Anda di halaman 1dari 5

6.

Manajemen Modal Kerja Multinasional


Prinsip-prinsip dasar manajemen modal kerja untuk perusahaan multinasional mirip dengan
untuk perusahaan domestik. Namun, faktor-faktor tingkat pajak dan nilai tukar merupakan
tambahan pertimbangan untuk MNC. Bagi MNC dengan anak perusahaan di banyak
negara,keputusan optimal dalam manajemen modal kerja dibuat dengan mempertimbangkan
pasar secara keseluruhan. Keputusan keuangan global atau terpusat untuk sebuah MNC lebih
unggul ketimbang seperangkat keputusan optimal independen bagi anak perusahaan. Ini
merupakan masalah kontrol MNC. Bila anak-anak perusahaan individual mengambil
keputusan yang terbaik bagi mereka secara individual, konsilidasi keputusan sedemikian
munkin tidak yang terbagi bagi MNC itu secara keseluruhan. Untuk mempengaruhi manajemen
global, model-model komputer canggih-yang menginkorproasikan banyak variable untuk
masing-masing anak perusahaan diselesaikan untuk memberikan keputusan terbaik
keseluruhan bagi MNC.
Sebelum mempertimbangkan komponen-komponen manajemen model kerja, kita
perlajari teknik-teknik yang berguna dalam manajemen berbagai macam komponen modal
kerja.
Leading dan Lagging
Dua teknik pengurangan risiko yang penting untuk banyak permasalahan modal kerja adalah
leading dan lagging. Kerap kali, forward market hadge dan money market hedge tidak tersedia
untuk mengeliminasi risiko. Dalam keadaan sedemikian leading dan lagging bisa digunakan
untuk mengurangi risiko nilai tukar.
Ingat bahwa suatu posisi (long) untuk aktiva tidak diinginkan dalam mata uang yang
potensial akan mengalami deprisiasi. Bila sebuah perubahan punya posisi aktiva bersih dalam
mata uang sedemikian, perusahaan itu harus mempercepat pelepasan aktiva itu. Perusahaan
harus membebaskan aktiva itu lebih awal, atau me-lead, dan mengkonversikan dana-dana
kedalam aktiva dalam mata uang yang relatif lebih kuat. Dengan penalaran yang sama,
perusahaan harus me-lag, atau menunda penarikan posisi pasiva bersih (short) dalam mata
uang lemah, maka perusahaan itu harus menunda pembayaran terhadap pasiva itu, atau me-lag,
sampai mata uang mengalami deprisiasi. Dalam kasus menguatnya mata uang asing yang kuat,
dan posisi pasiva bersih, perusahaan harus me-lead pembayaran yakni mengurangi pasiva lebih
awal ketimbang sebaliknya.
Prinsip-prinsip ini berguna dalam manajemen modal kerja sebuah MNC. Namun
mereka tidak dapat mengeliminasi risiko mata uang asing. Ketika nilai tukar berubah terus
menerus, hampir mustahil menebak apakah mata uang itu akan mengalami deprisiasi atau
apresiasi. Itulah sebabnya mengapa risiko perubahan nilai tukar tidak dapat dieliminasi.
Meskipun demikian, pengurangan risiko, atau kenaikan gain dari perubahan nilai tukar, melalui
lead dan lag berguba bagi manajemen kas, manajemen piutang dagang , dan menajemen pasiva
jangka pendek.
Manajemen kas dan penentuan posisi dana
Penentuan posisi dana bertambah penting dalam konteks internasional. Dana dapat ditransfer
dari anak perusahaan MNC di negara A ke anak perusahaan di negara sedemikian rupa
sehingga eksposure valuta asing dan kewajiban pajak MNC secara keseluruhan diminimalkan.
Namun perlu diingat bahwa karena strategi global MNC, kewajiban pajak anak perusahaan di
negara A mungkin lebih besar ketimbang sebaliknya, namun keseluruhan pembayaran pajak
untuk semua unit MNC dapat diminimalkan.
Transfer dana di antara sejumlah anak perusahaan dan perusahaan induk dilakukan
dengan royalti, fee, dan transfer princing. Transfer price adalah harga yang dibebankan oleh
anak perusahaan atau perusahaan induk atas perusahaan-perusahaan lain yang menjadi bagian
MNC itu atas barang-barang dan jasanya. Perusahaan induk yang ingin mentransfer dana dari
anak perusahaan di negara dengan mata uang yang mengalami deprisiasi dapat membebani
harga lebih tinggi atas barang dan jasa yang dijual ke anak perusahaan ini oleh perusahaan
induk atau anak-anak perusahaan lain yang ada di negara-negara mata uang kuat.

7. Keputusan Pendanaan dan Struktur Modal Internasioan


Selain itu, MNC mungkin menikmati standar kresit prefensial karena ukurannya dan
prefensi investor ata mata uang asalnya. Sebuah MNC mungkin bisa mengakses pasar modal
negara ketiga negara-negara dimana MNC itu tidak beroperasi namun punya pasar modal yang
berfungsi dengan baik. Akhirnya, sebuah MNC mungkin juga punya akses ke pasar mata uang
eksternal: Eurodollar, Eurocurrency, atau pasar dolar Asia. Pasar-pasar ekternal ini yang tidak
direguasi karena spreadnya lebih rendah, bisa menawarkan suku bunga yang sangat menarik
untuk pendanaan dan untuk investasi. Dengan meningkatnya ketersediaan interestrate dan
currency swap, perusahaan dapat menggalang dana dalam jatuh tempo dan mata uang dengan
biaya terendah dan kemudian men-sweap-nya ke dana-dana dengan denominasi mata uang dan
jatuh tempo yang diinginkannya. Karena kemampuannya menggunakan banyak pasar
keuangan, MNC itu bisa mendapatkan akses yang lebih menerus ke pendanaan eksternal
dibanding perusahaan domestik.
Akses ke pasar keuangan nasioanl diregulasi oleh pemerintah. Misalnya, di AS, akses
ke pasar modal diatur oleh SEC. Akses ke pasar modal Jepang diatur oleh regulasi yang
diterbitkan oleh Kementrian Keuangan. Sejumlah negara punya banyak regulasi; negara lain
pasarnya relatif lebih terbuka. Regulasi-regulasi ini mungkin berbeda tergantung pada
ketentuan tempat tinggal perusahaan yang menggalang dana. Perusahaan yang tidak dapat
menggunakan anak perusahaan lokalnya untuk menggalang dana di suatu pasar akan
diperlakukan sebagain perusahaan asing. Untuk meningkatkan penampilannya di pasar modal
asing, sejumlah MNC sekarang mencatat ekuitas mereka di berbagai bursa di banyak negara
ini.
Pasar mata uang eksternal terutama berpusat di Eropa, dan sekita 80 persen nilai mereka
berdenominasi dolar AS. Maka, kebanyakan pasar mata uang eksternal dapat dicirikan sebagai
pasar Eurodollar. Pasar-pasar ini terdiri dari pasar uang jangka pendek yang aktif dan pasar
modal jangka menengah dengan jatuh tempo berkisar sampai 15 tahun dan rata-rata 7-9 tahun.
Pasar menegah terdiri dari Eurobond dan pasar Syndicated Eurocredit. Eurobond biasana
diterbitkan sebagai obligasi pembawa tanpa register dan umumnya cenderung memiliki biaya
pengembangan lebih tinggi namun coupon rate yang lebih rendah yang mirip dengan obligasi
yang diterbitkan di AS. Pinjaman Syndicated Eurocredit merupakan pinjaman besar yang
melibatkan kontribusi sejumlah bak pemberi pinjaman.
Dalam hal ini keputusan struktur modal, MNC harus mempertimbangkan sejumalah
faktor. Pertama, struktur modal dari afiliasi lokalnya dipengaruhi oleh sejumlah norma lokal
dalam hal struktur modal dalam industri itu dan di negara itu. Norma-norma lokal untuk
perusahaan dalam industri yang sama bisa berbeda jauh dari satu negara ke negara lain. Kedua,
struktur modal afiliasi lokal pasti juga mencerminkan sikap korporat terhadap risiko nilai tukar
dan risiko politik di negara itu, yang normalnya mengantar ke tingkat hutang lokal yang lebih
tinggi dan modal lokal lainnya. Ketiga, struktur modal afiliasi lokal pasti mencerminkan
persyaratan negara asal dalam hal struktur modal konsilidasi perusahaan. Akhirnya, struktur
modal MNC yang optimal harus mencerminkan akses lebih luas ke pasar keuangan,
kemampuannya mendiversifikasikan risiko politik dan ekonomis, dan berbagai keunggulan
lain di atas perusahaan domestik.
8. Investasi Asing Langsung
Sebuah MNC kerap melakukan investasi asing langsung di luar negeri dalam bentuk pabrik
dan peralatan. Proses keputusan tipe investasi ini mirip dengan keputusan penganggaran modal
dalam konteks domestik dengan tambahan kerumitan. Kebanyakan keputusan penganggaran
modal dunia dibuat dengan ketidakpastian akan hasilnya. Ingatlah bahwa keputusan
penganggaran modal punya tiga komponen utama: estimasi arus kas masa depan (termasuk
biaya awal usulan invetasi), estimasi risiko dalam arus kas ini, dan pilihan tingkat diskon yang
tepat. Kita asumsikan bahwa kriteria NPV sudah tepat pada saat membahas (1) risiko yang
terkait dengan investasi asing langsung, dan (2) faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam mengambil keputusan yang mungkin unik di panggung internasional.

