Anda di halaman 1dari 3

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Daya Saing Kontraktor Kecil pada Industri

Konstruksi di Jawa Barat.


Industri konstruksi merupakan suatu lahan bisnis yang sangat menjanjikan baik dari segi
pembangunan infrastruktur maupun keuntungan finansial. Perusahaan jasa konstruksi Indonesia
harus siap bersaing serta memiliki sumber-sumber keunggulan kompetitif yang meliputi sumber
daya fisik, finansial, struktur dan sistem proses integrasi dan sumber daya manusia. Banyak
faktor yang mempengaruhi daya saing kontraktor kecil pada industri konstruksi. Untuk itu perlu
dilakukan kajian yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing kontraktor
kecil pada industri konstruksi di Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apa
saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap daya saing kontraktor kecil dan mengidentifikasi
apa saja faktor-faktor dominan yang mempengaruhi daya saing kontraktor kecil pada industri
konstruksi di Jawa Barat. Penulis megunakan metode penelitian deskriptif dan eksplanatori.
Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui survey kuesioner yang selanjutnya
diolah dengan metode statistik menggunakan uji validasi, uji reliability, dan analisis faktor. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel valid dan lolos uji reliabilitas. Dari 9 faktor
yaitu manajemen proyek, struktur organisasi, strategi daya saing, hubungan, penawaraan,
pemasaran, citra perusahaan, kemampuan teknis dan teknologi, dan kemampuan keuangan yang
diteliti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap daya saing kontraktor kecil pada industri
konstruksi di Jawa Barat. Terdapat 1 faktor dominan yang mempengaruhi daya saing kontraktor
kecil pada industri konstruksi di Jawa Barat yaitu faktor manajemen proyek. Indikator tersebut
adalah ; (1) manajemen lokasi, (2) manajemen biaya, (3) manajemen mutu, (4) manajemen
waktu, (5) manajemen kontrak, (6) keahhlian menyelesaikan masalah, (7) manajemen resiko, (8)
logistik dan manajemen rantai pasokan, (9) efektivitas dalam koordinasi dengan subkontraktor,
(10) efektivitas dalam pengelolaan keselamatan lokasi, (11) pengetahuan tentang hukum
konstruksi lokal, (12) jumlah kecelakaan besar dalam 3 tahun terakhir, dan (13) rasio kontrak
berhasil berkomitmen.

Kata kunci : Daya Saing, Kontraktor, Industri Konstruksi

Factors Affecting the Competitiveness of Small Contractors in the Construction Industry in


West Java
The construction industry is a very promising business land both in terms of infrastructure
development and financial benefits. Indonesian construction services companies must be ready
to compete and have sources of competitive advantage which include physical, financial,
structural and system processes of integration and human resources. Many factors influence the
competitiveness of small contractors in the construction industry. For this reason, it is necessary
to conduct a study related to the factors that affect the competitiveness of small contractors in
the construction industry in West Java. This study aims to identify what factors influence the
competitiveness of small contractors and identify what are the dominant factors that affect the
competitiveness of small contractors in the construction industry in West Java. The author uses
descriptive and explanatory research methods. The study was conducted by collecting data
through survey questionnaires which were then processed using statistical methods using
validation, reliability testing, and factor analysis. The results of this study indicate that all
variables are valid and pass the reliability test. Of the 9 factors, namely project management,
organizational structure, competitiveness strategy, relationships, offering, marketing, corporate
image, technical and technological capabilities, and financial capabilities studied have a
significant influence on the competitiveness of small contractors in the construction industry in
West Java. There is 1 dominant factor that influences the competitiveness of small contractors in
the construction industry in West Java, namely project management factors. These indicators
are; (1) location management, (2) cost management, (3) quality management, (4) time
management, (5) contract management, (6) problem solving expertise, (7) risk management, (8)
logistics and chain management supply, (9) effectiveness in coordination with subcontractors,
(10) effectiveness in site safety management, (11) knowledge of local construction law, (12)
number of major accidents in the last 3 years, and (13) ratio of successfully committed contracts.

