Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROSES MEMPENGARUHI ORGANISASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Organisasi

DOSEN PENGAMPU : ERDA HERYANTI, S.Ag., M.Pd.I

DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 8
1. FITRIYANI
NIM: T.MPI. 1.2017.008
2. RETI TRIJAYANTI
NIM: T.MPI. 1.2017.
3. JOKO
NIM: T.MPI. 1.2017.

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


YAYASAN PENDIDIKAN SYEKH MAULANA QORI (SMQ) BANGKO
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
TAHUN AJARAN 2019/ 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi

dalam pembuatan makalah ini. Terutama kami mengucapkan terima kasih kepada

Dosen kami yang telah memberikan bantuan kepada kami dalam menyusun

makalah ini, kemudian terima kasih kepada teman-teman yang memberikan

bantuan, ide dan saran kepada kami, serta terima kasih kepada orang tua kami

yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangat kepada kami dalam

menuntut ilmu.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi susunan kalimat

maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima

segala saran dan kritik dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki kesalahan

tersebut pada penulisan makalah kami dimasa yang akan datang. Akhir kata kami

berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi

terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Mempengaruhi Organisasi................................. 2
B. Metode mempengaruhi.................................................................... 3
C. Proses Pengambilan Keputusan ...................................................... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori organisasi umum menjelaskan bagaimana cara dalam berorganisasi
yang baik dan benar didalam keluarga maupun masyarakat umum. Salah satu
manfaat dari mempelajari teori organisasi umum ini adalah dapat berinteraksi
dengan organisasi disekeliling kita. Organisasi tidak hanya sebuah kelompok
besar yang ada dilingkungan sekitar kita, bahkan keluarga juga termasuk kedalam
organisasi. Teori organisasi ini saling berhubungan dengan fakta–fakta atau berita
yang sedang berkembang pada saat ini.
Dalam ilmu organisasi kita banyak belajar mengenai organisasi contohnya
adalah bagaimana cara mengambil keputusan. Ada beberapa tahapan tahapan
yang harus dijalani ketika mengambil keputusan. Namun pada fakta-fakta yang
beredar banyak kesalahan-kesalahan pada proses berorganisasi dalam kehidupan
sehari hariapat mempengaruh. Proses dapat berpengaruh pada sebuah organisasi,
baik organisasi formal maupun informal. Untuk itu dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang bagaimana proses dapat mempengaruhi organisasi.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan proses mempengaruhi organisasi?
2. Apa metode mempengaruhi?
3. Bagaimana proses mengambil keputusan?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari tentang :
1. Proses mempengaruhi organisasi
2. Metode mempengaruhi
3. Proses mengambil keputusan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Proses Mempengaruhi Organisasi

Segala sesuatu memerlukan proses, termasuk proses untuk mencapai tujuan


pribadi maupun kelompok dalam organisasi. Dalam mencapai tujuan organisasi
baik pemimpin maupun anggota memiliki tanggung jawab masing-masing.
Pemimpin dan anggota berhubungan timbal balik dan kinerjanya akan saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi. Pengaruh adalah kegiatan yang
secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan
sikap orang lain atau kelompok

Proses mempengaruhi Organisasi Adalah suatu kegiatan untuk


mempengaruhi individu ataupun kelompok baik maupun tidak baik yang
mengakibatkan terjadinya perubahan sikap, perilaku serta kebiasaan terhadap
indvidu maupun kelompok tersebut. Dalam suatu organisasi tentunya dibutuhkan
berbagai proses untuk mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri, kali ini saya
akan membahas proses organisasi dengan cara mempengaruhi dan proses
pengambilan keputusan. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu
1. Orang yang mempengaruhi
2. Metode yang mempengaruhi
3. Orang yang dipegaruhi
Pengaruh dapat terjadi antar perorangan artinya seseorang mempengaruhi
seseorang yang lainnya, kelompok dengan seseorang dan seseorang dengan
kelompok.
B. Metode mempengaruhi
1. Kekuatan fisik, metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti
menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu maupun kelompok
(berhubungan dengan kekerasan).
2. Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada
individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa sanksi positif
maupun negatif.

