Anda di halaman 1dari 29

2.

5 Metabolisme, Penyerapan, dan Ekskresi Lemak

Metabolisme lemak dimulai dengan proses hidrolisis lemak (trigliserida)


dari pangan yang dikonsumsi oleh enzim lipase (dari pankreas), menghasilkan
monogliserida, asam-asam lemak bebas dan gliserol. Gliserol diserap usus dan
ditransportasikan melalui saluran darah ke hati. Selanjutnya gliserol tersebut
dimetabolisasi seperti karbohidrat untuk membentuk asam piruvat. Tergantung dari
kebutuhan tubuh, piruvat tersebut dapat selanjutnya dioksidasi menghasilkan
energy, atau disintesis menjadi glukosa.

Asam-asam lemak (berantai panjang) dan monogliserida (dari asam lemak


berantai panjang), senyawa tersebut diserap dari lumen usus, kemudian dinding usus
diresintesis lagi menjadi trigliserida, yang kemudian digabungkan dengan protein
membentuk kilomikron yang merupakan suatu lipoprotein yang akan
ditransportasikan melalui saluran limfatik (lacteal) yang kemudian akan bergabung
dengan saluran darah. Asam- asam lemak yang berantai pendek dan medium akan
diserap oleh usus dan langsung ditransportasikan melalui saluran darah ke hati tanpa
melalui pembentukan kilomikron.
Fosfolipida dan kolesterol yang berasal dari pangan yang dikonsumsi juga akan
digabungkan dalam kilomikron dan ditransportasikan sama seperti halnya trigliserida.
Sebelum sampai ke hati trigliserida dari kilomikron, dapat juga digunakan oleh jaringan
otot atau jaringan lain disimpan dalam jaringan adiposa. Lemak (trigliserida) yang
berasal dari kilomikron yang ditransportasikan oleh hati (dalam bentuk VLDL)
digunakan oleh sel-sel jaringan tubuh untuk berbagai macam keperluan, yaitu:

a. Sebagai sumber energi


b. Sebagai cadangan energi (disimpan sebagai trigliserida dalam jaringan adipose)
c. Digabungan ke dalam struktur sel (misalnya memberan sel)
d. Digunakan untuk sintesis senyawa tubuh yang esensial (vitamin, enzim, hormone,
dll)
Asam lemak di dalam hati dapat dimetabolisme sebagai berikut:

1. Disimpan sebagai asam lemak (trigliserida) didalam hati;


2. Dioksidasi melalui jalur beta-oksidasi menghasilkan asetil-KoA, kemudian
dioksidasi sempurna menghasilakan karbon-dioksida (CO2) dan air H2O seta
energy (ATP);
3. Apabila oksidasi tidak berjalan sempurna, akan dihasilkan “ketone bodies” dan
akan terdapat dalam darah;
4. Asetil KoA dapat disintesis menjadi kolesterol di dalam hati, yang selanjutnya
dapat diubah menjadi asam empedu atau hormone steroid;
5. Diubah menjadi lipoprotein (VLDL), kemudian berada dalam plasma darah
untuk ditransportasikan
6. Kemudian dikeluarkan dari hati sebagai asam lemak bebas dan masuk ke dalam
darah

Lipoprotein merupakan gabungan antaran lemak (trigliserida), fosfolipida, kolesterol (bebas


dan ester-kolesterol) serta protein.terdapat 4 macam lipoprotein, yaitu:

a. Kilomokron (chylomicrons) yang dibentuk dalam usus dan tranportasikan ke


hati.
b. Very low density lipoprotein (VLDL) yang merupakan hasil dari hasil
perubahan kilomikron di dalam hati dan berfungsi untuk mengtransportasikan
trigliserida ke jaringan.
c. Low density lipoprotein (LDL) yang terbentuk dari VLDL setelah melepaskan
trigliserida kejaringan.
d. High density lipoprotein (HDL) yang di sintesis oleh hati dan berfungsi untuk
mengangkut kolesterol dari jarinagn kembali ke hati.

Very low density lipoprotein (VLDL) berukuran sekitar 25-90 nanometer, dan
densitasnya sekitar 0,98. VLDL mengandung sekitar 5-12% protein, 50-55% trigliserida,
18-20% fosfolipida.12-15% ester-kolesterol dan 8-10% kolesterol bebas. VLDL merupakan
sumber trigliserida bagi sel-sel jaringan.

Intermediate density lipoprotein (IDL) berukuran lebih kecil dari VLDL (berukuran
sekitar 40 nanometer) dan densitasnya sekitar 1,0. IDL mengandung sekitar 10-12%
protein, 24-30% trigliserida, 25-27%, fosfolipida, 32-35% ester kolesterol dan 8-10%
kolesterol bebas. IDL berasal dari VLDL setelah melepaskan bagian trigliserida ke sel-sel
jaringan ; oleh karena itu kandungan apo-lipoproteinnya sama seperti VLDL. Setelah
sebagian trigliseridanya ditransfer ke sel-sel jaringan, IDL berubah menjadi LDL.

Low density lipoprotein (LDL) berukuran lebih kecil dari IDL, ukurannya
mendekati 26 nanometer dan densitasnya sekitar 1,04. LDL mengandung sekitar 20-22%
protein, 10-15% trigliserida, 20-28% fosfolipida, 37-48% ester-kolesterol, dan 8-
10%kolesterol bebas. Salah satu komponen protein LDL adalah apo-lipoprotein B 100
which yang berfungsi untuk mengikat partikel-partikel lipoprotein pada reseptor spesifik
LDL yang terdapat pada permukaan sel-sel jaringan. LDL dan HDL bertugas mengangkut
baik kolesterol yang berasal dari pangan yang dikonsumsi maupun kolesterol endogen
(disintesis oleh hati) dalam plasma, tetapi LDL merupakan transposter utama untuk ester-
kolesterol maupun kolesterol babas yang terdapat dalam plasma darah.

High density lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein berukuran paling kecil yaitu
sekitar 6-12,5 nanometer dan densitasnya 1,12. HDL mengandung sekitar 55% protein, 3-
5% trigliserida, 26-46% fosfolipida, 15-30% ester-kolestrol, dan 2-3% kolestrol bebas.
HDL mempunyai beberapa jenis apo-lipoprotein misalnya apo-Al, apo-Cl, apo-Cll, apo-D
dan apo-E. HDL diproduksi baik dalam usus maupun dalam hati yang bertugas sebagai
“penangkap” (scavenger) kolestrol. HDL dapat terikat pada kolestrol membrane sel dengan
menggunakan protein apo-Al sebagai perantara pembentukan ester-kolestrol. Protein apo-D
dalam HDL kemudian mengakrifitas transfer ester-kolesterol ke VLDL dan LDL. HDL juga
mentransfer protein apo-Cll dan protein apo-E ke kilomikron dan LDL. Didalam hati,
protein apo-E digunakan untuk mengenal dan menyerap “remnant” lipoprotein sehingga
ekses kolesterol dapat dihilangkan dan dikonversi menjadi asam empedu. Kemudian
diekskresikan ke duodenum usus halus melalui saluran empedu.

Sintesis asam lemak terjadi didalam sitosol (sitoplasma) sebagai sumber karbon
yatu asetil KoA dan untuk reaksi reduksi digunakan NADPH 2. Enzim yang bertanggung
jawab aats sintesis asam lemak adalah asam lemak sintetase (fatty acid synthetase) yang
merupakan enzim kompleks (terdiri dari beberapa enzim). Jalur reaksi sintesis asam lemak
terdiri dari dua tahap, yaitu:

a. Aktifitas asetil KoA (asetil KoA karboksilasi) dan,


b. Pemanjangan rantai karbon (elongasi) yang merupakan jalur malonill KoA.

Proses pemanjangan rantai karbon malonill dilakukan dengan cara menambahkan


dua karbon (asetil KoA) secara bertahap, dan dibantu oleh enzim yang disebut sebagai acyl
carrier protein (ACP)pada umumnya pemanjangan rantai karbon akan berhenti pada C16.
Apabila diperlukan asam lemak dengan panajng rantai karbon > 16, maka enzim lain
(masih merupakan anggota kompleks asam lemak sintetase) akan bekerja yaitu
asiltioesterasde rantai panjang (long chain acyl-thio-esterase). Secara ringkas reaksi sintesis
asam lemak (palmitate) sebagai berikut:
Tahap-tahap raksi dalam jalur sintesis asam lemak, meliputi:

1. Aktivitas (karboksilasi asetil KoA) dan


2. Pemanjangan rantai karbon (elongasi) pada jalur malonil KoA, yang terdiri dari:
a. Tahap kondensasi, b. Tahap reduksi, c. Tahap dehidrasi, d. Tahap reduksi
beriktunya
Ilustrasi sintesis asam lemak yang dikatalis oleh enzim asam lemak sintetase dan
melibatkan acyl carrier protein (ACP)

