Anda di halaman 1dari 16

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

( PRAKERIN )

TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018

(PERSIAPAN LAHAN PADA BUAH NAGA)

NAMA PESERTA : PUTRI PRASTIKA MOHI

NISN : 0020575704

BIDANG KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI

PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN

KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN

DAN HORTIKULTURA

SMK NEGERI I DULUPI

DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

`PROVINSI GORONTALO

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh peserta atas nama


PUTRI PRASTIKA MOHI selama prakerin yang bertempat di DINAS
PERTANIAN maka disusunlan sebuah laporan prakerin ini dengan judul
PERSIAPAN LAHAN PADA BUAH NAGA oleh karenanya di sahkan apa
adanya.

Disahkan : Dulupi

Pada : 25 April 2019

Pembimbing Pembimbing Dudi

Adisti Mamonto,S.Pd Hanriadi, Stp


Nip : 19660219 198803 1 013

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 1 Dulupi Kepala Dudi

Suleman Mayang , S.Pd. MM Sofyan Hasan, Stp. MM


Nip : 19720510 200012 1 006 Nip : 19720905 200012 1 002

i
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, segal puji bagi allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang yang telah memberikan kenikmatan yang tiada kira sehingga kami
dappat melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan juga
menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dengan baik.
Laporan PKL ini merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh
Siswa-Siswi SMK Negeri 1 Dulupi dengan tujuan siswa mengenal dunia kerja/
industri serta menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia kerja, selain itu
penyusun berharap agar laporan ini menjadi bahan diskusi adik-adik kelas sehingga
menambah wawasan merekan dalam dunua kerja
Selama penyusunan laporan Prakerin imi tidak lepas dari bimbingan,
dukungan dan doa dari berbagai pihak sahingga saya dapat melaksanakan Praktek
Kerja Indutri dengan baik. Oleh karena itu tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya Kepada Yth :
1. Bapak Sofyan Hasan, Stp. MM Selaku kepala Dinas Kabupaten
Boalemo
2. Bapak Suleman Mayang S.Pd. MM Selaku kepala sekolah SMK NEGERI l
DULUPI
3. Bapak Handriadi, Stp Selaku pembimbing Dudi.
4. Ibu Adisti Mamonto, S.Pd Selaku Pembimbing Sekolah.
5. Staf Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo
6. Staf Dewan Guru SMK NEGERI l DULUPI
7. Spesial buat keluarga saya yang dengan senantiasa memanjatkan doa kepada
saya dalam pelaksanaan Prakerin

ii
Penyusun menyadari dalam penyusunan laporan kegiatan Praktek kerja
Lapangan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh kerena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari setiap pembaca semoga laporan ini dapat bagi
setiap pihak terutama mereka para pembaca.

Dulupi, 25 April 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ...................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN. ..................................................................... i
KATA PENGANTAR. ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang. ...................................................................................... 1
1.2.Tujuan . ................................................................................................. 2
1.3.Sasaran/Manfaat. ................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Klasifikasi Tanaman Mangga . ............................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Waktu dan tempat pelasanaan. . ............................................................ 5
3.2 Alat dan bahan ...................................................................................... 5
3.3. Hasil yang dicapai ................................................................................. 5
3.4 Pembahasan . .......................................................................................... 7

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan. .......................................................................................... 9
4.2. Saran. ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Program keahlian
 Jurnal kegiatan
 Dokumentasi

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang ber iklim tropis sehingga


berbagai macam tanaman dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia. Di indonesia
banyak sekali tanaman buah yang tumbuh baik daerah dataran tinggi maupun
daerah dataran rendah. Tanaman semusim ataupun tahunan banyak sakali yang
tumbuh di negara kita ini tumbuh salah satu buah tahunan yaitu buah naga atau yang
sering di sebut sebagai (Dragon Fruit). Sebelum mengetahui buah naga bagaimana
cara penyiapan lahan buah naga itu sendiri?.

Secara morfologis, tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap karena tida
memiliki daun. Akar buah naga tidak terlalu panjang dan berupa akar serabut yang
sangat tahan pada kondisi tanah yang kering.

Buah naga mulai di kenal di Indonesia sekitar tahun 2000 dan bukan dari
budidaya sendiri melainkan inpor dari Tailan padahal pembudidayaan tanaman
inirelatif mudah dan iklim tropis di indonesia sangat mendukung
pengembangannya, tanaman ini mulai di kembangkang sekitar tahun 2001,
beberapa daerah di jawa timur di antaranya mojokerto, pasuruan ,jember,dan
sekitarnya, Namun sampai saat ini areal penanaman buah naga masih dapat di
katakan sempit dan hanya daerah tertentu.

Buah naga kini sudah mulai dikenal dimasyarakat luas terutama di


Gorontalo khususnya yang ada di Boalemo, Oleh Karena itu Dinas Pertanian
Kabupaten Boalemo mengembangkan tanaman buah naga untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang ada di Boalemo, dalam hal ini memberikan contoh cara
mengembangkan buah naga secara benar sehingga menghasilkan buah yang baik.

