Anda di halaman 1dari 67

FORMULA SPORT DRINK BERBASIS UBI JALAR UNGU

(Ipomoea batatas L. Poiret) DAN JERUK MANIS


(Citrus sinensis) PADA ATLET SEPAK BOLA

DISUSUN

JUSTIN PAKAN
PO.71.4.231.15.1.073

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN


GIZI POLITEKNIK KESEHATAN PROGRAM STUDI SARJANA
TERAPAN
GIZI DAN DIETETIK
MAKASSAR
2019
FORMULA SPORT DRINK BERBASIS UBI JALAR UNGU
(Ipomoea batatas L. Poiret) DAN JERUK MANIS
(Citrus sinensis) PADA ATLET SEPAK BOLA

DISUSUN
JUSTIN PAKAN
PO.71.4.231.15.1.073

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat


Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Terapan
Gizi Tahun Akademik 2018/2019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN PROGRAM
STUDI SARJANA TERAPAN
GIZI DAN DIETETIK
MAKASSAR
2019

i
RINGKASAN

JUSTIN PAKAN. “Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu (Ipomoea
batatas L. Poiret) dan Jeruk Manis (Citrus sinensis) pada Atlet Sepak
Bola”. (Dibimbing oleh Thresia Dewi Kartini B. dan Rudy Hartono)

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan syarat yang harus


terpenuhi di semua bidang yaitu memiliki fisik tangguh, mental kuat, kesehatan
prima dan cerdas. Kualitas SDM ditentukan oleh tingkat asupan, aktivitas, dan
istirahat. Jenis aktivitas salah satunya yaitu olahraga seperti sepak bola (Soraya
dkk, 2017). Minuman isotonik pertama kali diformulasikan oleh Dr. Martin
Brousard untuk tim sepak bola Lousana State University (Koswara, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima formula sport
drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis pada atlet sepak bola. Penelitian
ini dilakukan di laboratorium yaitu pembuatan formula sport drink dengan
menggunakan 3 variasi konsentrasi ubi jalar ungu dan jeruk manis (100:0,
75:50 dan 50:75). Uji hedonik menggunakan panelis tidak terlatih yaitu
mahaiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar sebanyak 30 orang.
Selanjutnya uji coba formula sport drink (volume sisa) menggunakan atlet
sepak bola Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi
Selatan sebanyak 30 orang. Analisis data uji hedonik menggunakan uji
Friedman dengan Wilcoxon sebagai uji lanjutan pada program SPSS. Analisis
kandungan gizi dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula yang disukai panelis dari
aspek warna yaitu F1 (75:50) sebesar 93,3%, aroma yaitu F1 (75:50) sebesar
96,67% dan rasa yaitu F1 (75:50) sebesar 76,6%. Hasil uji statistik
menunjukkan ada perbedaan daya terima panelis terhadap semua aspek formula
sport drink dengan nilai p < α (0,05) Semakin tinggi kandungan ubi jalar ungu
dan jeruk manis maka kandungan karbohidrat, vitamin C, natrium dan kalium
pada formula sport drink juga akan semakin tinggi.
Disarankan untuk pembuatan formula sport drink berikutnya, sebaiknya
melakukan penelitian lebih lanjut cara memenuhi syarat kandungan zat gizi
yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional serta melakukan uji
sifat osmolaritas dan viskositas pada formula sport drink.

Kata kunci : Formula Sport Drink, Ubi Jalar Ungu, Jeruk Manis,
Atlet Sepak
Bola Daftar Pustaka : 25 (1996 –
2017)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan karuniaNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu (Ipomoea

batatas L. Poiret) dan Jeruk Manis (Citrus sinensis) pada Atlet Sepak Bola”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Dr. Agustian Ipa, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar.

2. Dr. Nadimin, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik

Kesehatan Kemenkes Makassar.

3. Thresia Dewi Kartini B., SKM, M.Si dan Dr. Rudy Hartono, SKM, M.Kes

masing-masing sebagai Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping

yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Sirajuddin, SP, M.Kes selaku penguji yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh staf dosen dan staf administrasi Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar yang telah memberikan bantuan moril bagi penulis

baik dalam proses pendidikan maupun penyusunan skripsi ini.


6. Sahabatku dan teman-temanku Agreani Mangera T., Khaerunnisa dan

Abigail T. yang telah membantu peneliti selama proses penelitian.

7. Teman-temanku dan orang-orang terdekatku Irianto D., Marleni Putri B.,

Indrawati, Asriyanti, Stefandy D, dan Nuning Rindam S, yang telah

menemaniku dalam suka maupun duka dan selalu mendukung hingga

penyelesaian skripsi ini.

8. Teristimewa dari hati yang paling dalam, penulis menghanturkan terima

kasih kepada keluargaku atas segala doa dan pengorbanan yang diberikan,

baik moril maupun materil.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis tetap mengharapkan kritikan dan

saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan terkhusus bagi

penulis.

Makassar, 07 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halam

an HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii

RINGKASAN………………………………………………….................... iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………......... iv

DAFTAR ISI ....................................................................................... vi

DAFTAR TABEL.................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................... 5
C. Tujuan Penelitian........................................................... 6
D. Manfaat Penelitian......................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Minuman Isotonik .......................................................... 8
B. Ubi Jalar Ungu...............................................................................10
C. Buah Jeruk Manis...........................................................................11
D. Sport Drink Berbasis Ubi Ungu dan Jeruk Manis..........................13
E. Vitamin C.......................................................................................16
F. Karbohidrat....................................................................................16
G. Mineral Natrium dan Kalium.........................................................17
H. Daya Terima...................................................................................18

BAB III KERANGKA KONSEP


A. Dasar Pemikiran Variabel..............................................................20
B. Kerangka Konsep .......................................................... 20
C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif ..................... 21
D. Hipotesis ....................................................................... 23

BAB IV METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian .......................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................ 25
C. Bahan dan Alat Penelitian ............................................. 25
D. Prosedur Kerja .............................................................. 26
E. Jenis dan Pengumpulan Data........................................ 32
F. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data ..................... 33
G. Instrumen Penelitian ...................................................... 33

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil .............................................................................. 34
B. Pembahasan……………………………………………...... 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan……………………………………………......... 58
B. Saran…………………………………………….................. 58

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………............... 60

LAMPIRAN ……………………………………………............................. 63
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 01 Spesifikasi Persyaratan Mutu Minuman Isotonik……....... 9

Tabel 02 Komponen Kandungan Gizi Ubi Jalar Ungu……………... 11

Tabel 03 Komposisi Kandungan Gizi Buah Jeruk………………….. 12

Tabel 04 Komposisi Kandungan Gizi Sari Buah Jeruk…………….. 14

Tabel 05 Definisi Operasional………………………………………… 21

Tabel 06 Bahan–bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Sport


Drink………………………………………………………….. 24

Tabel 07 Tingkat Keasaman Formula Sport Drink Berbasis Ubi


Jalar Ungu dan Jeruk Manis ………………………………. 35

Tabel 08 Distribusi Daya Terima Terhadap Aspek Warna Formula


36
Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis….

Tabel 09 Distribusi Daya Terima Terhadap Aspek Aroma Formula


37
Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis….

Tabel 10 Distribusi Daya Terima Terhadap Aspek Rasa Formula


38
Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis….

Tabel 11 Distribusi Hasil Kesukaan Formula Sport Drink Berbasis


Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis ………………………… 40

Tabel 12 Hasil Uji Coba Formula (Volume Sisa) Formula Sport


Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis ……….. 41

Tabel 13 Hasil Uji Karbohidrat Formula Sport Drink Berbasis Ubi


Jalar Ungu dan Jeruk Manis ………………………………. 42

Tabel 14 Hasil Uji Vitamin C Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis …………………………………….. 43

Tabel 15 Hasil Uji Natrium Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis …………………………………….. 44

Tabel 16 Hasil Uji Kalium Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis …………………………………….. 45
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 01 Ubi Jalar Ungu…………………………………………. 10

Gambar 02 Buah Jeruk Manis……………………………………… 11

Gambar 03 Diagram Alir……………………………………………. 31

Gambar 04 Nilai Median Skor Daya Terima Terhadap Aspek


Warna Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis………………………………... 36

Gambar 05 Nilai Median Skor Daya Terima Terhadap Aspek


Aroma Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis………………………………… 38

Gambar 06 Nilai Median Skor Daya Terima Terhadap Aspek


Rasa Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis………………………………… 39

Gambar 07 Rata-rata Analisis Kandungan Karbohidrat Formula


Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis 42

Gambar 08 Rata-rata Analisis Kandungan Vitamin C Formula


Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis 43

Gambar 09 Rata-rata Analisis Kandungan Natrium Formula Sport


Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis……. 44

Gambar 10 Rata-rata Analisis Kandungan Kalium Formula Sport


Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis……. 45
DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 01 Informed Consent……………………………………… 64

Lampiran 02 Formulir Daya Terima…………………………………. 65

Lampiran 03 Formulir Volume Sisa.……………………………….... 66

Lampiran 04 Etik Penelitian.……………………………………........ 67

Lampiran 05 Master Tabel Daya Terima Panelis………………….. 68

Lampiran 06 Master Tabel (%) Uji Coba Formula (Volume Sisa) 71

Lampiran 07 Data Hasil Analisis Uji Statistik (Friedman)…………. 72

Lampiran 08 Data Hasil Analisis Volume Sisa Formula Sport Drink 79

Lampiran 09 Hasil Analisis Laboratorium…………………………… 80

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian…………...………………………. 81

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian……………………………….. 85


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan syarat yang harus

terpenuhi di semua bidang. Sumber daya manusia yang berkualitas yaitu

memiliki fisik tangguh, mental kuat, kesehatan prima, dan cerdas. Kualitas SDM

ditentukan oleh tingkat asupan, aktivitas, dan istirahat. Jenis aktivitas salah

satunya yaitu olahraga seperti sepak bola (Soraya dkk, 2017).

Sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga endurance yang

memiliki intensitas tinggi yang berlangsung selama lebih dari 90 menit dengan

melakukan beberapa aktivitas yang bersifat intermitten seperti berjalan, lari-lari

kecil, lari cepat (sprint), menggiring bola, meloncat, trackling dan menendang

bola kecuali penjaga gawang dengan jarak tempuh sekitar 9800-11.500 meter

(Irawan, 2007).

Sepak bola merupakan olahraga yang menuntut atlet untuk memiliki

kesegaran jasmani yang baik sehingga akan memberikan permainan yang baik

pula. Keuntungan yang diperoleh yaitu adanya peningkatan kemampuan sirkulasi

dan kerja jantung, peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina, dan beberapa

lainnya dari komponen fisik (Akbar, 2015).

1
Prestasi atlet dari suatu pertandingan yang hendak dicapai adalah

kemenangan. Penentu kemenangan dalam suatu pertandingan pada cabang

olahraga termasuk sepak bola yaitu performa. Performa berhubungan pada

kemampuan yang dimiliki, psikologi atlet saat bertanding, kebugaran tubuh serta

latihan yang dilakukan sebelum pertandingan dengan didukung oleh status cairan

dan asupan karbohidrat (Rukmana, 2013).

Performa seorang atlet ditentukan oleh status VO2max. Daya tahan

berbanding terbalik dengan kelelahan. Artinya, atlet dengan daya tahan

(endurance) tinggi akan memiliki VO2max tinggi dan tidak mudah mengalami

kelelahan sehingga akan memberikan performa yang baik selama pertandingan

(Rianti, 2014).

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh selain lemak

dan protein. Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, sekitar 80% disimpan

dalam bentuk glikogen di dalam otot, 18-22% sebagai glikogen pada hati dan

sisanya disimpan di dalam darah dalam bentuk glukosa. Apabila kadar glukosa

menurun maka sel syaraf tidak mampu menyimpan karbohidrat dan berdampak

pada terganggunya fungsi otak dan disertai dengan menurunnya performa

(Irawan, 2007).

Intensitas tinggi pada olahraga sepak bola menyebabkan atlet mudah

mengalami kelelahan sebelum pertandingan selesai sehingga terjadinya

penurunan performa. Hal ini dikarenakan terjadinya


penurunan cadangan energi dari glikogen pada otot dan glukosa dalam darah

(Irawan, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Kusriyanti (2015) menunjukkan

bahwa salah satu penyebab dari kekalahan TIMNAS Indonesia melawan

Thailand dalam laga SEA GAMES 2015 yaitu kelelahan metabolik yang

diakibatkan dari menipisnya cadangan energi yang berasal dari ATP serta

cadangan glikogen dan glukosa. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam

menyuplai energi bagi atlet selama latihan maupun pertandingan adalah dengan

memberikan minuman yang mengandung karbohidrat (Rukmana, 2013).

Dehidrasi adalah hilangnya cairan tubuh yang berlebihan dikarenakan

penggantian cairan yang tidak memenuhi kebutuhan akibat peningkatan

pengeluaran air selama latihan atau pertandingan. Penelitian di Turki

menunjukkan bahwa pengeluaran keringat pada atlet akan lebih tinggi ketika

cuaca panas yaitu atlet akan kehilangan 1,62% dari berat badan dan saat cuaca

dingin atlet akan kehilangan 1,59% dari berat badan (Kurdak dkk, 2010).

Penelitian Kovaouras (2013) yang dilakukan di Yunani menunjukkan bahwa

prevalensi dehidrasi sebesar 87,5% pada atlet sepak bola dengan berat jenis urin

>1,020 gr/dl. Osmolaritas urin dan berat jenis urin ditemukan bahwa hipohidrasi

akan terjadi pada atlet sepak bola sebelum dan setelah latihan (Ozolina dkk,

2013). American College of Sports Medicine (ACSM), National Athletic

Trainers Association (NATA) American


Dietetic Asosiation (ADA) merekomendasikan konsumsi cairan yang baik untuk

atlet sebelum, selama dan setelah pertandingan adalah 2,5

– 3,4 liter (Armstrong dkk, 2007).

Minuman berkarbohidrat seperti minuman isotonik banyak tersebar di

pasaran, namun pada kenyataannya masih kurang juga produk sport drink yang

memanfaatkan bahan-bahan pangan lokal sebagai bahan utama pembuatan

minuman isotonik. Minuman isotonik pertama kali diformulasikan oleh Dr.

Martin Brousard untuk tim sepak bola Lousana State University (Koswara,

2009).

Salah satu pangan sumber karbohidrat adalah ubi jalar ungu. Ubi jalar

ungu memiliki mutu yang baik dibandingkan ubi jalar jenis lainnya dilihat dari

kandungan gizinya terutama karbohidrat, vitamin (seperti; vitamin B1, B6, niasin

vitamin C) dan mineral (seperti; kalium, fosfor, kalsium, natrium dan

magnesium) yang cukup tinggi. Selain itu, ubi jalar ungu juga dikenal sebagai

sumber antioksidan yaitu antosianin (Ginting dkk, 2011). Natrium berperan

mempertahankan volume plasma dan menjamin rehidrasi yang cepat dan

sempurna (Koswara, 2009).

Buah jeruk manis (Citrus sinensis) merupakan buah yang mengandung

karbohidrat, lemak, protein, serat, air, kalium dan vitamin C yang diperlukan

oleh tubuh atlet. Kalium dalam buah jeruk diperlukan dalam ketahanan aerob

serta berfungsi menjaga kesimbangan cairan dan asam dalam tubuh. Sedangkan

Vitamin C
dapat mencegah kerusakan oksidatif yang dapat terjadi selama latihan

(endurance) (Andani dkk, 2016).

Indonesia Fitness Trainer Association (APKI) mengatakan bahwa saat

berolahraga tubuh akan membentuk radikal secara alami yang dapat merusak

tubuh. Oleh karena itu, kombinasi dari kandungan antioksidan ubi jalar ungu dan

vitamin C dari buah jeruk dapat berkontribusi mengatasi kerusakan dalam tubuh

atlet.

Penelitian formula sport drink berbasis ubi jalar ungu (Ipomoea batatas

L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis) perlu dilakukan sebagai alternatif

pilihan bagi atlet sepak bola. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi dan menjadi solusi terbaik bagi atlet untuk mengganti cairan dan

mineral tubuh yang hilang, sehingga dapat memberikan performa yang baik

selama latihan atau pertandingan namun tidak memberikan dampak bahaya bagi

kesehatan para atlet. Hasil uji coba sebanyak 4 kali yang telah dilakukan

diperoleh data bahwa ubi jalar ungu perlu di kukus terlebih dahulu untuk

memudahkan penghancuran. Selain itu diperoleh Formulasi ubi jalar dan jeruk

manis yaitu 100:0, 75:50 dan 50:75.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana formula sport drink berbasis ubi jalar ungu (Ipomoea

batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis) pada atlet sepak bola?
C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Menganalisis formula sport drink berbasis ubi jalar ungu (Ipomoea

batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis) pada atlet sepak bola.

Tujuan Khusus

1. Membuat formula sport drink berbasis ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.

Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis)

2. Menganalisis daya terima formula sport drink berbasis ubi jalar ungu

(Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis)

3. Menganalisis perbedaan daya terima formula sport drink berbasis ubi jalar

ungu (Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis)

terhadap aspek warna, aroma dan rasa

4. Menganalisis kadar karbohidrat, Vitamin C, Natrium dan Kalium dalam

formula sport drink berbasis ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poiret) dan

jeruk manis (Citrus sinensis)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ilmu

teknologi pangan dan gizi selama pendidikan serta menambah wawasan

dalam ilmu gizi.


2. Bagi Peneliti Lain

Dapat memberikan informasi dan sebagai acuan dasar bagi peneliti

selanjutnya.

3. Bagi Institusi

Dapat menambah teori-teori baru dan dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam penyusunan program perbaikan gizi terutama dalam gizi olahraga.

4. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat formula sport

drink berbasis ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis

(Citrussinensis).
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel

Ketersediaan glukosa darah selama latihan merupakan factor yang

dapat berpengaruh terhadap performa atlet. Apabila kadar glukosa darah menurun

maka akan mengganggu fungsi sel otak dikarenakan kurangnya energi dari

karbohidrat yang digunakan oleh sel saraf dan berakhir pada menurunnya

performa. Pada atlet dengan olahraga intensitas tinggi dimungkinkan akan

kekurangan cairan dan mineral dalam tubuh sehingga membutuhkan tambahan

mineral kalium dan natrium dalam tubuh. Kalium dan Natrium dibutuhkan atlet

untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Formula sport drink berbasis ubi jalar

ungu (Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis.) diharapkan

mampu memenuhi kebutuhan karbohidrat, mineral kalium dan natrium serta

cairan yang dapat membantu meningkatkan nilai VO2max atlet sepak bola.

B. Kerangka Konsep
Daya Terima
Konsentrasi Formula Sport drink
formula ubi jalar berbasis ubi jalar Analisis kadar
ungu dan jeruk ungu dan Jeruk manis karbohidrat, vitamin
manis 100:0,
C, mineral natrium
75:50, 50:75
dan kalium

20
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Tabel 05 Definisi Operasional

Difinisi Operasional Kriteria Objektif


Konsentrasi yang digunakan dalam Konsentrasi 100:0
pembuatan formula sport drink Konsentrasi 75:50
dinyatakan dalam gram (gr) untuk Konsentrasi 50:75
ubi jalar ungu dan mililiter
(ml) untuk jeruk manis
Formula sport drink berbasis ubi
jalar ungu dan jeruk manis
merupakan minuman yang
berbentuk cairan dan terbuat dari
ubi jalar ungu, sari jeruk manis,
garam dapur (NaCl) dan
gula pasir.
Daya terima adalah salah satu uji Sesuai standar SNI 01-4452- 1998
organoleptik dimana panelis diminta yaitu:
mengungkapkan Warna Normal Aroma Normal Rasa
tanggapan pribadinya tentang Normal
produk formula sport drink berbasis
Skor Kriteria:
ubi jalar ungu dan jeruk manis pada
4 = Sangat Suka 3 = Suka
formulir uji daya terima yang
2 = Tidak Suka
diberikan oleh peneliti.
1 = Sangat Tidak Suka

Kadar karbohidrat adalah Sesuai standar SNI 01-4452- 1998


kandungan karbohidrat dalam yaitu Minimal 5%.
formula sport drink berbasis ubi
jalar ungu dan jeruk manis yang
dianalisis dengan menggunakan
metode Luff scrhoorl.
Kadar vitamin C adalah kandungan
vitamin C dalam formula sport
drink berbasis ubi jalar ungu dan
jeruk manis yang dianalisis dengan
menggunakan
metode spektrofotometri.
Kadar mineral kalium dan natrium Sesuai standar SNI 01-4452- 1998
adalah kandungan mineral kalium yaitu kalium maksimal 125-175
dan natrium dalam formula sport mg/kg dan natrium maksimal 800-
drink berbasis ubi jalar ungu dan 1000 mg/kg.
jeruk manis yang dianalisis dengan
menggunakan metode Atonomic
Absorption Spectrophotometer
(AAS).

D. Hipotesis

1. Hipotesis nol (Ho)

a. Tidak ada perbedaan daya terima formula sport drink berbasis ubi jalar

ungu (Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis)

terhadap aspek warna

b. Tidak ada perbedaan daya terima formula sport drink berbasis ubi jalar

ungu (Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis)

terhadap aspek aroma


c. Tidak ada perbedaan daya terima formula sport drink berbasis ubi jalar

ungu (Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis)

terhadap aspek rasa

2. Hipotesis alternatif (Ha)

a. Ada perbedaan daya terima formula sport drink berbasis ubi jalar ungu

(Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap

aspek warna

b. Ada perbedaan daya terima formula sport drink berbasis ubi jalar ungu

(Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap

aspek aroma

c. Ada perbedaan daya terima formula sport drink berbasis ubi jalar ungu

(Ipomoea batatas L. Poiret) dan jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap

aspek rasa
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium dengan 3 perlakuan

penambahan ubi jalar ungu (gram) dan jeruk manis (ml) yaitu: (100:0, 75:50,

50:75). Formulasi didasarkan pada perhitungan kandungan karbohidrat pada ubi

jalar ungu.

SAMPEL

X O

X1 O2A

X2 O2B

X3 O2C

Keterangan:

X : Eksperimen

O : Produk

O2A : Sport drink dengan penambahan ubi jalar ungu 100 gr dan tanpa

penambahan sari jeruk manis

O2B : Sport drink dengan penambahan ubi jalar ungu 75 gr dan sari jeruk

manis 50 ml

O2C : Sport drink dengan penambahan ubi jalar ungu 50 gr dan sari jeruk

manis 75 ml
B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini telah dilakukan di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Makassar,

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan SMA Khusus

Keberbakatan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Waktu

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari – Mei 2019

C. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan pembuatan formula sport drink

Tabel 06
Bahan–bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Sport Drink

Berat Bahan
No. Bahan F1
F2 F3

1. Ubi Jalar Ungu (g) 100 75 50


2. Sari Jeruk Manis (ml) 0 50 75
3. Gula pasir 12,5 12,5 12,5
4. Garam dapur (NaCl) (g) 0,5 0,5 0,5
5. Air (ml) 250 250 250

Keterangan:

F1 : Sport drink dengan penambahan ubi jalar ungu 100 gr dan

tanpa penambahan sari jeruk manis

F2 : Sport drink dengan penambahan ubi jalar ungu 75 gr dan

sari jeruk manis 50 ml


F3 : Sport drink dengan penambahan ubi jalar ungu 50 gr dan

sari jeruk manis 75 ml

2. Alat pembuatan formula sport drink

a) Blender

b) Telenan

c) Pisau

d) Ayakan

e) Timbangan digital

f) Baskom

g) Kompor gas

h) Panci

i) Alat pemeras sari jeruk

j) Takaran volume air

k) Sendok/ pengaduk

l) Kertas pH

m) Botol kemasan

n) Lemari pendingin

D. Prosedur Kerja

1. Prosedur pembuatan formula sport drink

a) Bersihkan ubi jalar ungu dari kotoran yang melekat pada kulit

b) Kukus ubi jalar ungu selama 30 menit atau hingga lunak

c) Sisihkan dan pisahkan kulit daging ubi jalar ungu


d) Timbang 100, 75 dan 50 gram ubi jalar ungu dan blender dalam 250

ml air mineral

e) Saring ubi ungu yang telah dihancurkan dan lakukan pemanasan

kembali

f) Perasan jeruk manis disaring hingga diperoleh sari jeruk manis tanpa

ampas dan ukur masing-masing 50 ml dan 75 ml.

g) Campur bahan (filtrat ubi jalar ungu, sari jeruk manis, gula pasir dan

garam dapur (NaCl))

h) Lakukan pengecekan pH (pH maks.4)

i) Lakukan pengisian/ hot fiiling formula sport drink ke dalam botol

j) Selanjutnya penutupan/ sealing

k) Lakukan pendinginan pada lemari pendingin

2. Prosedur kerja analisis kandungan karbohidrat metode Luff Scrhoorl

a) Homogenkan sampel

b) Timbang 2 ml sampel ke dalam erlemeyer 500 ml

c) Tambahkan 100 ml HCL 3% dan didihkan selama 3 jam dengan

pendingin tegak

d) Dinginkan, tambahkan 3 tetes indicator PP 0,1% lalu netralkan

dengan NaOH 30%


e) Tambahkan sedikit asam asetat glacial 3% agar suasana larutan

sedikit asam atau hingga pH 5,5

f) Pindahkan ke labu ukur 200 ml dan tepatkan volume dengan

aquades, homogenkan lalu saring

g) Saring sampel menggunakan kertas saring

h) Pipet 10 ml filtrate ke dalam Erlemeyer 500 ml, tambahkan 15 ml

aquades dan tambahkan 25 ml larutan luff

i) Destilasi hingga mendidih selama 15 menit

j) Tambahkan 15 ml KI 20% dan 25 ml H2SO4 25% perlahan- lahan

k) Titrasi secepatnya dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N hingga

menjadi putih susu (gunakan indikator amilum 0,5%)

l) Kerjakan blanko dengan menggunakan aquades

m) Hitung dengan rumus:

1) Konversi vol. titrasi ke Tio 0,1 N


Vol. titrasi blanko – vol. titrasi sampel x N Tio
0,1 N

2) mg glukosa sampel
mg glukosa dalam tabel luff scrhoorl + interpolasi x sisi
volume

