PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui definisi, klasifikasi dan fungsi vitami larut lemak
2. Mengetahui karakteristik vitami larut lemak dan air
3. Mengetahui kebutuhan dan sumber vitamin dalam bahan makanan
4. Mengetahui dan kekurangan vitamin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Vitamin
1. Sejarah Vitamin
Sekitar akhir abad ke-19, ketika mulai dipergunakan bahan pakan murni
dalam percobaan-percobaan binatang, disangka bahwa susunan makanan
sudah cukup kalau terdiri atas karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Ternyata bahwa dengan susunan makanan demikian, binatang percobaan
tidak menunjukkan kesehatan dan pertumbuhan badan yang memuaskan.
Di dalam susunan makanan di atas, masih diperlukan zat gizi lain yang
pada saat itu masih belum diketahui wujudnya. Dalam penelitian penyakit
beri-beri diantara para tahanan dan hukuman di Indonesia pada permulaan
abad ke-20, Eijkman dan rekan-rekannya menemukan adanya zat yang
diperlukan ini, yang kemudian diberi nama vitamin oleh Fladimir Funk,
karena disangka suatu ikatan organik amine, oleh adanya unsur N dan telah
dikenalnya asam amino pada saat itu. Zat vitamin ini diperlukan untuk
kehidupan (Vita), sehingga diberi nama Vitamine. Kemudian ternyata
bahwa zat esensial ini bukan suatu amine dan tidak selamanya mengandung
unsur nitrogen (N). Karena itu vitamine banyak yang menentangnya,
sehingga diubah menjadi vitamin, dengan dibuang huruf e-nya. Mengganti
sama sekali dengan nama lain agak sulit, karena nama itu telah
memasyarakat di kalangan ilmuan. Pemberian nama vitamin dilakukan
menurut abjad, yaitu A, B, C, D, E, dan K.
2. Vitamin, Provitamin dan Antivitamin
3. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat 13
jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, K, C, D, E, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat
penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin
yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang
tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui
suplemen makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam
air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke
dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini
akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan
vitamin larut air secara terus-menerus.
b) Penyerapan
Penyerapan vitamin terlaksana melalui transpor aktif dan difusi melintasi
membran sel. Sejumlah vitamin memerlukan sistem transpor atau pengangkut
khusus. Sebagai contoh, vitamin B12 tidak diserap tanpa adanya faktor intransiti,
yang disekresi oleh sel parietal lambung.
Vitamin larut-lemak diserap di eberapa tempat di usus halus. Conyohnya,
vitamin A diseram dalam duodenum dan daerah jejenum atas. Proses pencernaan
serupa dengan lemak, dan sama halnya dengan lemak, vitamin larut-lemak dapat
disimpan dalam tubuh. Karena itu, asupan vitaminlarut-lemak yang berlebihan
dapat berakibat fatal.
Vitamin larut-air umumnya diserap disepanjang saluran cerna. Sebagaimana
asam folat diserap dalam ileum. Karena kelebihan vitamin larut-air biasanya
dieksresi melalui urine, vitamin jenis ini kurang bersifat toksin terhadap tubuh.
c) Metabolisme
Vitamin D
Berbagai penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
vitamin D dapat menyembuhkan dan mencegah riketisa (tulang
tidak mampu melakukan klasifikasi). Tubuh seseorang yang
cukup mendapat sinar matahari tidak memerlukan vitamin D.
Vitamin D merupakan nama generik dari ergosterol (D2) dan
kolekalsiferol (D3).
Sumber Vitamin D
Sumber vitamin D diperolah tubuh melalui sinar matahari dan
makanan. Kekurangan vitamin D kemungkinan banyak terjadi di
daerah yang tidak selalu mendapat sinar matahari. Sumber
vitamin D dapat diperoleh melalui makanan, terutama makanan
hewani seperti kuning telur, krim, mentega, minyak ikan, dan
hati. Fortifikasi vitamin D banyak digunakan pada susu,
makanan bayi, dan mentega dalam bentuk vitamin D2.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Vitamin D
Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang
banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air
biasanya tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine
dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap
hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh
normal.
Vitamin C
Sifat Vitamin C
Fungsi Vitamin C
Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio)
dan nitrogen (amine). Tiamin merupakan Kristal putih
kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin
B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1hanya tahan
panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali
vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan
tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu,
jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
Fungsi Vitamin B1
1) Tiamin pirofosfat (TPP) adalah bentuk aktif vitamin yang
berfungsi saebagai koenzim dalam karbosilasi asam piruvat
dan asam ketoglutarat. Peningkatan kadar asam piruvat
dalam darah merupakan salah satu tanda defisiensi tiamin.
2) Tiamin terlibat dalam metabolisme lemak, protein, dan
sintesis asam nukleat.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning.
Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak
tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses
pemasakan tidak banyak yang rusak.
Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu
enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk
tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut.
Kelebihan Vitamin B2
Belum diketahui tanda-tanda kelebihan ribovlafin.
Fungsi Niasin
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang
tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya
triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin.
Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk
membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat
dianggap mengandung 1% triptofan.
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem
syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti
muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih
lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah. Vitamin B6 (Piridoksin,
piridoksal, piridoksamin)
Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin
Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin,
piridoksal, dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah
bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Dalam keadaan
difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa
piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai
reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam berbagai
reaksi lain.
Proses Pencernaan Piridoksin
Piridoksin, piridoksal,dan piridoksamin mudah diabsorpsi
melalui saluran cerna.Metabolit terpentng dari ketiga bentuk
tersebut adalah 4-asam piridoksat dari piridoksal.
Fungsi Vitamin B6
Dampak Kekurangan
Dampak Kelebihan
Biotin
Fungsi Biotin
Fungsi Folat
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah
karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh
asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan
pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat
dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank
arena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
Fungsi
Dampak Kekurangan
Dampak Kelebihan