Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penemuan penyakit akibat defisiensi nutrisi, yang pertama kali ditemukan pada
zaman Mesir Kuno yakni rabun senja menjadi tonggak awal manusia mulai
mengenal salah satu nutrisi yang dikandung makanan. Hal tersebut tertera dalam
buku pengobatan yang berisikan pola -pola pengobatan pada zaman tersebut,
di m an a t e rt ul i s b ah wa o b at da ri r a bun s enj a a d al ah e kst r ak hat i ya n g
t el ah dimasak. Ternyata pengobatan Yunani pun yang menjadi cikal bakal
pengobatan modern mengikuti pola pengobatan Mesir Kuno tersebut. Namun,
pada tahun 1913 barulah diketahui bahwa kandungan ekstrak hati yang telah
dimasak adalah retinol. Penemuan lain yang mencetus penamaan vitamin
adalah seorang ahli k i m i a ya n g be r as al d a ri P ol an di a, ya k ni F unk ya n g
m en ge m u k ak an b ah wa penangkal beri-beri yang terlarut dalam air itu berupa
amina yang sangat vital. Oleh karena itu ia menyebutnya “vitamine” yang
kemudian lebih dikenal dengan sebutan “vitamin”. Penemuan mengenai vitamin tidak
berhenti sampai disitu saja p a da t ah un 19 30 , se or a n g i l m u a n b e rn am a T.
M or e m en ge m uk a ka n b ah w a karoten dapat mencegah rabun senja.Vitamin
adalah sekumpulan atau sekelompok senyawa organik yan g memiliki
komposisi kimia yang berbeda dengan karbohidrat, lipid, protein dan asam
nukleat serta mengalami perbedaan katalisis esensial dalam metabolisme
normal dari nutrien-nutrien lain. Secara umum vitamin berguna untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Penggolongan terhadap vitamin dapat
didasarkan pada media pelarutnya, yakni ada vitamin yang dapat larut dalam lemak
dan air. Vitamin yang dapat larut dalam lemak diantaranya vitamin A, D, E, dan
K. Sedangkan yang dapat larut dalam air adalah vitamin B dan C

1.2 Rumusan Masalah


Vitamin Larut Lemak
1. Apa definisi, klasifikasi da fungsi vitami larut lemak?
2. Bagaimana karakteristik vitami larut lemak dan air?
3. Bagaimana kebutuhan dan sumber vitamin dalam bahan makanan
4. Apa kelebihan dan kekuraga vitamin?
Vitamin Larut Air
1. Apa definisi, klasifikasi da fungsi vitami larut lemak?
2. Bagaimana karakteristik vitami larut lemak dan air?
3. Bagaimana kebutuhan dan sumber vitamin dalam bahan makanan?
4. Apa kelebihan dan kekurangan vitamin?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui definisi, klasifikasi dan fungsi vitami larut lemak
2. Mengetahui karakteristik vitami larut lemak dan air
3. Mengetahui kebutuhan dan sumber vitamin dalam bahan makanan
4. Mengetahui dan kekurangan vitamin
BAB II
PEMBAHASAN

A. Vitamin
1. Sejarah Vitamin
Sekitar akhir abad ke-19, ketika mulai dipergunakan bahan pakan murni
dalam percobaan-percobaan binatang, disangka bahwa susunan makanan
sudah cukup kalau terdiri atas karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Ternyata bahwa dengan susunan makanan demikian, binatang percobaan
tidak menunjukkan kesehatan dan pertumbuhan badan yang memuaskan.
Di dalam susunan makanan di atas, masih diperlukan zat gizi lain yang
pada saat itu masih belum diketahui wujudnya. Dalam penelitian penyakit
beri-beri diantara para tahanan dan hukuman di Indonesia pada permulaan
abad ke-20, Eijkman dan rekan-rekannya menemukan adanya zat yang
diperlukan ini, yang kemudian diberi nama vitamin oleh Fladimir Funk,
karena disangka suatu ikatan organik amine, oleh adanya unsur N dan telah
dikenalnya asam amino pada saat itu. Zat vitamin ini diperlukan untuk
kehidupan (Vita), sehingga diberi nama Vitamine. Kemudian ternyata
bahwa zat esensial ini bukan suatu amine dan tidak selamanya mengandung
unsur nitrogen (N). Karena itu vitamine banyak yang menentangnya,
sehingga diubah menjadi vitamin, dengan dibuang huruf e-nya. Mengganti
sama sekali dengan nama lain agak sulit, karena nama itu telah
memasyarakat di kalangan ilmuan. Pemberian nama vitamin dilakukan
menurut abjad, yaitu A, B, C, D, E, dan K.
2. Vitamin, Provitamin dan Antivitamin