Risiko Dakam Invetasi Asing Langsung


Risiko dalam penganggaran modal domestik berasal dari dua sumber: risiko bisnis dan risiko
keuangan. Masalah penganggaran modal internasional menginkorporasikan risiko-risiko ini
maupun risiko politik dan nilai tukar.

Risiko bisnis dan keuangan Risiko bisni internasioan akibat tanggapan bisni terhadaap
kondisi-kondisi ekonomi negara asing. Maka, MNC dari AS perlu waspada terhadap iklim
bisnis di AS maupun negara asing. Tambahan risiko bisnis akibat kompotisi dari MNC lain,
bisnis-bisnis lokal, dan barang impor. Risiko keuangan menyangkut risiko yang diakibatkan
oleh aliran modal oleh struktur keuangan perusahaan. Risiko keuangan operasi asing tidak
berbeda dari operasi domestik.

Risiko Politik Risiko politik muncul karena anak perusahaan asing melakukan bisnisnya di
sistem politik yang berbeda dari negara asal. Banyak permintaan asing, khususnya di Dunia
Ketiga, kurang stabil dibanding pemerintah AS. Perubahan dalam susunan politik suatu negara
membawa perubahan dalam kebijakan yang terkait dengan bisnis dan khususnya dalam hal
bisnis asing. Perubahan eksterm dalam kebijakan mungkin melibatkan nasionalisasi atau
bahkan perampasan terang-terangan sejumlah bisnis tertentu. Ini merupakan risiko-risiko
politik dari melakukan bisnis di luar negeri. Perusahaan tanpa investasi dalam publik dan
peralatan kurang begitu terpengaruh oleh risko-risiko ini. Beberapa contok risiko politik adalah
:
1. Perampasan pabrik dan peralatan tanpa kompensasi.
2. Perampasan dengan kompensasi minimal yang lebih rendah dari nilai pasar aktual.
3. Nonkonvertibilitas pendapatan asing dari anak perusahaan ke mata uang perusahaan induk
masalah dana-dana yang diblokir
4. Perubahan besar peraturan pajak.
5. Kontrol pemerintah di negara asing dalam hal harga jual produk, upah, dan kompensasi
karyawan, perkrutan karyawan, pembayaran tranfer ke perusahaan induk, dan peminjaman
lokal.
6. Sejumlah pemerintan menuntut partisipasi ekuitas lokal dalam bisnis itu. Sebagian lagi
menuntut mayoritas partisipasi ekuitas menjadi milik negara itu.

Semua kontrol dan tindakan pemerintah ini mengakibatkan risiko dalam arus kas invetasi
ke perusahaan induk. Risiko-risiko ini harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan
investasi asing langsung. MNC itu mungkin memutuskan berinvestasi di negara-negara dengan
risiko tipe 1 dan 2. Risiko-risiko lain bisa ditanggung seadndainya pengembalian dari investasi
asing itu cukup tinggi untuk mengimbangi mereka sumua. Jaminan terhadap sejumlah risiko
politik bisa dibeli dari perusahaan asuransi swasta atau pemerintah AS, Overseas Private
Investment Corporation. Namun perlu diperhatikan bahwa meskipun MNC dapat melindungi
diri terhadap semua risiko politik, namun risiko politik juga ada dalam bisnis domestik.

Risko Nilai Tukar Eksposure aktiva tetap paling baik diukur dengan efek perubahan nilai
tukar terhadap aliran pendapatan perusahaan di masa depan yang lebih bersifat eksposure
ekonomis ketimbang eksposure translasi. Misalnya, perubahan dalam nilai tukar bisa memberi
pengaruh buruk terhadap penjualan dengan membuat barang impor menjadi lebih murah.
Perubahan dalam pokok barang bisa terjadi bila sebuah komponen di impor dan harganya
dalam mata uang asingberubah karena fluktuasi nilai tukar. Dorongan contoh-contoh ini adalah
bahwa efek perubahan nilai tukar terhadap pos-pos laporan keuangan harus diukur dengan
benar untuk mengevaluasi nilai tukar, akhirnya, risiko nilai tukar mempengaruhi aliran laba
berdenominasi dolar bagi perusahaan induk, entah ini mempengaruhi laba asingnya atau tidak.

