Anda di halaman 1dari 6

SEKOLAH TINGGI ILMU STANDARD OPERATING PROSEDUR

KESEHATAN (SOP)
MEDISTRA INDONESIA ALUR KERJASAMA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS, No. Dokumen
S1 ILMU KEPERAWATAN, Edisi
& DIII KEBIDANAN Revisi

Jl. Cut Mutia Raya No. 88 A Sepanjang Berlaku


Jaya, Bekasi Efektif

A. VISI DAN MISI STIKES MEDISTRA INDONESIA


1. Visi STIKes Medistra Indonesia
Menjadi perguruan tinggi di bidang kesehatan terkemuka,memiliki keunggulan
kompetitif dan bermartabat di tingkat nasional dan regional pada tahun 2025
2. Misi STIKes Medistra Indonesia
a. Menyelenggarakan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi secara terpadu
secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, yang selaras dengan cita – cita pendirian perguruan
tinggi.
b. Mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dan modern
dengan prinsip – prinsip good STIKes Govermence dan
meningkatkan citra perguruan tinggi.

B. RASIONAL
Kerjasama merupakan upaya bersama yang dilakukan dengan sadar, dengan saling

mendukung dan saling menguatkan sehingga dapat tercapai suatu tujuan. Kerjasama

dilakukan untuk mendukung terlaksananya suatu kegiatan yang berkualitas dalam

suatu institusi Untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan tersebut, STIKes Medistra

Indonesia sebagai bagian dari bentuk pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi

khususnya bidang unit kerjasama agar dapat berkualitas dalam suatu institusi

diperlukan ketersediaan standar isi yang mampu mengkoordinir pelaksanaan kerja

sama baik dalam skala lokal, regional maupun internasional. Standar kerjasama

ini dirancang agar menjadi acuan bagi pimpinan dalam menyusun , melaksanakan,
mengendalikan dan mengembangkan kerjasama di STIKeS MI sehingga dapat

terlaksana tanpa melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dapat

berjalan selaras dengan visi dan misi STIKeS MI. Akan tetapi, pengembangan

standar isi tidak hanya bertujuan untuk menyusun , melaksanakan, mengendalikan

dan mengembangkan kerjasama saja akan tetapi harus mampu memenuhi visi dan

misi STIKes MI. Oleh karenanya, STIKes Medistra Indonesia menetapkan standar

isi yang akan menjadi tolok ukur bagi tim unit kerjasama yang bertanggung jawab

dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharu atau pengembang

standar isi. Standar isi STIKes Medistra Indonesia memuat :

1. Alur kerjasama
2. penyusunan naskah kerjasama
3. monitoring dan evaluasi kerjasama
4. perpanjangan kerjasama

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR


1. Ketua STIKes Medistra Indonesia

2. Wakil Ketua II Bidang Adminitrasi dan Kepegawaian

3. Ketua Program Studi

4. Ka. Unit Kerjasama

5. Dosen dan tenaga kependidikan

D. DEFENISI STANDARD

1. Merancang standard adalah olah pikir untuk menghasilkan standard tentang


hal yang dibutuhkan dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal STIKes Medistra
Indonesia (SPMI-STIKes MI).
2. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar
sehingga standard dinyatakan berlaku.
3. Studi Pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari
pemangkukepentingan internal dan/atau eksternal sebagai bahan acuan untuk
menentukan/membuat draf standar.
4. Uji Publik merupakan proses pengujian atau sosialisasi kepada pemangku
kepentinganinternal dan/atau eksternal dari draf standar sebelum ditetapkan
sebagai standar.
5. Standar isi berdasarkan Mediknas nomor 14 tahun dinyatakan bahwa
kerjasama perguruan tinggi di Indonesia pada prinsipnya dapat dan boleh
menjalin kerjasama dengan lembaga lain untuk meningkatkan kinerja yang
dituangkan dalam bentuk kesepakatan bersama dan atau perjanjian kerjasama.
6. Kerja sama adalah kesepakatan kerja sama antara STIkes Medistra Indonesia
dengan perguruan tinggi, dunia usaha, atau pihak lain, baik di dalam maupun di
luar negeri.
7. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi yang berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi,
atau akademi komunitas.
8. Pihak lain adalah orang perseorangan, perkumpulan, yayasan, dan/atau
institusi, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang
melakukan kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai
tujuan bersama.
9. Pertukaran dosen (exchange) adalah penugasan dosen yang memiliki keahlian di
bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni tertentu dari suatu perguruan tinggi untuk
melakukan diseminasi ilmiah di perguruan tinggi lain yang belum memiliki
dosen atau kepakaran di bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni tersebut.
10. Pertukaran mahasiswa (student exchange) adalah kegiatan pengiriman
mahasiswa untuk mempelajari ilmu, teknologi, dan/atau seni tertentu di
perguruan tinggi lain yang memiliki dosen/pakar di bidang ilmu, teknologi,
dan/atau seni yang dimaksud.
11. Penelitian bersama (joint research) adalah kegiatan penelitian yang dilaksanakan
oleh kelompok dosen dari beberapa perguruan tinggi, baik dari disiplin ilmu
yang sama maupun berbeda, dan sumber pendanaan dari pemerintah, dunia
usaha/ industri maupun sponsor internasional.
12. Pembimbingan adalah kegiatan pembimbing mahasiswa disuatu mitra kerjasama
yang bersal dari tempat itu
13. Magang mahasiswa adalah bentuk kegiatan di mana mahasisa melakukan
kegiatan belaja sambil bekerja di lingkungan mitra kerja dengan tujuan
memberikan bekal pengalamn dan mempraktekkan ilmu yang didapat dibangku
kuliah.
14. Pemanfaatan bersama sumber daya adalah pemanfaatan SDM tertentu pada
suatu perguruan tinggi atau mitra kerja oleh perguruan tinggi lain yang tidak
memiliki SDM tersebut melalui kerjasama.
15. Nota kepahaman adalah kesepakatan di antara pihak-pihak untuk berunding
dalam rangka membuat perjanjian di kemudian hari apabila hal-hal belum pasti
dapat dipastikan.
16. Kesepakatan kerja sama adalah kesepakatan diantara pihak-pihak untuk
berunding dalam rangka melaksanakan nota kesepahaman dalam yang
dituangkan ketentuan-ketentuan yang lebih rinci dalam bentuk kerja sama.