Pada umumnya vitamin tidak dapat disintesa di dalam tubuh, sehingga


harus disediakan dari luar biasanya dengan makanan. Ternyata hal ini tidak
mutlak benar. Ada beberapa vitamin yang dapat dibuat di dalam tubuh,
dengan mengubahnya dari ikatan organik lain. Ikatan organik yang tidak
bersifat vitamin, tetapi dapat diubah menjadi vitamin setelah di konsumsi
disebtu dengan provitamin atau prekursor vitamin. Tidak semua vitamin
mempunyai prekursor sehingga tetap tidak dapat disintesa di dalam tubuh.
Yang sampai sekarang telah diketahui ada provitamin-nya ialah
vitamin A dengan prekursor karotin, Vitamin D dengan prekursor 7 dehydro
cholesterol, serta niacin dengan prekursor tryptophane.

Sebaliknya, ada pula ikatan-ikatan kimia organik yang


berpengaruh menentang atau meniadakan kerja suatu vitamin. Zat demikian
disebut antivitamin atau antimetabolite dari vitamin tersebut. Sebagian
besar vitamin telah diketahui mempunyai antivitamin. Mekanisme kerja
antivitamin dapat bermacam-macam:

a. Ada yang merebut titik aktif di dalam enzim disebut hambatan


kompetitip (competitive inhibition),
b. Ada yang merusak vitamin ketika masih di dalam saluran
pencernaan
c. Ada yang bereaksi mengikat vitamin tersebut di dalam rongga usus,
sehingga mengendap dan tidak dapat diserap ke dalam mukosa
dinding usus

3. Pengertian Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa


organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat 13
jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, K, C, D, E, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat
penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin
yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang
tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui
suplemen makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam
air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke
dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini
akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan
vitamin larut air secara terus-menerus.

4. Tubuh mengelolah vitamin


a) Pencernaan

Pencernaan vitamin terutama terjadi diusus halus dan membutuhkan


pemecahan makanan menjadi bagian-bagian unsur pokoknya. Kontraksi dinding
usus dan skresi enzim pencernaan memecah makanan untuk mempermudah
penyerapan nutrisi disepanjang dinding usus.

b) Penyerapan
Penyerapan vitamin terlaksana melalui transpor aktif dan difusi melintasi
membran sel. Sejumlah vitamin memerlukan sistem transpor atau pengangkut
khusus. Sebagai contoh, vitamin B12 tidak diserap tanpa adanya faktor intransiti,
yang disekresi oleh sel parietal lambung.
Vitamin larut-lemak diserap di eberapa tempat di usus halus. Conyohnya,
vitamin A diseram dalam duodenum dan daerah jejenum atas. Proses pencernaan
serupa dengan lemak, dan sama halnya dengan lemak, vitamin larut-lemak dapat
disimpan dalam tubuh. Karena itu, asupan vitaminlarut-lemak yang berlebihan
dapat berakibat fatal.
Vitamin larut-air umumnya diserap disepanjang saluran cerna. Sebagaimana
asam folat diserap dalam ileum. Karena kelebihan vitamin larut-air biasanya
dieksresi melalui urine, vitamin jenis ini kurang bersifat toksin terhadap tubuh.
c) Metabolisme

Semua vitamin dimetabolisme secara tersendiri. Prosesnya berbeda-beda


untuk setiap vitamin.
5. Klasifikasi Vitamin

Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin


yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.

a. Vitamin larut dalam lemak


1) Definisi vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak adalah vitamin yang jika sudah masuk ke dalam
tubuh manusia, maka akan sulit dikeluarkan lagi dari tubuh. Sejumlah
vitamin yang bukan larut lemak bakal dengan mudah untuk keluar melalui
urin maupun keringat. Jadi, intinya vitamin larut lemak tak akan mampu
dikeluarkan lewat urin dan keringat.

2) Klasifikasi vitamin larut dalam lemak


Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K
 Vitamin A
Vitamin A pertama kali ditemukan sebagai vitamin larut lemak
dan digunakan sebagai nama generik untuk retinol dan semua
provitamin.
Sifat – Sifat Vitamin A
Sifat kimia vitamin A antara lain berbentuk kristal alkohol
berwarna kuning, larut pelarut lemak. Vitamin A tahan terhadap
panas, cahaya dan larutan alkali, tetapi tidak tahan asam dan
oksidasi. Satuan yang digunakan untuk vitamin A 1 ug (mikro
gram) Retinol Ekuivalen (RE) = 1 ug retinol = 6 ug beta karoten
= 12 ug karoten lain = 3,3 SI retinol = 9,9 SI (Satuan
Internasional) beta karoten.

Proses Pencernaan Vitamin A


Absorpsi karoten dan retinol membutuhkan empedu dan cairan
pankreas. Dalam mukosa usus halus ester retinil dihidrolisa
enzim pankreas menjadi retinol dan karoten dipecah menjadi
retinol. Hati sebagai tempat penyimpanan vitamin A dapat
bertahan sampai 6 bulan. Sebesar 15-30% karotenoid dalam
darah merupakan bentuk beta dan sisanya nonprotein disimpan
dalam kelenjar lemak dan jaringan adrenal.
Fungsi Vitamin A
Beberapa fungsi vitamin A antara lain:
a) penglihatan;
b) pertumbuhan dan perkembangan;
c) diferensiasi sel;
d) reproduksi;
e) kekebalan.
Sumber Vitamin A
Sumber vitamin A dapat berasal dari bahan pangan hewani,
seperti hati, kuning telur, susu, dan mentega. Karoten dapat
ditemui pada bahan pangan nabati seperti sayuran daun berwarna
hijau, buah berwarna kuning, misalnya pepaya, tomat, labu, ubi
jalan kuning, nanas, dan mangga.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan:
a)buta senja; b) perubahan pada kulit; c) perubahan pada
mata; d) gangguan pertumbuhan; e) infeksi; f) keratinisasi
sel rasa pada lidah.

Kelebihan vitamin A dapat terjadi pada orang yang


mengonsumsi suplemen 16. 000 RE jangka lama atau 40.000-
55.000 RE per hari. Beberapa tanda keracunan vitamin A antara
lain : sakit kepala, pusing, rasa enek, rambut rontok, kulit
kering, anoreksia, dan sakit pada tulang. Pada wanita dewasa
menstruasi dapat berhenti dan bayi dapat mengalami
pembesaran kepala.

 Vitamin D
Berbagai penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
vitamin D dapat menyembuhkan dan mencegah riketisa (tulang
tidak mampu melakukan klasifikasi). Tubuh seseorang yang
cukup mendapat sinar matahari tidak memerlukan vitamin D.
Vitamin D merupakan nama generik dari ergosterol (D2) dan
kolekalsiferol (D3).
Sumber Vitamin D
Sumber vitamin D diperolah tubuh melalui sinar matahari dan
makanan. Kekurangan vitamin D kemungkinan banyak terjadi di
daerah yang tidak selalu mendapat sinar matahari. Sumber
vitamin D dapat diperoleh melalui makanan, terutama makanan
hewani seperti kuning telur, krim, mentega, minyak ikan, dan
hati. Fortifikasi vitamin D banyak digunakan pada susu,
makanan bayi, dan mentega dalam bentuk vitamin D2.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Vitamin D

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan riketsia pada anak dan


osteomalacia pada orang dewasa. Selain itu, kekurangan vitamin D juga
dapat menyebabkan osteoporosis. Pada riketsia terjadi perlembekan
tulang, pertumbuhan gigi terlambat, bentuk gigi tidak teratur dan mudah
rusak. Sementara itu, osteomalacia terjadi pada orang dewasa (wanita)
karena konsumsi kalsium rendah, kurang sinar matahari dan banyak
melahirkan, orang yang sakit pencernaan, hati, kantung empedu, dan
ginjal.

Kelebihan konsumsi vitamin D dapat menyebabkan keracunan.


Seseorang dapat mengalami keracunan bila konsumsi 1.000 SI atau
25mcg/hari. Dalam jangka lama. Tanda-tanda keracunan vitamin D
antara lain lemak, sakit kepala, kurang nafsu makan, gangguan
pengeluaran urin, gangguan mental, dan muntah-muntah.