Keywords: Competitiveness, Contractors, Construction Industry

Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Kualitas Bangunan Sekolah di Kab. Garut


Bangunan gedung sekolah sebagai salah satu prasarana pendidikan mempunyai peran penting
dalam usaha pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan yang terjadi
adalah rendahnya kualitas dalam rehabilitasi bangunan sekolah di Kabupaten Garut. Oleh karena
itu, diperlukan sistem pengendalian kualitas yang dapat menjamin kualitas bangunan di
Kabupaten Garut sesuai dengan hasil yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi terhadap faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya kualitas dalam
rehabilitasi bangunan sekolah di kabupaten Garut. Rancangan penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Populasi dan sampel pada penelitian ini
yaitu 4.134 sekolah SMP, SMA dan SMK yang mengalami rehabilitasi ringan dan rehabilitasi
berat selama Tahun 2016 dengan sampel sebanyak 94 sekolah. Analisis statistik yang digunakan
adalah analisis faktor yang berfungsi mereduksi data yaitu proses untuk meringkas sejumlah
variabel menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor dengan pendekatan exploratory
research. Jenis analisis faktor yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis faktor
konfirmatori. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat 13 variabel yang
mempengaruhi rendahnya kualitas dalam rehabilitasi bangunan sekolah di Kabupaten Garut yang
tergabung dalam 2 faktor yaitu perencanaan proyek dan pelaksanaan/implementasi proyek.
Didapatkan 1 faktor dominan yang mempengaruhi rendahnya kualitas dalam rehabilitasi
bangunan sekolah di Kabupaten Garut yaitu faktor pengorganisasi pelaksanaan kegiatan.
Indikator tersebut adalah ; (1) Pembagian tugas, waktu, kapasitas, dan cara pelaksanaan, (2)
Perkiraan jumlah sumber daya yang dibutuhkan, (3) Pengalokasian sumber daya yang ada, (4)
Kemudahan komunikasi antar unsur-unsur yang terlibat, (5) Pengalokasian tanggung jawab
pelaksana proyek, (6) Koordinasi seluruh aktifitas dan tenaga kerja yang terlibat, (7) Kemudahan
dalam pengendalian kemajuan proyek, dan (8) Antisipasi resiko yang mungkin terjadi selama
proyek berlangsung.

Kata kunci : Kualitas, Rehabilitasi, Bangunan Sekolah, Perencanaan Proyek, Pelaksanaan Proyek

Factors Affecting the Low Quality of School Buildings in Kab. Garut


Building a school building as one of the educational infrastructure has an important role in the
effort to develop the life of the nation and state. The problem that occurs is the low quality in the
rehabilitation of school buildings in Garut Regency. Therefore, a quality control system is
needed that can guarantee the quality of buildings in Garut Regency in accordance with the
expected results. The purpose of this study was to identify what factors caused low quality in the
rehabilitation of school buildings in Garut district. The design of this study uses a quantitative
research approach with survey methods. The population and sample in this study were 4,134
junior high, high school and vocational schools that experienced mild rehabilitation and severe
rehabilitation during 2016 with a sample of 94 schools. Statistical analysis used is a factor
analysis that functions to reduce data, namely the process of summarizing a number of variables
into fewer and named it as a factor with an exploratory research approach. The type of factor
analysis used in this study is confirmatory factor analysis. The results of this study show that
there are 13 variables that affect the low quality in the rehabilitation of school buildings in
Garut Regency which are incorporated in 2 factors namely project planning and project
implementation / implementation. One dominant factor was found which influenced the low
quality in the rehabilitation of school buildings in Garut Regency, namely the organizing factor
in the implementation of activities. These indicators are; (1) Distribution of tasks, time, capacity,
and methods of implementation, (2) Estimated amount of resources needed, (3) Allocation of
available resources, (4) Ease of communication between the elements involved, (5) Allocation of
responsibilities project executives answer, (6) Coordination of all activities and labor involved,
(7) Ease in controlling project progress, and (8) Anticipating risks that may occur during the
project.

Keywords: Quality, Rehabilitation, School Building, Project Planning, Project Implementation

Anda mungkin juga menyukai