CABANG LOMBA
1. PENDAHULUAN
Kecepatan globalisasi yang pesat dalam dekade terakhir sebagian besar didorong oleh
perkembangan teknologi. Penggunaan teknologi UAV semakin diminati di beberapa bidang,
salah satunya adalah menyediakan solusi transportasi barang untuk meningkatkan
produktivitas dan kecepatan. Pengembangan solusi UAV untuk meningkatkan produktivitas
bisnis mencakup berbagai keterampilan dan disiplin ilmu. Kunci untuk ini adalah kesadaran
akan sifat industri yang berubah dengan cepat dan kemampuan untuk mengikuti perubahan
yang cepat.
2. PERATURAN UMUM
a. Secara umum, lomba dilaksanakan dalam bentuk penyelesaian misi yang didahului
dengan tahap pemasangan gripper ke badan UAV dan pemrograman gripper.
b. Penyelesaian misi dilaksanakan di dalam zona terbang yang ditentukan.
c. Urutan tampil ditentukan dengan undian.
d. UAV melakukan take off dan landing pada lingkaran yang telah ditentukan (helipad
berdiameter 70 cm).
a) Take off : UAV dinyatakan take off jika seluruh kaki UAV berada di dalam
helipad START dan berhasil lepas landas untuk menjalankan misi yang ditentukan.
Pilot dapat meminta retry jika terjadi gagal take off.
b) Landing : UAV dinyatakan landing jika seluruh kaki UAV berada di dalam
helipad MIDPOINT atau FINISH. Pilot dapat meminta retry atau memasuki pitstop
jika terjadi gagal landing.
c) Jika terjadi pendaratan di luar zona terbang, pitstop, midpoint, dan finish, maka
pilot diperkenankan melakukan evakuasi UAV untuk diletakkan pada pitstop.
Perhitungan waktu tetap berjalan hingga UAV berhasil mencapai pitstop.
d) UAV diperbolehkan melakukan pendaratan diluar titik yang ditentukan hanya
untuk mengambil obyek.
e. lomba dilaksanakan dalam 5 tahap:
a) Tahap 1: Registrasi dan pemeriksaan UAV
b) Tahap 2: Technical Meeting / Briefing
c) Tahap 3: Perakitan dan Pemrograman (3 jam simultan)
d) Tahap 4: Test Flight (maksimum 5 menit bergantian)
e) Tahap 5: Penyelesaian Misi (maksimum 20 menit bergantian)
i. Misi pertama adalah transportasi barang, yaitu memindahkan obyek dari
satu tempat ke tempat yang lain.
ii. Misi yang kedua adalah terbang melalui halang rintang.
f. Poin diperoleh dari Tahap 3 dan Tahap 5.
a) Poin Tahap 3 didapatkan melalui pemeriksaan juri pada hasil rakitan dan
pemrograman yang diobservasi pada saat Tahap 3 berlangsung dan test flight
(Tahap 4).
b) Poin Tahap 5 didapatkan melalui keberhasilan UAV dalam menyelesaikan misi.
c) Poin diakumulasi, dan pemenang ditetapkan melalui perolehan poin tertinggi.
d) Jika terdapat kesamaan poin, maka pemenang ditetapkan melalui perolehan
waktu tercepat.
g. Pilot diberi kesempatan retry 3 kali untuk setiap misi, dan kesempatan pitstop 3 kali
untuk setiap misi
h. Pilot tidak diperkenankan menggunakan moda GPS (kembali ke asal, mengikuti
remote/pilot, dll).
i. Mengacu ke Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Nomor PM 180
tahun 2015, tentang Pengendalian Pengoperasian Sistem Pesawat Udara Tanpa Awak di
Ruang Udara yang Dilayani Indonesia dan Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia, Nomor PM 163 tahun 2015, tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil Bagian 107 (Civil Aviation Safety Regulations Part 107, tentang Sistem Pesawat
Udara Kecil Tanpa Awak (Small Unmanned Aircraft System), semua UAV peserta harus
dilengkapi kelengkapan untuk mudah diamati secara visual tanpa alat bantu (teropong,
dll.) yakni minimum berupa lampu indikator navigation lights (lampu merah dan
hijau/orange).
8. ZONA TERBANG
a. Zona terbang berukuran total 6x4 meter dengan tinggi maksimal 6 meter dan
dibatasi oleh jaring (net) pada sisi samping.
b. Zona terbang dibagi dua (masing-masing berukuran 3x4), dan tidak ada
pembatas antara zona 1 dengan zona 2.
c. Zona 1 digunakan untuk misi pertama, dan zona 2 digunakan untuk misi kedua.
d. Detail lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 1.