3) Kadar glukosa 𝑎 𝑘ℎ𝑖𝑟


mg glukosa sampel x (𝑣𝑜𝑙. ) x faktor pengenceran
x
10
100 .
berat sampel

4) Karbohidrat (%)
Kadar glukosa (%) x 0,95
3. Prosedur kerja analisis kandungan Vitamin C

metode Spektrofotometri

a) Buatlah terlebih dahulu buffer phosphate 5,4

b) Timbang KH2PO4 sebanyak 2,4 gr dan timbang

KH2PO4.2H2O sebanyak 0,08 gr

c) Masing-masing diencerkan, lalu dicampur dan dicukupkan

dengan aquades 250 ml dan ukut pH 5,4

d) Tambahkan natrium oksalat 0,375 gr yang diencerkan dalam

campuran (KH2PO4 + KH2PO4.2H2O) lalu campur serta

homogenkan dan ukur pH 5,4

e) Timbang 5 gr sampel

f) Buffer phospat 20 ml dan diamkan 5 menit

g) Saring dengan menggunakan kertas saring dan tampung

filtrate di labu 50 ml lalu cukupkan dengan buffer

h) Baca nilai vitamin C di spektofotometer

i) Hitung dengan rumus:

Vit. C = Konsentrasi sampel (spektro) x volume akhir (ml)


Bobot sampel

4. Prosedur kerja analisis kandungan mineral Natrium (Na) dan

Kalium (K) metode Atonomic Absorption Spectrophotometer

(AAS)

a) Sampel ditimbang sebanyak 5 ml lalu dihomogenkan


b) Kemudian masukkan ke dalam gelas ukur 250 ml dan

ditambahkan HNO3 pekat sebanyak 10 ml

c) Panaskan dengan menggunakan hotplate suhu 3500C dalam

lemari asam selama 1 jam hingga asap putih dan ekstrak

jernih, tambahkan HNO3 sebanyak 10 ml hingga didapatkan

ekstrak jernih.

d) Angkat dan dinginkan dalam lemari asam

e) Setelah dingin tambahkan 1 ml HCL dan 20 ml aquades

f) Saring menggunakan kertas saring whatman 41 dalam labu

ukur 50 ml

g) Filtrat kemudian encerkan kembali dengan menggunakan

aquades hingga mencapai 50 ml dalam labu ukur

h) Filtrat yang sudah diencerkan kemudian dimasukkan kedalam

botol untuk dilakukan uji mineral dengan menggunakan alat

AAS
Gambar 03 Diagram Alir pembuatan formula sport drink ubi jalar ungu
dengan jeruk manis

Ubi jalar ungu (100 gr, 75 gr dan 50 gr)

Pencucian

Pengukusan (30 menit)

Pengupasan kulit

Air mineral Penghancuran daging ubi


250 ml jalar ungu

Penyaringan

Filtrat Ubi jalar Ungu


Gula Pasir
12,5 gr,
NaCl 0,5 gr, Pencampuran
sari jeruk 50
ml, 75 ml
Pengukuran pH (maks. 4)

Pengisian/ Hot Filling Uji Organoleptik


Penutupan/ Sealing (Hedonik)
Uji Karbohidrat, Uji Vitamin
C (metode
spektrofotometri) (metode
Uji Sisa
luff Volume
scrhoorl), Uji Mineral
Natrium dan Kalium
(metode AAS)
Kemasan
Botol

Sport drink ubi jalar


ungu dan jeruk manis
(250 ml)
E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a) Daya terima (tingkat kesukaan tertinggi) diperoleh dari

formulir yang diisi oleh panelis. Formulir berisi 3 aspek

penilaian yaitu warna, aroma dan rasa.

b) Analisis kandungan karbohidrat, vitamin C, natrium dan

kalium pada formula sport drink berbasis ubi ungu dan jeruk

manis berdasarkan hasil uji laboratorium.

c) Uji coba formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk

manis (sisa volume) di SMAN Keberbakatan Olahraga

Sulawesi Selatan

2. Cara Pengumpulan Data

a) Daya terima diperoleh dari formulir yang diisi oleh panelis

agak terlatih sebanyak 30 orang dengan menggunakan uji

organoleptik (memilih produk yang terbaik).

b) Pengumpulan dan analisis kandungan karbohidrat, vitamin C,

natrium dan kalium diperoleh dari hasil uji coba sampel yang

terbaik kemudian dilakukan uji laboratorium dengan metode

Luff scrhoorl dan AAS (Atomic Absorption

Spectrophotometer).

c) Produk terbaik diberikan kepada atlet/siswa SMAN

Keberbakatan Olahraga Sulawesi Selatan untuk diujicoba

dengan menghitung sisa volume formula sport drink.


F. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data

1. Pengolahan dan Analisis Data

Data hasil daya terima dan analisis uji karbohidrat, vitamin C,

natrium, dan kalium serta hasil uji coba (volume sisa) formula

sport drink diolah dengan program komputer dan dianalisis

menggunakan uji Friedman.

2. Penyajian Data

Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dan grafik

disertai dengan penjelasan dalam bentuk narasi.

G. Instrumen Penelitian

1. Formulir uji organoleptik

2. Formulir Uji Coba Formula (Volume Sisa)

3. Sampel sport drink berbasis ubi ungu dan jeruk manis

4. Reagen analisis kandungan karbohidrat

5. Reagen analisis vitamin C

6. Reagen analisis kandungan mineral natrium dan kalium


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pembuatan Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis

Proses pembuatan formula sport drink diawali dengan

membersihkan kulit ubi jalar ungu dari kotoran yang melekat pada kulit

menggunakan air bersih dan mengalir. Kemudian ubi jalar ungu dikukus

selama 30 menit atau hingga lunak dan sisihkan kulit dengan daging ubi

jalar ungu. Berat ubi jalar ungu masing- masing yaitu 100 gr, 75 gr dan 50

gr dan selanjutnya diblender dengan air mineral sebanyak 250 ml. Ubi jalar

ungu yang telah dihancurkan dan disaring untuk memperoleh filtrat dari ubi

jalar ungu. Selanjutnya mengukur perasan jeruk manis yang telah disaring

masing-masing 50 ml dan 75 ml. Campur filtrat ubi jalar ungu dan sari

jeruk manis dengan gula pasir sebanyak 12,5 gr dan garam dapur (NaCl)

0,5 gr.

Formulasi ubi jalar ungu dengan jeruk manis berbeda- beda yaitu

dengan perbandingan ubi jalar ungu 100 gr tanpa ditambahkan jeruk manis,

ubi jalar ungu 75 gr ditambahkan sari jeruk manis 50 ml, dan ubi jalar ungu

50 gr ditambahkan sari jeruk manis 75 ml. Masing-masing formula

memiliki takaran volume


250 ml hingga 300 ml yaitu tergantung pada banyaknya ubi jalar ungu dan

sari jeruk manis yang digunakan.

2. Nilai pH (Indikator pH)

Hasil penelitian menunjukkan kadar pH formula sport drink

berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis sebagai berikut:

Tabel 07
Nilai pH Formula Sport Drink Berbasis Ubi
Jalar Ungu dan Jeruk Manis

Konsentrasi Kadar
pH F1 4
F2 4
F3 4

Sumber: Data Primer, 2019

Tabel 07 menunjukkan bahwa kadar pH formula sport drink

berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis dengan konsentrasi F1, F2 dan

F3 memiliki tingkat keasaman (pH) yang sama yaitu 4.

3. Daya Terima Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk
Manis

Hasil penelitian dengan uji organoleptik yang dilakukan pada

tanggal 04 Februari 2019 di ruang kelas A dengan jumlah sampel 30 panelis

yang merupakan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

yang terdiri dari tingkat III sampai tingkat IV dan diperoleh data sebagai

berikut :
a. Daya Terima Terhadap Aspek Warna

Tabel 08
Distribusi Daya Terima Terhadap Aspek Warna Formula
Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis

Konsentrasi Daya Terima


Total
Formula Suka Tidak Suka
Sport Drink n % n % n %
F1 18 60 12 40 30 100
F2 28 93,3 2 6,67 30 100
F3 26 86,7 4 13,3 30 100
Sumber: Data Primer, 2019

Tabel 08. menunjukkan penilaian panelis terhadap daya

terima formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk

manis yang paling disukai panelis adalah konsentrasi F1 dengan

28 panelis (93,3%).

3.
3, 3, 3,
5
0 0 0
3
2.
5
2
1.
5 Konsentrasi F1Konsentrasi F2Konsentrasi F3
Gambar 04. Nilai
1 Median Skor Daya Terima Terhadap Aspek
Warna Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
0.
Ungu dan Jeruk Manis
5
0
Nilai tengah/ median daya terima pada aspek warna disajikan

pada gambar 04. menujukkan bahwa median


formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dengan jeruk manis adalah 3

pada konsentrasi F1, F2 dan F3. Hasil uji Friedman menujukkan bahwa

terdapat perbedaan kesukaan pada aspek warna terhadap formula sport

drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis dengan nilai p<0,05

(0,003). Uji lanjut Wilcoxon menunjukkan bahwa konsentrasi F1

berbeda dengan F2 dan F3 sedangkan formula konsentrasi F2 tidak

berbeda dengan F3.

b. Daya Terima Terhadap Aspek Aroma

Tabel 09
Distribusi Daya Terima Terhadap Aspek Aroma Formula
Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis

Konsentrasi Daya Terima


Total
Formula Suka Tidak Suka
Sport Drink n % n % n %
F1 18 60 12 40 30 100
F2 29 96,67 1 3,33 30 100
F3 23 86,7 7 23,33 30 100
Sumber: Data Primer, 2019

Tabel 09. menunjukkan penilaian panelis terhadap daya terima

formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis yang paling

disukai panelis adalah konsentrasi F2 dengan 29 panelis (96,67%).

