Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH INFEKSI Microsporum canis TERHADAP KULIT DAN RAMBUT ANJING

FARDIAN JULIO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anjing sebagai hewan kesayangan mempunyai nilai estetika tinggi seperti

keindahan rambut dan warna kulit yang banyak disukai dan dipelihara banyak

orang, tetapi sering mengalami infeksi jamur yang disebut dermatofitosis.

Dermatofitosis juga dikenal sebagai ringworm yang dapat menular antar sesama

hewan, dari manusia ke hewan (antropozoonosis) dan hewan ke manusia

(zoonosis) (Soeharsono, 2002).

Menurut Sunartatie (2010), dermatofitosis adalah penyakit zoonosis yang

disebabkan oleh kelompok kapang dermatofita, meliputi genus Microsporum,

Trichophyton dan Epidermophyton. Kelompok kapang ini bersifat keratinofilik,

menyerang lapisan superfisial tubuh, seperti kulit, rambut dan kuku. Microsporum

dan Trichophyton biasa menyerang hewan dan manusia, sedangkan

Epidermophyton hanya menyerang manusia. Microsporum canis adalah salah satu

agen etiologis yang sering ditemukan pada dermatofitosis anjing dan kucing, serta

dapat menyerang manusia, ruminansia, kuda, babi, primata, dan hewan lainnya

(Van Custem dan Rochette, 1991).

Gejala klinis dermatofitosis yang pertama kali muncul adalah terlihat warna

kemerahan pada permukaan kulit dan bersisik. Beberapa dermatofitosis di kulit

dan rambut memproduksi fluorescence hijau karena metabolit triptofan yang

terlihat dibawah lampu Wood atau ultraviolet. Dermatofitosis pada hewan, hanya

Microsporum canis yang menghasilkan reaksi ini (Biberstein, 1999).

1
PENGARUH INFEKSI Microsporum canis TERHADAP KULIT DAN RAMBUT ANJING
FARDIAN JULIO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2

Dermatofitosis tidak hanya menyebabkan kerusakan kulit, tetapi juga

menyebabkan kerusakan rambut. Semakin lama jamur menempel di kulit akan

semakin menyebar luas dan merusak kulit dan rambut. Kerusakan rambut

kemungkinan dapat dipakai sebagai penanda spesifik adanya infeksi jamur. Oleh

karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran rambut anjing

lokal yang terinfeksi Microsporum canis secara klinis makroskopis dan

mikroskopis.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran klinis kulit dan

rambut serta mikroskopis rambut anjing lokal yang disebabkan Microsporum

canis.

C. Manfaat Penelitian

Memberikan informasi tentang kerusakan kulit dan rambut secara klinis

serta patologis mikroskopis rambut anjing lokal yang terinfeksi Microsporum

canis.

Anda mungkin juga menyukai