Asam leamk sintetase merupakan kompleks enzim yang dibentuk dari 2


rantai polipoeptida yang identik. Masing-masing polipeptida dalam strukturnya
menyertakan semua aktivitas enzimatik yang diperlukan untuk intesis palmitate dari asetil
KoA dan malonil KoA. Mekanisme sintesis palmitate diperlihatkan secara skematis.
Selama sintesis asam lemak, substrat reaksi secara kovalen terikat pada enzim melalui 2
gugus sulfhidrin, satu merupakan bagian residu sistein, dan lainnya merupakan bagian
fosfopantetein, suatu gugus prostetik yang dibentuk dari vitamin pantotenat. Pada langkah
pertama sintesis asam lemak, gugus asetil dari asetil-KoA terikat pada gugus sulfhidrin
koenzim dan kemudian dipindahkan ke rantai samping sistein. Gugus melonil dari malonil-
KoA kemudian terikat pada sulfhidril koenzim. Selanjutnya, 2 substrat mengalami
kondensasi, membentuk gugus 4-karbon asetoasetil. Karbon ketiga dari malonat dilepaskan
sebagai CO2. Kondensasi dikendalikan oleh penurunan hebat energi bebas yang dihubungkan
dengan dekarboksilasi. Gugus β-keto asam lemak yang mulai terbentuk kemudian mengalami
reduksi, dan reduksi lagi, membentuk gugus metilen. Ekuivalen pereduksi untuk reaksi-reaksi ini
disediakan oleh NADPH. Akhirnya rantai dipindahkan ke gugus sulfhidril sistein, meninggalkan
gugus prostetik bebas untuk bereaksi dengan malonil-KoA lainnya. Pada sintesis palmitat,
rangkaian reaksi ini diulang 6 kali. Hanya setelah 16 karbon dimasukkan, rantai dilepaskan dari
enzim sebagai asam lemak bebas.

Sebagai palmitat yang dihasilkan oleh asam sintase diubah menjadi asam lemak lain oleh
enzim pemanjang rantai dan enzim pendesaturasi rantai yang berhubungan dengan endoplasmik
retikulum. Akan tetapi, manusia tidak mampu mensintesis linoleat (18:2;9,12) atau linolenat
(18:3;9, 12, 15). Karena kedua asam lemak tidak jenuh ini memegang peranan penting pada
metabolisme manusia, mereka harus dapat dalam makanan. Linoleat dan linolenat merupakan
asam lemak esensial untuk manusia.

Sintesis asam lemak tergantung pada suplai asetil-KoA sitoplasma. Suplai ini disediakan
melalui pemecahan parsial karbohidrat dan asam amino yang berlebihan dalam makanan. Glukosa
dikatabolisme menjadi asetil-KoA, yang bersatu dengan oksaloasetat membentuk sitrat. Asam
amino juga mengalami degradasi menjadi senyawa yang dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat.
Atam karbon meninggalkan siklus untuk sintesis asam lemak dalam bentuk sitrat, yang ditranspor
ke luar mitokondria dan kemudian dipecah menjadi asetil-KoA dan oksaloasetat oleh sitrat liase.

Pembentukan NADPH

Sebagai dasar NADPH yang digunakan pada sintesis asam lemak dihasilkan oleh enzim
malat (NADP-coupled malate dehidrogenase), suatu enzim sitoplasma yang mengkatalisis reaksi
berikut:
Sumber kedua NADPH adalah lintasan pentosa fosfat, yang juga dikenal sebagai shunt
heksosa monofosfat. Lintasan ini menghasilkan 2 substrat untuk anabolisme. NADPH dan ribosa-5-
fosfat. Lintasan secara independen mempunyai 2 bagian yang diatur, satu secara oksidatif dan
lainnya secara nonoksidatif. Pada fase oksidatif, glukosa 6-fosfat mengalami reduksi dan
dekarboksilasi menghasilkan NADPH, ribulosa 5-fosfat, dan CO2. Pada fase non-oksidatif, ribulosa
5-fosfat dimetabolisme lebih lanjut membentuk ribosa 5-fosfat dan senyawa yang dapat masuk
glikolisis. Karena memerlukan reaksi dekarboksilasi, fase oksidatif lintasan pentosa fosfat adalah
reversibel, sedangkan fase kedua bekerja secara bebas dalam kedua arah. Langkah pembatas-
kecepatan pada lintasan ini dikatalisis oleh glukosa 6-fosfat dehidrogenase (G6PD). Sintesis G6PD
diindukasi selama makan dan mengalami represi selama puasa.
Telah ditemukan beberapa varian genetik dari G6PD, sebagian dari antaranya jelas
menunjukkan gangguan pembentukan NADPH. Individu dengan defisiensi G6PD mengalami
anemia hemolitik bila kontak dengan obat tertentu, termasuk komponen kacang fava dan beberapa
obat (aspirin, sulfonamida, dan antimalaria primakuin). Pada kasus ini, hemolisis disebabkan oleh
hidrogen peroksida yang mengoksidasidan karena itu merusak membran sel dan komponen sel
lainnya. Pada sel darah merah individu normal, hidrogen peroksida direduksi bila kontak dengan
glitation, yang suatu tripeptida, dan NADPH. Lintasan pentosa fosfat merupakan satu-satunya
sumber NADPH untuk sel darah merah, dan kerusakan yang disebabkan oleh hidrogen peroksida
akan meningkat pada individu dengan defisiensi G6PD. Bagian nonoksidatif dari lintasan pentosa
fosfat adalah suatu enzim yang dikenal sebagai transketolase. Transketolase mengkatalisis 2 reaksi
reversibel di mana karbon 1 dan 2 dari ketosa dipindahkan ke karbon aldehida dari aldosa. Tiamin
pirofosfat berperan sebagai koenzim pada reaksi ini. Suatu verian genetik dari transketolase
dikaitkan pada sindroma
Wernicke-korsakoff, sering ditemukan pada alkoholisme. Gejala-gejala sindroma ini adalah
paralisis pergerakan mata, sikap berjalan dan berdiri yang abnormal, dan gangguan fungsi mental.
Transketolase dari beberapa penderita Wernicke-korsakoff afinitasnya berkurang terhadap
koenzimnya. awitan gejala dipercepat oleh makanan yang kekurangan tiamin (vitamin B1), yang
sering terdapat di antara alkoholisme. Keadaan dapat diatasi dengan menambahkan makanan
dengan vitamin B1. Belum jelas mengapa pembatasan aktivitas transketolase mengakibatkan gejala-
gejala neuropsikiatris.