E. ISI STANDART DAN INDIKATOR


No Isi Standart Indikator
1 Alur kerjasama 1.Dalam pelaksanaan kerjasama unit kerja dan bagian
kerjasama harus memperhatikan tahapan dan
prosedur dari kerjasama. Tahapan dan prosedur
kerjasama yaitu sebagai berikut :
a. Penjajakan kerjasama dan analisis calon mitra
kerjasama
b. Pengkajian kerjasama
c. Pengesahan kerjasama
d. Pelaksanaan kerjasama
e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama
f. Pengembangan program
g. Pemutusan, perubahan atau perpanjangan
kerjasama.

2 penyusunan naskah Menyiapkan draf naskah kerja sama yaitu dengan materi
kerjasama dan pasal-pasal naskah kerja sama, menentukan jenis
huruf, warna dan ukuran kertas yang digunakan serta
menentukan mekanisme dan waktu pelaksanaan.
Untuk penyusunan dilakukan dengan langkah-langkah:
a. Menyusun naskah kerja sama sesuai dengan
materi, pasal-pasal naskah kerja sama
b. Mencetak naskah kerjasama sesuai dengan
warna dan ukuran kertas yang ditentukan
c. Pembahasan naskah oleh kedua belah pihak
yang akan melaksanakan kerja sama, bisa
dilakukan via email atau koordinasi langsung
pada tempat yang disepakati bersama
d. Hasil penyusunan naskah kerjasama setelah
disepakati oleh kedua belah pihak untuk
selanjutnya di tandatangani oleh pimpinan
kedua lembaga.
3 monitoring dan evaluasi Mencermati naskah-naskah kerjasma yang akan
kerjasama dilakukan monitoring
Pelaksanaan monitoring kerjasama dilakukan oleh TIM
STIKes yang meliputi antara lain :
a. Jangka waktu pelaksanaan
b. Jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan
c. Personal atau unit yang melakukan kerja sama
dengan mitra
d. Laporan hasil monitoring
4 perpanjangan kerjasama a. Melihat dan meneliti naskah kerja sama STIKes MI
dengan mitra yang telah habis masa berlakunya.
b. Memberi informasi kepada pimpinan STIKes dan
pihak mitra bahwa MOU telah habis masa
berlakunya dan memberikan rekomendasi agar
supaya kerja sama di perpanjang atau tidak
c. Salah satu pihak akan mencetak dan memproses
perpanjangan kerja sama yang telah disepakati kedua
belah pihak.
d. Membuat laporan dari hasil pemantauan kerja sama
STIKes MI dengan mitra

F. STRATEGI
1. Unit kerjasama membina hubungan dengan mitra kerja pemerintah dan swasta
secara nasional dan internasional
2. Mengutamakan kepentingan pembangunan nasional dan internasional dan
berkontribusi pada peningkatan daya saing
3. Saling menghormati dalam kesetaraan , dan selayaknya kerjasama dibangun
secara inovatif, kreatif, bersinerdi dan saling mengisi agar memberikan nilai
tambah dalam bentuk peningkatan mutu pendidikan
4. Keberlanjutan, artinya kerjasama selaknya memberikan manfaat setara bagi
STIKes MI dan pihak-pihak yang bekerja sama dan dilaksanakan secara
berkelanjutan.
5. Kerjasama selaknya mempertimbangkan keberagaman budaya yang dapat bersifat
lintas-daera, nasinal dan internasional

G. DOKUMEN TERKAIT
1. Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan form kerjasama yang
telah ditanda tangan
2. Standar ini harus dilengkapi dengan Prosedur SOP

H. REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran

Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran

Negara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor

16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2014 tentang

Kerja Sama Perguruan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai