Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP PENELITIAN KUANTITATIF EKSPERIMEN DI BIDANG


PSIKOLOGI
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
PSIKOLOGI EKSPERIMEN
Yang diampu oleh Ibu Dr. Hetti Rahmawati, S.Psi., M.Si.

Oleh :

Faradea P. Larasaty 170811641027

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
September 2019
PSIKOLOGI EKSPERIMEN

Psikologi Eksperimen adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang fokus
pada penelotian eksperimen yang berkaitan dengan kondisi psikologis seseorang.
Yang memiliki konsep melakukan metode ilmiah dalam penelitian psikologi, yang
berarti melakukan eksperimen dengan terkontrol, sistematis, dan kritis dalam
melihat fenomena yang terjadi serta didasari dengan teori dan hipotesis. Dimana
psikologi eksperimen membantu psikolog ataupun ilmuan psikologi untuk
merinci, menjabarkan, menjelaskan, hingga mengendalikan proses-proses yang
dialami melalui tindakan nyata dan logis.

Dalam perkembangan awal ilmu psikologi, para filsuf tidak memandang


psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan karena berbagai aktivitas dan pemikiran
di dalamnya tidak bisa diukur oleh alat ukur, dimana psikologi dianggap tidak
bersifat objektif. Namun, pada tahun 1980-an mulai muncul berbagai kajian
mengenai psikofisik dan intelegensi yang membuat ahli-ahli psikologi meyakini
bahwa psikologi bisa menjadi ilmu pengetahuan. Dimana hal itu di pelopori oleh
Wilhelm Wundt, yang dikenal sebagai bapak psikologi eksperimen. Hal itu karena
Wundt mendirikan laboraturium pertama dalam bidang psikologi. Dalam
laboraturium tersebut, Wundt menjelaskan mengenai pengertian, persepsi dan
sensasi. Dimana selanjutnya psikologi eksperimen mulai dikembangkan oleh
George Ladd Trumbul, yang mendirikan laboraturium di Universitas Yale pada
1879. Trumbul juga menulis buku mengenai psikologi eksperimen yang berjudul
Elemen Psikologis Fisiologis pada 1877.

Dalam perkembangannya diabad 20, psikologi eksperimen dianggap


sebagai salah satu sub ilmu psikologis yang penting. Dalam konteks positivisme
atau empiris, pengamatan atas proses-proses tersebut dilakukan dengan metode
eksperimen yang logis dan bisa diandalkan untuk merinci, menjelaskan,
meramalkan dan mengendalikan secara lebih akurat dengan proses-proses itu
sebagai realitasnya. REalita yang terjadi dalam proses tersebut saling memiliki
keterkaitan sehingga untuk memahaminya diperlukan pendekatan dengan metode
eksperimen karena metode eksperimen menjamin objektivitas suatu observasi
dimana pengamatan yang dilakukan akan berdiri sendiri dan lepas dari opini yang
menimbulkan bias.

KARAKTERISTIK PENELITIAN EKSPERIMEN

 Terdapat subjek yang setara dalam kelompok yang berbeda


 Minimal melibatkan 2 kelompok atau kondisi perlakukan yang berbeda
 Variabel terikat dalam eksperimen terukur secara kuantitatif
 Menggunakan statistik inferensial
 Terdapat kontrol terhadap variabel ekstraneous
 Terdapat minimal 1 variabel bebas yang diberi manipulasi

Penelitian metode eksperimen dalam psikologi mempunyai beberapa


karakteristik seperti berikut ini:

1. Manipulasi variabel independen – Tujuan dimanipulasinya variabel


independen adalah untuk mengukur efek yang dihasilkan manipulasi
terhadap perubahan perilaku. Peneliti memaksudkan manipulasi sebagai
pemberian perlakuan atau keadaan yang berbeda terhadap subjek
penelitian. Manipulasi ini dapat dilakukan sebagai contoh metode
eksperimen dalam psikologi pendidikan, contoh metode eksperimen dalam
psikologi perkembangan, dan contoh metode eksperimen dalam psikologi
sosial.
2. Memonitor efek perlakuan – Perlunya para peneliti memonitor akibat yang
ditimbulkan terhadap manipulasi yang diberikan tersebut pada variabel
dependen. Adanya perubahan yang terjadi pada variabel dependen adalah
perubahan yang benar – benar disebabkan karena manipulasi yang
diberikan melalui pemberian observasi.
3. Fenomena yang disengaja – Peneliti sengaja merancang suatu fenomena
untuk terjadi, dan merupakan variabel yang terikat dan diukur dalam
penelitian tersebut, dilakukan dalam beberapa contoh psikologi
eksperimen sederhana.
4. Kontrol – Diperlukan adanya kontrol dalam penelitian eksperimen untuk
suatu akibat dari variabel dependen hanya akan ditimbulkan oleh
penyebabnya atau variabel independen dan tidak disebabkan oleh faktor
lainnya. Cara pengontrolan salah satunya adalah dengan memberikan
random assignment terhadap subjek penelitian.
5. Faktor variasi dan faktor konstan – Variabel bebas adalah faktor yang
diberi variasi dengan pemberian jenis atau kuantitas berbeda pada
kelompok subjek yang berbeda pula.
6. Randomisasi – Yaitu cara untuk memasukkan subjek penelitian secara
acak ke dalam masing – masing kelompok penelitian yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.

PROSES PENELITIAN EKSPERIMEN

Menentukan topik penelitian, apakah penelitian yang akan dilakukan bersifat


empiris atau teoritis. Membuat hipotesis penelitian atau dugaan sementara.
Menentukan variabel yang akan digunakan dalam penelitian eksperimen dan
membuat definisi operasional. Mengidentifikasi variabel ekstraneous dan
melakukan control. Menentukan subjek penelitian dan mendesain penggunaan
subjek dalam penelitian tersebut. Menentukan desain eksperimen yang akan
dilakukan beserta prosedur pelaksanaannya. Mengumpulkan data, menganalisa
dan membuat pembahasannya. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian.
Menyusun laporan

1. Membentuk hipotesis – Dalam tahap metode eksperimen dalam psikologi


ini peneliti perlu mengenal dan menyatakan masalah yang akan diteliti
untuk mengetahui tujuan dalam melakukan eksperimen tersebut.
2. Merancang studi dan mengumpulkan data – Menentukan faktor desain
potensial yang akan diubah – ubah oleh peneliti dalam eksperimen, berupa
faktor desain, faktor konstan, faktor variasi, juga menentukan variabel
respon, dan memilih desain eksperimen seperti penentuan ukuran sampel,
dan lain – lain.
3. Menganalisa data dan mencapai kesimpulan – Ada beberapa program yang
dapat digunakan untuk melakukan analisis data statistik seperti Ms. Excel,
Matlab, Design expert dan lainnya.
4. Membagikan penemuan yang dihasilkan – Menyampaikan hasil penelitian
dan memberikan kesimpulan praktis tentang hasil penelitian dan
memberikan rekomendasi tentang tindakan yang harus diambil
berdasarkan kesimpulan tersebut.

TIPE METODE EKSPERIMEN

1. Eksperimen Laboratorium

Tipe dari metode eksperimen dalam psikologi ini dilakukan dalam


lingkungan yang terkontrol dan memungkinkan adanya hasil pengukuran yang
lebih akurat. Eksperimen yang dilakukan di laboratorium sangat umum digunakan
karena memungkinkan para peneliti mengontrol variabel yang ada. Para peneliti
akan memutuskan dimana tempat melakukan eksperimen, kapan, menentukan
jenis peserta, dalam keadaan bagaimana dan menggunakan prosedur yang sudah
baku atau standar.

Peserta dipilih secara acak pada satu grup variabel independen.


Eksperimen di dalam laboratorium akan lebih mudah di ciptakan ulang oleh
peneliti lainnya. Masalahnya, tidak semua kejadian yang terjadi di dalam
laboratorium akan sama dengan yang terjadi di dunia nyata.

2. Eksperimen Lapangan

Eksperimen di lapangan dilakukan dalam kehidupan sehari – hari dalam


lingkungan para peserta. Manipulasi dari variabel independen masih ada, namun
dilakukan dalam latar belakang kehidupan nyata sehingga tidak dapat mengontrol
variabel tambahan.

