Hilqer di PT. Itokoh Ceperindo, Klaten. Data hasil pengujian komposisi kimia
Unsur W (% berat )
Fe 95,08
S 0,03
Al 3,53
C 0,05
Ni 0,06
Si 0,17
Cr 0,06
Mn 0,69
Mo 0,01
P 0,03
Cu 0,20
N 0,03
Sb 0,02
W 0,03
Co 0,01
Automotive Engineers) dan AISI (American Iron and Steel Institut). Paduan Fe-
3,5Al-0,05C termasuk baja paduan rendah. Unsur Al sebesar 3,5% dalam paduan
sebagai penstabil ferit. Jumlah unsur C yang terkandung dalam paduan ini
mencapai 0,05% akan membuat paduan ini memiliki kekerasan yang cukup tinggi
dan jumlah kandungan silikon (Si) yang melebihi 0.17% menyebabkan nilai
elastisitas yang lebih rendah. Unsur kandungan mangan (Mn) yang mencapai
menggunakan mikroskop optik setelah benda uji dietsa. Zat kimia yang digunakan
dilakukan pada spesimen yang berjumlah 6 buah, satu spesimen raw material dan
lima spesimen setelah proses perlakuan pack karburizing, poto sstruktur mikro
0,05C yang membentuk karakteristik dari benda yang dihasilkan. Hasil pengujian
struktur mikro dapat dilihat pada Gambar 4.1 sampai Gambar 4.18
Gambar 4.1. hasil poto mikro raw material tepi
perlit
Ferit
perlit
Ferit
perlit
Ferit
Gambar 4.4. hasil poto mikro variasi 5gr tepi
perlit
Ferit
perlit
Ferit
perlit
Ferit
Gambar 4.7. hasil poto mikro variasi 7,5gr tepi
perlit
Ferit
perlit
Ferit
perlit
Ferit
Gambar 4.10. hasil poto mikro variasi 10gr tepi
perlit
ferit
perlit
ferit
perlit
Ferit
Gambar 4.13. hasil poto mikro variasi 12,5gr tepi
perlit
Ferit
perlit
Ferit
perlit
Ferit
Gambar 4.16. hasil poto mikro variasi 15gr tepi
perlit
Ferit
perlit
Ferit
perlit
Ferit
Hasil pengujian struktur mikro menunjukkan bahwa paduan Fe-3,5Al-0,05C dapat
dilihat pada (Gambar 4.1). Hasil pengujian struktur mikro menunjukkan bahwa
perlit, munculnya kedua struktur ini disebabkan oleh unsur-unsur yang terkandung
dalam paduan ini. Unsur Al berfungsi sebagai pembentuk dan penstabil unsur
merata. Pada pemanasan dengan campuran 15gr katalis MgCO3 dan 1kg arang
batok kelapa pemanasan pada suhu 1000oC struktur paduan Fe-3,5Al-0,05C sudah
perlit sempurna dengan butiran yang relatif halus, penambahan katalis MgCO3
semakin kecil. Hal ini disebabkan peran Al sebagai penstabil ferit dan
Tetapi terlihat juga unsur pengotor berupa bercak-becak hitam, munculnya unsur
pasir pada dinding cetakan yang ikut terperangkap dalam logam cair saat proses
diukur dengan beban (F= 0,2). Pada pengujian kekerasan ini dilakukan sebanyak
tiga titik pada setiap benda uji, kemudian dianalisis kekerasan pada setiap titik