 Vitamin E, Alpha Tocopherol


Tahun 1922 ditemukan zat larut lemak yang dapat mencegah
keguguran dan sterilitas pada tikus. Zat tersebut akhirnya dikenal
sebagai vitamin E. Tokoferol berasal dari kata tocos berarti
kelainan dan pherein berarti menyebabkan.
Sifati Vitamin E
Semua bentuk vitamin E berupa minyak dan tidak dapat
dikristalkan. Minyak ini mempunai viskositas tinggi, larut dalam
minyak dan zat pelarut lemak. Vitamin E stabil terhadap suhu,
alkali dan, isam.
Fungsi Vitamin E
Berbagai fungsi vitamin E telah diketahui, antara lain: a) sebagai
antioksidan; b) peranan biologik memutuskan ratai proses
peroksidasi lipida dengan menyumbang 1 atom H dari gugus OH
ke radikal bebas sehingga terbentuk radikal vitamin E yang stabil
dan tidak udah rusal; c) sintesis DNA (Diribo Nucleid Acid); d)
merangsang reaksi kekebalan; e) mencegah penyakit jantung
koroner; f) mencegah keguguran dan sterilisasi; g) mencegah
gangguan menstruasi.
Proses Pencernaan Vitamin E
Vitamin E diabsorpsi usus halus bagian atas sebesar 20-80% dan
dibantu asam lemak rantai sedang. Transportasi vitamin E dari
mukosa usus halus ke dalam sistem limfa dilakukan oleh
kilomokron untuk dibawa ke hati.
Sumber Vitamin E
Minyak tumbuhan, kacang-kacangan dapat dihunakan sebagai
sumber vitamin E yang berasal dari bahan nabati. Sementara itu,
pangan hewani ang berupa daging, ikan, dan unggas juga dapat
digunakan sebagai sumber vitamin E. Vitamin E mudah rusak
leh pemanasan dan oksidasi.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Vitamin E
Gangguan kekurangan vitamin E dapat terjadi pada orang yang
mengalami gangguan absorpsi lemak seperti cystic fibrisos dan
gangguan pada transpor lipida. Selain itu, kekurangan vitamin E
dapat menyebabkan hemolisis eritrosit dan sindroma neurologik
yang berakibat tidak normalnya fungsi sumsum tulang belakang
dan retina.
Kelebihan vitamin E dapat menyebabkan keracunan, misalnya
mengonsumsi lebih dari 600 mg/hari.
 Vitamin K
Pada tahun 1939 ahli kimia Swiss Karrer berhasil mengisolasi
vitami Menakinon (K2) disintesis oleh bakteri dalam usus cerna,
sedangkan menadion merupakan bentuk sintetik vitamin.
Sifat Vitamin K
Sifatnya antara lain tidak tahan terhadao alkali dan cahaya,
namun tahan terhadap panas.
Proses Pencernaan Vitamin K
Sebesar 15-80% vitamin K diabsorpsi di usus halus dengan
bantuan empedu dan carian pankreas. Kemudian, diikatkan
dengan kilomikron dan diangkut melalui sistem limfa ke hati.
Simpanan di hati 10% dalam bentuk filokinon dan sebesar 90%
sebagai menakinon.
Fungsi Vitamin K
Beberapa fungsi vitamin K antara lain membantu proses
pembekuan darah dan sebagai kofaktor enzim karboksilase.
Sumber Vitamin K
Bahan makanan sebagai sumber vitamin K dapat berasal dari
bahan nabati seperti hati, sayuran warna hijau, kacang buncis,
kacang polong, brokoli, dan kol dan hewani seperti susu, daging,
telur, dan serealia tetapi lebih rendah kandungannya daripada
sayuran serta buah.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Vitamin K
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak menggumpal
sehingga bila luka dapat menyebabkan pendarahan. Hal ini bisa
terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan absorpsi
lemak dan mengonsumsi antibiotika. Konsumsi aspirin
berlebihan dapat mencegah pembekuan darah.
Kelebihan vitamin K dapat terjadi bila diberikan dalam bentuk
sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin tersebut antara lain
terjadi hemolisis darah merah, sakit kuning, dan kerusakan pada
otak.
b. Vitamin larut dalam air
1) Definisi vitamin larut dalam air
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam
jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan

Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang
banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air
biasanya tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine
dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap
hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh
normal.

Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-


kompleks. Vitamin B-kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling
berkaitan fungsinya didalam tubuh dan terdapat didalam bahan makanan
yang hampir sama. Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel hidup,
baik pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor.

2) Klasifkasi vitamin larut dalam lemak

Vitamin yang larut dalam air

 Vitamin C

Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun


1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini
merupakan agen yang dapat mencegah sariawan.Vitamin ini juga
dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam
askrobat.Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan
yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular

Sifat Vitamin C

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air.


Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam
keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan
dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi
dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil
dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.

Fungsi Vitamin C

- Mekanisme immunitas dalam rangka daya tahan tubuh


terhadap berbagai serangan penyakit dan toksin.
- Kesehatan epithel pembuluh darah.
- Penurun kadar kolesterol.
- Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi
Proses Pencernaan Vitamin C

Setelah vitamin C diapsorpsi tekanan darah meningat.


Disribusinya luas mencapai seluruh tubuh, terendah dalam otot
dan lemak, sedangkan tertingi dalam kelenjar.

Sumber bahan makanan

Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan


nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk,
nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C juga
banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis kol.

Dampak Kekurangan Vitamin C

Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit


cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan
tanggal, mudah terjadi perdarahan di bawah kulit (sekitar mata
dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar sembuh, mudah
mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-
gejala kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan
vitamin C berat menyebabkan penyakit kudisan.

Dampak Kelebihan Vitamin C

Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh


adalah 2000 mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat
menyebabkan keracunan. Ketika seseorang mengkonsumsi
sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka
panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan
mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika
konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan
menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit
kudisan.

 Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio)
dan nitrogen (amine). Tiamin merupakan Kristal putih
kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin
B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1hanya tahan
panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali
vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan
tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu,
jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
Fungsi Vitamin B1
1) Tiamin pirofosfat (TPP) adalah bentuk aktif vitamin yang
berfungsi saebagai koenzim dalam karbosilasi asam piruvat
dan asam ketoglutarat. Peningkatan kadar asam piruvat
dalam darah merupakan salah satu tanda defisiensi tiamin.
2) Tiamin terlibat dalam metabolisme lemak, protein, dan
sintesis asam nukleat.

Sumber Bahan Makanan Vitamin B1

Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk


sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging tampa
lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan
sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat
didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari
gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.
Dampak Kekurangan Vitamin B1

Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka


panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat
pembuatan beras ‘poles’ (polish rice) tersebar luas. Beras yang
dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan
thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan
otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang
tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan,
kebingungan dan kelumpuhan

Dampak Kelebihan Vitamin B1

Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem


syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh
pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur.
Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi
cepat.

 Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning.
Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak
tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses
pemasakan tidak banyak yang rusak.

Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu
enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk
tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut.

Proses Pencernaan Vitamin B2


Pemberian secara oral atau pariental akan diserap dengan baik
dan didistribusi merata di seluruh jaringan. Asupan yang
berlaebihan akan dikeluarkan melalaui urine dalam bentuk utuh.

Sumber Bahan Makanan Vitamin B2

Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati,


antara lain susu, keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur,
dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau
hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan konsumsi
riboflavin.

Dampak Kekurangan Vitamin B2

Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi,


kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan
bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar
(photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada
sudut mulut (cheilosis).

Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas


dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir,
mulut serta lidah sakit dan panas, pembesaran kapiler darah di
sekeliling mata. Di samping itu dapat pula mengakibatkan bayi
lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.

Kelebihan Vitamin B2
Belum diketahui tanda-tanda kelebihan ribovlafin.

 Niasin (Asam Nikotinat)

Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan


alamiyah nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan Kristal
putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan
terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin
tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali
kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan
diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.

Fungsi Niasin

Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim


NAD dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk
reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi
oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam
lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya
adalah melepas dan menerima atom hydrogen. NAD juga
berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan
kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.

Proses Pencernaan Niasin

Niasin dan niasinamid mudah diabsorpsi melalui semua bagian


saluran cerna dan didistribusv ke seluruh tubuh. Ekskresinya
melalui urine sebagian kecil dalam bentuk utuh dan sebagian
lainya dalam bentuk berbagai metabolitnya, antara lain asam
nikotinurat dan bentuk glisin peptida dari asam nikotinat.

Sumber Bahan Makanan Niasin

Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang
tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya
triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin.
Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk
membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat
dianggap mengandung 1% triptofan.

Dampak Kekurangan Niasin

Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah


kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit
memerah. Kekurangan berat menyebabkan Pellagra (penyakit
kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare
dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal
1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu
makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat
menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya
pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.

Dampak Kelebihan Niasin

Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem
syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti
muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih
lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah. Vitamin B6 (Piridoksin,
piridoksal, piridoksamin)
 Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin
Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin,
piridoksal, dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah
bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Dalam keadaan
difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa
piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai
reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam berbagai
reaksi lain.
Proses Pencernaan Piridoksin
Piridoksin, piridoksal,dan piridoksamin mudah diabsorpsi
melalui saluran cerna.Metabolit terpentng dari ketiga bentuk
tersebut adalah 4-asam piridoksat dari piridoksal.

Fungsi Vitamin B6

Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam


lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam
amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel
darah merah.

Sumber Bahan Makanan Vitamin B6

Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah


gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan,
kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah mengandung
sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani
lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan
makanan nabati.

Dampak Kekurangan Vitamin B6

Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan


gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur.
Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi
motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan
antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut
mulut dan kuit. Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan
kerusakan pada system saraf pusat.

Dampak Kelebihan Vitamin B6

Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-


bulan akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat
diperbaiki, dimulai dengan semutan pada kaki, kemudian mati
rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja.
 Asam Pantotenat(Vitamin B5)
Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit,
lebih stabil dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah
terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral
asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
Fungsi Asam Pantotenat

Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian


dari koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul
dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme
energi. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone
steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan
untuk pembentukan hemoglobin.

Proses Pencernaan Asam Pantotenat

Pada pemberian oral, Pantotenat akan diabsorpsi dengan baik


didistribusi ke seluruh tubuh dengan kadar 2-45 mcg/g. Didalam
tubuh asam pantotenat tidak dimetabolisme dan diekskresikan
dalam bentuk utuh, 70% melalui urin dan 30% melalui tinja.

Dampak Kekurangan

Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan


makanan, kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-
gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak pada saluran cerna,
kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang
timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.

Dampak Kelebihan

Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut


kembung.

 Biotin

Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin


imidasol yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan
rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan
alcohol serta mudah dioksidasi.

Fungsi Biotin

Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang


menyangkut penambahan atau pengeluaran karbon dioksida
kepada atau dari senyawa aktif. Biotin berfungsi untuk
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Sumber Bahan Makanan Biotin

Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh


dapat disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik
adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai,
kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang,
jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan
merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic
biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam
putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila
dimasak akan di lepas. Devidin mengalami denaturasi dan tidak
berbahaya.

Dampak Kekurangan Biotin

Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala


kekurangan pada manusia atau hewan dapat terjadi jika memakan
putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur sehari. Gejala
kekurangan biotin dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti
kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan
kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk
mencegah defisiensi.

 Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)


Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang
secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan
ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-
pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan
sintesis asam nukleat.

Fungsi Folat

Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam


sintesa sel-sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk
pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon
tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat
banyak menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala
gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.

Sumber Bahan Makanan Folat

Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk


poliglutamat. Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau
(istilah folat berasal dari kata latin folium, yang berarti daun
hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian,
kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk
menghambat kerusakan folat.

Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk


poliglutamat dan sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat
mudah rusak pada pemanasa, dianjurkan tiap hari makan buah
dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak terlalu matang.
Diperkirakan hanya 50% folat berasal dari makanan dapat
diabsorpsi. Folat ternyata disintesis dalam jumlah cukup banyak
oleh bakteri usus.

Dampak Kekurangan Folat

Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah.


Gejalanya bisa meluas, seperti sel- sel darah merah tidak matang,
yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan
tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan
vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas
pada jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi karena
penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem
syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan
dan pingsan.

Dampak Kelebihan Folat

Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah


marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan
vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
 Vitamin B12

Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah
karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh
asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan
pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat
dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank
arena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.

Fungsi

Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang


berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan
yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong
pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas
dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan
untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan
sel-sel darah merah.
Sumber Bahan Makanan

Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan


produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran
(vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi
(kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur.
Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk
satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan
semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin
B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam
lingkungan yang kaya akan vitamin B12.

Dampak Kekurangan

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah


(anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat.
Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam
pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya
adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature),
yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan
vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan
pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan.
Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.

Dampak Kelebihan

Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12.


Dosis hingga 1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya,
tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan. Penganut vegetarisme
dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung
vitamin B12.
DAFTAR PUSTAKA

1. Derpartmen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKMUI. Gizi dan Kesehatan


Masyarakat. PT Rajagrafindo Persada
2. Dr. Ahmad Jauhari. M.Sc. Dasar - dasar Ilmu Gizi. Jaya Ilmu
3. http://nanoyuliadii.blogspot.com/2012/11/makalah-vitamin.html
4.

Anda mungkin juga menyukai