FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
γ' =
∑ γi
n
c = Cohessi Satu Jenis Lapisan Tanah (kN/m2)
c=
∑c
n
φ' = Sudut Geser Dalam Satu Jenis Lapisan Tanah (°)
φ=
∑φ
n
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
DATA TANAH
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Dengan rumus-rumus diatas ditinjau per lapisan tanah, maka didapat σ'a(q) untuk tiap lapisan
tanah.Perhitungan Dilakukan sampai pada kedalaman Garis Keruk. H= 7,00 m
D. Perhitungan Tegangan Vertikal Total Akibat Berat Tanah Sendiri Dan Akibat Beban
Lajur
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
(Berdasarkan Rumus dari Buku Principles of foundation Engineering – 8th Edition.Halaman
598)
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Dengan Rumus-Rumus diatas, ditinjau per lapisan tanah maka didapat σ'a(q) untuk tiap
lapisan tanah.Perhitungan dilaukakan sampai pada kedalaman Garis Keruk (Dredge Line)
H = 7,00 m
Dari Tabel diatas dibuat Grafik diagram tekanan tanah aktif (Teganagn Vertikal) akibat berat
tanah sendiri dan akibat beban lajur.
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Berdasarkan Kondisi Tanah diaats, akan di Desain Turap Berangker (Anchor Sheet Pile)
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Dengan Data-Data :
ϒd = 17.5 Kn/m^3
ϒt = 20.5 Kn/m^3 ϒ' = 10.69 Kn/m^3
φ = 32 ˚ (Kp-Ka) = 2.95
C = 45 Kpa l1 = 1/2*(L1)= 1.5 m
L1 = 3 m
l2 = 1/2*(L1)= 1.5 m
L2 = 4 m
ϒw = 9.81 Kn/m^3
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
࢚ࢇ ሺെ
ࢇ ൌ ሻ
Ka = 0.307259
࢚ࢇ ሺെ
ൌ ሻ
Kp = 3.254588
࣌Ԣ
ൌ
ࢽ ǤࡸǤࡷ ࢇ
࣌Ԣ
ൌࢽ Ǥࡸ ࢽ Ԣ
Ǥࡸ ࡷ ࢇ
σ'1 = 16.1311 ۹ ܖȀܕ
σ'2 = 29.2694 ۹ ܖȀܕ
࣌
ࢠെࡸ ൌ
ࡸ ൌ
ࢽ Ԣࡷ െࡷࢇ
L3 = 0.92898 ۹ ܖȀܕ
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Hitung jarak tegak lurus gaya tanah aktif terhadap titik peralihan (E)
(Statis momen)
σ ࡼǤࢆ
ż= σ ࡼ
Z1 = 5.92898 m
Z2 = 2.92898 m
Z3 = 2.26232 m
Z4 = 0.61932 m
Z.bar = 3.11306 m
σ '5 516,371
A1= = = 9,136 m2
γ .( K p−K a) 19,088 x 2,961
8P 8 x 185,712
A 2= = = 26,286 m2
γ .(K p−K a) 19,088 x 2,961
6 P [ 2 . Z . γ ( K p −K a ) +σ 5 ]
'
6 x 185,712 [ 2 x 3,085 x 19,088 x 2,961+516,371 ]
A3 = 2 2
= 2 2
= 301,759 m2
( γ ) ( K p−K a ) ( 19,088 ) ( 2,961 )
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Panjang L4 dapat dicari dengan metode coba-coba nilai L4 sehingga ruas kiri sama dengan ruas
kanan. Namun dalam hal ini, panjang L4 dihitung dengan Metode Newton-Rapshon.
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Nilai dari tekanan tanah 𝝈′4 (Dilihat pada gambar dibagian Awal) dihitung dengan
Menggunakan Rumus:
σ ' 4=σ ' 5 +γ . L4 . ( K p −K a ) +¿ q. ¿)
σ 3 . L4−2 . P
L 5=
σ 3+ σ 4
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Panjang Total Turap adalah Jumlah Dari panjang (L1) + Kedalaaman Aktual (D.aktual)
Panjang Total Turap = 7,00 m + 8,915 m
Panjang Total Turap = 15,915 m
10. Tahap 10. (menghitung Momen Maksimum yang terjadi pada Turap)
Momen Maksimum (M.max) yang bekerja pada turap terletak pada saat gaya geser (Q=0).
Persamaan untuk mencari jarak titik netral gaya geser terhadap titik tersebut adalah :
Q=0
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
P-1/2. z '2(Kp-Ka) = 0
'
Z=
√ 2P
( K p− K a ) . γ '
Z '=
'
√ 2 x 185.712
2,961 x 19,088
Z =2,564 m
Momen Max .
Sx ¿
Q. Allowable
890,318
Sx ¿ 3
172,5 x 10
3
Sx ¿ 5161,263 cm /m'
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
DATA SONDIR
Jumlah Hambatan Hambatan
Kedalaman Hambatan Konus Jumlah Hambatan Hambatan Pelekat (HP x 20/10)
2 2 2 Pulukul (JHP) Setempat (HS =
(m) (HK) (kg/cm ) (JH) (kg/cm ) (HP = JH - HK) (kg/cm ) (kg/cm) HP/10) (kg/cm)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0.00 0 0 0 0 0 0
0.20 30 35 5 10 10 0.5
0.40 30 35 5 10 20 0.5
0.60 30 35 5 10 30 0.5
0.80 100 105 5 10 40 0.5
1.00 100 105 5 10 50 0.5
1.20 100 105 5 10 60 0.5
1.40 100 105 5 10 70 0.5
1.60 140 145 5 10 80 0.5
1.80 140 145 5 10 90 0.5
2.00 140 145 5 10 100 0.5
2.20 190 195 5 10 110 0.5
2.40 190 195 5 10 120 0.5
2.60 200 205 5 10 130 0.5
2.80 210 215 5 10 140 0.5
3.00 210 215 5 10 150 0.5
3.20 225 230 5 10 160 0.5
3.40 225 230 5 10 170 0.5
3.60 230 235 5 10 180 0.5
3.80 230 235 5 10 190 0.5
7.00 240 250 10 20 210 1
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Desain Pondasi Tiang bor (Bored pile) dengan menggunaka data tanah pada setiap lapisan yang
berada dibawah dasar pile cap.
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Data tanah diambil pada kedalaman (L) dasar pondasi. Berdasarkan uji Sondir, maka
jenis tanah pada kedalaman tersebut adalah adalah jenis tanah berpasir ( Sand-Clean sand to
silty sand),
Data Tanah sebagai berikut :
Berat isi efektif tanah (γ') = 9,685 kN/m3
Sudut geser dalam (ϕ') = 33,170 kN/m2
Kohesi efektif tanah (c) =0 kN/m2 (Tanah Berpasir)
Tekanan Overburden (q') = 34,751 kN/m2
Modulus Elastisitas (Es) = 58860,000 kN/m2
Dalam Perhitungan pondasi tiang Bor akan ditinjau berdasarkan (Bored Pile) akan ditinjau
berdasarkan :
1. Daya Dukung Ujung (Point Bearing Capacity)
2. Hambatan Gesekan Samping (Frictional Resistance)
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Persamaan Umum yang digunakan dalam menghitung daya dukung ujung (Qp) adalah sebagai
berikut :
Qp = Ap.qp
Qp = Ap (c’N*c + q’ N*q)
Keterangan :
Qp = Daya dukung ujung
qp = Daya dukung per satuan luas
Ap = Luas penampang pada ujung tiang pondasi
c’ = Kohesi efektif tanah dibawah dasar tiang pondasi
q’ = Tekanan Overburden pada kedalaman tiang pondasi
N*c, N*q = Faktor daya dukung
Metode yang digunakan dalam perhitungan adaya dukung ujung (point bearing capasity)
1. Metode Meyerhof
2. Metode Vesic
3. Metode Janbu
Maka perhitungan metode-metode tersebut :
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
1) Metode Meyerhof
Metode Meyerhof menyediakan dua persamaan untuk menghitung nilai daya dukung ujung (Qp)
yaitu :
a) Pada Tanah Berpasir ( c’ = 0 )
b) Pada Tanah Lempung ( ϕ' = 0 )
Pendekatan persamaan yang digunakan adalah pada tanah pasir sesuai dengan data tanah
yang didapat oleh uji sondir.