Asam lemak di ubah menjadi trigliserida untuk ditranspor dan disimpan. Asam lemak
bersifat amfipatik (yaitu mempunyai gugus polar dan nonpolar) dan oleh karena itu mereka sendiri
bersekutu pada perbatasan permukaan fase polar dan nonpolar. Sebelum mereka dapat disimpan
dalam tetesan lemak, asam lemak harus diubah menjadi spesies lipid yang lebih hidrofobik, yaitu
trigleserida. Trigleserida, juga dinamakan triasilgliserol terdiri atas 3 asam lemak yang
teresterifikasi pada gugus hidroksil dari molekul gliserol. Sintesis trigliserida berlangsung dalam
sitoplasma. Jalan utama sintesis menggunakan gliserol3-fosfat sebagai sumber rangka gliserol.
Asam lemak diaktifkan agar dapat berlangsung dengan trigliserida dengan diikatkan pada KoA.

Selama puasa, trigliserida yang disimpan dalam otot dan jaringan adiposa didegradasi oleh
pembuangan berurutan unit asam lemak. Pembuangan

Asam lemak pertama dari trigliserida dikatalisis oleh triasilgliserol lipase. Dua asam lemak sisanya
dibuang oleh lipase tambahan. Setelah transpor mereka kejaringan dimana mereka akan digunakan,
asam lemak yang dilepaskan diasterifikasikan dengan KoA, ditranspor ke dalam mitokondria oleh
“carnitine shuttle”, dan didegradasi menjadi asetil-KoA oleh enzim β-oksidasi.

Pengaturan bahan bakar metabolisme lipid


bahan dasar lipid disentesis dan disimpan bila glukosa banyak dan dikatabolisme bila
glukosa langka, pada keadaan stres, dan selama olahraga. Metabolisme lipid terutama diatur oleh
hormon-hormon pangkreas, yaitu insulin dan glukogen dan oleh katekolamin norepinefrin dan
epinefrin. Hormon-hormon ini menentukan apakah asam lemak akan disintesis dan dimasukkan
kedalam trigliserida atau dimobilitasasi dari jaringan adiposa dan didegradasi melalui lintasan β-
oksidasi. Bila kadar glukosa darah tinggi, sekresi isulin dari pankreas mempermudah lintasan
anabolik. Bila mulai puasa, asam lemak dimobilisasi dari jaringan adiposa akibat respon
pengurangan isulin dalam sirkulasi. Glukagon yang disekresi oleh pankreas mengubah hati dari
sintesis asam lemak ke β-oksidasi dan ketogenesis. Katekolamin epinefrin dan norepinefrin juga
merangsang mobilisasi asam lemak dan penggunaannya.