Bagaimana Para Manajer Keuangan Menggunakan Materi ini


Ketika besarnya perdagangan internasional meluas selama dua dekade terakhir, demikian pula
peran MNC. Perusahaan-perusahaan yang secara rutin melaporkan hasil operasi mereka
dengan rekor pendapatan baik dari lini produk utama maupun dari negara asal dimana investasi
itu terjadi.
Kehadiran multinasional AS yang meluas telah membuat para eksekutif secara akut awas
terhadap permasalahan yang terkait dengan risiko valuta asing. Manajemen Walt Disney
Company berkata; “Sasaran perusahaan dalam mengelola eksposure terhadap fluktuasi valuta
asing adalah mengurangi volatilitas pendapatan dan arus kas yang terkait dengan perubahan
nilai tukar agar memungkinkan manajemen memfokuskan perhatiannya pada isu-isu bisnis inti
dan tantangannya”.
Banyak MNC memang memfokuskan lini bisnis utama mereka, dan dari sebab itu tidak
secara sukarela memasuki transaksi valuta asing atau transaksi suku bunga untuk keperluan
spekulasi hanya demi peluang mendapatkan untung.
Sejumlah pasar internasional juga telah menjadi lahan subur bagi tambahan produk baru.
Memang, bagi banyak perusahaan, menemukan proyek baru tidak mesti berarti mendapat
produk baru bisa saja ini membawa produk yang ada dan menerapkannya dipasar yang baru.
Tentu saja ini arah yang diambil McDonald’s dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini,
McDonald’s beroperasi di lebih dari 70 negara dan 20.000 restoran. Salah satu yang terbesar
dengan 700 temapt duduk ada di Moskow. Apakah ini usaha yang mahal? Tentu saja. Memang
pabrik makanan yang dibangun McDonald’s untuk memasok burger, bun, fries, dan segala hal
lain yang dijual disana berbiaya lebih dari $60 juta. Selain biaya, ada banyak faktor lain yang
membuat pembukaan gerai diluar AS berbeda dan menantang. Pertama, untuk menjaga kualita
yang dijual McDonald’s identik dengan yang dijual di mana saja di dunia, McDonald’s
menghabiskan enam tahun untuk menyatukan rantai pasokan yang akan menyediakan cukup
bahan mentah dan tingkat kualitas yang di tuntut McDonald’s. Di atas itu ada sejumlah risiko
lain yang terkait dengan ekonomi Rusia dan mata uangnya yang di luar lingkup apa yang
dialami AS.
Risiko-risiko ini semua terwujud dalam tahun 1998, ketika ekonimo Rusia bersama mata
uangnya, rubel, ambruk. Dalam usaha memperbaiki ekonominya, pemerintah rusia memangkas
nilai tukar dari 6.000 rubel untuk setiap dolar AS menjadi 6 dolar per 1 dolar AS akibatnya
mereka memangkas tiga nol. Sayangnya, itu tidak cukup untuk menyelesaikan permsalahan
yang dihadapi ekonomi Rusia. Bulai Mei 1998, bank pertama Rusia mengalami crash dan nilai
rubel anjlok. Musim panas tahun itu, ekonomi Rusia kehilangan kontrol dan bulan Agustus
seluruh sistem perbankan ambruk. Ketika semua itu berlalu pada akhir tahun 1998, nilai tukar
telah menjadi 23 rubel per dolar, penurunan lebih dari 280 persen. Ketika McDonald’s menjual
burgernya untuk mendapat rubel, ketika tiba waktunya menukar rubel dengan dolar AS,
penjualan McDonald’s Rusia tidak bernilai sebanyak tahun sebelumnya. Meskipun itu semua,
McDonald’s Moskow terbukti amat sangat sukses sejak dibuka. Memang, sebelum 2003
McDonald’s sudah punya 71 gerai di 22 kota Rusia, yang mewakili investasi lebih dari $215
juta. Itu semua menjukan bahwa tidak semua proyek penganggaran modal harus berarti produk
baru, bisa saja produk domestik yang sudah ada yang diperkenalkan ke pasar internasional.

Anda mungkin juga menyukai