Nilai tengah/ median daya terima pada aspek aroma disajikan

pada gambar 05. menujukkan bahwa median


formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dengan jeruk manis adalah 3

pada konsentrasi F1, F2 dan F3. Hasil uji Friedman menujukkan bahwa

tidak terdapat perbedaan kesukaan pada aspek aroma terhadap formula

sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis dengan nilai p>0,05

(0,127).

3.
5 3, 3, 3,
3 0 0 0
2.
5

1.
5
Konsentras Konsentras Konsentras
1 i F1 i F2 i F3
Gambar 05. Nilai Median Skor Daya Terima Terhadap Aspek
0.
Aroma Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
5
Ungu dan Jeruk Manis
0
c. Daya Terima Terhadap Aspek Rasa

Tabel 10
Distribusi Daya Terima Terhadap Aspek Rasa Formula Sport
Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis

Konsentrasi Daya Terima


Total
Formula Suka Tidak Suka
Sport Drink n % n % n %
F1 14 46,67 16 53,33 30 100
F2 23 76,67 7 23,33 30 100
F3 19 63,33 11 36,67 30 100
Sumber: Data Primer, 2019
Tabel 10. menunjukkan penilaian panelis terhadap daya terima

formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dengan jeruk manis yang

paling disukai panelis adalah konsentrasi F2 dengan 23 panelis (76,6%).

3.
2,0
5 3, 3,
3 0 0
2.
5

1.
5
Gambar 06. Nilai
1 Median Skor Daya Terima
Konsentras TerhadapKonsentras
Konsentras Aspek
Rasa Formula
i F1 Sport Drink
i F2Berbasis Ubi iJalar
F3
Ungu
0. dan Jeruk Manis
5
Nilai tengah/ median daya terima pada aspek rasa disajikan pada
0
gambar 06. menujukkan bahwa median formula sport drink berbasis ubi

jalar ungu dengan jeruk manis adalah nilai 2 pada konsentrasi F1

sedangkan nilai 3 pada konsentrasi F2 dan F3. Hasil uji Friedman

menujukkan bahwa terdapat perbedaan kesukaan pada aspek rasa

terhadap formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis

dengan nilai p<0,05 (0,012). Uji lanjut Wilcoxon menunjukkan bahwa

konsentrasi F1 berbeda dengan F2 sedangkan formula konsentrasi F3

tidak berbeda dengan F1 dan F2.


d. Tingkat Kesukaan

Tingkat kesukaan formula sport drink berbasis ubi jalar ungu

dan jeruk manis secara umum dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11
Distribusi Hasil Kesukaan Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis

Konsentrasi Total Skor


F1 241
F2 281
F3 268
Sumber: Data Primer, 2019

Tabel di atas menunjukkan hasil daya terima dari aspek warna,

kekentalan, aroma dan rasa terhadap formula sport drink berbasis ubi

jalar ungu dan jeruk manis yang paling disukai adalah konsentrasi F2

dengan nilai skor 281.

Hasil uji Friedman menujukkan bahwa terdapat perbedaan

kesukaan dari semua aspek yaitu pada aspek warna, aroma dan rasa

terhadap formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis

dengan nilai p<0,05 (0,000). Uji lanjut Wilcoxon menunjukkan bahwa

konsentrasi F1 berbeda dengan F2 dan F3 sedangkan formula

konsentrasi F2 tidak berbeda dengan F3.


e. Hasil Uji Coba Formula (Uji Volume Sisa)

Tabel 12
Hasil Uji Coba Formula (Volume Sisa) Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis

Konsentrasi F2
Volume Sisa Formula
n %

Habis (0%) 26 86,67


Sisa 50 ml (20%) 2 6,67
Sisa 100 ml (40%) 1 3,33
Sisa 150 ml (60%) 1 3,33
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer, 2019

Formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis

dengan daya terima terbaik yakni konsentrasi F2 diuji cobakan kepada

atlet sepak bola untuk melihat seberapa persen atlet dapat

menghabiskan.

Tabel 12 dapat dilihat bahwa sebagian besar atlet menghabiskan

formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis dengan

konsentrasi F2 yaitu sebanyak 26 orang (86,67%) yang diberikan.

4. Analisis Kandungan Karbohidrat, Vitamin C, Natrium dan Kalium Analisis

kandungan karbohidrat, vitamin C, natrium dan kalium formula sport drink

dilakukan di laboratorium Analisis Kimia, Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Makassar dengan


analisis sampel sebanyak dua kali (duplo) kemudian hasil dirata- ratakan.

a. Analisis Kandungan Karbohidrat

Tabel 13
Hasil Uji Karbohidrat Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu
dan Jeruk Manis

Kode Nilai
No. No.Lab Satuan Hasil
Sampel Rata-
Pemeriksaan
Rata
1. 19002520 O2A1 % 3,65
3,9
2. 19002521 O2A2 % 4,23
3. 19002522 O2B1 % 2,48
2,34
4. 19002523 O2B2 % 2,21

Sumber: Data Primer Uji Laboratorium, 2019 (Balai Besar


Laboratorium Kesehatan Makassar)

Hasil rata-rata uji karbohidrat pada formula sport drink berbasis

ubi jalar ungu dan jeruk manis konsentrasi F2 dan konsentrasi F3

dengan pengulangan sebanyak dua kali yaitu masing-masing 3,9% dan

2,34%.

5
3,9
4 %

3 2,34
%
2

0
Konsentrasi Konsentrasi
75:50 50:75

Gambar 07. Rata-rata Analisis Kandungan Karbohidrat Formula


Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk
Manis
b. Analisis Kandungan Vitamin C

Tabel 14
Hasil Uji Vitamin C Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis

Kode Nila
No. No.Lab Satuan Hasil
Sampel i
Pemeriksaan
Rata
-
Rata
1. 19002520 O2A1 µg/g 160,97
161,46
2. 19002521 O2A2 µg/g 161,95
3. 19002522 O2B1 µg/g 110,94
109,74
4. 19002523 O2B2 µg/g 108,54

Sumber: Data Primer Uji Laboratorium, 2019 (Balai Besar


Laboratorium Kesehatan Makassar)

Hasil rata-rata uji vitamin C pada formula sport drink berbasis

ubi jalar ungu dan jeruk manis konsentrasi F2 dan F3 dengan

pengulangan sebanyak dua kali yaitu masing- masing 161,46 µg/g dan

109,74 µg/g.

180 161,46
160 µg/g
140
120 109,74 µg/g
100
80
60
40
20
0
Konsentrasi 75:50Konsentrasi 50:75
Gambar 08. Rata-rata Analisis Kandungan Vitamin C Formula Sport
Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis
c. Analisis Kandungan Natrium

Tabel 15
Hasil Uji Natrium Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu
dan Jeruk Manis
Kode Nilai
No. No.Lab Satuan Hasil
Sampel Rata-
Pemeriksaan
Rata
1. 19002520 O2A1 mg/kg 931,15
953,2
2. 19002521 O2A2 mg/kg 975,25
3. 19002522 O2B1 mg/kg 916,25
908,32
4. 19002523 O2B2 mg/kg 900,4
Sumber: Data Primer Uji Laboratorium, 2019 (Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar)

Hasil rata-rata uji natrium pada formula sport drink berbasis ubi

jalar ungu dan jeruk manis konsentrasi F2 dan F3 dengan pengulangan

sebanyak dua kali yaitu masing- masing 953,2 mg/kg dan 908,32

mg/kg.

960 953,2
950 mg/kg

940
930
920
908,32
910
mg/kg
900
890
880
Konsentrasi Konsentrasi
75:50 50:75
Gambar 09. Rata-rata Analisis Kandungan Natrium Formula
Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk
Manis

d. Analisis Kandungan Kalium

Tabel 16
Hasil Uji Kalium Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar
Ungu dan Jeruk Manis
Kode Nilai Rata-
No. No.Lab Satuan Hasil Rata
Sampel Pemeriksaan
1. 19002520 O2A1 mg/kg 883,1
829,95
2. 19002521 O2A2 mg/kg 776,75
3. 19002522 O2B1 mg/kg 804,6
813,17
4. 19002523 O2B2 mg/kg 821,75

Sumber: Data Primer Uji Laboratorium, 2019 (Balai Besar


Laboratorium Kesehatan Makassar)
Hasil rata-rata uji kalium pada formula sport drink

berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis konsentrasi F2 dan F3

dengan pengulangan sebanyak dua kali yaitu masing- masing

829,95 mg/kg dan 813,17 mg/kg.