dan dicari nilai kekerasan rata-ratanya. Nilai kekerasan dari spesimen uji dihitung
D =
¿¿
Keterangan :
Contoh salah satu perhitungan hasil uji kekerasan Vickers (VHN) spesimen Raw
d 1+d 2 41+41
Diketahui : F = 0,2 kg D= 2 2 ¿¿
D = 0,042 mm
F
2
VHN1 = 1,854 x d
0,2 1,854 x 40
2
= 1,854 x 0,042 0,5352
= 210.20 kg/mm2
Jarak Kekerasan
d rata-
Variasi spesimen d1 d2 rata-rata
rata
uji (VHN)
RM 50µm 41,0 41,0 41,00 220,6
100µm 40,0 41,0 40,50 226,1
150µm 41,0 42,0 41,50 215,3
200µm 42,0 41,0 41,50 215,3
250µm 39,0 40,0 41,50 237,7
300µm 39,0 40,0 39,50 237,7
Jarak Kekerasan
d rata-
Variasi spesimen d1 d2 rata-rata
rata
uji (VHN)
350µm 41,0 41,0 39,50 220,6
400µm 42,0 42,0 41,00 210,2
450µm 40,0 40,0 40,00 231,8
500µm 41,0 40,0 40,50 226,1
50µm 33,0 30,0 31,50 373,8
100µm 29,0 26,0 27,50 490,4
150µm 30,0 27,0 28,50 456,6
200µm 29,0 27,0 28,00 473,1
250µm 29,0 31,0 30,00 412,1
5gr
300µm 28,0 31,0 29,50 426,2
350µm 33,0 32,0 32,50 351,1
400µm 34,0 33,0 33,50 330,5
450µm 34,0 34,0 34,00 320,8
500µm 36,0 37,0 36,75 274,6
50µm 22,5 22,0 22,25 749,2
100µm 22,5 22,0 22,25 749,2
150µm 23,0 22,0 22,50 732,6
200µm 22,0 22,0 22,00 766,3
250µm 22,0 23,0 22,50 732,6
7,5gr
300µm 23,0 23,0 23,00 701.1
350µm 22,0 23,0 22,50 732,6
400µm 23,5 23,0 23,25 686,1
450µm 23,0 23,0 23,00 701,1
500µm 23,5 22,0 22,75 716,6
50µm 22,0 23,0 22,50 732,6
100µm 23,0 24,0 23,50 671,6
150µm 23,0 23,5 23,25 686,1
200µm 23,0 23,0 23,00 701,1
250µm 23,0 24,0 23,50 671,6
10gr
300µm 23,0 25,0 24,00 643,9
350µm 23,0 26,0 24,50 617,9
400µm 23,0 25,0 24,00 643,9
450µm 24,0 25,0 24,50 617,9
500µm 24,0 26,0 25,00 493,4
12,5gr 50µm 26,0 26,0 26,00 548,6
Jarak Kekerasan
d rata-
Variasi spesimen d1 d2 rata-rata
rata
uji (VHN)
100µm 27,0 27,0 27,00 508,8
150µm 27,0 27,0 27,00 508,8
200µm 27,0 27,0 27,00 508,8
250µm 27,0 27,0 27,00 508,8
300µm 27,0 26,0 26,50 528,1
350µm 27,0 27,0 27,00 508,8
400µm 27,0 27,0 27,00 508,8
450µm 29,0 28,0 28,50 456,6
500µm 30,0 30,0 30,00 412,1
50µm 23,0 22,0 22,,50 732,6
100µm 23,0 23,0 23,00 701,1
150µm 23,0 23,0 23,00 701,1
200µm 23,0 23,0 23,00 701,1
250µm 23,0 23,0 23,00 701,1
15gr
300µm 23,0 23,0 23,00 701,1
350µm 22,0 24,0 23,00 701,1
400µm 23,0 23,0 23,00 701,1
450µm 23,0 23,0 23,00 701,1
500µm 22,0 23,0 22,50 732,6
Paduan Fe-3,5Al-0,05C
900
766.3 732.6
749.2 749.2
800 732.6 701.1 732.6 686.1 701.1 716.6
732.6 732.6
700 701.1 701.1 701.1 701.1 701.1 701.1 701.1 701.1
732.6 686.1 701.1
671.6 671.6 643.9 617.9
600 548.6 643.9
508.8 508.8 508.8 508.8 617.9
500 528.1 493.4
