Anda di halaman 1dari 9

DRAFT

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS)


WILAYAH KERJA 3
PROVINSI JAWA TIMUR

CABANG LOMBA

UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)


OPERATING

PROVINSI JAWA TIMUR


2019
UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) OPERATING

1. PENDAHULUAN
Kecepatan globalisasi yang pesat dalam dekade terakhir sebagian besar didorong oleh
perkembangan teknologi. Penggunaan teknologi UAV semakin diminati di beberapa bidang,
salah satunya adalah menyediakan solusi transportasi barang untuk meningkatkan
produktivitas dan kecepatan. Pengembangan solusi UAV untuk meningkatkan produktivitas
bisnis mencakup berbagai keterampilan dan disiplin ilmu. Kunci untuk ini adalah kesadaran
akan sifat industri yang berubah dengan cepat dan kemampuan untuk mengikuti perubahan
yang cepat.

2. PERATURAN UMUM
a. Secara umum, lomba dilaksanakan dalam bentuk penyelesaian misi yang didahului
dengan tahap pemasangan gripper ke badan UAV dan pemrograman gripper.
b. Penyelesaian misi dilaksanakan di dalam zona terbang yang ditentukan.
c. Urutan tampil ditentukan dengan undian.
d. UAV melakukan take off dan landing pada lingkaran yang telah ditentukan (helipad
berdiameter 70 cm).
a) Take off : UAV dinyatakan take off jika seluruh kaki UAV berada di dalam
helipad START dan berhasil lepas landas untuk menjalankan misi yang ditentukan.
Pilot dapat meminta retry jika terjadi gagal take off.
b) Landing : UAV dinyatakan landing jika seluruh kaki UAV berada di dalam
helipad MIDPOINT atau FINISH. Pilot dapat meminta retry atau memasuki pitstop
jika terjadi gagal landing.
c) Jika terjadi pendaratan di luar zona terbang, pitstop, midpoint, dan finish, maka
pilot diperkenankan melakukan evakuasi UAV untuk diletakkan pada pitstop.
Perhitungan waktu tetap berjalan hingga UAV berhasil mencapai pitstop.
d) UAV diperbolehkan melakukan pendaratan diluar titik yang ditentukan hanya
untuk mengambil obyek.
e. lomba dilaksanakan dalam 5 tahap:
a) Tahap 1: Registrasi dan pemeriksaan UAV
b) Tahap 2: Technical Meeting / Briefing
c) Tahap 3: Perakitan dan Pemrograman (3 jam simultan)
d) Tahap 4: Test Flight (maksimum 5 menit bergantian)
e) Tahap 5: Penyelesaian Misi (maksimum 20 menit bergantian)
i. Misi pertama adalah transportasi barang, yaitu memindahkan obyek dari
satu tempat ke tempat yang lain.
ii. Misi yang kedua adalah terbang melalui halang rintang.
f. Poin diperoleh dari Tahap 3 dan Tahap 5.
a) Poin Tahap 3 didapatkan melalui pemeriksaan juri pada hasil rakitan dan
pemrograman yang diobservasi pada saat Tahap 3 berlangsung dan test flight
(Tahap 4).
b) Poin Tahap 5 didapatkan melalui keberhasilan UAV dalam menyelesaikan misi.
c) Poin diakumulasi, dan pemenang ditetapkan melalui perolehan poin tertinggi.
d) Jika terdapat kesamaan poin, maka pemenang ditetapkan melalui perolehan
waktu tercepat.
g. Pilot diberi kesempatan retry 3 kali untuk setiap misi, dan kesempatan pitstop 3 kali
untuk setiap misi
h. Pilot tidak diperkenankan menggunakan moda GPS (kembali ke asal, mengikuti
remote/pilot, dll).
i. Mengacu ke Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Nomor PM 180
tahun 2015, tentang Pengendalian Pengoperasian Sistem Pesawat Udara Tanpa Awak di
Ruang Udara yang Dilayani Indonesia dan Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia, Nomor PM 163 tahun 2015, tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil Bagian 107 (Civil Aviation Safety Regulations Part 107, tentang Sistem Pesawat
Udara Kecil Tanpa Awak (Small Unmanned Aircraft System), semua UAV peserta harus
dilengkapi kelengkapan untuk mudah diamati secara visual tanpa alat bantu (teropong,
dll.) yakni minimum berupa lampu indikator navigation lights (lampu merah dan
hijau/orange).