Nilai faktor daya dukung (N*q) untuk nilai ϕ' tertentu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
(Sumber: Braja M. Das, 2011. Principles of Foundation Engineering)
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Berdasarkan tabel tersebut, untuk nilai ϕ’ = 33,170°, maka nilai Nq* dapat dihitung dengan
menggunakan interpolasi yaitu:
33,170°−33 °
N ¿q =96,0+ ( 115,0−96,0 )=99,2305
34 °−30 °
Dimana Parameter yang ada disubstitusikan dalam persamaan daya dukung ujung, diperoleh,
ϕ' = 33,170 °
Ap = 0.283 m2
q’ = 34,751 kN/m2
N*q = 99,2305 °
Qp = Ap . q’N*q
Sehingga didapatkan :
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
2) Metode Vesic
Persamaan untuk menghitung nilai daya dukung ujung (Qp) menurut vesic adalah :
Q p= A p q p= A p ( c ' N ¿c +σ 'o N ¿σ )
Dimana
'
σ o= ( 3 ) (
q=
3
q=
3 ) (
1+2 K o ' 1+2 ( 1−sin ϕ ' ) ' 3−sin ϕ ' '
q )
Keterangan:
'
σ o= ( 3 ) (
3−sin ϕ ' ' 3−sin 30.29 °
q=
3 )
(115.25 )=76.50 kN /m2
Untuk dapat menghitung nilai faktor daya dukung (Nc* dan Nσ*), terlebih dahulu dihitung nilai Irr,
dengan menggunakan rumus:
Ir
I rr =
1+ I r ∆
dimana
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Es
I r= ' '
2 ( 1+ μ s ) q tan ϕ
Maka perhitungannya :
μs =0.1+0.3 ( 33,17020°−25
°
°
)=0,222550374
∆=( 0.005 ) 1−( 20° )
33,170 °−25° 34,751
100
=0,001027757
58860,000
I r= =221,2142796
( 2 ) (1+ 0,2225503 )( 34,751 ) ( tan 33,170 ° )
Dengan demikian:
221,2142796
I rr = =180,2366575
1+ ( 221,2142796 )( 0,0010277 57 )
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Setelah nilai Irr didapat, maka nilai faktor daya dukung (Nc* dan Nσ*) dapat dihitung. Nilai Nσ*
dihitung dengan menggunakan rumus:
{ [( ] ( ) }
1.333 sin ϕ'
¿
N =
σ
3
3−sin ϕ
'
exp
π
2
' '
) 2 ϕ ' 1+sin ϕ
−ϕ tan ϕ tan 45° + I rr
2
'
{ [( ) ][ ( )] (180,2366575 ) }
1.333 sin33,170 °
¿ 3 π 33,170°
N =
σ exp −33,170 ° ( tan33,170 ° ) tan 2 45 ° + 1+sin 33,170°
3−sin33,170 ° 2 2
N ¿σ =92,51894245
Dengan mensubstitusikan
Ap = 0.283 m2,
c’ = 86,105 kN/m2
q’ = 34,751 kN/m2
Nc* = 39,20963915
Nσ* = 26,62878183
Q p= A p q p= A p ( c ' . N ¿c + q' . N ¿σ )
diperoleh:
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Q p=3986,276 kN
Hasil perhitungan nilai daya dukung ujung / point bearing capacity (Qp) dari ketiga metode tersebut
untuk pondasi tiang dengan D = 0.60 m dan L = 16,00 m adalah sebagai berikut:
Nilai daya dukung ujung desain (Qp des) didapat dengan mengambil nilai hasil Qp yang terkecil diantara
ketiga metode tersebut. Nilai Qp yang terkecil diberikan oleh metode Meyerhof, yaitu sebesar :
916,943 kN.
Persamaan umum yang digunakan dalam menghitung hambatan gesekan samping (Qs) adalah
sebagai berikut:
Q s =∑ p ∆ Lf
Keterangan:
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Bersadarkan data tanah pada soal, karena tanah digolongkan sebagai jenis tanah berpasir, maka nilai
hambatan gesekan samping dihitung dengan menggunakan persamaan untuk tanah berpasir
Dimana
Keterangan:
Jika nilai δ’ diambil sama dengan 0.8ϕ, dan keliling tiang pondasi konstan sepanjang tiang, maka
persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi:
Nilai hambatan gesek satuan (f) akan mencapai batas nilai f maksimum pada kedalaman 15D
dari permukaan tanah. “Karena kedalaman pondasi (L = 16,00 m) lebih besar dari 15.D (= 15 ×
0.60 = 9 m), maka nilai hambatan gesek satuan pada kedalaman L sudah mencapai batas
maksimum, sehingga perlu dilakukan pembatasan”
Untuk memudahkan perhitungan, maka perhitungan hambatan gesekan samping dibuat dalam
bentuk tabel seperti bawah ini.
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Dengan demikian, nilai hambatan gesekan samping dari pondasi tiang tersebut adalah:
Karena tanah digolongkan sebagai jenis tanah berpasir, maka nilai hambatan gesekan samping
desain (Qs des) yang digunakan adalah nilai Qs dari hasil perhitungan untuk tanah berpasir, maka
Qs(des) = 543,914 kN
Dengan demikian, daya dukung ultimit (Qu) untuk pondasi tiang dengan D = 0.75 m dan L =
6.50 m dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Qu=Q p +Q s
Jadi:
Qu=916,9435+543,9138=1460,8573 kN
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi tiang bor dilakukan pula untuk
kedalaman/panjang pondasi (L) yang bervariasi di setiap kedalaman 0.20 m sampai di kedalaman L =
16 m. Sebagai hasil perhitungan daya dukung tanah dan perbandingan nilai daya dukung pondasi tiang
dengan kedalaman tertentu, dapat dilihat di halaman berikutnya.
Berikut dibawah ini adalah grafik perbandingan metode perhitungan daya dukung ujung (Qp),
yaitu metode Meyerhof, metode Vesić, dan metode Janbu.
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Berikut dibawah ini adalah grafik hubungan antara daya dukung (Q) dan kedalaman dasar pondasi (L).
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Berikut dibawah ini adalah grafik hubungan antara hambatan gesek satuan(f) dan kedalaman dasar
pondasi (L).
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
A. Pengertian
Dalam pemanfaatan sesungguhnya, pondasi tiang lebih sering direncanakan dan dibuat dalam
bentuk kelompok tiang (grup tiang = pile group). Dalam satu grup tiang, sejumlah tiang (lebih dari
satu) diikat dengan satu kepala tiang (pile cap). Contoh yang sangat sering dijumpai terdapat
padabangunan bertingkat yang mana pada tiap kolomnya ditopang oleh sebuah grup tiang. Gambar
5.1 menunjukkan ilustrasi kelompok tiang pada sebuah bangunan bertingkat. Pada gambar tersebut
terlihat bahwa untuk menahan beban kolom (Q)kolom, seluruh tiang menahan secara bersamaan
sebagai sebuah grup yang solid. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai tahanan masing-masing
tiang dalam menahan beban luar termasuk momen dan beban vertikal serta effisiensi grup tiang.
Perencanaan awal yang harus dilakukan untuk menghitung nilai daya dukung grup (Qgu) dari
grup pondasi tiang adalah sebagai berikut:
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
di sini adalah gaya-gaya di dalam struktur tersebut yang terjadi oleh gerakan tanah akibat
gempa itu.
5) Beban khusus
Beban Khusus adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang
terjadi akibat dari pengangkatan dan pemasangan, penurunan fondasi, susut, gaya-gaya
tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal dan keran, gaya
sentrifugal dan gaya dinamis yang berasal dari mesin- mesin serta pengaruh-pengaruh
khusus lainya.
Pada perencanaan daya dukung grup disini, data-data beban struktur yang diketahui adalah dalam
bentuk beban mati dan hidup :
C. Perencanaan
Direncanakan Jumlah Tiang dalam grup yaitu 9 Tiang
Data-data Desain Pile Cap :
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
praktis, susunan tersebut sangat tergantung dari kebutuhan jumlah tiang untuk menahan
beban yang dan jenis serta arah beban yang bekerja.
Tiang-tiang pondasi dalam grup pondasi tiang akan bekerja dengan efektif jika tiang-tiang
tersebut diberi jarak yang tidak cukup berdekatan. Idealnya, jarak spasi antar as tiang
pondasi minimum adalah sebesar 1.5 kali dari diameter tiang (D). Dengan kata lain.
d ≥1.5 D
Jarak spasi antar as tiang yang didesain adalah 1.5D = ( 2 × 0.60 = 1,2 m), S = 1,2 m maka
desain grup pondasi tiang bor tersebut dikatakan efektif.
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
dengan penjumlahan seluruh kapasitas daya dukung tiang-tiang tunggal dikenal dengan
effisiensi grup tiang.
Nilai efisiensi grup pondasi tiang (η) dihitung dengan menggunakan rumus menurut
persamaan Converse-Labarre, yaitu:
η=1−
[ ( n1 −1 ) n2+ ( n2−1 ) n1
90 ° n1 n 2 ] θ ( deg )
Dimana
−1 D
θ=tan
d
Keterangan:
η = Effisiensi
grup pondasi tiang
n1 = Jumlah
pondasi tiang dalam arah lebar
B
n2 = Jumlah
pondasi tiang dalam arah
panjang L
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
−1 0,60
θ=tan =26,565 °
1,2
η=1−
[ ( 90° ) ( 3 ) ( 3 ) ]
( 3−1 )( 3 ) + ( 3−1 )( 3 )
( 26,565 ° )=0,606
(Aman!!!)
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Beban yang diterima oleh masing-masing tiang dalam satu grup tiang dapat bernilai sama
ataupun berbeda tergantung dari kekakuan kepala tiang, jaraknya dari titik kerja beban dan jenis
beban yang bekerja. Pada saat beban luar bekerja pada sebuah grup tiang, maka masing-masing tiang
dalam grup tersebut akan menerima dan menahan sebagian beban yang bekerja. Dengan
menganggap kepala tiang (poer / pile cap) mempunyai kekakuan yang sangat besar, pembagian
beban luar kepada setiap tiang dapat didistribusikan seperti penjelasan berikut:
Keterangan :