2
3. Keahlian, metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang
mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi individu maupun
kelompok.
4. Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan
tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki
kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.
Daerah pengaruh mencakup :
 Antar individu
 Individu dengan kelompok
 Kelompok dengan individu
Hubungan antara kekuasaan dan pengaruh diantaranya dikemukakan oleh
Analisis French-Raven intinya adalah sebagai berikut:
Analisis French-Raven
Mereka mendifiniskan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, dan pengaruh
berdasarkan pada perubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang
dilakukan oleh seseorang dalam organisasi (masyarakat) terhadap orang lain.
Konsep penting atas gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh
laten (terpendam) sedangkan pengaruh merupakankekuasaan dalam kenyataan
(yang direalisasikan).
French-Raven membagi 5 sumber basis kekuasaan:
 Kekuasaan Balas jasa
 Kekuasaan Paksaan
 Kekuasaan Sah
 Kekuasaan Ahli
 Kekuasaan Panutan

Contoh Kasus :

Pada tahun 2011 lalu, nama Muhammad Nazaruddin ramai


diperbincangkan. Selain dikenal sebagai politisi karena jabatannya sebagai
Bendahara Umum Demokrat, dia ternyata dikenal juga sebagai pengusaha. Dia

3
bertambah terkenal belakangan sejak namanya kembali disebut-sebut di berbagai
pemberitaan karena tersangkut masalah hukum. Kasus yang terbaru yang
membelit Nazaruddin dan sekaligus mengegerkan Partai Demokrat adalah dugaan
keterlibatannya dalam kasus suap kepada Wafid Muharram, mantan Sekretaris
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kasus itu membuat para anggota Partai
Demokrat bersikap malu dan telah mempengaruhi juga organisasi HMI (
Himpunan Mahasiswa Islam) yang dimana Nazaruddin tersebut pernah menjadi
anggota organisasi tersebut. Membuat HMI merasa malu, dan banyak komentar
yang pedas dilontarkan tentang perilaku Nazaruddin tersebut. Kasus itu juga
kabarnya mengusik Istana (Presiden SBY). Sehingga beredar pula kabar,
Nazaruddin bisa saja dipecat dari jabatannya di partai.

C. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri


dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan
terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat
diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Terdapat 4 metode
bagaimana cara organisasi dalam pengambilan keputusan, ke 4 metode tersebut
adalah : yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion),
pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after
discussion), dan kesepakatan (consensus).
a) Kewenangan Tanpa Diskusi
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan
militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin
menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat,
maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi
tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan
kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai
oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota
organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin

4
tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan
pengambilan keputusan.
b) Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam
hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam
sebuah organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang
dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang
berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi.
c) Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya
terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini
disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu
mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi
dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam
metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin
bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif
untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.
d) Kesepakatan
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika
didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua
anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap
anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut.
Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi
metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi
yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam
memberikan sebuah keputusan.
Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu
sama lainnya tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan
dibanding metode yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana

5
yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai bergantung
pada faktor :
 Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan
 Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
 Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam
mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
Menurut Fisher pada hakekatnya ada dua model proses pengambilan
keputusan yaitu :
a. Model preskriptif (pemberian resep perbaikan) :
 Menerangkan bagaimana kelompok seharunya mengambil keputusan.
 Memberikan pedoman dasar, agenda, jadwal urut-urutan yang membantu
kelompok mencapai consensus.
 Di ambil berdasarkan pada proses yang ideal.
Contoh : model pemikiran reflektif yang di kemukakan oleh Dewey yaitu
PERT.
b. Model deskriptif :
 Meneruskan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
tertentu.
 Berhubungan dengan observasi kelompok yang mengambil keputusan-
keputusan dan menggambarkan proses tersebut.
 Diambil berdasarkan realitas observasi
Konsep Pengambilan Keputusan, yaitu:
 Identifikasi dan diagnosis masalah
 Pengumpulan dan analisis data yang relevan
 Pengembangan dan evaluasi alternatif
 Pemilihan alternatif terbaik
 Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil -hasil.
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
 Keputusan- keputusan perseorangan dan strategi
 Kepusan- keputusan pribadi dan strategi
 Keputusan- keputusan dasar dan rutin