3. SPESIFIKASI UMUM UAV


a. UAV yang dimaksud adalah pesawat tanpa awak (drone, remote controlled aircraft)
yang dapat dikendalikan dengan remote-control.
b. Tidak ada batasan jenis, berat dan tipe bahan yang dipakai, namun desain mekanik
dan dimensi UAV harus memperhatikan ketentuan misi yang diberikan pada saat lomba.
c. UAV harus sudah siap terbang, dibuktikan dengan video test flight yang dikirim paling
lambat satu minggu sebelum pelaksanaan lomba.
d. UAV dan baterai UAV akan diperiksa pada saat registrasi (lampiran 4), dan diberi
sticker sebagai penanda UAV diperbolehkan mengikuti lomba. Setelah melalui tahap
pemeriksaan, UAV dan baterai akan dikarantina. Peserta diperbolehkan melakukan
pengisian daya baterai mulai tahap perakitan dan pemrograman hingga saatnya tampil
pada tahap penyelesaian misi.

4. TAHAP PERAKITAN DAN PEMROGRAMAN


Pilot diberi waktu 3 jam untuk memasang claw/gripper dan melakukan pemrograman
agar UAV mampu menyelesaikan keseluruhan misi.

4.1 Batasan Hardware dan Mekanik


a. Tidak ada batasan jenis dan tipe bahan yang dipakai
b. Tidak ada batasan jumlah dan berat baterai yang dipakai, namun perlu
diperhatikan bahwa pergantian baterai hanya boleh dilakukan pada pit stop di mana
pilot diberi kesempatan 3 kali untuk setiap misi.
c. Kapasitas baterai UAV maksimal 3000 mAh
d. Jika gripper memerlukan baterai terpisah, maka spesifikasi baterai harus
disesuaikan dengan kebutuhan mikrokontroler, sensor, dan aktuator yang dipakai.
e. Desain mekanik UAV dan claw/gripper, disesuaikan dengan misi yang harus
diselesaikan pada saat lomba.
f. Claw/gripper dalam kondisi terpisah dengan UAV, dan dipasang pada tahap
assembly

4.2 Batasan Software dan Programming


a. Bahasa dan IDE pemrograman yang digunakan tidak dibatasi
b. Panitia menyediakan IDE Arduino. Pilot diperbolehkan membawa Laptop jika
memerlukan IDE jenis yang lain

5. TAHAP TEST FLIGHT


Pilot diberi kesempatan melakukan test flight di zona terbang selama 5 menit
bergantian sesuai urutan hasil undian. Selama test flight, pilot boleh mencoba mengambil bola,
melakukan drop, dan mencoba rintangan. Juri berhak melakukan observasi pada saat test
flight sebagai bagian dari penilaian tahap perakitan dan pemrograman. Setelah melalui tahap
test flight, UAV akan dikarantina, dan peserta hanya boleh melakukan pengisian daya baterai.

6. TAHAP PENYELESAIN MISI: MISI 1 - TRANSPORTASI BARANG


UAV mengambil obyek dari tempat yang telah ditentukan, dibawa terbang melalui
suatu halangan, dan memasukkan obyek ke suatu box dengan cara dijatuhkan (drop). Pilot
diberi waktu maksimal 10 menit untuk memindahkan 3 buah obyek satu per satu dan
melakukan drop. Terdapat 3 lokasi drop (A, B, dan C) dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Pilot bebas memilih lokasi drop dan diperbolehkan melakukan drop pada lokasi yang sama
atau bervariasi untuk keseluruhan obyek.

6.1 Spesifikasi Obyek


a. Obyek berupa bola tenis lapangan
b. Diameter obyek adalah 65,41 mm - 65,58 mm
c. Berat obyek adalah 54,9 - 56 gram
d. Obyek diberi warna hitam.

