KELOMPOK 3 :
3.1 Saran...............................................................................................
3.2 Kesimpulan .........................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Standar Sarana dan Prasarana ?
2. Bagaimana Standar Pengelolaan ?
3. Bagaimana Standar Pembiayaan Pendidikan ?
4. Bagaimana Standar Penilaian Pendidikan ?
C. Tujuan
1. Agar memahani Standar Sarana dan Prasarana.
2. Agar memahami Standar Pengelolaan.
3. Agar memahami Standar Pembiayaan Pendidikan
4. Agar memahami Standar Penilaian Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Ada lima faktor penting yang harus ada pada proses belajar mengajar yaitu:
guru, murid, tujuan, materi dan waktu. Ketidak adaan salah satu faktor saja dari
faktor tersebut, maka tidak mungkin terjadi proses belajar mengajar. Dengan 5
faktor tersebut, proses belajar mengajar dapat dilaksanakan walaupun kadang-
kadang dengan hasil yang minimal pula. Hasil tersebut dapat ditingkatkan apabila
ada sarana penunjang, yaitu faktor fasilitas/Sarana dan Prasarana Pendidikan.
“Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan; alat; media”.1 Menurut E. Mulyasa, “Sarana pendidikan
adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar, seperti
gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran”.
a. Kepala sekolah tidak terlalu menyibukkan diri secara langsung dengan urusan
pelaksanaan administrasi Sarana dan Prasarana pengajaran.
b. Sarana dan prasarana sekolah di siapkan yang prima sehingga tidak mudah di
rusak
c. Membina siswa untuk disiplin dengan cara yang efektif dan di terima oleh
semua siswa .
d. Memupuk rasa tanggung jawab kepada siswa untuk menjaga dan memelihara
keutuhan dari sarana dan prasarana sekolah yang ada
a. Perawatan
b. Pencegahan kerusakan
c. Penggantian ringan
2. Standar pengelolaan sekolah
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal.Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas
meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya
manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di
atas meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.Biaya operasi
satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi: Gaji pendidik dan
tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, Bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai, dan Biaya operasi pendidikan tak langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya
Menurut Levin (1987) pembiayaan sekolah adalah proses dimana dana dan
sumber daya tersedia digunakan untuk memformulasikan dan
mengoperasionalkan sekolah di berbagai wilayah dan tingkat pendidikan yang
berbeda-beda.
Menurut J. Wiseman (1987) termasuk tiga aspek yang perlu dikaji dalam
melihat apakah perlu administrasi dalam masalah pembiayaan pendidikan:
Biaya operasi nonpersonalia meliputi: biaya alat tulis sekolah (ATS), biaya
bahan dan alat habis pakai (BAHP), biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan,
biaya daya dan jasa, biaya transportasi atau perjalanan dinas, biaya konsumsi,
biaya asuransi, biaya pembinaan siswa atau ekstra kurikuler, biaya uji kompetensi,
biaya praktek kerja industri, dan biaya pelaporan. Permendiknas ini memuat
standar pembiayaan untuk DKI jakarta, untuk daerah lain, ada yang disebut indeks
biaya, yakni angka yang menunjukan perbandingan standar pembiyaan di daerah
tersebut terhadap standar biaya di DKI Jakarta.
Secara khusus disebutkan bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan
biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor
pendidikan dan minimal 20% dari APBD. Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh
Pemerintah dialokasikan dalam APBN dan APBD.
Pembiayaan pendidikan terkait dengan hak orang tua dan murid untuk
memilih menyekolahkan anaknya ke pendidikan yang akan berdampak
pada social benefit secara keseluruhan Pengaruh faktor politik dan ekonomi
terhadap sektor pendidikan Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi,
biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dan lain sebagainya
1. Sektor pajak
2. Sektor kepemilikan umum (bersama) atau sumber daya alam (SDA)
3. Biaya Operasional Pendidikan
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
Standar Penilaian Pendidikan yang relevan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah meliputi :
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan merupakan peni- laian akhir
yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk menen- tukan kelulusan peserta
didik, dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.
Penilaian tersebut bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan
untuk se- mua mata pelajaran, yang dilakukan melalui Ujian Sekolah (US).
Peserta didik yang mengikuti Ujian Sekolah harus mendapatkan nilai sama atau
lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP.
Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja;
Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran
berlangsung dan atau di luar kegiatan pembelajaran;
Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk
tugas rumah dan atau proyek;
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal.Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas
meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya
manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di
atas meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.Biaya operasi
satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi: Gaji pendidik dan
tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, Bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai, dan Biaya operasi pendidikan tak langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya