Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

LEMBAR PENGKAJIAN MATERNITAS (ANC)

Nama Mahasiswa: Eko Supriyanto Tempat Praktik: RSU Karsa


Husada
NIM : 1914314201014
(R.Matahari)
Tgl. Praktek : 5 Februari 2020

A. Identitas Klien
Nama :Ny E Nama Suami : Tn Y suami 1
Usia :30 tahun Usia : 30 tahun
Suku/bangsa :Jawa/ Indonesia Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama :Kristen Agama : Kristen
Pendidikan :DIII Pendidikan : DIII
Pekerjaan :PNS Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Batu Alamat : Batu
Stts P’kawinan:Menikah LamaMenikah : 1tahun
No RM :124xxxx

B. Status Kesehatan Saat Ini


1. Alasan kunjungan ke rumah sakit :
Ibu dengan keluhan terlambat haid ± 3-4 minggu , terakhir mendapat haid
tanggal 20 November 2019, seminggu ini ibu mengalami mual dan selalu
muntah pada pagi hari. Ibu juga mengeluh badannya terasa lemas dan mau
pingsan karena sudah beberapa hari sulit makan. Ibu mengatakan BB sebelum
hamil 51 kg saat ini BB 50 kg.
2. Keluhan utama saat ini :
Ibu mengatakan mual muntah
3.Timbulnya keluhan: ( ) bertahap, (√) mendadak
4. Faktor yang memperberat:
Apabila mencium bau makanan atau aroma yang menyengat mengatakan mual
dan selalu muntah pada pagi hari. Mual dan muntah semakin berat bila
membau makanan yang merangsang.
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi:
Tidak makan-makanan yang beraroma menyengat dan pada saat makan,makan
makanan sedikit-sedikit tapi sering
6.Diagnosa medik:
Hiperemesis gravidarum

C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Obstetri:
 Menarche: 10 tahun Siklus: teratur (√ ) tidak ( )
 Banyaknya: Menghabiskan 2-3 pembalut/hari
 Lamanya : 4-6 hari
 HPHT : 20 November 2019
 Keluhan : mual muntah
2. Riwayat kehamilan,persalinan, nifas yang lalu: G1 P0 A0 (kehamilan pertama)
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
No. Thn Umur Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laseras Infeks Prdaraha Jenis BB PJ
Kehamila i i n
n
3. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
: Hubungan pernikahan
: Klien
: Tinggal dalam 1 rumah
: Meninggal dunia

A. Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : G1P0A0 H0
Imunisasi : TT 1 sudah
TT2 belum
Keluhan selama hamil :
Mual muntah
a) Lainnya ; ……………………………………
Pengobatan selama hamil tidak
Pergerakan janin : ya Sejak usia,
Rencana perawatan bayi : (√ ) sendiri ( √ ) orang tua ( ) lain lain
Kesangggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
 Breast care : ( ) Ya (√) Tidak
 Perineal care : ( ) Ya (√) Tidak
 Nutrisi : (√ ) Ya ( )Tidak
 Senam nifas : ( ) Ya (√)Tidak
 KB : ( ) Ya (√)Tidak
 Menyusui : ( √ ) Ya (√)Tidak
D. Riwayat Keluarga Berencana:
 Melaksanakan KB: ( ) ya ( √ ) tidak
 Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang pernah atau sedang digunakan:
Belum menggunakan KB
 Sejak kapan menggunakan kontrasepsi:
Belum memakai
 Masalah yang terjadi:
Tidak ada masalah
E. Riwayat Kesehatan
 Penyakit yang pernah dialami ibu:
Ibu tidak pernah mengalami sakit sebelumnya
 Pengobatan yang didapat:
Ibu tidak melakukan pegobatan sebelumnya
 Riwayat penyakit keluarga
( ) Penyakit Diabetes Mellitus
( ) Penyakit Jantung
( ) Penyakit hipertensi
( ) Penyakit lainnya: sebutkan
Tidak ada penyakit keturunan

F. Riwayat Lingkungan
 Kebersihan:
Di lingkungan tempat tinggalnya kebersihannya terjaga
 Bahaya:
Tidak ada bahaya yang mengancam seseorang
 Lainnya Sebutkan
Tidak ada

G. Aspek Psikososial
1. Bagaimana pendapat ibu tentang penyakit saat ini:
Ibu mengatakan sangat senang sekali karena mereka menunggu kehadiran
seorang anak, ibu mengatakan sudah siap untuk menjadi ibu, ibu juga
mengatakan akan meningkatkan pengetahuan tentang proses kehamilan-
melahirkan, gaya hidup saat hamil, gejala kehamilan yang tidak nyaman, serta
persiapan bayi baru lahir.
2. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari?
Iya, ibu tetap bisa menjalankan tugas dan kewajibannya di rumah dan di
lingkungan pekerjaan, tetapi frekuensinya berkurang tidak seperti sebelum
hamil
3. Bagaimana dukungan pasangan terhadap keadaan saat ini:
Ibu mengatakan suami sangat mendukung dengan kehamilan saat ini
4. Bagaimana sikap anggota keluarga lainnya terhadap keadaan saat ini:
Ibu mengatakan anggota keluarga lain juga sangat mendukung dengan
kehamilan saat ini.

H. Kebutuhan Dasar Khusus


1. Pola Nutrisi
Rumah
Makan
 Jenis diit/makanan nasi lauk sayur
 Frekuensi/pola 3x/hari
 Porsi yang dihabiskan ½ porsi
 Komposisi menu nasi, sayur,lauk
 Pantangan mengurangi makanan yang beraroma menyengat
 Nafsu makan nafsu makan menurun karena ibu mengatakan
seminggu ini ibu mengalami mual dan selalu muntah
pada pagi hari
Minum
 Jenis minuman air putih,susu,dan teh.
 Frekuensi/pola minum 4-5 gelas/hari
 Gelas yang dihabiskan .4-5 gelas/hari
 Sukar menelan ibu tidak mengalami sukar menelan
 Pemakaian gigi palsu ibu tidak memakai gigi palsu
 Riw.masalah
penyembuhan luka dalam penyembuhan luka ibu cepat mengalami
penyembuhan luka
Nafsu makan: ( )baik, ( √) tidak nafsu karena apabila mencium bau makanan
atau aroma yang menyengat mengatakan mual dan selalu muntah pada pagi
hari. Mual dan muntah semakin berat bila membau makanan yang merangsang.

Pola Nutrisi
Rumah Sakit
Makan
 Jenis diit/makanan nasi lauk sayur
 Frekuensi/pola 3x/hari
 Porsi yang dihabiskan ¼ porsi
 Komposisi menu nasi, sayur,lauk
 Pantangan mengurangi makanan yang beraroma menyengat
 Nafsu makan nafsu makan menurun karena mengalami mual dan
selalu muntah pada pagi hari
Minum
 Jenis minuman air putih dan susu
 Frekuensi/pola minum 3-4 gelas/hari
 Gelas yang dihabiskan 3-4 gelas/hari
 Sukar menelan ibu tidak mengalami sukar menelan
 Pemakaian gigi palsu ibu tidak memakai gigi palsu
 Riw.masalah
penyembuhan luka dalam penyembuhan luka ibu cepat mengalami
penyembuhan luka
Nafsu makan: ( )baik, ( √) tidak nafsu, alasan karena apabila mencium bau
makanan atau aroma yang menyengat mengatakan mual dan selalu muntah
pada pagi hari. Mual dan muntah semakin berat bila membau makanan yang
merangsang.