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Selanjutnya, penyesaian untuk menghitung beban kerja masing-masing tiang dituliskan dalam
Tabel :
2 2 2
No. Tiang Koordinat (m) Koordinat (m ) Q/N Mx.yi/(∑yi ) My.xi/(∑xi ) Pi P.Maksimum P.Minimal
2 2
(i) xi yi xi yi (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
1 -0.9 0.9 0.810 0.810 28.750 0.926 0 29.675
2 0 0.9 0.000 0.810 28.750 0.926 0 29.675
3 0.9 0.9 0.810 0.810 28.750 0.926 0 29.675
4 -0.9 0 0.810 0.000 28.750 0.000 0 28.750
5 0 0 0.000 0.000 28.750 0.000 0 28.750
29.675 27.824
6 0.9 0 0.810 0.000 28.750 0.000 0 28.750
7 -0.9 -0.9 0.810 0.810 28.750 -0.926 0 27.824
8 0 -0.9 0.000 0.810 28.750 -0.926 0 27.824
9 0.9 -0.9 0.810 0.810 28.750 -0.926 0 27.824
9 ∑ 4.860 4.860 258.746 ∑ 258.746
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
Ditinjau berdasarkan Kombinasi Beban Sentris (Q)v.total dan Beban Horisontal (Qh)
Beban Qh mengakibatkan adanya pergeseran titik berat grup sejauh (e) sehingga
arah beban luar sudah tidak simeteris lagi
Selanjutnya, penyelesaian untuk menghitung beban kerja masing-masing tiang sama seperti
penyelesaian diatas hanya beban Mx = Qv.total x ey
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
2 2 2
Koordinat (m) Koordinat (m ) Q/N Mx.yi/(∑yi ) My.xi/(∑xi ) Pi P.Maksimum P.Minimal
No. Tiang 2 2
xi yi xi yi (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
1 -0.9 0.9 0.810 0.810 28.750 0.542 0.000 29.292
2 0 0.9 0.000 0.810 28.750 0.542 0.000 29.292
3 0.9 0.9 0.810 0.810 28.750 0.542 0.000 29.292
4 -0.9 0 0.810 0.000 28.750 0.000 0.000 28.750
5 0 0 0.000 0.000 28.750 0.000 0.000 28.750
29.292 28.207
6 0.9 0 0.810 0.000 28.750 0.000 0.000 28.750
7 -0.9 -0.9 0.810 0.810 28.750 -0.542 0.000 28.207
8 0 -0.9 0.000 0.810 28.750 -0.542 0.000 28.207
9 0.9 -0.9 0.810 0.810 28.750 -0.542 0.000 28.207
0 ∑ 4.860 4.860 258.746 ∑ 258.746
KESIMPULAN :
PERENCANAAN TIANG BOR TUNGGAL MAUPUN KELOMPOK DENGAN
JUMLAH TIANG 9 BUAH MAMPU MEMIKUL BEBAN STRUKTUR YANG ADA.
DITINJAU BERDASARKAN :
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II 2020
DOSEN PENGAJAR : Prof. Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr
Lanny D. K. Manaroinsong, ST, MT
DATA TANAH
z1 z2 Hi γ' c φ'
Lapisan Jenis Tanah 3 2
(m) (m) (m) (kN/m ) (kN/m ) (°)
0.000 0.200 0.200 17.900 21.086 33.632
1 Sand mixtures - silty sand to sandy silt 0.200 0.40 0.200 17.900 20.436 31.976
0.400 0.60 0.200 17.900 18.871 31.008
0.600 0.80 0.200 17.900 47.688 33.181
0.800 1.00 0.200 18.362 46.796 32.639
1.000 1.20 0.200 18.362 45.617 32.197
2 Sand - Clean sand to silty sand 1.200 1.40 0.200 18.362 44.303 31.825
1.400 1.60 0.200 18.362 57.356 32.304
1.600 1.80 0.200 18.491 56.107 32.019
1.800 2.00 0.200 18.491 54.813 31.764
2.000 2.20 0.200 18.491 71.161 32.506
