DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 8
1. FITRIYANI
NIM: T.MPI. 1.2017.008
2. RETI TRIJAYANTI
NIM: T.MPI. 1.2017.
3. JOKO
NIM: T.MPI. 1.2017.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terutama kami mengucapkan terima kasih kepada
Dosen kami yang telah memberikan bantuan kepada kami dalam menyusun
bantuan, ide dan saran kepada kami, serta terima kasih kepada orang tua kami
yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangat kepada kami dalam
menuntut ilmu.
penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki kesalahan
tersebut pada penulisan makalah kami dimasa yang akan datang. Akhir kata kami
terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Mempengaruhi Organisasi................................. 2
B. Metode mempengaruhi.................................................................... 3
C. Proses Pengambilan Keputusan ...................................................... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori organisasi umum menjelaskan bagaimana cara dalam berorganisasi
yang baik dan benar didalam keluarga maupun masyarakat umum. Salah satu
manfaat dari mempelajari teori organisasi umum ini adalah dapat berinteraksi
dengan organisasi disekeliling kita. Organisasi tidak hanya sebuah kelompok
besar yang ada dilingkungan sekitar kita, bahkan keluarga juga termasuk kedalam
organisasi. Teori organisasi ini saling berhubungan dengan fakta–fakta atau berita
yang sedang berkembang pada saat ini.
Dalam ilmu organisasi kita banyak belajar mengenai organisasi contohnya
adalah bagaimana cara mengambil keputusan. Ada beberapa tahapan tahapan
yang harus dijalani ketika mengambil keputusan. Namun pada fakta-fakta yang
beredar banyak kesalahan-kesalahan pada proses berorganisasi dalam kehidupan
sehari hariapat mempengaruh. Proses dapat berpengaruh pada sebuah organisasi,
baik organisasi formal maupun informal. Untuk itu dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang bagaimana proses dapat mempengaruhi organisasi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan proses mempengaruhi organisasi?
2. Apa metode mempengaruhi?
3. Bagaimana proses mengambil keputusan?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari tentang :
1. Proses mempengaruhi organisasi
2. Metode mempengaruhi
3. Proses mengambil keputusan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Keahlian, metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang
mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi individu maupun
kelompok.
4. Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan
tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki
kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.
Daerah pengaruh mencakup :
Antar individu
Individu dengan kelompok
Kelompok dengan individu
Hubungan antara kekuasaan dan pengaruh diantaranya dikemukakan oleh
Analisis French-Raven intinya adalah sebagai berikut:
Analisis French-Raven
Mereka mendifiniskan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, dan pengaruh
berdasarkan pada perubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang
dilakukan oleh seseorang dalam organisasi (masyarakat) terhadap orang lain.
Konsep penting atas gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh
laten (terpendam) sedangkan pengaruh merupakankekuasaan dalam kenyataan
(yang direalisasikan).
French-Raven membagi 5 sumber basis kekuasaan:
Kekuasaan Balas jasa
Kekuasaan Paksaan
Kekuasaan Sah
Kekuasaan Ahli
Kekuasaan Panutan
Contoh Kasus :
3
bertambah terkenal belakangan sejak namanya kembali disebut-sebut di berbagai
pemberitaan karena tersangkut masalah hukum. Kasus yang terbaru yang
membelit Nazaruddin dan sekaligus mengegerkan Partai Demokrat adalah dugaan
keterlibatannya dalam kasus suap kepada Wafid Muharram, mantan Sekretaris
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kasus itu membuat para anggota Partai
Demokrat bersikap malu dan telah mempengaruhi juga organisasi HMI (
Himpunan Mahasiswa Islam) yang dimana Nazaruddin tersebut pernah menjadi
anggota organisasi tersebut. Membuat HMI merasa malu, dan banyak komentar
yang pedas dilontarkan tentang perilaku Nazaruddin tersebut. Kasus itu juga
kabarnya mengusik Istana (Presiden SBY). Sehingga beredar pula kabar,
Nazaruddin bisa saja dipecat dari jabatannya di partai.
4
tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan
pengambilan keputusan.
b) Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam
hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam
sebuah organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang
dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang
berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi.
c) Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya
terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini
disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu
mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi
dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam
metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin
bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif
untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.
d) Kesepakatan
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika
didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua
anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap
anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut.
Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi
metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi
yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam
memberikan sebuah keputusan.
Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu
sama lainnya tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan
dibanding metode yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana
5
yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai bergantung
pada faktor :
Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan
Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam
mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
Menurut Fisher pada hakekatnya ada dua model proses pengambilan
keputusan yaitu :
a. Model preskriptif (pemberian resep perbaikan) :
Menerangkan bagaimana kelompok seharunya mengambil keputusan.
Memberikan pedoman dasar, agenda, jadwal urut-urutan yang membantu
kelompok mencapai consensus.
Di ambil berdasarkan pada proses yang ideal.
Contoh : model pemikiran reflektif yang di kemukakan oleh Dewey yaitu
PERT.
b. Model deskriptif :
Meneruskan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
tertentu.
Berhubungan dengan observasi kelompok yang mengambil keputusan-
keputusan dan menggambarkan proses tersebut.
Diambil berdasarkan realitas observasi
Konsep Pengambilan Keputusan, yaitu:
Identifikasi dan diagnosis masalah
Pengumpulan dan analisis data yang relevan
Pengembangan dan evaluasi alternatif
Pemilihan alternatif terbaik
Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil -hasil.
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
Keputusan- keputusan perseorangan dan strategi
Kepusan- keputusan pribadi dan strategi
Keputusan- keputusan dasar dan rutin
6
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik- teknik kreatif: Brainstorming & Synectics
Teknik- teknik partisipatif
Teknik- teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik
Kelompok Nominal
Contoh Kasus:
Pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam
rangka pendidikan nasional. Esensi dari MPMBS adalah otonomi sekolah dan
pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran mutu sekolah
(Depdiknas, 2000). Otonomi dalam si … keputusan untuk memenuhi kebutuhan
mutu sekolah dalam rangka pendidikan nasional. Esensi dari MPMBS adalah
otonomi sekolah dan pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran
mutu sekolah (Depdiknas, 2000).Otonomi dalam sistem dan pen … organisasi.
Begitu juga dalam organisasi kependidikan, keputusan pendidikan merupakan
faktor esensial dalam menentukan kebijakan-kebijakan pendidikan. Oleh karena
itu sebuah keputusan pendidikan perlu ditentukan melalui proses pengambilan
keputusan …
Dalam era desentralisasi, sekolah memiliki otonomi yang seluas-luasnya
yang menuntut peran serta masyarakat secara optimal. Bentuk nyata dari otonomi
pendidikan dan otonomi sekolah adalah manajemen berbasis sekolah.Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) atau School Based Management
merupakan pengkoordinasian dan penyerasian sumber daya yang dilakukan secara
mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang
terkait dengan sekolah (stakeholders) secara langsung dalam proses pengambilan
keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam rangka pendidikan
nasional. Esensi dari MPMBS adalah otonomi sekolah dan pengambilan
keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran mutu sekolah (Depdiknas,
2000).Otonomi dalam sistem dan pengelolaan pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat (Caldwell dan
Spinks, 1992). Konsep ini merupakan suatu bentuk pengelolaan sekolah yang
menjamin sekolah memiliki otonomi yang luas dalam mengelola pembelajaran,
7
sumber dayanya, menentukan kebijakan yang sesuai dengan keinginan lembaga
dan masyarakat, serta dalam pengelolaannya melibatkan orang tua dan
masyarakat, dan tidak mengabaikan kebijakan nasional. Melalui kebijakan ini,
pihak sekolah memiliki keleluasaan dalam pengambilan keputusan tentang
pengelolaan sumber daya, kurikulum, dan peningkatan profesionalisme guru dan
staf. Hal ini tentu menuntut keleluasaan guru dan karyawan dalam berapresiasi
dan berinovasi sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada, tanpa harus terikat
dengan aturan-aturan kurikulum yang ketat.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Segala sesuatu memerlukan proses, termasuk proses untuk mencapai tujuan
pribadi maupun kelompok dalam organisasi. Dalam mencapai tujuan organisasi
baik pemimpin maupun anggota memiliki tanggung jawab masing-masing.
Pemimpin dan anggota berhubungan timbal balik dan kinerjanya akan saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi. Pengaruh adalah kegiatan yang
secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan
sikap orang lain atau kelompok.
Pengertian Pengaruh Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi adalah
kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
B. Saran
Demikian makalah ini, kami susun dengan sebaik-baiknya, namun apabila
ada kekurangan atau kesalahan kami mohon maaf dan kami menerima kritik saran
dari pembaca. Terimakasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
10