Menghasilkan hasil buah naga yang baik maka diperlukan beberapa teknik
salah satunya dalam persiapan lahan yaitu:

 Melakukan sanitasi atau pembersihan gulma


 Membongkar tanah serta membentuk bedengan sesuai ukuran
 Campurkan pupuk kompos pada bedengan

1
Penulis tertarik untuk mengangkat materi Persiapan Lahan Pada Buah Naga
karena banyak para petani yang kurang paham dalam mempersiapkan lahan yang
baik

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan dari laporan ini yaitu :

1.2.1 Untuk mengetahui sistem kerja persiapan lahan pada tanaman buah naga

1.3 Manfaat

Manfaat dari pembuatan Laporan ini adalah :

1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa.


2. Membandingkan dan mengembangkan pengetahuan yang di dapat dari teori
dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Agar mengetahui secara jelas kegiatan yang berkaitan persiapan lahan pada
tanaman buah naga dan bisa mendapat pengalaman yang baru.

2
BAB II

PROSES PELAKSANAAN

2.1 Situasi instansi DU/DI

1. Sejarah Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo


2. Struktur organisasi
3. Visi dan misi
4. Usaha yang dikembangkan

2.2
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Waktu dan tempat pelaksanaan


Kegiatan prakerin dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan mulai dari
tanggal 15 Februari 2018 s/d 07 Mei 2018, yang bertempat di Unit Pelaksana Teknis
Daerah Balai Perbenihan pengawasan Sertifiksi Benih Pertanian Provinsi
Gorontalo ( BPPSB ) Provinsi Gorontalo, yang beralamat Jl. Prof. Dr. Aloei Saboei
Desa Toto Utara. Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

3.2 Alat dan bahan digunakan

1. Alat
a. Pisau
b. Gunting
c. Dll
2. Bahan
a. TanamanMangga
b. plastic
c. alkohol

3.3 Hasil yang di capai

Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan di UPTD
Balai Perbenihan pengawasan Sertifiksi Benih Pertanian Provinsi Gorontalo (
BPPSB ) Provinsi Gorontalo, ada beberapa hal yang dapat dibahas terhadap hasil
kegiatan praktek kerja lapangan tersebut antara lain :

1. Persemaian Benih
Biji yang akan disemai harus dipisahkan dari dagingnya, biji tidak terdapat
hama, tidak rusak supaya tidak dijadikan tempat masuknya mikroorganisme
penyebab penyakit dan mulus (tidak gopeng). Biji yang sudah siap tanam, ditanam
dipolibag yang telah disiapkan dan dilakukan penyiraman setiap hari.

2. Pemilihan batang bawah (rootstock)


Batang bawah (rootstock) harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Mempunyai daya adaptasi seluas mungkin, artinya tanaman itu
kompatibel dengan berbagai varietas
b. Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan hama dan
penyakit yang ada didalam tanah.
c. Kecepatan tumbuhnya sesuai dengan batang atas yang digunakan,
dengan demikian diharapkan batang bawah ini mampu hidup bersama
dengan batang atas.
d. Tidak mempunyai pengaruh pada batang atas, baik dalam kualitas
maupun kuantitasbuah (tanaman buah-buahan) atau kayu (tanaman
kehutanan) pada tanaman yang terbentuk sebagai hasil sambungan.
e. Mempunyai batang yang kuat dan kokoh.
3. Pemilihan batang atas (Scion)
Batang atas (Scion) yang baik untuk disambung mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :
a. Cabang daripohon yang kuat, pertumbuhannya normal dan bebas dari
serangan hama dan penyakit.
b. Bentuk cabang lurus, diameternya disesuaikan dengan batang bawah,
yaitu sama atau lebih kecil dari diameter batang bawah.
c. Batangatas yang akan disambungkan pada batang bawah diambil dari
pohon induk yang sehat dan tidak terserang hama dan penyakit.
d. Pengambilan batang atas ini dilakukan dengan menggunakan gunting
setek atau pisau yang tajam (agar diperoleh potongan yang halus dan
tidak mengalami kerusakan) dan bersih (agar batang atas tidak
terkontaminasi oleh penyakit).
e. Batang atas tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda (setengah
berkayu).
f. Usahakan pengambilan scion pada pagi hari sebelum tengah hari.

3.4 Pembahasan
Perbanyakan tanaman digolongkan menjadi dua bagian, yaitu perbanyakan
secara vegetatif dan generatif. Sambung pucuk merupakan perbanyakan tanaman
gabungan antara perbanyakan secara generatif (dari persemaian biji) dengan salah
satu bagian vegetatif (cabang/ranting) yang berasal dari tanaman lain yang
disatukan. Tanaman yang telah disambungkan masing-masing mempunyai
keunggulan dari segi kelebatan buah, ukuran besar dan rasa/khasiat serta ketahanan
terhadap hama dan penyakit (Prastowo. 2006).
Penyambungan ada dua macam yaitu Grafting dan Budding. Grafting
adalah penyatuan antara batang dengan batang yang terpisah atau dengan bagian
pangkal akar yang terpisah untuk tumbuh bersama-sama membentuk satu individu
baru. Sedangkan budding adalah bentuk grafting yang khas (okulasi) karena hanya
satu tunas digunakan sebagai batang atas dan disisipkan di bawah kulit dari batang
bawah.
Pada umunya semakin dekat famili antar dua tanaman yang disambung
maka kecepatan pertumbuhan batang atas serta pertautan dan presentasi
keberhasilan lebih tinggi. Pertautan akan ditentukan oleh proses pembelahan sel
pada bagian yang akan bertautan. Dalam penyambungan, tanaman yang akan
disambungkan, harus diketahui sifat batang bawah dan batang atas. Batang bawah
berasal dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat perakaran yang baik, anatara lain:
tahan terhadap serangan hama dan penyakit, tahan terhadap sifat-sifat tanah serta
keadaan air tanah tertentu yang buruk, dan sebagainya. Sedang batang atas diambil
dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat hasil dan produktivitas yang diinginkan
(Saefudin.2009).
7

Faktor teknis yang harus diperhatikan pada saat penyambungan tanaman


diantaranya adalah cara penyambungan antara batang atas dan bawah harus tepat,
penggunaan pisau okulasi harus benar dan steril agar tidak ada bakteri yang masuk
pada saat melakukan pembelahan batang ini bertujuan agar tidak terjadi
pembusukan akibat bakteri parasit tanaman, menutupi sambungan harus benar-
benar baik agar air dan bakteri tidak dapat masuk, dan suhu karena suhu yang tidak
menentu dapat menjadi kegagalan penyambungan.Selain itu penyambungan juga
dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia, lingkungan, temperature,
kelembapan, dan cahaya.
Keberhasilan teknik penyambungan sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas antara
dua jenis tanaman yang disambung. Pada penyambungan (grafting) tanaman
adenium mengalami kegagalan penyambungan sehingga tidak tumbuh tunas baru,
tidak adanya pertumbuhan ini kemungkinan di sebabakan beberapa faktor.
Diantaranya disebabkan pada penyambungan antara batang bawah dan batang atas
kurang sempurna masih ada celah sehingga supplai makanan dari batang bawah
tidak bisa tersupplai dengan baik ke batang atas. (Tambing. 2008).
Pada penyambungan dilakukan penutupan dengan plastik atau sisungkup
dengan tujuan agar bagian yang disambung tidak terkena cahaya matahari langsung
sehingga dapat mengurangi transpirasi sehingga tidak terjadi pembusukan pada
batang dan Kalus yang berperan dalam penyambungan tidak rusak akibat
pembusukan yang disebabkan oleh air yang masuk kedalam baik melalui embun
meupun hujan. Selain itu penutupan pada batang yang disambung juga dapat
melindungi sambungan dari faktor luar misal angin dan guncangan yang dapat
mengakibatkan kegagalan pada proses penyambungan.
8

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dengan selesainya pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dikantor Balai


Pengaasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura (BPSB-TPH)
dengan judul “ Tehnik Sambung Pucuk(grafting) Pada Tanaman Mangga, Akhirnya
penulis menarik suatu kesimpulan
1. Sambung pucuk atau Grafting adalah salah satu teknik perbanyakan vegetative
menyambungkan batang bawah (rootstock) dan batang atas (scion) dari
tanaman yang berbeda.
2. Batang atas atau Scion yang digunakan untuk Grafting dipilih dari induk yang
mempunyai berbagai keunggulan seperti hasil produksi buah yang tinggi
dengan rasa dan aroma yang digemari serta tahan terhadap hama dan penyakit.
3. Faktor-faktor penentu keberhasilan Grafting adalah : Kualitas batang bawah
dan batang atas, keterampilan dalam menggunakan alat, kecepatan kerja,
ketajaman dan kebersihan pisau, faktor lingkungan sekitar,
4. Pemeliharaan bibit sebelum dan sesudah Grafting dapat mempengaruhi
keberhasilan Grafting.

4.2 Saran
Agar penyambungan dapat berhasil sebaiknya dalam melakukan
penyambungan harus diketahui tentang sifat batang atas dan batang bawah yang
digunakan, dan diharapkan sebelum melakukan penyambungan harus memahami
teknik yang digunakan sesuai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing
teknik yang digunakan agar dapat memakai teknik penyambungan yang sesuai.
Perlunya ditingkatkan pengetahuan, keterampilan, dan ketelitian di
lapangan dengan kegiatan dan pelatihan agar persentase keberhasilan dalam
melakukan grafting lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Mangga (Mangifera indica L.)http://www.iptek.net.id


./ind/pd_tanobat/view.php?id=127. Diakses tanggal 2 Januari 2015

Kurnia. 2005. Panduan Lengkap Budidaya Mangga. Penerbit PT. Penebar


Swadaya, Jakarta

Rukmana, 2008.Pegangan Pelaksanaan Pembiakan Vegetatif Konvensional..


Penerbit PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Tambing. 2008. Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk Pada Mangga Dengan


Waktu Penyambungan Dan Panjang Entris Berbeda. Tadulako : J.Agroland.

Prastowo. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah.


10

Anda mungkin juga menyukai