83
5 829,95
83 mg/kg
0
82
5 813,17 mg/kg
82
0
81
5 Konsentrasi Konsentrasi
75:50 50:75
81
Gambar 10. 0
Rata-rata Analisis
Kandungan Kalium Formula
Sport
80 Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk
5Manis
80
0
B. Pembahasan

1. Pembuatan Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk Manis
Minuman sport drink isotonik merupakan produk pangan yang

didasarkan pada riset ilmiah dengan menggabungkan dua aspek yakni

manfaatnya bagi kesehatan/kemanjurannya (efication) dan penerimaan

konsumen terhadap aspek sensori (Koswara, 2009). Proses pembuatan

formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis telah melewati

4 kali uji coba hingga diperoleh produk yang baik. Hasil akhir yang

diperoleh yaitu bahwa ubi jalar ungu perlu dikukus terlebih dahulu untuk

memudahkan penghancuran dan memperoleh filtrat ubi jalar ungu yang

baik. Hal ini dikarenakan tingginya kandungan air pada ubi jalar ungu yang

jika melewati proses perebusan. Namun dalam proses pembuatan sport

drink, perlu memerhatikan bahan- bahan pangan yang akan digunakan

seperti ubi jalar ungu yang masih dalam kondisi baik dan tidak ada rasa

pahit serta jeruk dengan rasa yang manis dan kondisi fisik masih baik. Hal

ini dilakukan untuk mendapatkan produk dengan mutu yang baik dengan

menggunakan bahan baku yang baik pula (Daulay, 2014). Filtrat yang

diperoleh direbus terlebih dahulu dan dibiarkan sejuk. Kemudian filtrat ubi

jalar ungu dicampurkan dengan sari jeruk. Hal ini dilakukan untuk

menghindari terjadinya
oksidasi pada vitamin C yang ada dalam sari jeruk karena pada dasarnya

vitamin C akan mudah teroksidasi dalam suhu tinggi.

Proses pembuatan formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan

jeruk manis pada dasarnya sama dengan metode dasar pembuatan minuman

isotonik sport drink. Namun perbedaanya, formula sport drink ini tidak

melewati proses pasteurisasi. Penyajian formula sport drink ini sama halnya

dengan sport drink isotonik lainnya yang beredar di pasaran yaitu disajikan

dalam botol kemasan ukuran 250 ml, botol tersegel dan penggunaan dengan

cara dikonsumsi langsung (Koswara, 2009).

2. Nilai pH (Indikator pH)

Pengukuran nilai pH merupakan suatu parameter yang digunakan

untuk mengetahui perubahan tingkat keasaman suatu produk. Nilai

keasaman formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis pada

formula F1, F2 dan F3 masing- masing adalah 4 yang artinya telah

memenuhi syarat SNI formula sport drink isotonik. Formula sport drink

berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis bersifat asam dikarenakan agar

formula sport drink memiliki sifat yang sama dengan cairan tubuh yang

hilang sehingga akan dengan mudah diserap oleh tubuh atlet (Koswara,

2009).
3. Daya Terima Formula Sport Drink Berbasis Ubi Jalar Ungu dan Jeruk
Manis

a. Daya Terima Terhadap Aspek Warna

Faktor yang sangat penting dalam mengolah makanan/minuman

adalah warna. Warna merupakan komponen yang sangat penting untuk

menentukan kualitas atau derajat penerimaan suatu bahan pangan. Suatu

bahan pangan meskipun dinilai enak dan tekstur/kekentalan sangat baik,

tetapi memiliki warna yang kurang sedap dipandang atau memberi

kesan telah menyimpang dari warna seharusnya, maka tidak akan

disukai. Penentuan mutu suatu bahan pangan pada umumnya tergantung

pada warna karena warna yang akan terlihat dan dinilai terlebih dahulu

(Winarno, 2004).

Hasil penelitian terhadap aspek warna pada formula sport drink

berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis yang paling disukai panelis

adalah dengan konsentrasi F2. Warna formula sport drink berbasis ubi

jalar ungu dan jeruk manis memiliki perbedaan yang cukup signifikan

terhadap daya terima panelis. Semakin tinggi penambahan jeruk manis

maka warna akan semakin kemerahan. Hal ini didasarkan pada pH asam

yang dimiliki oleh jeruk manis. Ubi jalar ungu akan berwarna merah

orange jika dalam suasana asam dan berwarna hijau atau biru-ungu jika

dalam suasana basa. Sifat warna yang


dimiliki formula ini sejalan dengan penelitian Mahanani (2017) yang

mengatakan bahwa antosianin stabil dan memberikan warna cerah pada

pH asam dan perlahan-lahan akan kehilangan warna seiring dengan

meningkatnya pH karena kebanyakan antosianin akan menghasilkan

warna pada pH

<4.

b. Daya Terima Terhadap Aspek Aroma

Aroma adalah rangsangan yang berasal dari substansi zat yang

menguap atau terlarut dalam udara dan kontak atau bersentuhan dengan

sel peka pada rongga hidung “olfaktori” sehingga menimbulkan kesan

tertentu (Wagiono, 2003). Aroma dapat mempengaruhi penerimaan

berdasarkan respon indera penciuman responden. Hal ini dikarenakan

aroma merupakan faktor penting sebagai penentu kualitas suatu produk

dapat diterima atau tidaknya di masyarakat (Ainnurkhalis, 2016).

Tingkat kesukaan panelis terhadap aroma akan berbeda sesuai dengan

aroma yang dihasilkan oleh formula sport drink.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan tertinggi

panelis secara deskriptif dengan kategori suka yaitu konsentrasi F2

sebesar 96,67% (29 panelis) sedangkan tingkat kesukaan terendah

adalah konsentrasi F1 yaitu 60% (18 panelis). Aroma minuman isotonik

disebabkan oleh
senyawa-senyawa volatil yang terbentuk sehingga menimbulkan aroma

asam yang khas. Protein yang terdapat dalam bahan pangan yang

digunakan dapat terdegradasi menjadi asam amino karena adanya panas.

Asam amino inilah yang akan bergabung dengan lemak dan karbohidrat

untuk membentuk senyawa volatil sehingga dapat menimbulkan aroma

pada minuman isotonik (Ainnurkhalis, 2016)

c. Daya Terima Terhadap Aspek Rasa

Rasa merupakan tanggapan indra pengecap ketika melakukan

pencicipan terhadap suatu produk. Rasa merupakan faktor penting

penentu kualitas bahan dasar pada produk. Rasa ditentukan oleh selera

setiap orang yang beragam (Winarno,2004). Rasa yang muncul

merupakan tanggapan indra terhadap rangsangan saraf, seperti manis,

pahit, asin, masam terhadap indra pengecap. Indra pengecap merupakan

organ yang memiliki kepekaan rasa (Ainnurkhalis, 2016).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan tertinggi

panelis secara deskriptif dengan kategori suka yaitu konsentrasi F2

sebesar 76,67% (23 panelis) sedangkan tingkat kesukaan terendah

adalah konsentrasi F1 yaitu 46,67% (14 panelis). Penilaian panelis

terhadap rasa pada


formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis dapat

dipengaruhi oleh senyawa kimia, suhu, konsentrasi, dan interaksi

dengan komponen rasa yang lain. Produk yang memiliki rasa yang tidak

enak maka tidak akan diterima oleh konsumen walaupun warna dan

aromanya baik. Oleh sebab itu, rasa merupakan salah satu faktor

penting dalam proses pengambilan keputusan oleh konsumen untuk

menerima atau menolak suatu produk.

Winarno (2004) menjelaskan bahwa sukrosa adalah

oligosakarida yang berperan penting dalam pengolahan pangan seperti

pada tebu, gula bit dan sebagainya. Jika gula pasir dilarutkan dalam air

dan dipanaskan sebagian sukrosa akan akan terurai menjadi glukosa dan

fruktosa. Sukrosa akan terurai menjadi gula invert. Gula invert memiliki

rasa yang lebih manis daripada sukrosa. Gula invert merupakan hasil

penguraian dari sukrosa (Almatsier, 2004).

d. Daya Terima Keseluruhan

Secara keseluruhan dari aspek rasa, aroma, warna formula sport

drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis yang memiliki

penerimaan paling tinggi secara berurut adalah konsentrasi F2,

konsentrasi F3 dan konsentrasi F1. Konsentrasi F2 secara signifikan

berbeda nyata dengan konsentrasi F3 dan konsentrasi F1 terhadap

aspek warna.
Hasil analisis Friedman menunjukkan nilai p>0,05 (0,000), yang berarti

bahwa terdapat perbedaan kesukaan dari semua aspek yaitu pada aspek

warna, aroma dan rasa terhadap formula sport drink berbasis ubi jalar

ungu dan jeruk manis. Perbedaan terlihat pada konsentrasi F1 dengan

F2 dan pada konsentrasi F1 dengan F3.

e. Hasil Uji Coba Formula (Uji Volume Sisa)

Salah satu metode yang digunakan dalam penilaian konsumsi

formula sport drink yaitu dengan cara uji volume sisa. Penelitian ini

menggunakan uji volume sisa untuk melihat sisa formula pada atlet

yang diberikan formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk

manis. Dari 30 atlet sepak bola yang diberikan formula sport drink

volume 250 ml, ada 26 orang yang menghabiskan formula sport drink

dengan konsentrasi F2. Salah satu hal yang mempengaruhi atlet

menghabiskan formula sport drink adalah karena formula sport drink

yang dalam kondisi dingin saat diminum dan atau atlet benar-benar

menyukai formula sport drink. Formula sport drink berbasis ubi jalar

ungu dan jeruk manis ini baiknya diberikan pada saat sesaat sebelum

atlet melakukan latihan/pertandingan.