3 Sand - Clean sand to silty sand 2.200 2.40 0.200 8.798 71.223 32.520
2.400 2.60 0.200 8.798 74.315 32.655
2.600 2.80 0.200 8.817 77.336 32.785
2.800 3.00 0.200 8.836 77.390 32.798
4 Gravelly sand to dense sand 3.000 3.20 0.200 8.836 81.769 32.976
3.200 3.40 0.200 8.863 81.817 32.988
3.400 3.60 0.200 8.863 83.276 33.054
3.600 3.80 0.200 8.871 83.322 33.067
3.800 4.00 0.200 8.871 86.106 33.170
4.000 4.20 0.200 9.685 86.106 33.170
4.200 4.40 0.200 9.685 86.106 33.170
4.400 4.60 0.200 9.685 86.106 33.170
4.600 4.80 0.200 9.685 86.106 33.170
4.800 5.00 0.200 9.685 86.106 33.170
5.000 5.20 0.200 9.685 86.106 33.170
5.200 5.40 0.200 9.685 86.106 33.170
5.400 5.60 0.200 9.685 86.106 33.170
5.600 5.80 0.200 9.685 86.106 33.170
5.800 6.00 0.200 9.685 86.106 33.170
6.000 6.20 0.200 9.685 86.106 33.170
6.200 6.40 0.200 9.685 86.106 33.170
6.400 6.60 0.200 9.685 86.106 33.170
6.600 6.80 0.200 9.685 86.106 33.170
6.800 7.00 0.200 9.685 86.106 33.170
7.000 7.20 0.200 9.685 86.106 33.170
7.200 7.40 0.200 9.685 86.106 33.170
7.400 7.60 0.200 9.685 86.106 33.170
7.600 7.80 0.200 9.685 86.106 33.170
7.800 8.00 0.200 9.685 86.106 33.170
8.000 8.20 0.200 9.685 86.106 33.170
8.200 8.40 0.200 9.685 86.106 33.170
8.400 8.60 0.200 9.685 86.106 33.170
8.600 8.80 0.200 9.685 86.106 33.170
8.800 9.00 0.200 9.685 86.106 33.170
9.000 9.20 0.200 9.685 86.106 33.170
9.200 9.40 0.200 9.685 86.106 33.170
9.400 9.60 0.200 9.685 86.106 33.170
9.600 9.80 0.200 9.685 86.106 33.170
5 Sand - Clean sand to silty sand
9.800 10.00 0.200 9.685 86.106 33.170
10.000 10.20 0.200 9.685 86.106 33.170
10.200 10.40 0.200 9.685 86.106 33.170
10.400 10.60 0.200 9.685 86.106 33.170
10.600 10.80 0.200 9.685 86.106 33.170
10.800 11.00 0.200 9.685 86.106 33.170
11.000 11.20 0.200 9.685 86.106 33.170
11.200 11.40 0.200 9.685 86.106 33.170
11.400 11.60 0.200 9.685 86.106 33.170
11.600 11.80 0.200 9.685 86.106 33.170
11.800 12.00 0.200 9.685 86.106 33.170
12.000 12.20 0.200 9.685 86.106 33.170
12.200 12.40 0.200 9.685 86.106 33.170
12.400 12.60 0.200 9.685 86.106 33.170
12.600 12.80 0.200 9.685 86.106 33.170
12.800 13.00 0.200 9.685 86.106 33.170
13.000 13.20 0.200 9.685 86.106 33.170
13.200 13.40 0.200 9.685 86.106 33.170
13.400 13.60 0.200 9.685 86.106 33.170
13.600 13.80 0.200 9.685 86.106 33.170
13.800 14.00 0.200 9.685 86.106 33.170
14.000 14.20 0.200 9.685 86.106 33.170
14.200 14.40 0.200 9.685 86.106 33.170
14.400 14.60 0.200 9.685 86.106 33.170
14.600 14.80 0.200 9.685 86.106 33.170
14.800 15.00 0.200 9.685 86.106 33.170
15.000 15.20 0.200 9.685 86.106 33.170
15.200 15.40 0.200 9.685 86.106 33.170
15.400 15.60 0.200 9.685 86.106 33.170
15.600 15.80 0.200 9.685 86.106 33.170
15.800 16.00 0.200 9.685 86.106 33.170
UTARI LAMBAIHANG
Rekayasa Pondasi II 18021101151