508.8 508.8
400 490.4 456.6 473.1 412.1 426.2 456.6 412.1
373.8 351.1 320.8
300 330.5 274.6
200 226.1
220.6 226.1 215.3 215.3 237.7 237.7 220.6 210.2 231.8
100
0 0
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
RM 5 gr 7.5 gr
10 gr 12.5 gr 15 gr
Tabel 4.2 Harga kekerasan vikers permukaan perlakuan pack karburizing paduan
Fe-3,5Al-0,05C
F
2
VHN1 = 1,854 x d
0,2 1,854 x 40
2
= 1,854 x 0,041 0,5352
= 220,6 kg/mm2
VHN 1+VHN 2+VHN 3+ VHN 4 +VHN 5+VHN 6+VHN 7 +VHN 8+VHN 9+ VHN 1
VHN rata−rata=
10
= 224,14kg/mm2
metode kekerasan Vikers dengan beban sebesar 0.2 kg, dilakukan pengujian
dengan 1 spesimen pada 3 titik yang berbeda yang diatur secara acak. Berdasarkan
hasil uji kekerasan terhadap spesimen uji dari paduan Fe-3,5Al-0,05C diperoleh
harga kekerasan spesimen raw material adalah 231.75 kg/mm2, pada proses pack
karburizing suhu 1000oC dan ditambah MgCO3 dengan bervariasi yaitu 5 gram,
7,5 gram, 10 gram, 12,5 gram dan 15 gram. Hasil kekerasan tertinggi pada variasi MgCO3
15gr dan campuran arang batok kelapa 1kg pemanasan pada sushu 1000oC, nilai
kekerasan sebesar 927.2 kg/mm2 (naik 85,4% terhadap harga kekerasan pada raw
material), diamati dari foto mikro kenaikan ini disebabkan karena perlakuan pack
perlit sehingga menyebabkan nilai kekerasan naik. Nilai kekerasan pada variasi
menyebabkan nilai kekerasan menjadi naik, sedangkan pada variasi 5gr MgCO3
menuju variasi 15 gr mengalami peningkatan kekerasan sebanyak 80% hal ini
Nilai kekerasan yang paling rendah terjadi pada spesimen raw material, hal
peoses karburizing kekerasan nya lebih besar daripada kekerasan spesimen tanpa
Berat
n Berat sesudah Selisih
Variasi MgCO3 sebelum
o korosi (gr) berat
korosi (gr)
1 Raw material 24.79 24.70 0.09
2 5gr 17.74 17.69 0.05
3 7,5gr 18.01 17.86 0.15
4 10gr 18.50 18.34 0.16
5 12,5gr 17.72 17.24 0.48
6 15gr 18.34 18.16 0.16
30
24.79 berat sebelum
25
24.7
berat sesuah
20
18.5 17.72
18.01
17.74 18.34
15 17.86 18.34
17.69 17.24
18.16
10
0
RM 5 gr 7,5 gr 10 gr 12,5 gr 15 gr
Selisish Berat
0.48
0.5
0.4
0.3 Selisish Berat
0.16 0.18
0.2 0.15
0.09
0.1 0.05
0
RM 5 gr 7,5 gr 10 gr 12,5 gr 15 gr
(weight lose) dengan cara mencelupkan spesimen uji ke dalam media korosi yaitu
berat dari spesimen uji dapat dihitung dengan menggunakan Rumus (2.10)
87,6 ×∆ W
mm / year =
D× A × T
Contoh perhitungan hasil uji korosi pada paduan Fe-3,5Al-0,05C pada raw material
Diketahui : W = 10 mg
D = 7,0979 g/mm3
A = 2,04 cm2
T = 200 jam
mm
( 87,6× 103 )× 0,01
yr=
7,0979 ×2 ×200
= 0,3024 mm/tahun