2 Pola Eliminasi
Jenis Rumah
BAB
 Frekuensi/pola 1x/hari
 Konsistensi lembek
 Warna & bau kuning kecoklatan
 Kesulitan tidak ada
 Upaya mengetasi tidak ada
BAK
 Frekuensi/pola 3-4x/ hari
 Konsistensi cair
 Warna & bau kuning
 Kesulitan tidak ada
 Upaya mengetasi tidak ada
Jenis Rumah Sakit
BAB
 Frekuensi/pola selama MRS belum BAB
 Konsistensi selama MRS belum BAB
 Warna & bau selama MRS belum BAB
 Kesulitan tidak bisa BAB
 Upaya mengetasi diberi obat pencahar
BAK
 Frekuensi/pola 3-4x/ hari
 Konsistensi cair
 Warna & bau kuning
 Kesulitan tidak ada
 Upaya mengetasi tidak ada

3.Pola personal hygine


Rumah
 Mandi: Frekuensi 2x/hari.
- Penggunaan sabun 2x/hari
 Keramas: Frekuensi 2-3x/minggu.
- Penggunaan Shampo 2-3x/minggu
 Gosok gigi: Frekuensi 2x/hari
 - Penggunaan odol 2x/hari
 Ganti baju: Frekuensi 2x/hari
 Memotong kuku: Frekuensi 1x/minggu
 Kesulitan tidak ada kesulitan
 Upaya yang dilakuan tidak ada kesulitan
Rumah Sakit
 Mandi: Frekuensi 2x/hari.
- Penggunaan sabun 2x/hari
 Keramas: Frekuensi selama MRS belum keramas
- Penggunaan Shampo selama MRS belum keramas
 Gosok gigi: Frekuensi 2x/hari
 - Penggunaan odol 2x/hari
 Ganti baju: Frekuensi 2x/hari
 Memotong kuku: Frekuensi selama MRS belum memotong kuku
 Kesulitan tidak ada kesulitan
 Upaya yang dilakuan tidak ada kesulitan

4.Pola istirahat dan tidur


Rumah
 Tidur siang: Lamanya Tidak pernah tidur siang karena masih bekerja
- Jam - s/d -
- Kenyamanan stl tidur -
Tidur malam: Lamanya 7 jam
- Jam 21.00 s/d 04.00
- Kenyamanan stl tidur badan terasa segar
- Kebiasaan sbl tidur minum susu
- Kesulitan tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada

Rumah Sakit
 Tidur siang: Lamanya 2-3 jam
- Jam 12.30 s/d 14.30
- Kenyamanan stl tidur badan terasa segar
Tidur malam: Lamanya 5 jam
- Jam 23.00 s/d 04.00
- Kenyamanan stl tidur badan terasa segar
- Kebiasaan sbl tidur tidak ada
- Kesulitan sering terbangun
- Upaya mengatasi membaca al-quran

5 Pola aktifitas dan latihan


 Kegiatan dalam pekerjaan: 7 jam bekerja
 Waktu bekerja: (√ ) Pagi, ( ) Sore, ( ) Malam
 Olahraga: ( )ya, ( √ ) tidak
Jenisnya:
ibu tidak pernah melakukan olahraga
Frekuensi:
-
 Kegiatan waktu luang:
Ibu menggunakan waktu luangnya dengan membersihkan rumah
 Keluhan dalam beraktifitas:
Tidak ada keluhan dalam beraktifitas
 Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
 Merokok:
Ibu tidak pernah merokok
 Minuman Keras:
Ibu tidak pernah minum minuman keras
 Ketergantungan obat:
Ibu tidak pernah ketergantungan obat

4. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum :Lemah Kesadaran : Composmentis
 Tekanan Darah :100/60 mmHgNadi : 104 x/menit
 Respirasi : 22 x/menit Suhu : 36oC
 Berat Badan : 50 kg Tinggi Badan : 155 cm

Kepala, mata, telinga, hidung dan tenggorokan:


Kepala: Bentuk bulat
Keluhan tidak ada
Mata:
 Kelopak mata : simetris
 Gerakan mata : simetris
 Konjungtiva : tidak anemis
 Sklera : sklera bewarna putih
 Pupil : simestris,bertepi rata
 Akomodasi :-
 Lainnya sebutkan : tidak ada

Hidung:
 Reaksi alergi : tidak ada alergi
 Sinus : saat di palpasi didaerah sinus, ibu tidak mengalami
nyeri
 Lainnya sebutkan : tidak ada

Mulut dan Tenggorokan:


 Gigi geligi : Gigi ibu lengkap, tidak ada yang berlubang
 Kesulitan menelan : Ibu tidak mengalami kesulitan menelan
 Lainnya sebutkan : Tidak ada

Dada dan Axilla


 Mammae: membesar : (√ ) ya, ( ) tidak
 Areolla mammae : adanya hipermegtasi areola
 Papila mammae : menonjol

Pernafasan:
 Jalan napas : tidak ada sumbatan jalan napas
 Suara napas : vesikuler
 Menggunakan otot-otot bantu pernapasan: tidak menggunakan otot bantu
pernapasan
 Lainnya sebutkan : tidak ada
Sirkulasi Jantung:
 Kecepatan denyut jantung apical: 80 x/menit
 Irama : reguler
 Kelainan bunyi jantung : tidak ada kelainan bunyi jantung
 Nyeri dada : tidak ada
 Timbul : tidak ada
 Lainnya sebutkan : tidak ada
Abdomen
a) Inspeksi
 Membesar : ya
 Arah :
 Linea : Alba
 Striae : Albicans
 Luka bekas operasi :
( ) Ya ( √ ) Tidak
b) Palpasi
 Leopold I : masih belum teraba yang terletak pada sebelah atas
uterus
TFU : -
Berisi : -
 Leopod II : belum teraba
 Leopold III : belum teraba
 Leopold IV : Tangan konvergen/sejajar/divergen
 Osborn Test : Plano test positif
 TBJ :-
 Kontraksi :-
c) Auskultasi :
DJJ :-

Genitourinary
 Perineum/ Vulva : bersih tidak keputihan
 Vesika Urinaria : BAK spontan
 Lainnya Sebutkan: tidak ada
Ekstremitas (integumen/muskuloskeletal):
 Turgor kulit : < 2 detik
 Warna kulit : sawo matang
 Kontraktur pada persendian ekstremitas : tidak ada kontraktur
 Kesulitan dalam pergerakan : tidak ada kesulitan
 Lainnya sebutkan : tidak ada

Data Penunjang
1) Labratorium:
Jenis pemeriksaan Hasil satuan Nilai rujukan
Dewasa normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin (HGB) 10,40 g/dl 13,4-17,7
Eritrosit (RBC) 4.5 106/uL 4.0-5.5
Leukosit (WBC) 6.0 103/uL 4,3-10,3
Hematokrit (PCV) 44 % 40-47
Trombosit (PLT) 500 103/uL 142-424
MCV 84 fL 80-93
MCH 28 pg 27-31
MCHC 33 g/dl 32-36
RDW 12.0 % 11,5-14,5
PDW 8.5 fL 9-13
MPV 10,2 fL 7,2-11,1
2) P-LCR 10,2 % 15-25
PCT 0,180% % 0,150-0,400
Hitung Jenis
 Eosinofil 3% % 0-4
 Basofil 0,0 % 0-1
 Neurotofil 54 % 51-67
 Limfosit 3,0 % 25-33
 Monosit 0,06 % 2-5
 Immatur Granulosif 0,50
 Immatur Granulosif (%)
KIMIA KLINIK
METABOLISME
KARBOHIDRAT
154 mg/dl <200
Gula darah sewaktu
22 U/L 0-40
AST/ SGOT
20 U/L 0-41
ALT/ SGPT
3.3 g/dL 3,5-5,5
ALBUMIN
FAAL GINJAL
Ureum 20 mg/dl 16,6-48,5
Kreatinin 1.0 mg/dl <1,2
ELEKTROLIT
Kalsium (Ca) 6,7 mg/dl 7,6-11,0
Phosphor 7,5 mg/dl 2,7-4,5
Natrium (Na) 132 mmol/L 136-145
Kalium (K) 4,00 mmol/L 3,5-5,0
Klorida (Cl) 110 mmol/L 98-106
USG

3) RONTGEN

4) Terapi yang didapat:


Injeksi OMZ 1x40 mg
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
DS : Stimuli lingkungan Mual
Ibu mengatakan mual
yang menggangu
muntah ketika pagi
sekunder terhadap
DO : kehamilan
- K/U lemah
- mual (+)
- muntah (+)
- status maternal:
antepartum
- nafsu makan menurun
- BB mengalami penurunan

3. DS : Asupan diet Ketidakseimbangan


Ibu mengatakan setiap
kurang nutrisi kurang dari
makan selalu muntah
kebutuhan tubuh
Ibu mengatakan mual
Ibu mengatakan BB
sebelum hamil 51 kg
sekarang BB 52 kg

DO :
- K/U lemah
- mual (+)
- muntah (+)
- TD : 100/60 mmHg
- Pasien menghabiskan ¼
porsi makanannya

4. DS : Selama kehamilan Kesiapan


Ibu mengatakan saat ini
peningkatkan proses
sudah siap untuk menjadi
kehamilan melahirkan
seorang ibu
- ibu juga mengatakan
akan meningkatkan
pengetahuan tentang proses
kehamilan-melahirkan,
gaya hidup saat hamil,
gejala kehamilan yang
tidak nyaman, serta
persiapan bayi baru lahir.
DO :
- melaporkan
ketersediaan
system dukungan
- melakukan kunjungan
prenatal secara terartur
- melaporkan persiapan
fisik yang tepat.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. 1 Setelah dilakukan tindakan  Dorong pasien
keperawatan selama 2x24 untuk memantau
jam diharapkan mual pengalaman diri
muntah ibu berkurang terhadap mual
 Observasi tanda –
 Mengenali onset mual
(dipertahankan pada 2 tanda dari
ditingkatkan ke 5) ketidaknyamanan
 Menghindari penyebab  Ajarkan teknik
bila mungkin nonfarmakologi
(dipertahankan pada 2  Bantu untuk
ditingkatkan ke 5) mencari dan
 Menghindari bau yang
memberikan
menyengat
dukungan
(dipertahankan pada 2
emosional
ditingkatkan ke 5)
 Menggunakan langkah  Lakukan
pencegahan kebersihan mulut
(dipertahankan pada 1
sesering mungkin
ditingkatkan ke 5)
 Menggunakan obat anti
emetik
(dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 5)
 Mendeskripsikan faktor
penyebab
(dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 5)

2 2 Setelah dilakukan tindakan  Tentukan status


keperawatan keperawatan gizi pasien
selama 2x24 jam diharapkan  Identifikasi

keseimbangan nutrisi adanya alergi


 Tentukan apa
teratasi
 Asupan gizi yang menjadi

(dipertahankan pada 1 prefensi pasien


 Tentukan jumlah
ditingkatkan ke 5)
 Asupan makanan kalori dan jenis
(dipertahankan pada 2 nutrisi yang
ditingkatkan ke 5) dibutuhkan
 Asupan cairan  Pastikan makanan
(dipertahankan pada 3
disajikan dalam
ditingkatkan ke 5)
kondisi yang
 Rasio berat badan tinggi
(dipertahankan pada 2 menarik
ditingkatkan ke 5)
 Energi
(dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 5)

3 3 Setelah dilakukan tindakan  Eksplorasi


keperawatan selama 1x24 mengenai rencana
jam diharapkan kesiapan persalinan
peningkatkan proses  Kesiapan
kehamilan melahirkan melahirkan
dipertahankan  Ajarkan ibu dan
 Status maternal: pasangannya
antepartum mengenai tanda-
 Ikatan emosional ke janin
tanda persalinan
skor 5  Informasikan ibu
(pertahankan dalam skor
mengenai pilihan
5)
 Koping ketidaknyamanan persalinan jika
timbul komplikasi
dari kehamilan skor 4
(diharapkan dalam skor  Jelaskan prosedur
monitor secara
rutin yang
mungkin akan
dilakukan selama
proses persalinan
 Siapkan pasangan
untuk
mengarahkan ibu
selama persalinan
 Tentukan
pengetahuan dan
sifat orangtua
mengenai
pengasuhan
 Berikan bimbingan
antisipatif sebagai
orangtua
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tgl No. IMPLEMENTASI EVALUASI
Diagnosa
5-2- 1 1. Melakukan observasi S :
- Pasien mengatakan mual
2020 faktor pencetus mual
Jam 2. Mengobservasi tanda – berkurang
08.00 - Pasien mengatakan sudah bisa
tanda ketidaknyamanan
3. Memotivasi pasien agar makan meski sedikit2
- Pasien mengatakan tidak tahan
tidak menyerah dengan
dengan bau2 merangsang
kondisinya
O:
4. Ajarkan teknik
- Pasien tampak lebih segar
nonfarmakologi - Pasien dapat menghabiskan ½
5. Melakukan kebersihan
dari porsi makan yang
mulut sesering mungkin
disediakan
- Mukosa bibir sudah tidak
kering
- Lidah bersih
A : Mual
P : Lanjutkan intervensi 1-5