Perubahan antara sintesis dan pemecahan trigliserida dalam jaringan adiposa diatur pada
tingkat triasilgliserol lipase, yang mengkatalisis langkah pertama mobilisasi asam lemak.
Triasilgliserol lipase, yang juga dikenal sebagai hormon-sensitif lipase, diaktifkan oleh fosforilasi
dan diinaktifkan oleh defosforilasi. Fosforilasi dan defosforilasi diatur oleh signal hormonal.
Selama puasa, triasilgliserol lipase mengalami fosforilasi oleh cAMP-dependent protein kinase dan
oleh karena itu diaktifkan. Rangsangan utama pembentukan cAMP dalam jaringan adiposa mungkin
norepinefrin yang dikeluarkan oleh sistem saraf simpatis. Epinefrin yang dikeluarkan dari adrenal
pada wakru stres juga mempermudah sintesis cAMP dan mobilisasi asam lemak. Defosforilasi
dipermudah bila kadar glukosa dan isulin meningkat. Keseimbangan antara sintesis dan pemecahan
asam lemak diatur melalui enzim pembatas-kecepatan dari sintesis asam lemak, yaitu asetil-KoA
karboksilase. Selama puasa, bila kadar glukagon meningkat, asetil-KoA karboksilase mengalami
fosforilasi, dan karena itu dihambat, oleh cAMP-dependent protein kinase. Bila glukosa banyak,
adanya isulin mengakibatkan defosforilasi dan pengaktifan enzim. Asetil-KoA karboksilase secara
alosterik juga diaktifkan oleh sitrat dan dihambat oleh palmitil-KoA. Pengaturan yang terakhir ini
membatasi pembentukan asam lemak sampai jumlah yang dapat disimpan atau digunakan dalam
sintesis lipid lainnya.
Kecepatan degradasi asam lemak dalam β-oksidasi dibatasi oleh kecepatan transpor mereka
ke dalam mitokondria oleh “carnitine shuttle”. Karnitin aseltransferase I, yaitu enzim yang
mengkatalisis pembentukan asilkarnitin pada sisi sitoplasmik membran mitokondria, dihambat oleh
produk asetil-KoA karboksilasi, yaitu malonik-KoA. Jadi, pengaktifan lintasan sintesis asam lemak
secara serentak menghentikan lintasan katabolisme asam lemak.

Karena sebagian besar substrat ketogenesis disediakan oleh katabolisme asam lemak dalam
hati, pengaturan ketogenesis berhubungan erat dengan pengaturan metabolisme asam lemak.
Kecepatan ketogenesis sejajar dengan kecepatan metabolisme asam lemak dari jaringan adiposa,
jadi meningkat selama kelaparan.
Karena insulin memegang peranan penting pada pengaturan metabolisme lipid dan asam-
asam keto, pengaturan ini sangat tergantung pada diabetes melitus tipe I yang tidak diobati. Tidak
adanya insulin mengakibatkan mobilisasi cepat asam lemak dari jaringan adiposa dan sintesis asam-
asam keto yang cepat. Akibatnya adalah peningkatan konsentrasi asam-asam keto dalam plasma
yang menyebabkan penurunan pH plasma (ketoasidosis).

Lipid Membran

Sel-sel memberikan barier hidrofobik sekitar ruangan aquos dari sel dan mencegah difusi
senyawa-senyawa yang larut dalam air dari ruangan yang satu ke ruangan lainnya. Membran
terutama terdiri dari lipid amfipatik yang merupakan bagian utama barier hidrofobik dan permukaan
polar membran. Membran mengandung 3 golongan lipid amfipatik: fosfogliserida, sfingolipid, dan
kolesterol.
Fosfogliserida mengandung 2 asam lemak yang berikatan dalam ikatan ester dengan rangka
gliserol. Juga melekat pada gliserol dan membentuk bagian polar lipid adalah gugus fosforil dan
satu dari beberapa gugus kepala-etanolamin (-CH2-CH2-NH2), kolin (-CH3-CH3-N-[CH3]3),
inositol
suatu gula 6 karbon), atau serin. Sfingolipid juga mengandung 2 asam lemak dan suatu gugus
kepala polar(. Akan tetapi, rangka sfingolipid tidak berasal dari gliserol, tetapi dari serin. Gugus α-
amino membentuk ikatan dengan salah satu pengganti asam lemak. Asam lemak kedua membentuk
alkohol pada ikatannya dengan rangka serin. Gugus kepala polar dari sfingolipid dibenuk dari
fosfonikolin (pada sfingomielin) atau karbohidrat (pada glikolipid). Kolesterol berbeda dari
fosfogliserida dan sfingolipid karena kolesterol merupakan cincin planar yang tidak mengandung
asam lemak. Suatu gugus hidroksil membentuk bagian molekul kolesterol.

Fosfogliserida disentesis dari asam fosfatidat atau diasilgliserol. Suatu nukleotida, sitidin
trifosfat (CTP), berperan dalam sintesinya dengan mengaktifkan asam fosfatida atau gugus kepala
polar yang harus ditambahkan. Suatu lintasan representatif sintesis fosfatidilkolin.

Sintesis sfingolipid dimulai dengan pembentukan sfingosin dari serin dan palmitat.
Sfngosin diubah menjadi seramida oleh penambahan asam lemak kedua. Sfingolipid
disempurnakan oleh penambahan gugus kepala yang sesuai. Nukleotida sitidin dan uridin keduanya
digunakan untuk mengaktifkan gugus kepala untuk penambahan.

Karbohidrat pada gugus kepala gikolipid; glukosa, galaktosa, asam neuraminat (suatu gula
bermuatan negatif dengan 9-karbon), dan N- asetilgalaktosamin. Karena mereka banyak ditemukan
pada jaringan saraf, glikolipid yang mengandung asam neuraminat dan N-asetilgalaktosamin ini
dinamakan gangliosida.

Sejumlah penyakit, yang dinamakan sfingolipidosis, disebabkan oleh definisi enzim-enzim


yang memerantarai pemecahan glikolipid. Individu yang menderita lipidosis menimbun substrat
lipid yang jumlahnya abnormal tingginya bagi enzim yang mengalami gangguan. Retadasi mental
sering ditemukan pada banyak penyakit ini.

Pada manusia, kolesterol diperoleh dari makanan dan sintesis de novo, terutama dalam hati.
Pada bagian pertama lintasan, 3 unit asetil-KoA digunakan untuk mensintesis β-hidroksi-β-
metilglutaril-KoA (HMG-KoA). Ingat bahwa HMG-KoA juga merupakan zat antara pada
ketogenesis. Karena biosintesis kolesterol berlangsung dalam sitoplasma dan ketogenesis dalam
mitokondria, 2 lintasan ini tidak mengadakan interaksi melalui kolesterol mengalami reduksi dan
terlepasnya dari KoA, membentuk mevalonat. Mevalonat kemudian di ubah menjadi senyawa
isopren aktif, yaitu isopentenin piropentenil pirofosfat. Enam unit isopren mengadakan kondensasi
membentuk spualen, yang kemudian menjadi bentuk siklik lanosterol. Lanosterol dimodifikasi
dalam beberapa langkah untuk membentuk kolesterol. HMG-KoA reduktase, suatu enzim
pembatas-kecepatan pada biosintesis kolesterol, secara umpan-balik dihambat oles kolesterol. Jadi,
bila kolesterol makanan terdapat dalam jumlah yang cukup untuk sintesis membran dan sterol,
lintasan dihambat.

Seperti asam lemak, kelesterol diubah menjadi bentuk lipid yang lebih hidrofobik sebelum
ditranspor atau disimpan. Kolesterol dibuat lebih hidrofobik oleh esterifikasi dengan asam lemak,
membentuk ester kolesterol. Dalam sel, esterifikasi dikatalisis oleh asil-kolesterol-asiltransferase
(ACAT), yang menggunakan lemak asil-KoA sebagai asam lemak.

Transpor Lipid Antara Organ

Karena lipid bersifat nonpolar, mereka harus ditranspor dalam sirkulasi oleh pengangkut
yang larut dalam air. Lipid diangkut oleh protein, albumin serum, dan dengan agregasi lipid dan
protein yang dikenal sebagai partikel lipoprotein.

Asam lemak bebas ditranspor oleh albumin serum, serum protein yang khusus untuk
mentranspor beberapa zat nonpolar. Albumin membawa sebagian asam lemak yang diabsorpsi dari
usus ke jaringan adiposa dan otot dan
Gambar 9-12. Sintesis kolesterol. Enzim pembatas kecepatan, yaitu HMG-KoA reduktasi, dihambat secara umpan-balik
oleh kolesterol. ℗ = gugus fosforil. Notasi →…→ menunjukkan bahwa beberapa langkah yang dihalangi tidak
diperlihatkan.

asam lemak yang dilepaskan dari cadangan jaringan adiposa ke otot dan hati. Albumin serum juga
mentranspor birilubin dan lisolesitin (gambar 9-18).

Trigliserida dan ester kolesterol ditranspor oleh beberapa jenis partikel lipoprotein, yang
semuanya mempunyai struktur seperti yang diperlihatkan
Gambar 9-13. Esterifikasi kolesterol oleh asli-kolesterol asil transferase. Ikatan ester berwarna gelap.

dalam Gambar 9-14. Lipid yang ditranspor terdapat dalam inti nonpolar. Kelarutan partikel ini
dalam air dibuat oleh selapis permukaan lipid amfipatik (kolesterol dan fosfolipid) dengan posisi
gugus polarnya terletak diluar. Sejumlah protein, yang dinamakan apolipoprotein, terikata pada
permukaan atau terintegrasi dalam partikel. Protein – protein ini memerantai (1) sekresi partikel –
partikel dari sel dimana mereka dibentuk, (2) pengiriman zat inti ke jaringan sasaran, dan (3)
katabolisme zat sampah yang tertinggal bila partikel dikeluarkan isinya. Terdapat 4 kelas utama
partikel lipoprotein. Fungsi

Gambar 9-14. Struktur umum partikel lipoprotein.

dan strukurnya diringkas dalam Tabel 9-2 yang dijelaskan dibawah.