6.2 Penempatan Obyek


a. Obyek ditempatkan di lantai di atas dudukan setinggi 1 cm agar obyek tidak
bergerak (Lampiran 1)
b. Ketiga obyek ditempatkan pada satu garis (Lampiran 1)

6.3 Spesifikasi box dan Lokasi drop


a. Box berupa keranjang dengan ukuran 25x25 cm
b. Box A ditempatkan pada posisi di mana UAV tidak memerlukan rintangan untuk
mencapainya. Box B ditempatkan pada posisi di mana UAV harus melewati satu
rintangan untuk mencapainya. Box C ditempatkan pada posisi di mana UAV harus
melewati dua rintangan untuk mencapainya
c. Drop yang dilakukan pada Box A mendapatkan poin yang lebih rendah
dibandingkan drop yang dilakukan pada Box lainnya. Drop yang dilakukan pada Box
C mendapatkan poin yang lebih tinggi dibandingkan drop yang dilakkan pada box
lainnya.
d. Jika obyek jatuh dari dudukan, maka UAV tetap harus menyelesaikan misi
dengan mengambil obyek di lantai.
e. Jika bola gagal masuk Box (jatuh), maka UAV diperkenankan untuk mengambil
bola lain dari dudukan atau mengambil bola yang jatuh, namun panitia tidak
menyediakan bola tambahan. Jatah bola setiap UAV tetap 3 bola.
f. Setelah menyelesaikan misi, UAV harus mendarat di midpoint, dan menunggu
aba-aba wasit untuk melanjutkan ke misi berikutnya.
g. Selama berada di midpoint, perhitungan waktu dihentikan.
h. Jika pilot kehabisan waktu, maka UAV harus segera diterbangkan ke Midpoint
atau mengambil kesempatan berhenti di pit stop sebelum ke Midpoint.

7. TAHAP PENYELESAIAN MISI: MISI 2 - HALANG RINTANG


Pilot mengoperasikan UAV untuk terbang melalui berbagai rintangan yang
ditentukan dalam waktu maksimal 10 menit. Rintangan harus dilalui secara berurutan. Poin
yang didapat sesuai dengan jenis rintangan yang berhasil dilalui. Kemampuan untuk melalui
rintangan akan mempengaruhi catatan waktu total terbang dari start ke finish.
a. Pilot memulai misi kedua dari midpoint
b. Pilot boleh melewati rintangan tertentu untuk langsung menuju ke rintangan
berikutnya, namun tidak boleh kembali ke rintangan yang telah dilewati.

7.1 Jenis dan Spesifikasi Rintangan


Lampiran 2

7.2 Penempatan Rintangan


Lampiran 1

8. ZONA TERBANG
a. Zona terbang berukuran total 6x4 meter dengan tinggi maksimal 6 meter dan
dibatasi oleh jaring (net) pada sisi samping.
b. Zona terbang dibagi dua (masing-masing berukuran 3x4), dan tidak ada
pembatas antara zona 1 dengan zona 2.
c. Zona 1 digunakan untuk misi pertama, dan zona 2 digunakan untuk misi kedua.
d. Detail lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 1.

9. PIT STOP
Terdapat dua buah lingkaran pit stop di dalam zona terbang yang dapat
dimanfaatkan pilot untuk memberhentikan sementara UAV, jika diperlukan pergantian baterai,
pemeriksaan dan troubleshooting. Peraturan pit stop adalah sebagai berikut:
a. pilot membunyikan peluit 3 kali pendek, sebagai pemberitahuan ke wasit bahwa UAV
akan memasuki pit stop.
b. Setiap UAV diberi kesempatan memasuki pit stop sebanyak 3 kali untuk setiap misi,
dengan durasi maksimal pit stop adalah 5 menit dihitung sejak UAV menyentuh landasan
pit stop.
c. Selama UAV berada di pit stop, perhitungan waktu bagi UAV tersebut akan
diberhentikan sementara, dan dilanjutkan setelah pilot mengangkat bendera yang
disediakan di pit stop sebagai tanda UAV siap melanjutkan pertandingan.
d. Penalti dan diskualifikasi dapat diberikan jika pilot melampaui batas waktu pit stop.
e. 30 detik sebelum waktu pit stop berakhir, wasit memberi tanda ke pilot dengan 1 peluit
panjang.
f. Jika waktu pit stop telah berakhir, maka wasit meniup peluit panjang dan pilot harus
segera menerbangkan UAV.
10. FAIL SAFE
Jika pilot mengalami gangguan transmisi radio antara UAV dengan remote controller,
maka prosedur yang harus dilakukan adalah :
a. Jika UAV jatuh, pilot diperkenankan masuk ke area zona terbang untuk mengambil
UAV dan memindahkan ke pit stop. Peraturan pit stop tetap berlaku normal.
b. Jika waktu pit stop telah habis dan UAV belum bisa dioperasikan, maka UAV
dinyatakan gagal pada misi yang berjalan, namun masih diperbolehkan untuk mengikuti
misi selanjutnya.