2 1. Menentukan status gizi S :


- Pasien mengatakan makan
pasien
2. Mengidentifikasi alergi sedikit tapi sering
- Pasien mengatakan muntah
makanan pada pasien
3. Menentukan jumlah berkurang
O:
kalori dan jenis nuttisi
- Pasien tampak menghabiskan
yang dibutuhkan pasien
½ porsi makan yang disediakan
4. Menyajikan makanan
- Pasien tampak lebih segar
dalam kondisi hangat A:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dan menarik
dari kebutuhan tubuh
P : Lanjutkan intervensi 1-5

3 1. Mengajarkan ibu dan S:


- Ibu mengatakan sudah sedikit
pasangannya mengenai
paham tentang persalinan
tanda-tanda persalinan
O:
2. Menginformasikan ibu
- Ibu bisa menjelaskan tentang
mengenai pilihan
tanda-tanda persalinan
persalinan jika timbul - Ibu bisa menjelaskan pilihan
komplikasi persalinan saat timbul
3. Menentukan
komplikasi
pengetahuan dan sifat A:
Kesiapan peningkatkan proses
orangtua mengenai
kehamilan melahirkan
pengasuhan
P : Lanjutkan intervensi 1-5
4. Memberikan bimbingan
antisipatif sebagai
orangtua
6-2- 1 1. Melakukan observasi S :
- Pasien mengatakan sudah tidak
2010 faktor pencetus mual
Jam 2. Mengobservasi tanda – mual
08.00 - Pasien mengatakan sudah bisa
tanda ketidaknyamanan
3. Memotivasi pasien agar makan meski sedikit2
- Pasien mengatakan tahan
tidak menyerah dengan
dengan bau2 merangsang
kondisinya
O:
4. Ajarkan teknik
- Pasien tampak segar
nonfarmakologi - Pasien dapat menghabiskan 1
5. Melakukan kebersihan
porsi makan yang disediakan
mulut sesering mungkin - Mukosa bibir sudah tidak
kering
- Lidah bersih
A : Mual
P : Hentikan intervensi

2 1. Menentukan status gizi S :


- Pasien mengatakan makan
pasien
2. Mengidentifikasi alergi sedikit tapi sering
- Pasien mengatakan sudah tidak
makanan pada pasien
3. Menentukan jumlah muntah
O:
kalori dan jenis nuttisi
- Pasien tampak menghabiskan 1
yang dibutuhkan pasien
porsi makan yang disediakan
4. Menyajikan makanan
- Pasien tampak lebih segar
dalam kondisi hangat A:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dan menarik
dari kebutuhan tubuh
P : Hentikn intervensi

3 1. Mengajarkan ibu dan S:


- Ibu mengatakan sudah s
pasangannya mengenai
paham tentang persalinan
tanda-tanda persalinan
O:
2. Menginformasikan ibu
- Ibu bisa menjelaskan tentang
mengenai pilihan
tanda-tanda persalinan
persalinan jika timbul - Ibu bisa menjelaskan pilihan
komplikasi persalinan saat timbul
3. Menentukan
komplikasi
pengetahuan dan sifat A:
Kesiapan peningkatkan proses
orangtua mengenai
kehamilan melahirkan
pengasuhan
P : Hentikan intervensi
4. Memberikan bimbingan
antisipatif sebagai
orangtua
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual (nausea) dan muntah sebagai suatu
gejala yang wajar yang terjadi pada kehamilan trimester 1,  6 minggu kehamilan.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari dan gejala ini biasa berlangsung  10
minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah lebih dari 10 kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (Arief B, 2009)