Tabel 9-2. Struktur dan fungsi golongan utama partikel lipoprotein.


Nama Fungsi dan Perjalanan Inti Lipid Apolipoprotein dan Fungsinya
Kilomikron Membawa trigliserida Terutama B-48 memerantai sekresi
makanan ke jaringan trigliserida,
A diperlukan untuk pembentukan
perifer dan kolesterol beberapa ester
HDL baru
makanan ke hati. Disekresi kolesterol
oleh sel epitel usus. C mengaktifkan lipoprotein lipase
Membawa trigliserida E memerantai pengambilan sisa –
melalui lipoprotein lipase. sisa oleh hati.
Sisanya dibuang oleh hati.
VLDL Membawa trigliserida hati Terutama B-100 memerantai sekresi
ke jaringan perifer. trigliserida,
C mengaktifkan lipoprotein.
Disekresi oleh hati. beberapa ester
Membawa trigliserida kolesterol E memerantai metabolisme sisa –
melalui lipoprotein lipase. sisa.
Sebagian sisa diubah
menjadi LDL
LDL Membawa kolesterol hati Ester B-100 memerantai pengikatan ke
ke jaringan perifer. kolesterol reseptor permukaan sel untuk
Dibentuk pada hati dari endositosis
sisa – sisa VLDL. Diambil
oleh sel sasaran melalui
endositosis yang
diperantai reseptor.
HDL Memerantai transpor Ester LCAT mengkatalis esterifikasi
sentripetal kolesterol. kolesterol kolesterol
Sebagian berasal dari
A mengaktifkan LCAT.
komponen permukaan
kilomikron. Lainnya D memerantai pemindahan ester
disekresi oleh hati. kolesterol ke partikel lipoprotein
lain.

Kilomikron mentranspor lipid dari makanan yang diabsorpsi dari usus ke hati dan jaringan perifer
(Gambar 9-15). Lipid yang terdapat dalam makanan dicernakan dalam usus menjadi asam lemak
bebas, kolesterol, dan β-monogliserida (asam lemak tunggal yang diesterifikasikan pada gugus β-
hidroksil dari glisserol). Produk – produk ini diabsorpsi oleh sel epitel usus. Asam lemak rantai-
pendek dikeluarkan ke dalam sirkulasi untuk ditranspor oleh albumin. Lipid lainnya diubah dalam
sel usus menjadi trigliserida dan ester kolesterol dan dibungkus dalam kilomikron untuk ditranspor.
Kilomikron yang baru terbentuk dimasukkan ke dalam limfe, membawa apolipoprotein

Gambar 9-15. Kilomikron membawa trigliserida makanan ke jaringan perifer dan kolesterol ke hati .

B-48 yang memerantai sekresi partikel, dan apolipoprotein A. Kilomikron diangkut oleh limfe ke
aliran darah. Dalam sirkulasi, mereka mengadakan interaksi dengan partikel high-density
lipoprotein (HDL) dihasilkan apolipoprotein C dan E dan menghasilkan lipid permukaan.

Bila kilomikron yang beredar melewati jaringan perifer, termasuk jaringan adiposa dan otot,
trigliserida yang terdapat pada inti didegradasi, dan asam lemak yang dilepaskan dalam proses ini
diabsorpsi oleh sel tetangganya. Pemecahan trigliserida kilomikron dikatalisis oleh lipoprotein
lipase, yang terikat pada permukaan endotel kaliper. Manusia mempunyai 2 bentuk lipoprotein
lipase. Yang ditemukan pada kapiler – kapiler otot mempunyai Kм rendah untuk trigliserida dan
bukan merupakan sasaran pengaturan hormonal, sedangkan yang terdapat pada jaringan adiposa
mempunyai Kм tinggi dan diinduksi oleh insulin. Perbedan sifat – sifat katalitik dan pengaturan
kedua bentuk lipoprotein lipase ini menjamin bahwa otot mempunyai jalan masuk istimewa untuk
asam lemak bila asam lemak langka. Kedua bentuk lipoprotein lipase diaktifkan oleh apolipoprotein
C_II, yang mengadakan hubungan dengan kilomikron. Dalam 15 menit setelah sekresinya,
kilomikron kekurangan sebagian besar trigliseridanya, dan dengan bantuan apolipoprotein E,
partikel sisa diambil dan dikatabolisme oleh hati. Selama kilomikron beredar, ester kolesterol
dipindahkan ke intinya dari HDL. Bila sisanya dikatabolisme, sisa ini dan ester kolesterol yang
berasal dari makanan ditambahkan ke pool kolesterol hati. Bila kolesterol yang dikirimkan ke hati
oleh sisa kolesterol jumlahnya cukup, HMG-KoA reduktase hati dihambat, Karen aitu membatasi
sintesis kolesterol endogen.

Dengan menggunakan asam lemak yang disintesis de novo oleh hati dan asam lemak yang
diambil dari sirkulasi, hati mensintesis trigliserida dan menggabungkannya ke kelas partikel
lipoprotein lainnya, yaitu very low density lipoproteins (VLDL) (gambar 9-16). Bila disekresi
dari hati, VLDL membawa apolipoprotein B-100 dan C-I, C-II, dan C-III. Walaupun lebih kecil,
dalam banyak hal VLDL mirip dengan kilomikron. Sekresinya tergantung pada adanya
apolipoprotein B (B-100); dalam sirkulasi mereka menukar apolipoprotein dan komponen –
komponen permukaan dengan HDL; dan mereka merupakan substrat untuk lipoprotein lipase. Jadi,
seperti kilomikron, VLDL dimetabolisme oleh hati; sebagian didegradasi, tetapi sebagian besar
diubah menjadi partikel low-density lipoprotein (LDL).

LDL, yang merupakan partikel lipoprotein utama pembawa kolesterol dalam sirkulasi,
mengirimkan kolesterol dari hati ke sel – sel perifer (Gambar 9-17). Pada proses di mana sisa
VLDL diubah menjadi LDL, partikel dilucuti dari setiap trigliserida yang tersisa dan semua
apolipoprotein, kecual B-100. Ester kolesterol tambahan ditambahkan ke LDL dari pool hati.
Setelah keluar dari hati, LDL yang baru terbentuk beredar ke jaringan perifer. Tidak seperti
kilomikron dan VLDL, LDL cukup kecil untuk melewati pori – pori yang terdapat dalam endotel
kapiler dan meninggalkan sirkulasi. LDL mengirimkan isinya ke sel – sel perifer oleh proses yang
dinamakan endositosis dengan perantara reseptor (receptor-mediated endocytosis). Proses ini
diperantarai oleh apolipoprotein B-100 dan reseptor protein terletak pada permukaan sel perifer.
Endositosis dimulai oleh pengikatan apolipoprotein B-100 ke reseptor protein. Membran sel
selanjutnya mengalami invaginasi, membentuk vesikel sitoplasmik. Vesikel kemudian berfusi
dengan lisosom, dan LDL yang terdapat di dalamnya didegradasi oleh enzim – enzim lisosom. Ester
kolesterol yang terdapat dalam inti LDL dilepaskan sebagai kolesterol bebas, yang mungkin segera
digunakan untuk pembentukan membran baru dan sterol atau mungkin diesterifikasikan oleh asli:
kolesterol asiltransferase untuk disimpan. Kolesterol yang dikirim ke sel oleh LDL memperbesar
pool kolesterol total selular dan menghambat biosintesis kolesterol dalam sel tersebut.

HDL membentuk sekelompok partikel heterogen yang berperan pada proses yang
dinamakan transpor sentripetal kolesterol. Pada proses ini, HDL mentranspor kolesterol yang
berlebihan menjauhi jaringan perifer. Paling sedikit terdapat 2 jalan di mana HDL disintesis.
Sebagian dibentuk dalam sirkula-

Gambar 9-16. Transpor trigliserida dari hati ke jaringan adiposa dan otot.
Gambar 9-17. LDL membawa kolesterol ke jaringan perifer melalui endositosis yang diperantarai reseptor.

si dari komponen – komponen permukaan yang dibawa oleh kilomikron. Lainnya disekresi oleh
hati.

Pada transpor sentripetal, kolesterol yang berlebihan dipindahkan dari membran sel perifer
ke dalam permukaan satu lapis HDL. HDL mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol
dalam reaksi yang dikatalisis oleh lesitin-kolesterol asiltransferase (LCAT) (Gambar 9-18). Suatu
protein yang dibawa oleh HDL, yaitu apolipoprotein A-II, diperlukan untuk pengaktifan LCAT.
Gugus asli lemak yang digunakan untuk mengesterifikasi kolesterol dari HDL disumbangkan oleh
fosfatidilkolin (lesitin) yang diambil dari lapisan permukaan HDL. Ester kolesterol yang dibentuk
pada reaksi LCAT dipin-
Gambar 9-18. Lesitin-kolesterol asil transferase mengkatalisis pembentukan ester kolesterol yang digunakan
fosfatidikolin (lesitin) sebagai donor gugus asli.

dahkan dari HDL ke partikel lipoprotein lain, yaitu LDL, VLDL, dan kilomikron. Sisa kolesterol
dan VLDL diambil oleh hati, jadi, kolesterol yyang dikeluarkan dari jaringan perifer ditambahkan
ke pool kolesterol hati.

Anda mungkin juga menyukai