dan meningkatnya tegangan dalam massa tanah. Pada tanah
di daerah-daerah antara tiang, juga akan menerima tranfer beban dari beberapa tiang
didekatnya. Hal ini ditunjukkan oleh daerah pengaruh yang overlap seperti pada Gambar
dibawah. Adanya daerah overlap ini memberikan salah satu alasan berkurangnya daya
dukung grup tiang dibanding dengan penjumlahan seluruh daya dukung tiang dalam grup
tersebut. Nilai yang menunjukkan perbandingan antara kapasitas daya dukung grup tiang

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

dengan penjumlahan seluruh kapasitas daya dukung tiang-tiang tunggal dikenal dengan
effisiensi grup tiang.

Nilai efisiensi grup pondasi tiang (η) dihitung dengan menggunakan rumus menurut
persamaan Converse-Labarre, yaitu:

η=1−
[ ( n1 −1 ) n2+ ( n2−1 ) n1
90 ° n1 n 2 ] θ ( deg )

Dimana

−1 D
θ=tan
d

Keterangan:
η = Effisiensi
grup pondasi tiang
n1 = Jumlah
pondasi tiang dalam arah lebar
B
n2 = Jumlah
pondasi tiang dalam arah
panjang L

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

D = Diameter tiang pondasi


d = Jarak spasi antar as tiang
Maka:

−1 0,60
θ=tan =26,565 °
1,2

Dengan demikian, efisiensi dari grup pondasi tiang tersebut adalah:

η=1−
[ ( 90° ) ( 3 ) ( 3 ) ]
( 3−1 )( 3 ) + ( 3−1 )( 3 )
( 26,565 ° )=0,606

3) Tahap 3 – Menghitung Daya Dukung Grup Pondasi Tiang


Setelah nilai efisiensi grup pondasi tiang (η) didapat, maka langkah yang terakhir yaitu
menghitung nilai daya dukung grup (Qgu) dari pondasi tiang bor tersebut. Rumus yang
digunakan untuk menghitung daya dukung grup adalah :
Q gu=η . N pile . Qall pile
Keterangan:
Qgu = Daya dukung grup pondasi tiang
η = Efisiensi grup pondasi tiang
Npile = Jumlah pondasi tiang
Qall. pile = Daya dukung allowable dari satu pondasi tiang
Jadi: Q grup=( 0,606 )( 9 )( 49,656 )=271,019 Ton

Kontrol Terhadap Beban Total Vertikal


Qgrup > Qv.total

271,019 ton > 258,745 ton

(Aman!!!)

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

PERHITUNGAN DISTRIBUSI PEMBEBANAN PADA PONDASI TIANG

Beban yang diterima oleh masing-masing tiang dalam satu grup tiang dapat bernilai sama
ataupun berbeda tergantung dari kekakuan kepala tiang, jaraknya dari titik kerja beban dan jenis
beban yang bekerja. Pada saat beban luar bekerja pada sebuah grup tiang, maka masing-masing tiang
dalam grup tersebut akan menerima dan menahan sebagian beban yang bekerja. Dengan
menganggap kepala tiang (poer / pile cap) mempunyai kekakuan yang sangat besar, pembagian
beban luar kepada setiap tiang dapat didistribusikan seperti penjelasan berikut:

A. Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menghitung distribusi pembebanan pada pondasi


tiang adalah sebagai berikut:
1) Tahap 1 – Menentukan Penomoran Tiang
Penomoran tiang (i) diberi nama dari kiri ke kanan untuk setiap baris
2) Tahap 2 – Tentukan titik berat pile cap (Titik kerja Grup Tiang)
Titik berat Pile grup arah sumbu X dan sumbu Y (telah dihitung Sebelumnya diatas)
3) Tahap 3 – Tentukan koordinat x(i) dan y(i)
 Koordinat x(i) adalah koordinat x tiang ke-i terhadap titik berat grup (dapat bernilai
+ atau – )
 Koordinat y(i) adalah koordinat y tiang ke-i terhadap titik berat grup (dapat bernilai
+ atau – )
4) Tahap 4 – Menentukan nilai-nilai yang diperlukan untuk dihitung dalam rumus

B. Distribusi Pembebanan pada Pondasi Tiang


 Ditinjau berdasarkan Kombinasi Beban Sentris (Q)v.total dan Beban Momen (M)
Rumus :

Keterangan :

Q(i) atau P(i) = Beban tiap tiang ke-i

Q = Beban Sentris (Q)v.total

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

N = Jumlah tiang dalam 1 grup tiang

Mx = Beban momen yang bekerja memutar sumbu x (dibidang sejajar


sumbu y)

My = Beban momen yang bekerja memutar sumbu y (dibidang sejajar


sumbu x)

Selanjutnya, penyesaian untuk menghitung beban kerja masing-masing tiang dituliskan dalam
Tabel :

2 2 2
No. Tiang Koordinat (m) Koordinat (m ) Q/N Mx.yi/(∑yi ) My.xi/(∑xi ) Pi P.Maksimum P.Minimal
2 2
(i) xi yi xi yi (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
1 -0.9 0.9 0.810 0.810 28.750 0.926 0 29.675
2 0 0.9 0.000 0.810 28.750 0.926 0 29.675
3 0.9 0.9 0.810 0.810 28.750 0.926 0 29.675
4 -0.9 0 0.810 0.000 28.750 0.000 0 28.750
5 0 0 0.000 0.000 28.750 0.000 0 28.750
29.675 27.824
6 0.9 0 0.810 0.000 28.750 0.000 0 28.750
7 -0.9 -0.9 0.810 0.810 28.750 -0.926 0 27.824
8 0 -0.9 0.000 0.810 28.750 -0.926 0 27.824
9 0.9 -0.9 0.810 0.810 28.750 -0.926 0 27.824
9 ∑ 4.860 4.860 258.746 ∑ 258.746

Kontrol Terhadap Total Beban Vertikal: ∑p(i) = Qv.total


258,745 ton = 258,745 ton (Oke!!!)

Kontrol Terhadap P.Maksimum Tiang : Q.all Tiang > P.Maksimum


49,656 ton > 29,675 ton (Aman!!!)

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

 Ditinjau berdasarkan Kombinasi Beban Sentris (Q)v.total dan Beban Horisontal (Qh)
Beban Qh mengakibatkan adanya pergeseran titik berat grup sejauh (e) sehingga
arah beban luar sudah tidak simeteris lagi

Hitung Nilai (e) :


(e) yang terjadi adalah pergeseran terhadap sumbu (x)
(ey) = tan (Sudut (α) / (1/2.tebal Pile Cap)
tan (Sudut (α) = tan-1 (Qh / Qv.total)
Resultan Gaya (R) = dari Qv dan Qh

Dihitung dalam tabel :

KOMBINASI Qv.total & Qh

Beban Total (Qv.Total) 258.746 ton


Qh 9.760 ton
(Z0.cap) 0.300 m
Q.all Pondasi Tiang 49.656 m
Resultan Gaya (R) 258.930 ton
Sudut (α) 2.160 ˚
Eksentrisitas (ey) 0.011 m
Eksentrisitas (ex) 0.000 m
Mx = Qv.total x ey 2.928 ton.m
My = Qv.total x ex 0.000 ton.m

Selanjutnya, penyelesaian untuk menghitung beban kerja masing-masing tiang sama seperti
penyelesaian diatas hanya beban Mx = Qv.total x ey

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

Dituliskan dalam Tabel :

2 2 2
Koordinat (m) Koordinat (m ) Q/N Mx.yi/(∑yi ) My.xi/(∑xi ) Pi P.Maksimum P.Minimal
No. Tiang 2 2
xi yi xi yi (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
1 -0.9 0.9 0.810 0.810 28.750 0.542 0.000 29.292
2 0 0.9 0.000 0.810 28.750 0.542 0.000 29.292
3 0.9 0.9 0.810 0.810 28.750 0.542 0.000 29.292
4 -0.9 0 0.810 0.000 28.750 0.000 0.000 28.750
5 0 0 0.000 0.000 28.750 0.000 0.000 28.750
29.292 28.207
6 0.9 0 0.810 0.000 28.750 0.000 0.000 28.750
7 -0.9 -0.9 0.810 0.810 28.750 -0.542 0.000 28.207
8 0 -0.9 0.000 0.810 28.750 -0.542 0.000 28.207
9 0.9 -0.9 0.810 0.810 28.750 -0.542 0.000 28.207
0 ∑ 4.860 4.860 258.746 ∑ 258.746

Kontrol Terhadap Total Beban Vertikal: ∑p(i) = Qv.total


258,746 ton = 258,746 ton (Oke!!!)

Kontrol Terhadap P.Maksimum Tiang : Q.all Tiang > P.Maksimum


49,656 ton > 29,292 ton (Aman!!!)

KESIMPULAN :
PERENCANAAN TIANG BOR TUNGGAL MAUPUN KELOMPOK DENGAN
JUMLAH TIANG 9 BUAH MAMPU MEMIKUL BEBAN STRUKTUR YANG ADA.
DITINJAU BERDASARKAN :

1. KOMBINASI BEBAN VERTIKAL DAN BEBAN MOMEN


2. KOMBINASI BEBAN VERTIKAL DAN BEBAN HORIZONTAL

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT

DATA-DATA YANG DIKETAHUI

DATA TANAH

z1 z2 Hi γ' c φ'
Lapisan Jenis Tanah 3 2
(m) (m) (m) (kN/m ) (kN/m ) (°)
0.000 0.200 0.200 17.900 21.086 33.632
1 Sand mixtures - silty sand to sandy silt 0.200 0.40 0.200 17.900 20.436 31.976
0.400 0.60 0.200 17.900 18.871 31.008
0.600 0.80 0.200 17.900 47.688 33.181
0.800 1.00 0.200 18.362 46.796 32.639
1.000 1.20 0.200 18.362 45.617 32.197
2 Sand - Clean sand to silty sand 1.200 1.40 0.200 18.362 44.303 31.825
1.400 1.60 0.200 18.362 57.356 32.304
1.600 1.80 0.200 18.491 56.107 32.019
1.800 2.00 0.200 18.491 54.813 31.764
2.000 2.20 0.200 18.491 71.161 32.506
3 Sand - Clean sand to silty sand 2.200 2.40 0.200 8.798 71.223 32.520
2.400 2.60 0.200 8.798 74.315 32.655
2.600 2.80 0.200 8.817 77.336 32.785
2.800 3.00 0.200 8.836 77.390 32.798
4 Gravelly sand to dense sand 3.000 3.20 0.200 8.836 81.769 32.976
3.200 3.40 0.200 8.863 81.817 32.988
3.400 3.60 0.200 8.863 83.276 33.054
3.600 3.80 0.200 8.871 83.322 33.067
3.800 4.00 0.200 8.871 86.106 33.170
4.000 4.20 0.200 9.685 86.106 33.170
4.200 4.40 0.200 9.685 86.106 33.170
4.400 4.60 0.200 9.685 86.106 33.170
4.600 4.80 0.200 9.685 86.106 33.170
4.800 5.00 0.200 9.685 86.106 33.170
5.000 5.20 0.200 9.685 86.106 33.170
5.200 5.40 0.200 9.685 86.106 33.170
5.400 5.60 0.200 9.685 86.106 33.170
5.600 5.80 0.200 9.685 86.106 33.170
5.800 6.00 0.200 9.685 86.106 33.170
6.000 6.20 0.200 9.685 86.106 33.170
6.200 6.40 0.200 9.685 86.106 33.170
6.400 6.60 0.200 9.685 86.106 33.170
6.600 6.80 0.200 9.685 86.106 33.170
6.800 7.00 0.200 9.685 86.106 33.170
7.000 7.20 0.200 9.685 86.106 33.170
7.200 7.40 0.200 9.685 86.106 33.170
7.400 7.60 0.200 9.685 86.106 33.170
7.600 7.80 0.200 9.685 86.106 33.170
7.800 8.00 0.200 9.685 86.106 33.170
8.000 8.20 0.200 9.685 86.106 33.170
8.200 8.40 0.200 9.685 86.106 33.170
8.400 8.60 0.200 9.685 86.106 33.170
8.600 8.80 0.200 9.685 86.106 33.170
8.800 9.00 0.200 9.685 86.106 33.170
9.000 9.20 0.200 9.685 86.106 33.170
9.200 9.40 0.200 9.685 86.106 33.170
9.400 9.60 0.200 9.685 86.106 33.170
9.600 9.80 0.200 9.685 86.106 33.170
5 Sand - Clean sand to silty sand
9.800 10.00 0.200 9.685 86.106 33.170
10.000 10.20 0.200 9.685 86.106 33.170
10.200 10.40 0.200 9.685 86.106 33.170
10.400 10.60 0.200 9.685 86.106 33.170
10.600 10.80 0.200 9.685 86.106 33.170
10.800 11.00 0.200 9.685 86.106 33.170
11.000 11.20 0.200 9.685 86.106 33.170
11.200 11.40 0.200 9.685 86.106 33.170
11.400 11.60 0.200 9.685 86.106 33.170
11.600 11.80 0.200 9.685 86.106 33.170
11.800 12.00 0.200 9.685 86.106 33.170
12.000 12.20 0.200 9.685 86.106 33.170
12.200 12.40 0.200 9.685 86.106 33.170
12.400 12.60 0.200 9.685 86.106 33.170
12.600 12.80 0.200 9.685 86.106 33.170
12.800 13.00 0.200 9.685 86.106 33.170
13.000 13.20 0.200 9.685 86.106 33.170
13.200 13.40 0.200 9.685 86.106 33.170
13.400 13.60 0.200 9.685 86.106 33.170
13.600 13.80 0.200 9.685 86.106 33.170
13.800 14.00 0.200 9.685 86.106 33.170
14.000 14.20 0.200 9.685 86.106 33.170
14.200 14.40 0.200 9.685 86.106 33.170
14.400 14.60 0.200 9.685 86.106 33.170
14.600 14.80 0.200 9.685 86.106 33.170
14.800 15.00 0.200 9.685 86.106 33.170
15.000 15.20 0.200 9.685 86.106 33.170
15.200 15.40 0.200 9.685 86.106 33.170
15.400 15.60 0.200 9.685 86.106 33.170
15.600 15.80 0.200 9.685 86.106 33.170
15.800 16.00 0.200 9.685 86.106 33.170

UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151

Anda mungkin juga menyukai