9. PIT STOP
Terdapat dua buah lingkaran pit stop di dalam zona terbang yang dapat
dimanfaatkan pilot untuk memberhentikan sementara UAV, jika diperlukan pergantian baterai,
pemeriksaan dan troubleshooting. Peraturan pit stop adalah sebagai berikut:
a. pilot membunyikan peluit 3 kali pendek, sebagai pemberitahuan ke wasit bahwa UAV
akan memasuki pit stop.
b. Setiap UAV diberi kesempatan memasuki pit stop sebanyak 3 kali untuk setiap misi,
dengan durasi maksimal pit stop adalah 5 menit dihitung sejak UAV menyentuh landasan
pit stop.
c. Selama UAV berada di pit stop, perhitungan waktu bagi UAV tersebut akan
diberhentikan sementara, dan dilanjutkan setelah pilot mengangkat bendera yang
disediakan di pit stop sebagai tanda UAV siap melanjutkan pertandingan.
d. Penalti dan diskualifikasi dapat diberikan jika pilot melampaui batas waktu pit stop.
e. 30 detik sebelum waktu pit stop berakhir, wasit memberi tanda ke pilot dengan 1 peluit
panjang.
f. Jika waktu pit stop telah berakhir, maka wasit meniup peluit panjang dan pilot harus
segera menerbangkan UAV.
10. FAIL SAFE
Jika pilot mengalami gangguan transmisi radio antara UAV dengan remote controller,
maka prosedur yang harus dilakukan adalah :
a. Jika UAV jatuh, pilot diperkenankan masuk ke area zona terbang untuk mengambil
UAV dan memindahkan ke pit stop. Peraturan pit stop tetap berlaku normal.
b. Jika waktu pit stop telah habis dan UAV belum bisa dioperasikan, maka UAV
dinyatakan gagal pada misi yang berjalan, namun masih diperbolehkan untuk mengikuti
misi selanjutnya.
11. Retry/Ulang
Pilot diberi kesempatan retry sebanyak 3 kali untuk setiap misi berjalan dengan
terlebih dahulu memberi tanda kepada wasit berupa 2 kali peluit panjang. Poin yang didapat
sebelum retry pada misi berjalan akan di-nol-kan.
a. Jika pilot meminta retry pada misi 1, maka poin misi berjalan di-reset, UAV
kembali ke START dan bola dikembalikan ke posisi awal.
b. Jika pilot meminta retry pada misi 2, maka poin misi berjalan di reset, dan UAV
kembali ke MIDPOINT
12. PENILAIAN
Total perolehan poin dihitung dari penjumlahan total poin yang diperoleh pada setiap tahap.
13. SAFETY
Seluruh pilot harus mempertimbangkan dengan penuh kesadaran seluruh resiko dari aspek
keamanan dan keselamatan mulai dari proses desain UAV, pengujian, dan terutama ketika
diterbangkan pada masa lomba. Fair play dan mengutamakan keselamatan publik ketika
berada di lapangan ataupun di pit stop adalah sikap utama yang seharusnya selalu
ditunjukkan.
a. Peserta harus mengenakan perangkat keamanan dan atau keselamatan ketika
sedang menerbangkan UAV.
b. Peserta seharusnya menyediakan sistem emergency stop botton pada UAV .
c. Untuk menghindari resiko atas kesalahan desain harap diperhatikan hal-hal berikut
ini:
Selalu gunakan kabel dengan diameter yang sesuai dengan kebutuhan arus
maksimum yang akan mengalir. Gunakan fuse untuk lebih amannya.
Hindari penggunaan material yang mudah terbakar.
Jangan memodifikasi atau menggunakan baterai yang tidak standar. Pastikan
baterai (terutama tipe LiPo atau LiPoFe) masih layak pakai dan tidak
menggelembung berlebihan.
Sangat memungkinkan juga resiko malfunction yang berbeda-beda. Untuk itu
selalu budayakanlah safety first dalam setiap tindakan pengujian, walau statis,
terutama saat uji terbang. Berikanlah informasi kepada lingkungan sekitar atas
resiko yang mungkin terjadi jika terjadi kesalahan.
LAMPIRAN 3
No Kriteria Keterangan
Ada Tidak Ada
1 Pilot mendemonstrasikan manual take off
2 Pilot mendemonstrasikan manual landing
3 Pilot mendemonstrasikan emergency stop
4 UAV memiliki lampu navigasi
5 UAV dapat terbang dengan ketinggan maksimal 6
meter
6 UAV dapat terbang rendah di bawah 70 cm
LAMPIRAN 4
No Kriteria Keterangan
Ya Tidak
1 UAV memiliki lampu navigasi
2 UAV dilengkapi kontrol jarak jauh
3 Daya baterai maksimal 3000 mAh
4 UAV memiliki emergency stop