4. Analisis Kandungan Karbohidrat, Vitamin C, Natrium dan Kalium

a. Analisis Kandungan Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu dari tiga golongan utama

mikronutrien. Terkandung dalam makanan seperti gula dan pati yang

merupakan sumber utama energi bagi tubuh selain lemak dan protein

(Lean,2013).

Karbohidrat berfungsi sebagai pengganti energi yang hilang

selama latihan. Hasil analisis menunjukkan rata-rata kandungan

karbohidrat dalam formula sport drink untuk konsentrasi F2 adalah

3,9% dan pada konsentrasi F3 yaitu 2,34%, sedangkan syarat

karbohidrat dalam sport drink yang di atur dalam SNI No. 01-4452

tahun 1998 adalah sekitar 5- 8% (Koswara,2009). Kandungan

karbohidrat formula sport drink belum memenuhi syarat yang

ditetapkan SNI untuk kandungan karbohidrat sport drink.

Karbohidrat dalam sport drink sekitar 5-8% selama latihan atau

pertandingan yang dapat menunda terjadinya kelelahan atau

meningkatkan performa (Koswara,2009). Penelitian Rukmana (2013)

menjelaskan bahwa pemberian minuman berkarbohidrat dapat

meningkatkan kadar glukosa darah pada atlet. Pemberian minuman

karbohidrat sebanyak 5-8% dapat menyediakan jumlah optimal

karbohidrat untuk mempercepat pengosongan lambung serta

meningkatkan
kinerja atlet, sedangkan jika diberikan >8% akan menginduksi kerja

insulin sehingga menurunkan kadar glukosa dan memperlambat

penyerapan cairan dalam tubuh serta mengganggu pencernaan pada

tubuh atlet.

b. Analisis Kandungan Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat merupakan senyawa turunan

karbohidrat. Rumus molekul vitamin C adalah C614806 dengan bobot

molekul sebesar 176g/mol. Senyawa ini dikenal sebagai antioksidan

alami (Koswara,2009).

Hasil analisis menunjukkan rata-rata kandungan vitamin C

dalam formula sport drink untuk konsentrasi F2 adalah 161,46 µg dan

pada konsentrasi F3 yaitu 109,74 µg. Vitamin C pada konsentrasi F2

lebih tinggi dibanding F3 meskipun pada bahan baku jeruk manis yang

digunakan lebih tinggi pada F3. Hal ini diakarenakan kandungan

karbohidrat pada formula F2 lebih tinggi dibanding formula F3.

Rendahnya kandungan karbohidrat menyebabkan lebih banyaknya

oksigen bebas pada formula F3 dibanding formula F2 yang

menyebabkan tingginya oksidasi yang terjadi sehingga mampu

menurunkan kadar vitamin C (Farikha dkk, 2013). Penelitian Sitohang

(2013) menjelaskan bahwa semakin tinggi kandungan

glukosa/karbohidrat yang ditambahkan pada sirup maka semakin tinggi

pula kandungan
vitamin C di dalamnya. Penelitian tersebut juga didukung oleh

penelitian Safitri (2016) yang menjelaskan bahwa semakin tinggi

penambahan gula maka akan semakin tinggi kandungan vitamin C

dalam produk dodol.

Walaupun manusia dapat mensintesis vitamin C atau asam

askorbat dari gula, manusia juga harus mengkonsumsi makanan yang

mengandung vitamin C agar mencukupi kebutuhan RDA yaitu 60 mg

perhari. Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oleh

oksidasi, panas dan alkali. Vitamin C secara penuh diserap dan

didistribusikan melalui tubuh, dengan konsentrasi yang cukup tinggi

terdapat pada kelenjar adrenal dan kelenjar pituitary (kelenjar dibawah

otak). Vitamin C berperan bagi tubuh khususnya atlet endurance

terutama dalam sintesis kolagen, jaringan protein penghubung yang

ditemukan dalam otot, arteri, tulang dan kulit (Koswara, 2009).

c. Analisis Kandungan Natrium

Natrium dalam minuman isotonik berperan sangat penting dalam

minuman isotonik sebagai zat yang mempengaruhi rasa minuman,

penstimulir konsumsi cairan, meningkatkan penerapan cairan,

mempertahankan volume plasma dan menjamin rehidrasi yang cepat

dan sempurna pada atlet endurance seperti sepak bola. Rehidrasi tidak
dikatakan sempurna jika natrium dan air yang hilang karena keringat

belum digantikan (Koswara, 2009).

Hasil analisis menunjukkan rata-rata kandungan natrium dalam

formula sport drink untuk konsentrasi F2 adalah 953,2 mg/kg dan pada

konsentrasi F3 yaitu 908,32 mg/kg. Sport drink berdasarkan SNI No.

01-4452 tahun 1998 harus memiliki kandungan natrium maksimal 800-

1000 mg/kg. Dalam hal ini, kandungan natrium formula sport drink

memenuhi syarat kandungan natrium untuk minuman isotonik (sport

drink). Konsentrasi natrium dalam minuman isotonik sama dengan

konsentrasi dalam keringat yaitu berkisar 20-80 mmol/l, hal ini

didasarkan pada penggantian natrium yang hilang dalam tubuh ketika

berkeringat dan menstimulir penyerapan cairan dengan cepat (Koswara,

2009).

d. Analisis Kandungan Kalium

Kalium memiliki fungsi memicu kerja otot dan simpul saraf

serta memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu menjaga

kesimbangan cairan tubuh (Astawan, 2009).

Hasil analisis menjelaskan bahwa rata-rata kandungan natrium

dalam formula sport drink untuk konsentrasi F2 adalah 829,95 mg/kg

dan pada konsentrasi F3 yaitu 813,17 mg/kg. Sport drink berdasarkan

SNI No. 01-4452 tahun 1998


harus memiliki kandungan kalium 125-175 mg/kg (Koswara, 2009).

Kandungan kalium dalam formula sport drink cukup tinggi dan jauh

dari syarat untuk minuman isotonik sehingga dalam hal ini kandungan

kalium formula sport drink tidak memenuhi syarat dari minuman

isotonik (sport drink).

Kehilangan kalium dalam tubuh diduga menjadi penyebab kram

otot. Adapun untuk mengimbangi kehilangan elektrolit dari keringat dan

urin, sejumlah peneliti menganjurkan penambahan kalium dalam

minuman isotonik (Koswara, 2009).


BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis yakni formula

dengan konsentrasi F2 merupakan daya terima yang paling tinggi dibanding

dengan konsentrasi F1 dan konsentrasi F3.

2. Formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis konsentrasi F2

tidak berbeda dengan F3 namun berbeda dengan F1.

3. Kandungan karbohidrat konsentrasi F2 adalah 3,9% dan konsentrasi F3

yaitu 2,34%, kandungan vitamin C konsentrasi F2 adalah 161,46 µg/g dan

konsentrasi F3 yaitu 109,74 µg/g, kandungan natrium konsentrasi F2 adalah

953,2 mg/kg dan konsentrasi F3 yaitu 908,32 mg/kg, dan kandungan kalium

konsentrasi F2 adalah 829,95 mg/kg dan konsentrasi F3 yaitu 813,17 mg/kg

dalam formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis.

B. Saran

1. Pembuatan formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis

sebaiknya mengurangi konsentrasi sari jeruk manis dalam formula dan

menambahkan kandungan sukrosa yakni gula pasir


untuk menurunkan kadar kalium dan meningkatkan kandungan karbohidrat

dalam formula.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan formula sport drink berbasis

ubi jalar ungu dan jeruk manis hingga memenuhi syarat SNI No. 01-4452.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menguji osmolaritas pada formula sport drink

berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis untuk melihat ada atau tidaknya sifat

isotonik dalam minuman ini.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat menguji viskositas untuk melihat sifat

kekentalan pada formula sport drink berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis.