Perilaku dalam eksperimen lapangan lebih merefleksikan kehidupan nyata


karena setting alaminya dan mempunyai validitas ekologi lebih tinggi daripada
eksperimen yang dilakukan di laboratorium. Kemungkinan karakteristik
permintaan yang dapat mempengaruhi hasilnya juga lebih kecil karena peserta
bisa saja tidak tahu kalau dirinya sedang diteliti. Akan tetapi hanya ada sedikit
kontrol terhadap variabel ekstra yang mungkin dapat menyebabkan hasilnya
menjadi bias, dan sulit untuk diulangi dengan sama persis oleh peneliti lainnya.
3. Eksperimen Alamiah

Eksperimen alamiah terjadi dalam lingkungan keseharian dari para peserta,


namun para peneliti tidak dapat mengontrol faktor – faktor yang ada karena
timbul secara alamiah dalam kehidupan nyata. Perilaku dalam lingkungan yang
alami lebih mungkin merefleksikan kehidupan nyata karena setting yang alami
dan mempunyai validitas yang tinggi.

Karakteristik permintaan juga kecil peluangnya untuk mengganggu hasil


penelitian karena para peserta juga tidak mengetahui bahwa dirinya sedang
dipelajari. Metode ini mungkin saja akan lebih memerlukan banyak biaya dan
waktu daripada eksperimen yang dilakukan di laboratorium.

Menghormati harkat serta martabat manusia – Dengan mempertimbangkan


hak – hak yang dimiliki subjek untuk mendapatkan informasi yang terbuka dan
sejalan dengan penelitian, juga adanya kebebasan untuk menentukan pilihan serta
menolak paksaan. Hal ini dapat dicapai dengan adanya formulir persetujuan untuk
subjek penelitian.

Menghormati privasi subjek – Perlunya menjaga rahasia mengenai


identitas subjek terkait privasinya seperti nama dan identitas pribadi lainnya yang
diberikan oleh subjek agar tidak tersebar kepada publik.

Menjaga inklusivitas – Melakukan penelitian secara jujur, adil dan berhati


– hati , dengan cara yang berperikemanusiaan dan profesional dengan
memperhatikan faktor -faktor ketepatan, kecermatan dan ketelitian pada objek.

Memperhitungkan keuntungan dan kerugian – Penelitian harus


dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian untuk mendapatkan manfaatnya
semaksimal mungkin untuk subyek penelitian dan mengeluarkan subjek penelitian
jika ada potensi kerugian yang menyebabkan subjek celaka.

Aman – Memastikan tidak ada bahaya secara fisik, sosial, dan psikologis
terhadap subjek yang bisa terjadi agar terhindar dari rasa cemas, malu dan
kerusakan mental dan psikologis.
PRINSIP PENELITIAN EKSPERIMEN

1. Replikasi, pengulangan dari eksperimen dasar. Hal ini berguna untuk


memberikan estimasi yang lebih tepat terhadap (kesalahan) error
eksperimen dan memperoleh estimasi yang lebih baik terhadap rata-rata
pengaruh yang ditimbulkan dan perlakuan.
2. Randomisasi, bermanfaat untuk meningkatkan validitas dan mengurangi
bias utamanya dalam hal pembagian kelompok dan perlakuan.
3. Kontrol internal, melakukan penimbangan. Bloking, pengelompokan, dan
unit-unit percobaan yang digunakan.

PERBEDAAN SURVEY DAN EKSPERIMEN

Tujuan umum bagi suatu penelitian berbasis statistika adalah menyelidiki


hubungan sebab-akibat, dan lebih khusus menarik suatu simpulan akan perubahan
yang timbul pada peubah (atau variabel) respon (peubah dependen) akibat
berubahnya peubah penjelas (explanatory variables) (peubah independen).

Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya


sama-sama mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku
peubah respon akibat perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana
kajiannya dilakukan.

Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji,


memberi perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi)
dengan cara yang sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk
mengetahui apakah perlakuan mengubah nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan
diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur dalam waktu yang bersamaan
pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu eksperimen
dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen).

DAFTAR PUSTAKA

Latipun. 2006. Psikologi Eksperimen Edisi Kedua. Malang : UMM Press.


William, R. Shadish, Thomas D. Cook, Campbell, Donald Thomas. 2002.
Experimental and Quasi Experimental Designs for Generalized Causal Inference.
Houghton Mifflin Company.

Pramudi, Saftian Yuga. 2016. Modul Pembelajaran Psikologi Eksperimen.


Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember.

Anda mungkin juga menyukai