11. Retry/Ulang
Pilot diberi kesempatan retry sebanyak 3 kali untuk setiap misi berjalan dengan
terlebih dahulu memberi tanda kepada wasit berupa 2 kali peluit panjang. Poin yang didapat
sebelum retry pada misi berjalan akan di-nol-kan.
a. Jika pilot meminta retry pada misi 1, maka poin misi berjalan di-reset, UAV
kembali ke START dan bola dikembalikan ke posisi awal.
b. Jika pilot meminta retry pada misi 2, maka poin misi berjalan di reset, dan UAV
kembali ke MIDPOINT

12. PENILAIAN

12.1 Tahap Perakitan dan Pemrograman

No KRITERIA POIN MAKSIMAL


1 Inovasi gripper 20
2 Algoritma pemrograman 30
- clarity, simplicity, dan unity
- artogonality
- mendukung abstraksi
- kompleksitas
3 Prosedur perakitan 20
4 Kemampuan gripper dalam mencengkeram dan mengangkat bola 30
TOTAL POIN MAKSIMUM 100

12.2 Tahap Penyelesaian Misi


a. Misi 1: Transportasi Barang
No Lokasi Drop Poin per Drop
1 Box A (tanpa halang rintang) 20
2 Box B (1 halang rintang) 30
3 Box C (2 halang rintang) 40
Poin maksimum: 120 Poin
b. Misi 2: Halang Rintang
No Jenis Rintangan Poin
1 Hoop 15
2 Diamond 25
3 Low Tunnel 35
4 High Tunnel 15
TOTAL POIN MAKSIMAL 90

Total perolehan poin dihitung dari penjumlahan total poin yang diperoleh pada setiap tahap.

13. SAFETY
Seluruh pilot harus mempertimbangkan dengan penuh kesadaran seluruh resiko dari aspek
keamanan dan keselamatan mulai dari proses desain UAV, pengujian, dan terutama ketika
diterbangkan pada masa lomba. Fair play dan mengutamakan keselamatan publik ketika
berada di lapangan ataupun di pit stop adalah sikap utama yang seharusnya selalu
ditunjukkan.
a. Peserta harus mengenakan perangkat keamanan dan atau keselamatan ketika
sedang menerbangkan UAV.
b. Peserta seharusnya menyediakan sistem emergency stop botton pada UAV .
c. Untuk menghindari resiko atas kesalahan desain harap diperhatikan hal-hal berikut
ini:
 Selalu gunakan kabel dengan diameter yang sesuai dengan kebutuhan arus
 maksimum yang akan mengalir. Gunakan fuse untuk lebih amannya.
 Hindari penggunaan material yang mudah terbakar.
 Jangan memodifikasi atau menggunakan baterai yang tidak standar. Pastikan
baterai (terutama tipe LiPo atau LiPoFe) masih layak pakai dan tidak
menggelembung berlebihan.
 Sangat memungkinkan juga resiko malfunction yang berbeda-beda. Untuk itu
selalu budayakanlah safety first dalam setiap tindakan pengujian, walau statis,
terutama saat uji terbang. Berikanlah informasi kepada lingkungan sekitar atas
resiko yang mungkin terjadi jika terjadi kesalahan.
LAMPIRAN 3

CHECKLIST PEMERIKSAAN VIDEO TEST FLIGHT

No Kriteria Keterangan
Ada Tidak Ada
1 Pilot mendemonstrasikan manual take off
2 Pilot mendemonstrasikan manual landing
3 Pilot mendemonstrasikan emergency stop
4 UAV memiliki lampu navigasi
5 UAV dapat terbang dengan ketinggan maksimal 6
meter
6 UAV dapat terbang rendah di bawah 70 cm
LAMPIRAN 4

CHECK LIST PEMERIKSAAN UAV DAN BATERAI

No Kriteria Keterangan
Ya Tidak
1 UAV memiliki lampu navigasi
2 UAV dilengkapi kontrol jarak jauh
3 Daya baterai maksimal 3000 mAh
4 UAV memiliki emergency stop

Anda mungkin juga menyukai