B. Etiologi
Hiperemesis gravidarum belum diketahui faktor penyebab secara pasti. Adapun
faktor Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, Beberapa
faktor predisposisi yang ditemukan :
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda hal
ini menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena
pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk
berlebihan
2. Faktor organik,karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak
ibu tehadap perubahan ini.Alergi juga disebut sebagai salah satu faktor
organik karena sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak
3. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini
walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum
diketahui dengan pasti,takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental
yang dapat memperberat mual dan muntah. Tidak jarang dengan memberikan
suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah
klien

C. Tanda dan Gejala


1. Muntah yang hebat
2. Haus
3. Dehidrasi
4. BB menurun (>1/10 normal)
5. Keadaan umum menurun
6. Peningkatan suhu tubuh
7. Ikterik
8. Gangguan kesadaran, delirium
9. Biasanya terjadi pada minggu ke 6-1

D. Klasifikasi Gravidarum
Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu :
1. Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah,
nafsu makan menurun; berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan
tekanan darah sistolik; lidah kering; turgor kulit kurang; dan mata cekung.
2. Hiperemesis gravidarum tingkat II
Hiperemesis gravidarum tingkat II mempunyai gejala seperti: mual
muntah hebat; keadaan umum lemah; apatis; nadi cepat dan kecil; lidah kering
dan kotor; suhu badan meningkat (dehidrasi); mata cekung dan ikterik ringan;
oliguria dan konstipasi; nafas bau aseton dan aseton dalam urin.
3. Hiperemesis gravidarum tingkat III
Hiperemesis gravidarum tingkat III mempunyai gejala seperti: keadaan
umum jelek; mual muntah berhenti; kesadaran menurun (somnolen hingga
koma); nadi kecil, cepat dan halus; suhu badan meningkat; dehidrasi hebat;
tekanan darah turun sekali; ikterus dan terjadi komplikasi fatal
ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental).

E. Patofisologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi
pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena
oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam
aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah menyebabkan
dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan
klorida darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi,
sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat
makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang
toksik. Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping
dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada
selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat
perdarahan gastrointestinal (Fadlun dkk).
Komplikasi
1. Dehidrasi
2. Ikterik
3. Takikardi
4. Alkalosis
5. Menarik diri, depresi
6. Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia,
perubahan mental
7. Suhu tubuh meningkat

F. Penatalaksanaan
1. Pemberian antiemetik
2. Dipuasakan selama masih muntah
3. Monitor intake dan output
4. Obat-obatan
Obat yang diberikan biasanya sedatif adalah fenobarbital, vitamin yang
dianjurkan vitamin B1, dan vitamin B6.
5. Isolasi
Penderita diberikan kamar yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara yang
baik, catat cairan yang keluar dan masuk.
6. Terapi psikologik
Penderita perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan
rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan
masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
7. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% sampai 10% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3
liter/hari.

G. PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan untuk mengobati emesis agar tidak menjadi hiperemesis
adalah :
1. Penerapan bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses fisiologi
2. Makan sedikit tapi sering dengan (makanan kering)
3. Hindari makanan berminyak dan berbau
4. Defekasi teratur

H. Pemeriksaan Penunjang
 Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun
 Hemoglobin dan hematokrit menurun
 Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang adanya protein
 Kadar vitamin dalam darah menurun
 BUN, non protein nitrogen, uric acid meningkat
Gangguan perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Arief.B. 2009. Buku Saku Maternitas Edisi 3. ECG. Jakarta


Wiknjosastro H. 2005. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.
Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-
40.

Anda mungkin juga menyukai