5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menguji formula sport drink

berbasis ubi jalar ungu dan jeruk manis kepada atlet sepak bola atau atlet

endurance lainnya untuk melihat manfaat atau khasiat dari formula sport

drink.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar RN. (2015). Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Kelincahan dan
Kemampuan Juggling Menggunakan Kaki dengan Kemampuan Menggiring
Bola pada Peserta SSB Bina Putra Cepu Usia 13-15 Tahun. Prodi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Andani SA dan Widyastuti N. (2017). Pengaruh Pemberian Jus Jeruk Manis (citrus
sinensis.) Terhadap Nilai VO2max Atlet Sepak bola di Gendut Dony
Training Camp (GDTC) Salatiga. Jurnal Gizi Indonesia. Volume 5 (2).
Ainnurkhalis Z. (2016). Pengaruh Penambahan Konsentrasi Sukrosa dan Garam
NaCl Terhadap Karateristik Organoleptik Minuman Isotonik Tomat
(Solanum licopersicum mill). Program Studi Teknologi Pangan Fakultas
Teknik, Universitas Pasundan.
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama
Amstrong, Lawrence. (2007). Assesing Hydration Status: The Elusive Gold Standard.
Journal of The American College of Nutrition. Volume 26 (14).
Astawan M. (2009). Ensiklopedia Gizi Pangan Untuk Keluarga. Jakarta; Dian Rakyat
Badan Standarisasi Nasional. (1998). Standar Nasional Indonesia (SNI) 01- 4452-
1998.
Clark N. (1996). Faktor Zat Cair Untuk Para Atlet. Dalam: Mettylantia & Aminuddin.
Petunjuk Gizi Untuk Setiap Cabang Olahraga. Jakarta; PT Raja Grafindo
Persada.
Daulay SS. (2014). HACCP dan Implementasinya dalam Industri Pangan.
Jakarta; Widyaiswara Madya Pusdiklat Industri
Farikha IN, Choirul A, Esti W. (2013). Pengaruh dan Jenis Konsentrasi Bahan
Penstabil Alami Terhadap Karateristik Fisikokimia Sari Buah Naga Merah
(Hylocereus polyhizus) Selama Penyimpanan. Jurnal Teknologi Pangan.
Volume 2 (1).
Ginting E, Utomo JS, Yulifianti R dan Yusuf M. (2011). Potensi Ubi Jalar Ungu
sebagai Pangan Fungsional. Iptek Tanaman Pangan. Volume 6 (1).
Irawan MA. (2007). Nutrisi, Energi dan Performa Olahraga. Polton Sports Science &
Performance Lab, Sport Science Brief. Volume 01 (4).
Koswara S. (2009). Minuman Isotonik. Semarang. Universitas Muhammadiyah
Semarang. Ebook pangan.com

Kusriyanti. (2015). Faktor Penyebab Kekalahan Tim Sepak bola Indonesia Melawan
Thailand Pada Laga Semifinal SEA GAMES 2015 Dari Segi Ilmu Fisiologi.
Jurnal Olahraga Prestasi. Volume 11 (2).
Lean, MEJ. (2013). Ilmu Pangan Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.
Mahanani, S. (2017). Pemanfaatan Kulit Ubi Ungu sebagai Indikator Asam- Basa
Alternatif Alami dengan Variasi Suhu Pengeringan dan Jenis Pelarut.
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ozolina L, Inese P, Madara S. (2013). Body Hidration Degree Changes During
Training in Football Players in Winter Conditions. Journal of Sport Science
Rianti RC. (2014). Pengaruh Pemberian Pisang (Musa Paradisiaca) Terhadap
Kelelahan Otot Aerob pada Atlet Sepak Takraw. Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Rukmana E. (2013). Pengaruh Pemberian Minuman Berkarbohidrat Sebelum Latihan
Terhadap Kadar Glukosa Darah Atlet. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas
Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Safitri N. (2016). Pengaruh Penambahan Gula terhadap Kandungan Vitamin C Dodol
Belimbing (Averrhoa carambola L.).
Samber LN, Semangun H, dan Budhi Prasetyo. (2015). Ubi Jalar Ungu Papua sebagai
Sumber Antioksidan. Makalah Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
FKIP UNS. Yogyakarta, Proogram Studi Magister Biologi, Universitas
Kristen Satya Wacana.
Sitohang A. (2013). Pengaruh Konsentrasi Gula dan Suhu Pengeringan Terhadap
Mutu pada Pembuatan Sirup Markisa Kering.
Soraya D, Sukandar D dan Sinaga T. (2017). Hubungan Pengetahuan Gizi, Tingkat
Kecukupan Gizi, dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Guru SMP.
Jurnal Gizi Indonesia. Volume 6 (1).
Tabel Komposisi Pangan Indonesia. (2017). Buah dan Hasil Olahannya. Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat
Tenna L. (2014). Daya Terima dan Nilai Gizi Sirup Terung Belanda (Cyphomandra
betacea) dengan Penambahan Sari Jahe Merah (Zingiber officinale linn
var, rubrum). Program Studi Diploma III Gizi, Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Makassar

Wagiyono. (2003). Menguji kesukaan secara organoleptik.


Winarno. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama
Zakaria, Salmiah, Chaerunnimah, Nursalim. (2009). Bahan Ajar Ilmu Teknologi
Pangan. Politeknik Kesehatan Depkes Makassar.
A. Pengertian Makanan Formula

Makanan formula adalah kombinasi dari berbagai bahan yang memungkinkan


penambahan kekurangan sesuatu zat gizi dalam suatu bahan lain sehingga menjadi sebuah
bahan yang mengandung zat-zat gizi dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan.

B. Pengertian Formula Atlet

Makanan formula adalah kombinasi dari berbagai bahan yang memungkinkan


penambahan kekurangan sesuatu zat gizi dalam suatu bahan lain sehingga menjadi sebuah
bahan yang mengandung zat-zat gizi dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan fungsi
tubuh atlet untuk bergerak seperti contohnya atlet sepak bola memerlukan cairan lebih
banyak.

C. Fungsi Formula Atlet


1. Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama olahraga.
2. Membantu menambah energi.
3. Melengkapi kebutuhan gizi atlet.

D. Jenis-jenis Formula Atlet

Formula sport drink ( minuman isototik berbasis ubi jalar dan jeruk manis )

E. Cara Membuat Formula Atlet

Proses pembuatan formula sport drink diawali dengan membersihkan kulit ubi
jalar ungu dari kotoran yang melekat pada kulit menggunakan air bersih dan
mengalir. Kemudian ubi jalar ungu dikukus selama 30 menit atau hingga lunak
dan sisihkan kulit dengan daging ubi jalar ungu. Berat ubi jalar ungu masing-
masing yaitu 100 gr, 75 gr dan 50 gr dan selanjutnya diblender dengan air mineral
sebanyak 250 ml. Ubi jalar ungu yang telah dihancurkan dan disaring untuk
memperoleh filtrat dari ubi jalar ungu. Selanjutnya mengukur perasan jeruk manis
yang telah disaring masing-masing 50 ml dan 75 ml. Campur filtrat ubi jalar ungu
dan sari jeruk manis dengan gula pasir sebanyak 12,5 gr dan garam dapur (NaCl)
0,5 gr.
Formulasi ubi jalar ungu dengan jeruk manis berbeda - beda yaitu dengan
perbandingan ubi jalar ungu 100 gr tanpa ditambahkan jeruk manis, ubi jalar ungu
75 gr ditambahkan sari jeruk manis 50 ml, dan ubi jalar ungu 50 gr ditambahkan
sari jeruk manis 75 ml. Masing-masing formula memiliki takaran volume 250
ml hingga 300 ml yaitu tergantung pada banyaknya ubi jalar ungu dan sari jeruk
manis yang digunakan.
F. Kandungan Formula Atlet
1. Mengandung karbohidrat
2. Mengandung vitamin C
3. Mengandung natrium
4. Mengandung kalium
G. Keunggulan Formula Atlet
Mudah dibuat, bahanya mudah didapat, daya terima terhaap rasa, aroma,
warna memperoleh respon yang baik, dan mengandung zat gizi utama yang
diperlukan atlet sehingga dapat mengganti elektrolit yang hilang selama
berolahraga.

H. Komentar Jurnal
Kelebihan :
Menurut pendapat kami jurnal diatas sudah sangat lengkap sudah menjelaskan
tentang cara membuat, manfaat formula, dan kandungan pada formula tersebut.
Kekurangan:
Tidak dijelaskan definisi makanan formula dan formula atlet.
JURNAL FORMULA ATLET
Disusun dalam rangka memenuhi tugas Gizi Olahraga
Yang dibina oleh: Ni Made Dewantri, SKM, M.For

Oleh:
Kelompok 1

Ni Putu Diah Aristia Dewi P07131018010


Made Bellamesha Ayudharma P P07131018027
Ni Kadek Valentina P07131018036
Ni Luh Nirmala Sanjiwani P07131018048
Ni Luh Putu Dian Saraswati P P07131018049

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI PRODI DIII
DENPASAR
2019

Anda mungkin juga menyukai