Learning Outcomes
1. Mahasiswa mampu menganalisis dan menentukan diagnosa
keperawatan
2. Mahasiswa mampu menyusun SLKI dan SIKI
3. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi keperawatan:
- Positioning
- Pemeriksaan EKG
- Menghitung kebutuhan oksigen dan memasang alat yang sesuai
- Terapi medikasi IM (4 area)
Kasus tutorial Seorang laki-laki berusia 46 tahun sudah 1 minggu dirawat di bangsal saraf RS
(mahasiswa) UMM dengan diagnosa cedera kepala sedang. Saat pengkajian didapatkan
tekanan darah 160/100 mmHg, Nadi 94 x/menit, napas 28 x/menit, suhu 370C,
mual (-), muntah (-), GCS 3-3-4, perkiraan BB 60 Kg, tampak kemerahan di
area sekitar pemasangan infus, tanggal pemasangan infus tertera 4 hari yang
lalu, kateter urin belum diganti sejak masuk IGD, pemenuhan ADL total care.
Pemeriksaan darah lengkap rencana dilakukan hari ini. Hasil Rontgen Cranium
: tampak fraktur dan diastase pada foto x cranium. Hasil Rontgen
Servikal: Tidak terlihat fraktur, kompresi, maupun listesis pada corpus
vertebralis cervicalis. Hasil CT-scan kepala tanpa kontras: Intracerebral
hemorrage di lobus frontal kanan-kiri dan pariental kanan, Gambaran brain
swelling hemisfer kanan, Subangial hematoma dan garis fraktur pada os
occipital midline sampai ke kiri. Terapi yang didapat: infus manitol 250 ml
dalam 1 jam, RL 20 tpm, inj vitamin K 3x1 amp, inj ketorolac 3x1 amp, inj
cefotaxime 2x1 gr. Pasien baru saja mendapatkan antibiotik yang sebelumnya
belum pernah didapatkan.
Judul kasus Kasus 3 DM + CKD
Learning Outcomes
1. Mahasiswa mampu menganalisa dan menentukan diagnosa
keperawatan
2. Mahasiswa mampu menyusun SLKI dan SIKI
3. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi:
a. Memberikan medikasi insulin (SC)
b. RL gangren dan modern dressing yang digunakan
c. Pemberian transfusi PRC
d. Pembatasan cairan*
Alat yang dibutuhkan - Set injeksi insulin
- Set Rawat Luka Ganggren + modern dressing
- Set transfusi PRC
- Macam-macam cairan
Kasus tutorial Seorang laki-laki usia 60 tahun masuk RS dengan keluhan bengkak seluruh
(mahasiswa) tubuh, mudah lelah. Selain itu pasien juga mengeluh pusing berputar-putar
dan wajahnya pucat. Klien juga mengatakan kencingnya keluar sedikit-
sedikit sejak 2 minggu ini. Terdapat luka pada dorsal pedis dekstra dengan
warna dasar luka kuning, eksudat purulent, area sekitar luka merah, luas
luka 5x6 cm, kedalaman 2 cm. Klien mengatakan lupa penyebab luka
tersebut apa dan sudah ada kurang lebih 2 minggu yang lalu Hasil
anamnesa diperoleh riwayat DM sudah 5 tahun yang lalu, jarang kontrol ke
Puskesmas karena tidak ada yang mengantar. Hasil pemeriksaan lab : GDS
: 280 mg/dl, Hb : 7 g/dl, Hct : 36 %, Leukosit : 12.000 /mm3, Plt : 200.000
/mm3, Ureum : 233 mg/dL, Kreatinin : 24 mg/dL, Albumin : 3,0 g/dL,
SGOT : 19 U/L, SGPT : 28 U/L. BB : 55 kg, TB : 167 cm. Hasil USG
abdomen : kesan proses kronis pada kedua parenkim ginjal serta kedua
ginjal tampak mengecil. Pasien sudah terpasang kateter dan selanjutnya
akan diberikan insulin 3x5 IU.
Judul kasus Kasus 4 Hematothorak
Kasus tutorial Pasien laki-laki 30 tahun, mengalami kecelakaan dengan trauma dada.
(mahasiswa) Berdasarkan laporan dr IGD, pasien mengalami penurunan kesadaran
dengan GCS 112, terpasang trakeostomi, hasil pemeriksaan Rongen
menunjukkan adanya hemathotorax yang masif sehingga dipasang WSD 3
botol. Saat ini klien di rawat di unit bedah. Kondisi klien mengalami
perbaikan dengan GCS 223. Hasil pengkajian perawat menunjukkan
bahwa terdapat suara nafas tambahan dari trakeostominya karena terdapat
sekret yang menumpuk di trakeostominya dan sekitar trakeostomi klien
sangat kotor, selain itu, kasa tempat insersi selang WSD terlihat kotor
karena satu minggu ini belum di rawat, pengkajian TTV TD: 120/80
mmHg, nadi: 90x/menit, suhu: 36 0C. Hasil analisa gas darah arteri : PH :
7,21, HCO3 19 mEq/L, PCO2: 37 mmHg, PO2 : 80 mmHg.