6
Teknik Pengambilan Keputusan
 Teknik- teknik kreatif: Brainstorming & Synectics
 Teknik- teknik partisipatif
 Teknik- teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik
Kelompok Nominal
Contoh Kasus:
Pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam
rangka pendidikan nasional. Esensi dari MPMBS adalah otonomi sekolah dan
pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran mutu sekolah
(Depdiknas, 2000). Otonomi dalam si … keputusan untuk memenuhi kebutuhan
mutu sekolah dalam rangka pendidikan nasional. Esensi dari MPMBS adalah
otonomi sekolah dan pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran
mutu sekolah (Depdiknas, 2000).Otonomi dalam sistem dan pen … organisasi.
Begitu juga dalam organisasi kependidikan, keputusan pendidikan merupakan
faktor esensial dalam menentukan kebijakan-kebijakan pendidikan. Oleh karena
itu sebuah keputusan pendidikan perlu ditentukan melalui proses pengambilan
keputusan …
Dalam era desentralisasi, sekolah memiliki otonomi yang seluas-luasnya
yang menuntut peran serta masyarakat secara optimal. Bentuk nyata dari otonomi
pendidikan dan otonomi sekolah adalah manajemen berbasis sekolah.Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) atau School Based Management
merupakan pengkoordinasian dan penyerasian sumber daya yang dilakukan secara
mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang
terkait dengan sekolah (stakeholders) secara langsung dalam proses pengambilan
keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam rangka pendidikan
nasional. Esensi dari MPMBS adalah otonomi sekolah dan pengambilan
keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran mutu sekolah (Depdiknas,
2000).Otonomi dalam sistem dan pengelolaan pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat (Caldwell dan
Spinks, 1992). Konsep ini merupakan suatu bentuk pengelolaan sekolah yang
menjamin sekolah memiliki otonomi yang luas dalam mengelola pembelajaran,

7
sumber dayanya, menentukan kebijakan yang sesuai dengan keinginan lembaga
dan masyarakat, serta dalam pengelolaannya melibatkan orang tua dan
masyarakat, dan tidak mengabaikan kebijakan nasional. Melalui kebijakan ini,
pihak sekolah memiliki keleluasaan dalam pengambilan keputusan tentang
pengelolaan sumber daya, kurikulum, dan peningkatan profesionalisme guru dan
staf. Hal ini tentu menuntut keleluasaan guru dan karyawan dalam berapresiasi
dan berinovasi sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada, tanpa harus terikat
dengan aturan-aturan kurikulum yang ketat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Segala sesuatu memerlukan proses, termasuk proses untuk mencapai tujuan
pribadi maupun kelompok dalam organisasi. Dalam mencapai tujuan organisasi
baik pemimpin maupun anggota memiliki tanggung jawab masing-masing.
Pemimpin dan anggota berhubungan timbal balik dan kinerjanya akan saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi. Pengaruh adalah kegiatan yang
secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan
sikap orang lain atau kelompok.
Pengertian Pengaruh Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi adalah
kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.

B. Saran
Demikian makalah ini, kami susun dengan sebaik-baiknya, namun apabila
ada kekurangan atau kesalahan kami mohon maaf dan kami menerima kritik saran
dari pembaca. Terimakasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sentanoe Kertonegoro. 2012. Manajemen Organisasi,Widya Press, Jakarta

Kenneth N. Wexley,Ph.D.,Gary A.Yuki,Ph.D.2010. Perilku Organisasi dan


Psikologi Personalia,Rineka Cipta

10

Anda mungkin juga menyukai